Novel Once in a Moon dan Sepasang Gajah Sumatra Di Sampulnya

Cantiknya Stasiun Kotaku Kini




Lama .... Sudah lama banget rasanya, aku nggak pulang malam dan sampai di Stasiun Bogor selepas senja. Hmm, sekarang, stasiunku ini, punya nuansa yang beda.

Dulu, tiap pulang malam dari kampus, aku sering takut karena jalan menuju pintu keluarnya remang-remang dan disesaki pedagang.  Ya ... sebab jalur menuju ke angkutan yang akan membawaku sampa ke rumah, berada di pintu keluar Jalan Mayor Oking, di bagian belakang staiun. Cukup jauh kalau aku memaksakan diri untuk keluar melalui pintu depannya yang langsung mengarah ke areal Taman Topi yang lebih terang. Terkadang, aku mengikuti teman-temanku yang suka melewati jalan tikus menuju keluar stasiun, akibat malas mengantre pemeriksaan karcis. Hahaha .... Ketahuan deh! 


Ada sensasi lain yang diciptakan kekumuhannya dahulu. Obrolan dengan penjual jagung rebus. Menikmati es teh pinggir jalan. Bahkan, ada juga yang jual soto ayam. Aroma-aromanya menyebar kemana-mana. Oh ya, becek dan rembesan air hujannya membuatku kangen. Belum lagi lantai putihnya yang sering penuh jejak sepatu, tepat dekat loket pembelian tiket.

Hhh ... aku jadi kangen juga nih sama dua sahabataku, Kawaii Angel. Ingat banget sama genk kami. Kangen berat sama Angel Natha dan Angel Hima. Hahaha ... kami sering menyebut diri kami Angel, memang. Silahkan kamu cari saja posting di blog ini yang kutuliskan tentang mereka. Mmm ... dan apa ada yang ingat sebutanku apa? Ya, tepat! Angel Rui.

Dulu, kami sering duduk-duduk sampai malam di peron tiga, cuma buat mandangin sekeliling stasiun, langit kota Bogor yang dihiasi lampu Taman Topi Square, dan curhat tentunya. Kami membahas banyak hal, merenungkan banyak pengalaman. Mulai dari semangatnya penjual aksesoris yang lapaknya super sempit, penjaga mushola dan toilet umum stasiun yang senang  bercerita lagi jujur, abang penjual koran pagi yang doyan banget nyapa aku, sampai para preman yang bermulut kasar dan suka nyeletuk – nyeleneh.

Nggak terasa, sudah hampir dua tahun ya! Hidup memang nggak pernah statis, tomodachi. Serupa stasiun kebanggaan kotaku ini, kini cantik dan memberikan rasa aman terjamin dengan benderangnya penerangan.











Kota Bogor-ku tercinta, sedang menata rupanya. Juga si Stasiun Buitenzorg tua ini. ^.^

Komentar