Saya beruntung, karena saya bisa tertawa lepas bahkan mungkin
agak sedikit malu-maluin di dalam studio, karena film 3 Dara 2 ini sukses membuat saya nggak bisa
menahan diri untuk nggak menertawakan kelakuan konyol, dari Tora Sudiro sebagai
Affandi, Adipati Dolken sebagai Jay, dan Tanta Ginting sebagai Richard.
|
(taken from haho(dot)co(dot)id) |
Sebelum saya menceritakan sudut pandang dan pengalaman saya
selama menonton 3 Dara 2, saya ingin mengonfirmasi bagi kamu yang juga ingin
menonton film ini namun khawatir karena belum menonton 3 Dara 1, oh nggak
apa-apa. Walaupun benang merah yang disampaikan masih saling berkaitan, tapi
kamu bisa kok langsung menontonnya, tanpa khawatir kamu jadi bingung alih-alih
kamu belum melirik film 3 Dara 1.
|
(dokumen pribadi) |
Dalam film ini, saya menemukan istilah ledekan yang nempel
banget dari Eyang Putri – yang diperankan oleh Cut Mini – kepada menantunya,
Affandi. Mokondo. Hahaha … mohon maaf, memang sedikit kasar sih ungkapan Eyang
Putri ini, tapi ada benarnya juga lho. Mokondo ini seperti sindiran untuk
Affandi yang sebagai suami, rasanya terlalu semena-mena karena nggak bisa
banyak membantu, melainkan banyak meminta. Mokondo ini singkatan dari Modal K****l
Doang. Sedih binti miris lho saya waktu sadar makna kata ini apa. Langsung jleb
maktungdesss gendomprang gitu rasanya. Ijinkan saya untuk memuji tim MNC
Picture dan Monthy Tiwa selaku sang sutradara yang mengenalkan istilah ajaib
tralala ini pada saya. Oh ya, apresiasi tertinggi saya berikan juga pada
penulis naskahnya, karena tanpa si penulis naskah, makna dan alur sebuah film
nggak akan tercipta dengan manis.
Sepanjang menonton
film ngocol 3 Dara 2 ini, kalau boleh, saya ingin mengutarakan pendapat saya
soal poin poin berumah-tangga yang disampaikan melalui film yang juga
menampilkan Fanny Fabriana sebagai Aniek – istri dari Affandi – dengan karakter
Ibu Rumah Tangga yang lembut, keibuan, dan juga penurut.
Ibu Rumah Tangga Nggak Seremeh-Temeh Itu
Di film 3 Dara 2 ini, para istri dari Affandi, Jay, dan juga
Richard, merupakan para perempuan yang memilih untuk hidup mengabdikan diri
pada suaminya sebagai Ibu Rumah Tangga. Saya … walaupun tergolong ke dalam klan
perempuan yang bekerja dari rumah – merasakan kok, bahwa pekerjaan rumah tangga
bukanlah pekerjaan yang seremeh-temeh itu. Malah hebat di mata saya, para perempuan
yang setelah menikah, berjuang mengurusi urusan rumah, anak, dan suami, seorang
diri. Pekerjaan yang nggak punya jam istirahat, hari libur, bahkan jatah cuti.
Saya mengiyakan kegemasan dari Eyang Putri kepada Affandi,
si menantu yang dengan songongnya memperlakukan putri semata wayangnya seperti
pembantu. Baju dan sepatu sudah diurusi, makanan sudah disiapkan, kebersihan
rumah sudah dibuat senyaman mungkin, tapi … masih saja apa-apa maunya dilakukan
oleh istri. Duh, Mokondo!
Belum lagi urusan pekerjaan. Affandi ini bekerja di perusahaan
milik Eyang Putri. Nah lho, macam menantu yang nggak sadar kalau belum dikeplak
memang ya. Mentang-mentang istrinya ini seorang Ibu Rumah Tangga, urusan bisnis
saja nggak dikomunikasikan dulu sama Aniek. Kalau saya jadi Aniek, wah … sudah
bukan saya pelintir lagi tangannya Affandi, saya kremek sampai macam mi gemes
trus saya kunyah-kunyah dia.
