Novel Fantasi Majava : Sebuah Dunia Berlatar Lokal Sunda

The TEAM’s Last Journey Part 3

Surabaya.. Surabaya... Oh Surabayaaaaaa....
Hey hey hey, akhirnya kami bisa menghirup udara hangat kota Surabaya... Dalam hati aku berkata, “Huwaaaa...segar segar segar...beda banget sama udara Jakarta yang lengket, walaupun disini panas, tapi masih segarrrrr...”

Berkeliling sebentar di Kota Pahlawan ini menuju asrama kami. Humph, oh asrama, aku butuh tempat tidur yang nyaman saat ini juga.
Tapi ternyata kami harus transit dulu sebentar di rumah salah seorang panitia. Dan akhirnya aku bisa membasuh mukaku dengan air segar disana. Owh, ya ya ya...segar...beda banget sama di Jakarta. Hahaha...peace love Jakarta ku sayang, cha tetap love you kok ^^
Bertemu dengan peserta dari kampus tetangga (Universitas Indonesia) disana rasanya senang. Alhamdulillah, logatku yang rada sunda sundaan ini jadi nyambung. Senanng juga karena kami sama sama belajar di Depok tercinta. Maklum, UG dan UI deket banget, tinggal loncat kalo mau nyasar ke kampus kuning or ungu itu. Hehehe...
Kami beristirahat sejenak, dan sempat menikamti adzan secara live dari masjid yang nggak jauh dari situ. Suasana jumat yang nggak begitu jauh berbeda dengan di Dpok. Hanya saja, logat sang muadzin terasa kental jawa timurannya.
Aku mulai beradaptasi dan berbincang dengan teman teman baruku. Tersadar juga kalo ternyata aku ini sudah cukup senior. Hahaha.. Maklum kami mahasiswa tingkat akhir. Sementara yang ikut dalam lomba ini kan rata rata masih tingkat awal. Jadi malu sendiri. Hehehe... Tapi, ilmu itu kan nggak ada batasan usianya, jadi buat apa malu dan takut?
 Kami nggak sabar untuk ketemu dengan peserta lainnya. Peserta dari berbagai kampus di Indonesia. Satu hal yang bikin aku senyum senyum sendiri. Sepertinya aku akan mengalami sindrom medhok beberapa hari ini.

Komentar