Novel Once in a Moon dan Sepasang Gajah Sumatra Di Sampulnya

5 Keseruan yang Dicari Kalau Main ke Japan Matsuri

Ennichisai 2014 at Little Tokyo Blok M

Sejujurnya saya kurang tahu, dan saya juga belum menemukan fakta, Japan Matsuri apa yang pertama kali diadakan di Indonesia. Uhug .... Padahal rasanya, semua keyword tadi sudah saya masukkan tapi ... yasudahlah, semoga ada yang mau menjawab pertanyaan saya ini. Belum lagi, pertanyaan yang terpikirkan di kepala saya adalah ... apa ya alasan yang membuat penyelenggara Japan Matsuri itu, mau berjuang mengadakan acara yang kental akan budaya pop dari Negeri Matahari Terbit?

Tapi, sampai sekarang, ijinkan saya menganggap kalau Gelar Jepang Universitas Indonesia yang setiap tahun diadakan oleh para mahasiswa dari Fakultas Ilmu Bahasa dan Budaya Universitas Indonesia, merupakan Japan Matsuri terlama. Sebab di tahun 2016 ini saja, sudah menjadi Japan Matsuri ke-22 yang bahkan sepertinya cukup besar-besaran juga ya diadakan oleh mahasiswa FIB UI. Kemudian menyusul banyaknya Japan Matsuri lain seperti Ennichisai, Jak-Japan Matsuri, Bonenkai yang diadakan di Hotel Salak Bogor, dan berbagai Japan Matsuri lain yang digelar banyak kampus dan sekolah-sekolah.

Nah ... dari banyaknya Japan Matsuri yang diadakan dan pernah saya sambangi – karena kebetulan saya sangat hobi – saya menemukan 5 keseruan berikut yang ... mungkin juga kamu cari-cari tiap mengunjungi Japan Matsuri ya.

 
Mikoshi Performance at Ennichisai 2014

1. Pertunjukan Budaya
Misalnya saja saat saya mengunjungi Ennichisai yang diadakan di Little Tokyo kawasan Blok M, hal yang saya cari waktu itu ya pertunjukan Mikoshi. Mikoshi sendiri adalah kuil kecil yang bisa dibawa kemana-mana (portable). Tradisi ini berasal dari ajaran Shinto. Rombongan Mikoshi terdiri dari rombongan anak-anak, gadis-gadis, para lelaki, dan juga para penabuh taiko (gendang Jepang). Sementara para lelaki di barisan belakang -- sebelum kereta taiko -- mengangkat dashi (kereta kencana), dan biasanya ada dua orang lelaki berdiri di atasnya sambil memegang kipas kecil dan menari-nari. Kuil yang diangkat dengan dua bilah kayu besar ini, merupakan lambang dari kendaraan para dewa untuk menuju kuil sementara, saat festival berlangsung. Mikoshi biasanya dibawa dengan cara Dokkoi. Dimana para pemanggulnya berjalan lambat, menggoyangkan Mikoshi naik-turun, sembari berteriak, “sorya sorya sorya!” sepanjang jalan.

Bon Odori Performance at Ennichisai 2014

Masih banyak lagi yang selalu saya cari setiap main ke Japan Matsuri, di antaranya, saya suka ikut bergabung dalam keriuhan saat menari Bon Odori, atau cuma berdiam diri menikmati pertunjukan Taiko Okinawa di panggung.

Band Performance at Jiyuu No Matsuri 2012 in Universitas Negeri Jakarta

2. Riuhnya J-Music On The Stage
Kalau soal ini, saya selalu norak setiap kali ada teman saya yang naik ke atas panggung dan beraksi menyanyikan banyak lagu lagu japan yang alirannya ada banyak juga lho. Dulu saya suka band-band beraliran visual kei, lalu makin ke sini, setelah semakin banyak jenis musik dari negeri Jepang yang saya suka, saya hampir menikmati semuanya. Entah itu ost anime, drama, bahkan cuma lagu single dari penyanyi-penyanyi favorit saya, termasuk musik tradisionalnya. Salah satunya YUI. Sudah, jangan kepo seberapa banyak lagu YUI yang iseng saya cover di aplikasi Smule ya.

Kakigori at Ennichisai 2016

3. Cicip Makanan Minuman Ala Japan
Keliling keliling festival yang pasti ramainya semena-mena, nggak mungkin nggak kamu sampai terserang lapar. Paling nggak ya haus lah ya. Nah, kalau sudah begitu, saya sendiri akan lebih senang menikmati sajian makanan dan juga minuman yang dijual di berbagai booth. Mau coba yang ringan seperti Ringo Ame yang manis, Takoyaki, Toriyaki, Udon, Ramen, Kakigori warna-warni yang segar banget diseruput saat siang hari, dan masih banyak lagi. Bisa juga mampir ke Maid and Buttler Cafe kalau mau merasakan sensasi makan cake ditemani pelayannya yang bergaya Maid and Buttler ala ala Japan tentunya.