Ibu Rumah Tangga Bukanlah Perempuan yang Nggak Tau Apa
Apa
Mentang-mentang jadi suami, lalu bangga menyandang predikat
sebagai Kepala Rumah Tangga? Duh, jangan Mokondo dong ah! Lupa ya, kalau istri
yang cerdas akan membentuk anak-anak menjadi cerdas pula. Lupa ya, kalau
kontribusi istri dalam usaha suami mencari nafkah itu, banyak. Keputusan untuk
memilih profesi sebagai Ibu Rumah Tangga bukanlah main-main. Bukan hanya bersantai
nonton tivi lalu tidur siang. Memangnya makanan enak bisa tersaji se-simsalabim
itu? Memangnya rumah bersih bebas debu juga se-simsalabim itu? Terus baju-baju
yang rapi bersih bin wangi juga se-simsalabim itu? Usahanya bisa seharian lho.
Kalaupun menontom tivi, mungkin melepas penat. Kalaupun tidur siang, ya … sedang
mengumpulkan energi untuk sederet pekerjaan lainnya.
Istri … walaupun dia memilih profesi sebagai Ibu Rumah Tangga,
juga berhak untuk ikut andil dalam pengambilan keputusan, kan? Sebab rumah
tangga itu, bukan hanya dijalani sendirian saja oleh lelaki yang bangga sekali
oleh predikatnya sebagai Kepala Rumah Tangga. Ibarat team player dalam sebuah
permainan, si pemimpin bertanggung-jawab penuh atas apapun yang menimpa timnya,
Sementara, para anggota tim, punya hak untuk mendengarkan rencana, memberi pendapat,
bahkan boleh saja kalau mau membantu dalam membuat strategi untuk menghadapi
lawan.
Lelaki bukan manusia super yang nggak boleh cengeng di depan
istrinya. Seperti tokoh Jay, misalnya. Lebih malu-maluin dia nangis bombay saat
mobilnya disita oleh bank lho. Kenapa juga dari awal, dia nggak sekedar cerita
dulu sama istrinya, Grace. Minta pendapatnya dulu. Mana tau jadinya malah nggak
sampai ikut-ikutan Affandi dan Richard yang ditipu oleh usaha agrobisnis
bohongan.
Keputusan yang Diambil dengan Terburu-buru Itu …
Berbahaya
Inilah benang merah dari alur kisah film 3 Dara 2 yang
sukses bikin saya ngakak. Saya menemukan tiga sahabat yang merasa jati dirinya
sebagai lelaki ternoda, hanya karena harus berganti peran dengan istrinya dalam
mengurusi rumah. Affandi dengan tugas beratnya untuk memastikan semua pakaian
dicuci dan disetrika dengan baik. Jay yang bertugas mengurusi Darren, putranya,
dan juga membersihkan rumah. Richard yang harus berjuang keras menyiapkan
makanan, mulai dari berbelanja hingga memasak. Mereka berakhir dengan berbagai
keputusan aneh dan terburu-buru, karena merasa dirinya diinjak-injak oleh para
istri yang memilih untuk beralih peran dengan keluar rumah untuk bekerja,
sementara mereka harus diam di rumah untuk menyelesaikan tugas yang biasanya
ditangani oleh para istri. Rasanya remeh ya? Apa … terlalu berat?
Hahaha … kalau boleh standing aplause, saya mau
memberikannya pada tokoh Jentu si asisten pribadi Eyang Putri yang diperankan
oleh Soleh Solihun. Terima kasih banyak untuk keberadaan tokoh Jentu yang jadi
pemantik lucu di 3 Dara 2 ini. Saya paling geli dengan adegan Jentu yang
bertugas memberikan hukuman kepada genk Mokondo – ijinkan saya agak sedikit
nakal dengan memberi mereka panggilan ini ya … terima kasih Eyang Putri –
akibat segala rupa kelakuan mereka yang berusaha untuk memperbaiki keadaan,
tapi malah mendapat pelajaran baru.
