Camilan Pantai Ala Pangandaran

Sambil memutar lagu Judy & Mary – Kaze ni Fukarete, saya berpikir keras, apa lagi ya yang keren di Pangandaran? Tempat-tempat yang saya kunjungi rasanya sudah habis saya bahas, mulai dari Pantai Batu Hiu, Pantai Barat Pangandaran, Masjid Besar Al-Istiqomah Pangandaran, sampai Pantai Timur Pangandaran yang sunrise-nya cantik banget. Hmm ... bagaimana dengan camilannya?

Di Pangandaran, saya memang nggak menemukan makanan yang unik dan terlalu spesifik, misalnya cafe apa dan menunya apa. Hanya saja, saya sempat menikmati beberapa jenis makanan yang asik banget.

Tahu Pocong

Tahu Pocong

Saya menemukan gerobak Tahu Pocong ini di depan minimarket lho. Namanya yang unik bikin saya penasaran. Tahu Pocong ini punya dua level rasa pedas, ternyata. Level merinding sama level kesurupan. Nah lho, amit-amit banget kan ya kalo habis makan Tahu Pocong terus ‘kejadian’? Dua level tadi ternyata menggambarkan tingkat kepedasan si Tahu Pocong ini. Saya sih nggak terlalu suka pedas dan seringnya lidah saya nggak bisa akrab sama makanan pedas, jadi saya cuma berani nyobain level merinding deh. Asiknya lagi kalau makan Tahu Pocong di pinggir pantai, sambil duduk duduk galau mandangin ombak yang datang dan pergi ... bikin gimana gitu rasanya.

Batagor

Batagor

Sahabat saya, Nurul Djanah paling doyan makan Batagor, dan waktu ketemu Batagor di Pangandaran, saya sampai dibikin heran sama makanan ini. Beda banget sama Batagor di Jakarta yang kebanyakan tepung goreng dan sambal kacang plus kecap dan sambal doang.  Kebetulan waktu duduk di lobi Pondok Wisata Arwana, lewatlah gerobak si abang Batagor dan ... saya bisa menikmati sepiring Batagor dengan rasa ikan. Beneran deh. Ada telur rebusnya juga. Termasuk potongan mentimun yang segar banget. Walhasil, sepiring Batagor ini jadi menu makan siang saya dan Nurul Djanah. Aroma ikan di Batagor ini menguar khas yang bikin saya mendadak kelaparan.

Nasi Kuning

Nasi Kuning Dikit Banget

Sumpah, habis makan ini ternyata saya masih lapar sodara-sodara. Porsinya mini banget, dan salah aja rasanya karena saya belinya 1 porsi doang. Hanya saja, sarapan ini berkesan banget karena bisa saya nikmati sambil duduk duduk di pinggir pantai nungguin sunrise. Kebetulan banget, saya dan Nurul Djanah ketemu sama Ibu Penjual Nasi Kuning ini di penginapan, sebelum kami menerjang arus pengunjung yang – kok ya – banyakan menuju Pantai Barat Pangandaran, padahal di Pantai Timur Pangandaran, sunrise-nya stunning banget.

Udang Goreng

Udang dan Rajungan Goreng

Kalo camilan yang ini, rasanya cocok banget untuk dijadikan oleh-oleh. Kebetulan saya ketemu sama warung kecil di tengah Kampung Nelayan sewaktu saya melewati jalan kecil menuju Pantai Timur Pangandaran. Benar-benar mojok dan tersembunyi warungnya, tapi udang goreng, cumi, sampai rajungannya bikin ketagihan. Harganya pun nggak mahal-mahal amat, kalau untuk ukuran kantong first jobber yang dipaksa dunia ini untuk banyak-banyak berhemat seperti saya. Serunya lagi, ternyata penjual warung yang saya tanyai bilang, kalau gorengan lautnya ini bisa dipesan dan dipaketkan ke Jakarta. Nah nah nah, buat yang ingin camilan laut segar boleh pesan langsung ke sini ya.

Silakan Pesan Melalui Ibu Ros

Warung Ibu Ros

Pusat Belanja Pantai Timur Pangandaran

              
Oh ya, tambahan informasi untuk kamu yang senang berburu pakaian dan aksesoris lainnya. Toko-toko tersebut ternyata berjejer di dekat Pantai Timur Pangandaran. Tapi karena saya yang alhamdulillah-nya nggak mudah lapar mata sama berbagai oleh-oleh yang begitu, jadi saya melewatkan saat-saat shoping yang katanya paling disukai perempuan ini. Duh, saya rada beda ya? Hehehe ....