Novel Fantasi Majava : Sebuah Dunia Berlatar Lokal Sunda

The TEAM’s Last Journey Part 1

                Huwaaaaaa.... Akhirnya aku bisa juga curhat tentang perjalanan THE TEAM yang harusnya aku sudah posting beberapa hari yang lalu. Senengggg rasanya bisa nemuin kesempatan untuk obrak abrik album foto kami dan menemukan foto lucu yang emang nggak terlalu jelek tapi cukup OK juga untuk di share. Hehehe... Mungkin inilah perjuangan terakhir THE TEAM. Hiks.. Baru sadar kalo kami sudah tingkat akhir dan sudah saatnya mengakhiri masa indah kuliah ini dengan mencari pengalaman unik kami. Dan nantinya kami juga akan berjalan masing-masing pada masa depan yang kami pilih.
                Yah yah yah... Aku nggak ingin sedih berkepanjangan. Aku hanya ingin tersenyum lebar pada TEAM dan berkata, “Kita Hebat Kawan!!!”. Kami sudah banyak menikmati euforia gemilang kami bersama.
                Pagi hari, aku bangun tidur dengan wajah sedih. Owh, rasanya nggak ingin meninggalkan kamarku. Aku nggak ingin kemana-mana. Tapi bang Fin mengingatkanku untuk segera berangkat ke markas kami. Kami akan berangkat ke Surabaya sore nanti. Humph...aku makin malas malasan saja. Aku belum siap. Begitulah batinku sedih waktu itu.
                Teringat kembali beberapa minggu lalu saat aku berteriak-teriak heboh di kelas. Menunjukkan sebuah pengumuman lomba yang diadakan oleh UnAir. Awalnya hanya wajah cuek yang Adi dan Fin tunjukkan. Namun, ternyata mereka juga bersemangat rupanya. Akhirnya, entah tanggal berapa, kami pun mengirimkan abstraksi call paper kami. Sembari menunggu hasil pengumuman selanjutnya dengan pesimis.
                “Sepertinya..........nggak bakal.............”, begitulah ujarku di depan Fin yang kelihatannya jengkel dengan sikap pesimisku saat itu.
                Tapi, ternyata kami bisa. Kami mendapat kesempatan untuk menginjak tanah Surabaya. Kota Pahlawan itu sepertinya berbisik mesra memanggil nama kami untuk datang kesana.
                Dan kami pun berangkat untuk menemui Kota Pahlawan itu tanggal 12 Mei kemarin. Sejak siang, kami sudah berkumpul di markas aka kosan Fin yang mungil imut imut (baca: kamarnya) dan cukup rapi itu. Bersama dua awak tambahan, Nitha dan Septy, kami tancap ke stasiun UI sekitar jam 4 sore. Dengan barang bawaan yang banyakkkkk banget.
                Hanya diam dan rasa belum percaya yang aku rasakan saat aku duduk manis di kereta Ekspress Pakuan menuju Gambir. Aku sedikit berkaca-kaca menyadari diriku yang duduk manis di gerbong kereta itu, memandangi langit senja, dan mengucap janji dalam hati.
Universitas Gunadarma, The TEAM kali ini akan berjuang meninggikan namamu.
Papa dan Mama kami tercinta, doa dan restu kalian menyertai langkah kami.
                Memandangi tugu Monas yang berdiri kokoh di hadapan kami. Kelap kelip lampu kota Jakarta yang menghiasi malam berawan itu. Dan riuhnya suasana stasiun Gambir, mengiringi langkah kami memasuki gerbong Sembrani yang siap meluncur membawa kami menuju Surabaya.

                Bye bye Monas!!! Sampai ketemu lagi. Hey Sembrani, ayo antar kami ke Kota Pahlawan. Surabaya, tunggu kami!!!

Komentar