Akhir kata. Memang sih, ada beberapa ungkapan dan dialog
yang rasanya kurang cocok kalau didengar oleh remaja di film 3 Dara 2 ini,
sehingga saya sangat berharap agar para remaja nggak ikut menonton. Pun para
suami-istri, jika ingin menikmati 3 Dara 2 silakan menonton bersama pasangan
saja, anak-anak nggak sebaiknya diajak ya. Anggap saja sebagai waktu pacaran
seru sekaligus belajar dari ngocolnya kelakuan Affandi, Jay, dan Richard.
|
Kejutan dari pemain film 3 Dara 2 di dalam studio |
Saya beruntung, karena saya bisa tertawa lepas bahkan mungkin
agak sedikit malu-maluin di dalam studio, karena film 3 Dara 2 ini sukses membuat saya nggak bisa
menahan diri untuk nggak menertawakan kelakuan konyol, dari Tora Sudiro sebagai
Affandi, Adipati Dolken sebagai Jay, dan Tanta Ginting sebagai Richard.
|
Adipati Dolken, Dian Ovie, Tanta Ginting |
|
Foto Bareng Para Penaun Film 3 Dara 2 |
Terima kasih banyak saya ungkapkan kepada Komunitas ISB yang
sudah mengajak saya bergabung untuk nonton bareng film 3 Dara 2. Juga untuk
Adipati Dolken, Tanta Ginting, dan Ovie Dian (pemeran Grace – istri dari tokoh
Jay) yang memberikan saya kejutan di akhir film. Senang sekali, menemukan para
pemain film ini datang tiba-tiba di ruang studio seusai film diputar.
Jadi Ibu Rumah tangga bukanlah sebuah pekerjaan ringan loh, kesuksesan suami berada ditangan ibu rumah tangga loh...
BalasHapusIyes banget. Setuju.
HapusAlhamdulillah, bisa komen setelah galat melulu, berada di luar akun padahal tak keluar dari google.
BalasHapusKalau film Indonesia biasanya saya tak bisa ngikutin kecuali yang sudah dikasih sulih teks (subtitel). Moga kelak bisa nonton, ya, teh Acha. Soalnya suka juga sama film komedi yang ada ironinya.
Saya ngakak pas nonton Bajaj Bajuri dan My Stupid Boss yang bersulih teks.
Mokondo itu akronim unik. Setuju banget dengan opini Teh Acha tentang peran kepala keluarga itu harusnya gimana. yah, kalau ada suami yang gitu itu karena dibentuk lingkungannya, lingkungan asal dari keluarganya sendiri sedari kecil lalu pergaulan kala lajang.
Bener banget Teh. By the way, aku juga suka banget sama film My Stupid Boss. Ngocollll nggak udah udah.
HapusWah ternyata banyak pesan bermanfaat usai nonton film 3 Dara 2. Haddeh, kemarin nggak jadi ikutan nonton. Kalah ikutan, berarti bisa sekalian juga nih ketemu mbak Acha 😁
BalasHapusSemoga lain kali ada kesempatan kita buat ketemuan ya mba.
HapusMokondo apa nih? hahaha ngakak ya baca kelakuan 3 suami ini yang minta dislepet hahaha
BalasHapusMokondo itu Modal K*n*** doang mba.
HapusHahaha oalah ternyata itu artinya Mokondo. Aku kira itu Bahasa Jawa loh mbak awalnya wkwk
BalasHapusBaru nemu juga nih aku istilah gini di film 3 Dara 2 pula.
HapusSeru acaranya. Makin seru nonton bareng sama semua teman ibukota, whaaa... Senangnya luar biasa.
BalasHapusBisa foto bareng sama pemain itu sangat istimewa.
Istimewa. Terima kasih banyak sudah mampir mba.
HapusWaduh Mokondo. Wkwkwkkwkw... tapi iya, ya, zaman sekarang banyak yang gitu. mentang2 istrinya cinta, suami lupa tugas yang sebenernya. Padahal, kalo pun istri kerja, dan suami nganggur, suami bisa kok jadi bapak rumah tangga. Hari gini banyak kok yang begitu. Daripada mokondo. :)))
BalasHapusIyesss. Hahaha ... Pesan di filn 3 Dara 2 ini nyampe.
