Novel Once in a Moon dan Sepasang Gajah Sumatra Di Sampulnya

Cabe Cabean Festival : Merayakan Pertemanan Dengan Makan Makanan Pedas

Sebelum kamu lebih lanjut terjebak dalam postingan saya ini, sebaiknya saya jujur dulu sama kamu kalau sebenarnya event ini berlangsung sekitar dua bulan lalu. Nah lho, kenapa coba baru berani saya update sekarang? Umh, ini akibat saya perlu menguatkan diri saya kalau saya yang berperan sebagai informan mengenai festival kuliner makanan pedas yang bertempat di Blok M Square ini sesungguhnya nggak terlalu bisa bersahabat dengan makanan yang rasanya pedas. Sedikit malu sih, tapi ya ... lama lama saya merasa, ada juga kok manfaatnya bagi saya yang nggak suka makanan pedas ini, berbagi pengalaman saya mengunjungi festival makanan pedas bersama teman teman kantor saya ... dan semuanya bisa dengan tenang makan makanan berasa pedas. Beda sekali dengan saya.


Siang itu, sepulang kantor di hari Sabtu, saya dan teman-teman saya sudah janjian untuk mencicipi berbagai makanan pedas di Cabe Cabean Festival di Blok M Square. Kami sengaja menunggu waktu pulang kantor kami di pukul setengah dua siang, bersabar demi bisa mencicipi berbagai makanan pedas yang ada di sana. Dari banner festival, sebagai bukan penyuka pedas, saya sudah menentukan makanan dan minuman apa saja yang rasanya bersabat jika saya cicipi. Tapi sampai di sana ....

Mari Menikmati Aroma Pedas Dimana-Mana
Walaupun area festival kuliner pedas ini nggak terlalu luas dan sebenarnya nggak membuat keder atau tersesat, tapi hidung saya bisa menciun aroma makanan pedas bertebaran dimana-mana. Kebanyakan makanan yang dibawa para pengunjung ke meja makan di tiap ujung kiri dan kanan jejeran stand yang berada di dekat pintu Berlian itu warnanya merah gelap. Duh saya agak bergidik. Sayangnya mata keempat teman saya yang ikut datang, berbinar penuh rasa penasaran. Baiklah ... masa sama makanan pedas saja saya takut ya kan?
 
Makanan Pedas Pilihan Kita

Jajan Kiri Kanan Lalu Cicipi Bersama
Inilah alasan utama saya mengajak teman teman sekantor saya ini ke Cabe Cabean Festival. Sebab bagi saya, pada hakikatnya, mengunjungi sebuah festival kuliner itu enaknya beramai-ramai dan tentu saja dengan teman-teman yang santai saja diajak berbagi makanan yang dijajakan di berbagai stand. Mengunjungi festival kuliner itu, bagi saya, bukan waktunya untuk makan sendiri sampai merasa cukup kenyang, melainkan waktunya untuk mencicipi berbagai makanan. Maka ... selain siap dan terbiasa berbagi makanan, juga ketersediaan air mineral sebagai penetral rasa itu cukup penting keberadaannya. Asiknya lagi, pada akhirnya, momen semacam inilah yang akan membuat pertemanan menjadi lebih saling mengerti. Karakter dari setiap teman yang dekat, akan belajar kita pahami dari momen momen berbagi sederhana semacam ini. Letakkan semua makanan di tengah, dan cicipilah tanpa takut.

Mie Abang Adek yang Jadi Juaranya

Ajang Diskusi Soal Selera
Bukankah menjaga pertemanan di usia 20-an itu nggak lagi semudah seperti anak sekolahan yang ketemunya setiap hari jadinya makin akrab? Makanya, inilah ajangnya bagi saya. Menikmati berbagai ocehan teman-teman saya mengenai selera mereka soal makanan. Semoga saya nggak lupa kalau Putri Rosemarine dan Kak Riyama sukanya Mie Abang Adek, juga Syinthia Dewi dan Khaza Rahmi yang setuju dengan hasil diskusi ringan kami sore itu. Jangan tanya saya ya. Mencicipinya saja saya sudah gemetaran, mencium aroma pedasnya, apalagi saat melihat si Mie Abang Adek internet (indomie telor kornet) level dua (katanya sih) itu diaduk. Demi apa gerombolan cabenya berkumpul di sekeliling mie instan dan kornet gorengnya yang menggoda. Kalau nggak ada cabenya, sudah saya babat lho. Belum lagi soal Sate Taichan yang kurang cocok untuk selera teman-teman saya. Sekali lagi, jangan tanya saya. Payahnya saya cuma berani jajan nugget ayam sedikit pedas dan menjadi makanan penawar rasa pedas untuk teman-teman saya ini. Itulah ... malu juga saya memposting tulisan ini.

Gimana? Kepedasan Semua?

Ajang Gemas Memperhatikan Ekspresi Kepedasan
Inilah alasannya saya senang datang ke Cabe Cabean Festival. Saya bisa menikmati wajah wajah kepedasan teman teman dekat saya, secara live. Ada yang mukanya sampe merah, bibir ikutan merah dan mungkin jontor ya rasanya. Untung nggak ada yang sampai garuk-garuk kepala karena kepedasan. Hihihi .... Momen yang semoga selalu terjaga di hati saya saat nanti, di suatu masa kita menua, makin susah bertemu sebab terlena dengan kehidupan kita masing-masing.

Berbaur dengan banyaknya pengunjung yang datang dan ikut mencicipi berbagai makanan dan minuman di Cabe Cabean Festival ini, benar benar perayaan pertemanam bagi saya. Terselip doa sederhana, semoga di masa depan, walaupun satu per satu dari kami resign dari kantor yang sekarang, lalu punya kesibukan lainnya, akan selalu ada waktu bagi kami bersilaturrahmi dan berbagi cerita, tertawa, saling membercandai, seperti yang kami lalui selama masih bekerja di kantor yang sama. Doakan ya.


Semoga ada festival kuliner lagi yang kapan kapan bisa kami datangi bersama dengan formasi lengkap. Sedihnya kala itu Suci Astriani belum bisa bergabung. Semoga ....

Komentar

  1. Wuih, seru... Coba ada di bandung, surga bgt buat saya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa tau bulan depan diadain di Bandung ya mba. Mudah mudahan.

      Hapus
  2. Jadi mikir, gimana kalo minumannya juga ada cabenya. Pasti ekspresinya lebih waah ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan kalo itu terjadi, aku beneran galau mau makan dan minum apa di sana. Hihihi.

      Hapus
  3. Waah favorit saya niih maem yang pedes-pedeeess.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhh mba Leyla masuk golongan penyuka pedas ternyata.

      Hapus
  4. Aku ngebayangin betapa pedasnya itu makanan. Terlihat merah difoto.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget. Terutama Mie Abang Adek. Padahal itu level 2, tapi aku udah nggak berani. Gimana level Pedas Mampus coba.

      Hapus
  5. Enaknya bisa makan pedas sama teman2.. Ku suka makan pedas kl kepala lagi pening kurang piknik.. Hahaha

    BalasHapus
  6. ee... sama. aku pun tak suka pedas. salut deh dengan totalitasnya :)

    BalasHapus
  7. Ya ampun Chaaaa, hamil2 demen banget makan pedes. Apalagi mie. So yummy! Ah pengen ikut festivalnyaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku nggak berani makan mba. Walaupun lagi nggak hamil, tetep aja nggak kuat. Ke sana demi nyenengin teman temanku kemarinan.

      Hapus

Posting Komentar