Cosplayer at Ennichisai 2014

4. Foto Bareng Cosplayer
Main ke Japan Matsuri nggak akan terasa serunya kalau belum berpose bareng para cosplayer yang kostum kostumnya menggoda mata, dan bikin pengen bergaya bareng. Ada banyak lho cosplayer Indonesia yang menurut saya, keren. Mereka bukan hanya berani ber-cosplay habis-habisan dengan tema karakter anime, game, visual kei, gothic lolita, bahkan ada juga yang tampil anggun dengan yukata atau sekalian pakai kimono lengkap dengan geta alias bakiak khas Japan. Kalau saya sih, belum punya keberanian untuk se-eksis itu. Palingan co-street alias bergaya kejepang-jepangan standar, soalnya saya sendiri nggak terlalu pandai bergaya di depan kamera.

5. Hunting Souvenir
Nggak berasa seru kalau belum berjubelan di antara pengunjung Japan Matsuri dan nggak bawa pulang souvenir hasil buruan di sana. Rasanya, bisa mendapatkan souvenir yang dicari dan membawanya pulang itu, menyenangkan sampai level nggak pengen segera pulang. Sejak SMA, setiap kali saya main ke Japan Matsuri, benda pertama yang saya cari ya kalung dengan lambang tertentu. Saya punya beberapa koleksi kalung dengan lambang Saringan, Konoha, hmm ... apalagi ya? Kemudian pilihan kedua saya biasanya jatuh pada pin, kipas, dan CD J-Movie. Kalau kaos, ehm ... saya lebih nyaman melihat kaos dengan sablonan bergambar karakter anime itu dipakai sama cowok sih.

Nah, itulah keseruan yang paling gampang menarik saya untuk terus menabung dan memburu Japan Matsuri yang tempatnya masih bisa saya jangkau, dan waktu pelaksanaannya juga pas dengan waktu luang saya. Mungkin kamu mau menambahkan poin-poin keseruan yang bisa dinikmati di Japan Matsuri. Feel free to write it in the comment yaaaa.

Komentar

  1. di dalam acara apapun,
    yang paling seru itu makaaaaaaaaan :D
    ahahahkkk...
    Seru banget coba-coba makanan dari negara lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uyeaaahhhh makaaaannnnnnnn ....

      Iyap. Seru. Banget.

      Hapus
  2. Aku enggak terlalu ngerti tentang budaya jepang. Dan entah mengapa gak terkena arus anime yang menjangkit temen2ku. Kurang tertarik aja. Dan kurang gaul ehehehe

    Tapi itu acaranya seru juga kayaknya deh, semacam pameran budaya jepang gitu kali ya. Sering sih denger kampus sebelah yang ada jurusan sastra jepangnya menggelar festival serupa, tapi belum kesampean untuk lihat lihat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kapan kapan kamu bisa ngerasain main ke festival jepang ya.

      Kamu ga kurang gaul kok. Kan kamu suka jalan jalan Lus.

      Hapus
  3. Meriah banget acaranya ya, kak. Kalau dateng ke acara jejepangan gitu selain pwrtunjukan budayanya juga kulinernya dong. Pasti enyak banget apalagi kalau bisa nyicipin secara gratis. Hihihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuihihi sayangnya nggak selalu ada gratisan di acara beginian. Siapkan tabungan ya buat icip icip seru.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Hihihi. Mba inda kangen jepang aku mupeng pengen ke sana. Semoga mba inda bisa ke jepang lagi. Aamiin.

      Hapus
  5. Asyikk ada cosplay , makanan japan , hunting souvenir , pertunjukan budaya , dll seru banget itu ya ? wah wah wah . Gue belum pernah tuh kesana :) , mungkin lain waktu kali ya ? halaah .Apalagi kalo nyari souvenir buat kenang kenangan itu ya ? wah itu mah paling sering gue lakukan kalo berkunjung ke acara acara ginian .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah nah nah ....

      Semoga segera kesampaian yaaa buat main ke japan matsuri kapan kapan. Aamiin.

      Hapus
  6. Asli kental banget budayanya. nggak perlu jauh jauh ke japan, di festival itu aja udah berasa di jepang.

    tapi gue punya hasrat untuk backpakeran ke jepang. mau ngerasain sensasinya. mana tau bisa ketemu naruto.

    apalagi berburu makanan makanan jepang, tapi harus rada milih-milih juga yang halal. Ramen gue penasaran banget, gara-gara naruto.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuihhh semangat backpacker-an kamu keren banget. Apalagi yang bagian kamu jalan dari jambi menuju bakauheuni pakai truk fuso. Semoga kesampean buat backpacker-an ke jepang yaa. Aamiin.

      Iyes. Pilih yang halal emang wajib.

      Hapus
  7. Belum pernah... :/
    Tapi begitu membaca ulasan ini, keseruannya cuma bisa dibayangkan...

    BalasHapus
  8. wih, jejepangan emang japan matsuri. budaya jepangnya itu kan emang kental banget yah, ditambah lagi beberapa suguhan kayak kuliner dan cosplay, jadi makin mantep deh esensi jepang-jepangnya. J-Music pun pastinya bakal berkumandang dimana-mana :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Jev. Dimana mana banget j-music berkumandang bikin betah.

      Hapus

Posting Komentar