Merasa Seperti Nobita di Toys & Comic Fair 2016

Nofeldy Kakao

Mungkin kamu sudah menonton film Stand By Me - Doraemon kemudian dibuat sedikit terharu di bagian menjelang endingnya, di scene saat Nobita harus ditinggalkan oleh Doraemon untuk kembali ke masa depan.  Mungkin kamu juga sudah familiar dengan original soundtrack-nya yang diisi oleh lagu Himawari no Yakusoku – Motohiro Hata. Atau lebih dari itu, kamu sudah familiar dengan karakter Doraemon karya Fujiko F. Fujio ini.

Ya ... saya juga sangat familiar, sebab Doraemon yang sejak kecil mengajak saya berimajinasi, lalu semakin lama, saya tumbuh besar dengan Nobita dan teman-temannya yang bertahun-tahun tetap saja kelas 5 SD, padahal saya sudah sampai lulus kuliah dan bekerja sebagai Copywriter di salah satu perusahaan swasta. Tetapi bagaimana pun, saya nggak serta merta melupakan Doraemon.

Finally We Met ... Gemes sama Hidungnya

Memasuki sebuah aula dan menemukan banyaknya mainan, terutama karakter anime yang sewaktu kecil saya tonton, menyeret saya ke masa lalu. Saya seolah mendapati perasaan Nobita dewasa, bagaimana dia mengenang bermain-main dengan Doraemon dan baling-baling bambu pada suatu malam, terbang dengan piyama. Di sisi lain, saya pun merasa seperti Nobita kecil yang datang mengintip masa depannya, untuk mencari tahu, apakah Nobita dewasa benar-benar menikah dengan Sizuka? Humph .... Perasaan seperti itulah yang mampir ke hati saya saat Nofeldy Kakao – partner saya – mengajak saya tenggelam dalam lautan manusia di The Jakarta 12th Toys & Comic Fair 2016 di Balai Kartini, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Perhatikan Crowd-nya Sodara-Sodara

Saya menemukan banyaknya komunitas pecinta action figure di sana. Wajah-wajah mereka yang mendewasa tetapi tetap punya imajinasi anak-anak yang luas tanpa batas. Kebanyakan malah orang dewasa yang datang ke acara ini lho. Memang sih, ada juga anak-anak yang datang, tapi mereka kan ikut orangtuanya yang sudah lebih lama jatuh cinta pada berbagai mainan karakter fiktif. Semuanya menyemut di setiap sudut aula, melihat-lihat berbagai mainan dengan mata jeli, sembari membanding-bandingkan harga dengan yang biasa mereka beli di toko langganan, sepertinya.

Dragon Ball

Satome Ranma

Tetapi, inilah ajang saya menemukan dunia menyenangkan yang seringnya terabaikan oleh kesibukan menjadi dewasa selama ini. Keramaian dan hingar-bingar suara lagu-lagu Pop Jepang yang diputar sepanjang acara, membuat saya sejujurnya nggak mau pulang. Andaikan boleh, saya ingin duduk diam saja di depan panggung hingga acaranya berakhir.

Himawari no youna massugu na sono yasashisa wo nukumori wo zenbu
Kore kara wa boku mo todokete yukitai
Hontou no shiawase no imi wo mitsuke takara

Translate :
Your kindness and warmth all of them are so honest just like a sunflower
For now on i will send it to you too
Because i’ve found the true meaning of happiness

Sayang sekali, saya dan Nofeldy Kakao hanya bisa mengunjungi event ini di hari Sabtu. Padahal rangkaian acaranya lebih seru lagi di hari minggu, karena dihadiri banyak cosplayer. Tetapi saya sudah cukup senang sebab diberi waktu untuk kembali menikmati hal hal imajinatif yang tumbuh besar bersama saya dulu. Semoga ... di tahun depan, saya bisa datang dan menghabiskan waktu lebih lama ya. Aamiin.

Akankah saya ... dan tentunya juga kamu ... masih bisa bermain-main dengan imajinasi seperti yang sering kita lakukan sewaktu kecil, walaupun usia kita terus bertambah? Akankah karakter anime yang dulu sewaktu kecil sering kita bicarakan, akan tetap bisa kita bicarakan ... entah dengan teman atau malah anak kita semua kelak? Hmm ... karena buat saya, dunia bermain bukan cuma milik anak-anak tapi juga orang dewasa. Lebih baik kita bermain mainan daripada mempermainkan perasaan orang lain, ya kan? Apalagi dengan bermain, secara nggak langsung kita menambah banyak teman baru, memperluas networking, dan bisa jadi membuka banyak pintu rejeki.

Last, thanks so much for Nofeldy Kakao who accompanied me there and made me felt the happiness of my childhood memory. Arigatou nee.