Novel Fantasi Majava : Sebuah Dunia Berlatar Lokal Sunda

Gerhana Bulan dan Kecilnya Kita


Gals...
Dini hari tadi sejak pukul 01.20 hingga pukul 04.00 terjadi gerhana bulan yang cukup lama dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak sekali orang-orang yang sengaja keluar rumah untuk menyaksikan fenomena langka itu. Dan rasanya sangat indahhhhh sekali. Kebetulan langit Bogor pun sedang sangat cerah. Jadi fenomena ini terlihat sangat jelas.
                Tapi sejujurnya, aku merinding. Gerhana bulan itu hanya sebuah fenomena dan nggak akan ada buto kala yang memakan bulan, seperti mitos yang diungkapkan manusia kuno jaman batu. Tapi cahaya bulan yang tertutup oleh bayangan bumi. Aku merinding karena begitu kecilnya aku berpijak di atas bumi ini sementara bulan di langit sana yang terlihat jelas oleh mataku itu, sesungguhnya sangat besar.
                Oh Tuhan.... Ciptaan-Mu sungguh indah.....
                Aku takut pada-Mu Tuhanku. Aku takut karena betapa seringnya aku lupa pada-Mu. Aku lupa untuk terus mengingat-Mu. Aku lupa dan terlena dengan semua keindahan hidup yang sebenarnya semua ini adalah milik-Mu.
                Gals....
                Sadarkah kamu? Sungguh kita ini terlalu kecil untuk sanggup melawan Tuhan. Dan bahkan bulan di langit itu pun dengan ikhlas cahayanya tertutupi sebentar oleh bayangan bumi, karena kehendak Tuhan... Lalu bagaimana dengan kita? Seberapa ikhlas diri kita selama ini berserah pada-Nya?
                Gals....
                Bukan maksudku untuk mengajari dan sok pintar pada kalian. Namun ingin rasanya aku membagi perasaan yang sedang berkecamuk hebat dalam jiwaku ini, untuk berbagi bersama kalian. Saling mengingatkan dan merenungi kehidupan kita bersama.
                Salam hangat....
               

Komentar