Siang ini, saat jam makan siang di kantor, saya dan beberapa
rekan kerja saya, seperti biasa, memutuskan untuk berkunjung ke tempat makan
untuk melewatkan waktu sembari mengobrol. Beberapa teman saya sudah memesan
makan siangnya, sementara saya duduk diam di meja, tanpa membuka tas bekal yang
belakangan ini sering saya bawa bawa.
Di tengah obrolan seru teman teman saya mengenai berbagai
hal berbau perempuan, saya yang memang lebih senang terdiam, dikejutkan oleh
suara seorang Ibu dari meja sebelah yang cukup keras membentak anak lelakinya.
Memaksa si anak berhenti bermain smartphone dan menyelesaikan pe er dari tempat
les tempat si anak belajar. Ketika saya lirik, saya perkirakan kalau si anak
masih berusia TK atau tahun tahun awal di Sekolah Dasar.
Sakit telinga saya mendengar bentakan si Ibu. Saya pun
merasa takut, jika suatu waktu nanti, setelah menikah dan menjadi ibu, saya pun
melakukan hal yang sama pada anak saya kelak.
Si anak mengingatkan saya pada si kecil Keysha, ponakan
sahabat lekat saya -- Nurul Djanah -- yang pernah saya temui saat Nurul Djanah
mengajak saya traveling ke Ponorogo.
Si kecil Keysha pernah saya tanya, ingin menjadi apa saat
dia sudah besar nanti? Di suatu pagi, saat kami berdua berjalan bersama di
mengitari daerah tempat tinggalnya di Dukuh Kanten, Desa Babadan, Ponorogo, sembari mencari bunga bunga cantik
di tepian jalan. Keysha berujar tentang keinginannya untuk menjadi seorang
artis saat dewasa nanti. Dia ingin tampil cantik, menyanyi, atau menggambar,
sebab dia berkata kalau dia nggak suka belajar.
|
Keysha dan Bunga Temuan Kami |
Saat itu saya merasa kalau Keysha sebenarnya anak yang
cerdas. Dengan mudahnya dia menjawab banyak pertanyaan saya tentang, bagaimana
rasanya tinggal di Ponorogo. Sebarapa sayang dia pada adiknya, Fais, juga Al
yang baru lahir. Saya juga melihat, pandainya Keysha mengalah dan mengurusi
kedua adiknya. Hal pertama di saat pertemuan pertama saya dan Keysha, kali
pertama pula saya merasa jatuh cinta pada gadis kecil ini. Bagaimana bisa ya,
Keysha nggak merasa cemburu pada kedua adiknya? Padahal dia mungkin masih
senang bermanja-manja.
|
Bunga Bunga Liar |
Saya menyukai sorot mata Keysha yang tampak teduh. Mungkin
saat dewasa nanti, Keysha akan jadi seseorang yang keibuan seperti Mba Tipah,
ibunya. Sebab saat Keysha menggandeng tangan saya di sepanjang jalan kami pagi
itu, bagaimana dia dengan antusiasnya menghampiri bunga bunga yang tumbuh di
tepi jalan, memperlakukan bunga bunga yang sudah jatuh berguguran, atau
sesekali menunjukkan mahkota bunga yang tampak cantik baginya pada saya,
seperti seolah Keysha kecil mengajari saya yang sudah besar untuk tetap
antusias dan penuh kelembutan pada bunga bunga tadi.
Bagaimana Keysha nggak punya sikap yang cerdas seperti itu
ya? Begitu pertanyaan yang kembali muncul dalam benak saya. Mba Tipah begitu
sabar mendidik buah hatinya. Lembut namun tegas, sehingga nggak sekalipun saya
mendengar Mba Tipah berteriak sampai buah hatinya menangis ketakutan.
|
Susunan Bunga Karya Keysha |
Satu hal lain. Keysha nggak dibiasakan ibunya untuk bermain
smartphone setiap waktu. Dia lebih suka mengocehkan banyak hal, di dekat saya.
Bahkan mengajak saya menikmati perjalanan saya hanya dengan melihat-lihat
pemandangan perkampungan yang kami lalui, sembari menarik napas panjang,
bersyukur kami bisa bertemu dan berjalan berdua sambil bergandengan tangan.
Keysha, mengingatkan saya tentang, nilai akademis seringnya
nggak lebih penting daripada karakter yang manis dan menenangkan hati. Keysha
yang suara dan senyumnya mendadak membuat saya siang ini, mengelus dada melihat
kesedihan dan ketakutan yang muncul pada raut wajah anak lelaki di meja samping
saya. Semoga saja si anak lelaki itu, nggak jadi sosok lelaki yang menjengkelkan
bahkan menyakitkan hati saat dia dewasa nanti.