HapusIstilah yang sering didengar saat ini heheheh. Film yang menceritakan tentang masalah sosial yang sering kita hadapi. Jafi buat cowo cowo mesti kerja keras sebelum meminang ya :)
BalasHapusJuga terbiasa dan mau ngerjain pekerjaan rumah tangga. 😊
HapusAku spontan ngakak baca: kremek sampai macam mi gemes trus saya kunyah-kunyah dia.
BalasHapus😂
Sepertinya seru ya filmnya, jadi mau nonton deh 😀
Tonton deh mba. Seru.
HapusDuh judul tulisannya bikin ngakak sambil malu-malu. Sepertinya film ini recomended banget ya. Lucu dan penuh dengan pesan, mau ajak pak suami nonton ah biar bisa ngakak bareng 😂.
BalasHapusIyap. Nonton sama suami lebih seru lagi.
HapusEhh 3 dara main lagi. Blom.nonton film yg ini. Baca reviewx malah bikin penasaran. Suka nonton film yg bisa bikin ngakak. Jadi pengen lihat peran suami2 di film ini kek gimn
BalasHapusSelamat menonton.
Hapusaku kok jadi pengen lihat film ini ya..sebenernya gegara ada si Adipati Dolken sih..
BalasHapusAihh mba suka sama Adipati Dolken ya. Seru filmnya.
HapusWah jadi penasaran dengan filmnya. Sayangnya disini nggak ada bioskop. Hiks. Nunggu dirilis di aplikasi streaming film aja kalau gitu.
BalasHapusSayang banget.
Hapusreviewnya panjang nih. tapi, jadi MakJleb bacanya supaya para lelaki itu mikir dan gak masuk genk MoKonDo. Aku juga udah nonton film ini, bisa baca juga yaa review dari sudut pandang lelaki setelah nonton film 3 Dara 2*
BalasHapusIya mas.
HapusPingin banget bisa nonton 3 Dara ini. Udah lucu, mana dekat banget dengan kehidupan sehari hari karena ttg rumah tangga juga. Aih, enaknya bisa nonton sekaligus ketemu sama para pemainnya.
BalasHapusAlhamdulillah mba. Terima kasih banyak.
Hapuspunya saldo di mtix tapi ngga tau mau nonton apa haha, mau coba ah nonton ini. kayanya seru!
BalasHapusNonton deh mar
HapusAku belum sempet nonton film ini. Kalo yang pertama sih nonton dan emang sukaa. Jadi penasaran sama sekuelnya ini.
BalasHapusBuat saya, suami itu harus bisa berperan kaya istri juga. Maksudnya, harus bisa melakukan pekerjaan yang dilakukan istri. Kan suami istri harus saling bantu, biar kehidupan rumah tangganya jadi lebih berkah
Iya banget. Soalnya istri juga bisa cari uang ko. Kalo suami bisa bantu ngurus rumah, ini baru lakik.
HapusDuuhhhh, sungguh ku mupengggg!
BalasHapusPaling suka film komedi kayak gini, sayang belom masanya bisa nonton di bioskop, kayaknya pasrah aja menanti DVDnya deh :D
Semoga segera muncul jadi mba bisa nonton juga.
HapusWah, belum sempat nonton..
BalasHapusBaca ulasannya jadi paham nih keseruannya. Apalagi dengan istilahnya. Ya ampuun, malu-malu kita ya Mbak, hahaha.
Hahaha ... Iyaaaa banget.
HapusSeperti biasa, gua nunggu tayang di TV nasional aja ckckck,biarin spoiler ckck
BalasHapusAlright.
HapusMet penasaran dan met nonton mas riza.
BalasHapusAku ngakaknya bukan gegara arti dari kata Mokondo itu ..., karena memang sebelumnya aku sering dengar istilah yang dari dulu seringkali jadi ucapan selorohan anak2 muda, tapiiii .....
BalasHapusAku ngakaknya baca tulisan diatas ' jleb maktungdesd gendomprang ' ...
Hahahaa ...
Itu berasa suara panci jatuh ya, kak 😅
Hihihi ... terima kasih banyak sudah mampir.
Hapus