Khas-nya
si kuning SpongeBob Squarepants dan kolega-koleganya, sering bikin saya
bingung. Kalau untuk serial-nya di televisi, lucu memang ... kadang. Lebay
memang ... sangat. Tapi memang ada beberapa scene yang membuat saya terbahak.
Sayangnya, hanya di awal cerita.
Semakin
lama menonton, saya semakin bingung. Kemana sebenarnya arah dari film ini?
Kenapa sampai diberi judul ‘Sponge Out of Water’? Kenapa pula trailer film ini
lebih banyak menunjukan scene akhir, dimana si SpongeBob berubah menjadi
superhero, punya kekuatan gelembung, lalu berantem sama bajak laut? Pada
akhirnya, saya sampai gemas, menunggu-nunggu, lama sekali scene SpongeBob
beserta Patrick, Mr. Crab, Squidword, juga Plankton berubah jadi superhero. Sampai
lelah. Ahhh, kemudian film ini sukses membuat saya nggak betah duduk
berlama-lama di bangku merah.
Sebenarnya,
alur film ini sederhana. Si bajak laut mencuri buku dongeng tentang Bikini
Botton di sebuah pulau terpencil. Kemudian resep rahasia yang baru saja ingin
dicuri Plankton mendadak raib. SpongeBob dan Plankton jadi tertuduh. Bikini
Botton kacau balau. SpongeBob dan Plankton melakukan perjalanan waktu, sampai
bisa bertemu Bubble, si paus. Sobekan buku dongeng yang jatuh ke Bikini Botton
ditemukan oleh Shandy. Lalu kisah bergulir hingga SpongeBob berhasil mengajak
Mr. Crab, Patrick, Squidword, juga Shandy ke daratan karena mencium aroma Craby
Petty yang ternyata dimasak oleh si Bajak Laut. Lalu ... barulah mereka
berantem ‘out of water’. Lamaaa ....
Belum
lagi saya ‘males’ ngelihat perubahan superhero-nya si Plankton yang ‘ya ampun’
banget. Aduh, itu kepalanya Plankton mini abis dan badannya zuper duper guede.
Untuk
hiburan, film ini okelah. Saya juga mendapatkan sesuatu sehabis menonton. ‘Bekerjasama’.
Dalam memecahkan masalah, bekerjasamalah sebagai tim. Hal ini yang ditunjukan
SpongeBob dan Plankton kepada teman-temannya yang lain.
Komentar
Posting Komentar