Keysha dan bunga bunga tepi jalan kami pada pagi itu di
Ponorogo, mengingatkan saya bahwa seorang Ibu punya tugas yang begitu beratnya
untuk keberhasilan masa depan si anak. Keysha dan bunga bunga di tangannya,
senyumannya, membuat saya merindukannya, juga pagi kami yang ceria, beberapa
bulan lalu.
Semoga kelak di suatu waktu nanti, setelah menikah dan
memiliki buah hati, saya bisa memperlakukannya dengan penuh sabar dan
kelembutan. Semoga saya dan partner saya kelak, bisa menjaga lingkungan buah
hati kami agar tumbuh menjadi sosok yang menyenangkan hati, serta punya
karakter yang cemerlang. Aamiin.
Terharu mb bacanya.Memang seorang ibu harus punya beribu kesabaran apalagi disaat anak2 msh kecil, masa2 mereka masih ingin mengetahui banyak hal. Semoga Allah sll membimbing kt yaa mba..
BalasHapusAamiin ya rabbal alamin. Semoga kita bisa jadi ibu terbaik untuk menghasilkan anak anak terbaik ya mba.
HapusNice perspektif mbak Acha, smg kita kelak bs mendidik anak2 tanpa terpaku dg nilai akademisnya saja, tp jg melihat akhlak dan budi pekertinya :)
BalasHapusAamiin ya rabbal alamin Ayaa. Semoga kita bisa menjadi ibu yang dipenuhi kesabaran juga.
HapusMakasih banyak Ayaa. :)
Sedih kalo denger ada ibu yang marah2 krn anaknya gak mau belajar. Apalagi kalo anaknya masih tk. Padahal itu kan masa2nya anak mengenal hal2 melalui bermain, bukan untuk fokus belajar. Tiap anak juga punya cara yg berbeda utk menyerap sesuatu. :(
BalasHapusSemoga aja makin banyak perempuan yg sadar untuk jadi ibu yg bijak nantinya yaa..
Aamiin ya rabbal alamin.
HapusIya, semoga kita terus banyak belajar biar berkarakter cerdas dan jadi punya banyak stok sabar untuk mengerti anak anak ya mba. Aamiin.
Kok aku seperti melemah ya saat baca ini. Rasanya seperti masuk ke dunia yang nyaman. Entah kenapa.
BalasHapusMungkin karena foto-foto bunga atau mungkin ada foto wajah polos Keysha.
Mengenai cara Keysha yang secara tidak langsung mengajarkan banyak hal, menyimpulkan bahwa manusia tidak hanya harus belajar kepada makhluk lain yang lebih tua. :')
Makasih banyak udah menikmati tulisanku ya bang.
HapusIya. Belajar ga selalu dari orang tua memang.
kadang pelajaran hidup bisa didapat darimana aja ya teh.
BalasHapussemoga kisah ini bisa jadi bahan perenungan.
ga cuma buat teteh tapi juga buat kami para pengunjung blog teteh :)
btw, salam sama keysha yah teh kalo ketemu sama dia lagi ehem
Iya Leon, salammu kusampaikan.
HapusAamiin. Mudah mudahan ya. Begitu juga dengan blogmu.
Wah aku jarang berinteraksi dengan anak anak seusia keysia gitu. Kadang aku bingung memposisikan diri diantara anak anak kecil. Tapi keyaknya keysia anak yang menyenangkan ya mbak. Tapi bener banget itu, orang tua tentu teladan untuk anak anaknya.
BalasHapusSuka miris aja kalo liat sepupu2ku yg masih sekolah dasar pada dimarahin ibunya karena main tab mulu atau main ps mulu. Lah padahal kan orang tuanya sendiri yang memfasilitasi. Iya sih mungkin kebawa lingkungan dan gengsi sesama teman sepermainan. Tapi yah, kasihan aja liat anak2 kecil yang gadgetan mulu. Mengingat dulu aku seusianya masih asik ngorek ngorek tanah nangkepin undur undur heehehe
Iya banget Lusti. Padahal mama papa nya yang ngasih tapi dimainin mulu marah dimarahin juga.
HapusHmm kalau ikutan main kayak teman seusianya gimana? Hihihi :D
Amin allahumma amin..
BalasHapusKeisya teduh bamget wajahnya. Salut klo di umurnya yg masih dini itu mampu membawa peran seorang kakak yang jarang banget diumur itu mampu mengalah sama adik. Salut sama Keisya dan juga didikan orangtua pastinya. ^_^
Iya Rohmah. Aku juga salut banget sama mama papa nya Keysha. Mereka berdua orang orang yang hebat, menurutku. Keliatan dari Keysha nya yang ngegemesin bikin merenung gini.
Hapusmadrasah pertama dan yang akan selalu membuat anak merasakan pulang ke rumah... Ibu... semoga keysha makin sholehah aamiin... dan doa mbaknya juga aamiin semoga Allah ijabah....
