Menuju
Garut bagian selatan, meninggalkan keramaian tengah Kota Garut yang persis kota
tua dengan delman yang bebas lalu-lalang mengangkut penumpangnya. Ditambah
dengan mobil angkutan berbagai warna dan panasnya udara yang menyilaukan.
Motor-motor
kami melaju melewati jalan perkampungan. Mataku menyapa deretan padi yang
menjelang kekuningan. Sementara sebuah gunung di kejauhan, gagah menopang
langit.
Pemandangan
perkampungan yang tenang, berganti menjadi jalan mendaki dan berkelok yang
beberapa jam nggak berakhir. Hujan yang sempat turun, menambah syahdu.
Melintasi jalan berliku di Gunung Gelap, menembus kabut yang mengembun di
kacamataku.
|
Acha |
Tebing
curam ada di kiri, dan bukit terjal ada di kanan. Dari ujung tebing, dapat
kutemukan kabut yang memberat, berusaha menimpa tanah. Ketika pandanganku beralih ke kanan, rimbunan
pepohonan dataran tinggi, berdiri angkuh dalam tenang. Cantik sekali. Sayangnya
aku nggak punya keberanian untuk mengeluarkan kamera sakuku, sebab laju motor
kami kian kencang tiap kali jalanan sepi, mengejar matahari senja menuju
pantai.
Komentar
Posting Komentar