Novel Fantasi Majava : Sebuah Dunia Berlatar Lokal Sunda

Bersiap Mengunjungi Cibodas Botanical Garden

Bangun pagi. Buatku, waktu tidurku sering berkurang dengan sendirinya tiap kali liburan seperti ini. Aku nggak mengantuk, karena aku hanya ingin menikmati suasana di sekitarku. Udaranya. Langitnya. Orang-orang. Ah, segalanya. Bahkan semalaman aku bangun berkali-kali dan memandang ke pintu kamar, berharap pagi segera datang.

             
Sebenarnya sebelum perjalanan ini dimulai, aku sudah takut jatuh sakit. Jadi, sudah dua sachet Tolak Angin Cair yang kuminum untuk mencegah daya tahan tubuhku benar-benar drop. Aku ini penakut, sering takut nggak bisa menikmati trip-ku dengan baik.

Tolak Angin
                
Dan akhirnya, ... selamat pagi ...! Dari kamar inilah aku dan Om memulai perjalanan kami untuk menikmati keindahan yang siap disajikan Kebun Raya Cibodas.

Om Ayip

Acha

Pertama-tama, mengisi perut dengan sepiring Nasi Goreng dan Mendoan hangat. Dari warung makan yang tepat berada di depan penginapan kami, aku menemukan pemandangan pagi yang indah sekali.


                
Dilanjutkan dengan perjalanan super pendek menuju pintu masuk Kebun Raya Cibodas. Sesekali disapa pengunjung lain yang asik lari pagi. Hhh ... setelah sebelas tahun, akhirnya aku kembali ke tempat ini. Dulu sekali, waktu duduk di bangku SMP N 1 Ciomas, aku pernah diutus oleh sekolahku dalam program penelitian kecil kemari. Seperti mengenang masa lalu, mengingat teman-temanku terutama Diah dan Ardi Yasa, hmm ... apa kabar ya kalian sekarang. Kakiku terasa ringan, dengan ransel ungu yang setia menempeli punggungku, pandanganku berusaha mengabadikan setiap penjuru Cibodas.












            
Hey Om, berikan aku selembar uang sepuluh ribu. Ayo kita berpetualang! Ready? Let’s go!

Komentar