BalasHapusAamiin ya rabbal alamin. Makasih banyak doanya ya Angki.
HapusIya betul, makanya kenapa peran ibu besar banget karena yang dididiknya adalah generasi-generasi yang akan berpengaruh di masa depan.
BalasHapusAku juga suka bingung sih, setelah nikah dan punya anak nanti, mending jadi wanita karir (yang it means harus pinter bagi waktu kerja dan keluarga) atau full time jadi ibu (yang risikonya mungkin hanya diem di rumah). Tapi kalo liat perlakuan ibunya Keysha itu, penginnya sih jadi full time mother ya. Rasanya seneng aja kan bisa ngasih sepenuh waktunya liat perkembangan anak. Apalagi dengan didikan yang lebih tapi tangguh.
Ah, semoga aja kita perempuan-perempuan bisa jadi ibu yang baik dan sholehah di masa depan. Aamiin.
Aamiin ya rabbal alamin Dwi. Aku juga begitu. Bingung sebenarnya mau jadi ibu kantoran atau rumahan. Tapi bismillah aku mau mencoba jadi freelancer demi waktu banyak untuk lebih dekat sama anak anakku, tapi aku nggak sampai kehilangan diriku untuk mengaktulisasikan diri dan impian impianku.
HapusHmm.. bener juga sih, kadang di jaman sekarang banyak anak kecil udah jago banget main smartphonenya bener-bener gokil lah, tanpa mengajari tentang caranya berinteraksi dengan alam.
BalasHapusIya. Mentang mentang anak sekarang masuk golong i-generation ya, semua yang berbau gadget mereka khatam dari kecil.
HapusAmin..
BalasHapussetelah menjadi ibu saya pun masih suka takut gak bisa ngendaliin emosi saya di depan anak Mba Acha :(
semoga kita semua bisa menjadi ibu yang "meneduhkan" dan memberi kenyamanan pada anak-anak kita yah Mba, amin..
Aamiin ya rabbal alamin Mba Ira. Gimana aku yang masih single dan belum punya anak ini ya. Semoga kita bisa jadi ibu terbaik untuk menghasilkan anak anak dengan karakter terbaik juga ya mba.
HapusIkut ngaminin....
BalasHapusJd inget ponakanku sendiri. Kdg dia tak ajak ke sawah biar main sama alam
Wuiiiiii asik banget kalo punya bu lek kayak kamu. Aku mau banget dong diajakin ke sawah juga sama kamu.
HapusAnak kecil dibentak, kok ga tega ya liatnya. Anak kecil sih harusnya dilembutin nanti dia juga nurut.
BalasHapusPeran penting orangtua terutama ibu dalam mengasuh anak penting banget ya kak, soalnya bisa menentukan sikap si anak. Contohnya kesya, dia emang ga dibiasain main gadet ya jadi dia lebih suka banyak bercerita. Kalau misalnya anak tk yg dimarahin tadi pasti yg ngasih gadget juga orangtuanya, jadi ya kalau anaknya lebih asik main gadget salah orangtuanya juga.
Iya Nad. Anak kecil dibentak ya takut. Anak besar kayak aku aja kalo dimarahin di depan umum gitu ya nge jleb.
HapusEmang jadi orangtua itu nggak mudah ya Nad.
Mumpung masih single, kita belajar yang banyak.
yap, orangtua adalah guru pertama bagi anak. Sebelum masuk sekolah, anak-anak kenal dan suka niru kebiasaan orangtuanya. Baik atau buruk ditiru soalnya mereka belum bisa ngebedain benar atau salah. Trus juga cara mendidik anak dari kecil pengaruhnya sampe gede... Makanya kalo anak usia o-8 tahun masih dibilang masa krisis, soalnya kebiasan kebiasaan yang dilakukan akan terbawa sampe gede nanti. Makanya ngeri banget kalo mendidik anak usia dini, takut ada salah salah ngomong atau kebiasaan buruk yang dilihat sama anak...
BalasHapusSemoga aku juga bisa mendidik anak dengan baik nantinya...
Iya banget mba. Umur umur segitu masanya belajar banyak hal memang.
HapusAamiin ya rabbal alamin. Semoga kelak kita bisa menjadi ibu terbaik untuk anak anak berkarakter terbaik juga ya mba.
Hai Keysha, tumbuh dewasa dengan hati yang baik ya sayang, aamiin
BalasHapusSalam,
Asya
Aamiin. Terima kasih banyak.
HapusKeysha yang teduh, bagus nak kau tidak terpapar smartphone, lebih senang berinteraksi dengan orang, berbicara banyak, itu seriusan mau jadi artis? Semoga jadi artis yang memberikan dampak positif bagi followernya nanti ya, Salam untuk keysha
BalasHapusDisampaikan Mba. Aamiin. Terima kasih banyak untuk doanya Mba,
Hapus