Novel Once in a Moon dan Sepasang Gajah Sumatra Di Sampulnya

Asap dari Sikidang

Sudah kubilang kan, kalau aku ini penakut. Aku sering kehilangan ekspresi saat harus berada begitu dekat dengan sesuatu yang kuanggap membahayakan. Aku ini bukan gadis yang senang difoto juga, sehingga koleksi poseku juga seadanya.
                
Tetapi sesampainya di Kawah Sikidang, guide kami dan tentunya juga Icha, memaksaku untuk memberanikan diri berada lebih dekat dengan mulut kawah. Jelas sekali aku mendengan suara air belerang yang meletup-letup dalam kawah, juga asapnya yang mengebul ke udara dibawa angin, hingga membuat mataku sedikit perih. Berapa derajat panasnya air kawah ini? Ah, aku merinding. Apalagi, menurut keduanya, untuk mendapatkan hasil foto yang keren, aku harus melompati pagar batas aman kawah dan tersenyumlah di depan kepungan asap yang menjajah udara. Aish ... berhasil juga paksaan mereka.



Asap Kawah Sikidang
( Dok. Pribadi )

Tepi Mulut Sikidang
( Dok. Pribadi )
 
Di Kawah Sikidang
( Dok. Pribadi )
                
Kawah ini sering berpindah, bergeser perlahan, kata Pak Ardi. Sering pula airnya terlalu banyak sehingga dibuatlah aliran kecil, sebab takut nanti timbul ledakan.
                
Udara yang menghangat di sekitar kawah. Bau belerang yang menyengat. Langit sore yang kelabu. Akhirnya kukunjungi kamu, Sikidang.


Komentar

  1. terimakasih liputan singkatnya, nice photo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga sudah berkunjung ke blog saya Ajay :)

      Hapus
  2. wihh keren pemandangannya kayak di video clip-video clip lagu gituuu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget i-Jeverson, Kawah Sikidang dan kawasan wisata di Dieng lainnya keren banget. Makasih sudah berkunjung ke blog saya ya :)

      Hapus

Posting Komentar