Novel Once in a Moon dan Sepasang Gajah Sumatra Di Sampulnya

Alita Battle Angel : Perkenalan Manis Nan Dramatis Si Cyborg Berwajah Malaikat

Film sci-fi aksi yang ber-setting tahun 2563 – 300 tahun pasca masa The Fall atau keruntuhan jaman – mengisahkan tentang seorang karakter perempuan cyborg yang hidup kembali atas bantuan nggak terduga dari dr. Ido (Christopher Waltz) yang pertama kali mendeteksi “kehidupan” pada sebuah kepala cyborg – mungkin juga manusia – di antara berbagai barang rongsokan dari sebuah kota terbang yang berada tepat di atas Iron City, Zalem. 

Film ini nyaman sekali ditonton, apalagi visual efeknya yang ciamik, membuat rasanya nggak ingin terlalu sering berkedip, sehingga setiap scene nggak ada yang terlewat oleh saya. Namun jika ingin mengajak anak-anak yang berada pada range usia di bawah 13 tahun, sebaiknya ditunda dulu ya. Nanti ada waktunya kok.


film-alita-battle-angel
Alita Battle Angel

Sinopsis Film Alita Battle Angel

Entah apa motivasi dari dr. Ido yang menyambungkan kepala cyborg yang dia temui di antara tumpukan rongsokan dari Zalem dengan dibantu asistennya. Saya menemukan perasaan nostalgia, dimana dr. Ido sebagai seorang Ayah yang telah ditinggal meninggal oleh putrinya, menemukan sebuah kepala cyborg dan menyambungkannya dengan robot tubuh buatannya yang tadinya ingin sekali dia pasangkan kepada si buah hati. Kemudian si cyborg tadi pun diberi nama sesuai dengan nama almarhumah putrinya, Alita.

Lalu istrinya dr. Ido kemana? Sang istri, dr. Chiren (Jennifer Connelly), karena keinginan besarnya untuk kembali bisa tinggal di Zalem, meninggalkan dr. Ido dan memilih untuk bersama Vector (Mahershala Ali), karakter yang sebenarnya punya pengaruh besar pada hiruk pikuk kehidupan di Iron City … namun bertentangan dengan keinginan hati dr. Ido.

Sampai di sini, saya hentikan perkenalan untuk dr. Ido, dr. Chiren, dan Vector ya. Saya sekarang ingin memperkenalkan Alita sedikit lebih banyak. Tentu saja, karena si cyborg cantik yang wajahnya dikisahkan serupa malaikat dan diperankan secara manis oleh Rosa Salazar ini, menjadi pusat cerita. Banyak teman-teman saya yang sudah lebih dulu menyaksikan film ini, lalu kebanyakan dari mereka memberi review singkat di Insta Storie tentang Alita Battle Angel yang asik banget ditonton, namun rasanya akan ada film Alita selanjutnya, karena beneran film ini serupa perkenalan akan sosok Alita dan masa-masa awal kehidupannya setelah dihidupkan kembali oleh dr. Ido.

Alita, si gadis cyborg, terbangun di sebuah kamar nyaman khas kamar milik anak perempuan di pagi hari, menemukan dirinya yang sudah kembali memiliki tubuh lengkap, namun lupa akan siapa sebenarnya dia. Akan ada scene-scene seru, dimana Alita diajak keluar rumah oleh dr. Ido, mulai beradaptasi dan mencari tahu tentang lingkungan sekitarnya, pun kemudian Alita akan bertemu dengan karakter Hugo (Keean Johnson) dan kemudian menjadi karib dengannya.

Seperti gadis remaja yang antusias pada kehidupannya, karakter Alita tampil selayaknya anak remaja. Tergoda sekali akan pertarungan, sehingga lama kelamaan, dia jadi sadar dan mengenal siapa dirinya, sebelum dibangunkan kembali oleh dr. Ido. Apalagi selanjutnya, Alita menjadi orang yang dicari-cari dan ingin dimatikan kembali. Apa yang sebenarnya terjadi? Silakan cari trailer film ini terlebih dahulu, lalu resapi, apa kamu yakin akan menunda rasa penasaranmu dan memutuskan untuk menonton film bertema sci-fi aksi yang ternyata diangkat dari komik berjudul Guunnm karya Yukito Kishiro – dan terbit pertama kali di tahun 1990 pada majalah komik “Business Jump” ini.

Review Film Alita Battle Angel

Sejujurnya, saya bukan bagian dari fans garis keras yang sudah lama sekali mengenal tokoh Alita, terutama dari komik tahun 90’an pula. Fakta nyelenehnya, saya lahir di era yang sama sehingga di masa Alita sedang banyak dibaca, saya belum kenal apa-apa. Saya sendiri baru mencari tahu lebih banyak mengenai sosok Alita Battle Angel ini, beberapa langkah setelah saya keluar dari ruang studio dengan wajah terpukau akut akan visual efek film dan alur ceritanya yang terkesan ganteng.

Ya … saya akui, sebenarnya film Alita Battle Angel ini akan lebih “pas” jika ditonton oleh laki-laki. Kalau kamu perempuan dan sukanya film non-action apalagi menye-menye, mendingan jangan nonton daripada kamu masuk dalam kategori penonton yang memilih duduk diam terpejam di studio, atau lebih kejam lagi kalau kamu sampai walkout.

Dari sumber yang saya baca, ternyata karakter Alita ini di komik aslinya, bukanlah bernama Alita. Si gadis cyborg ini malah diberi nama Gally, dan namanya bukanlah diambil dari nama almarhumah putri dr. Ido – pada versi asli, si cyborgmedic ini bernama dr. Daisuke Ido – melainkan nama kucingnya yang sudah mati.

Tetapi selanjutnya, ternyata nggak begitu banyak gubahan yang dilakukan pada karakter si gadis cyborg Alita ini. Misalnya, ingatannya yang muncul perlahan-lahan mengenai kesadaran akan kemampuan bertempur ala Panzel Kuntz-nya masih sejalan dengan filmnya di masa kini. Usut punya usut pun, latar waktu pada filmnya dibuat di masa post apocaliptic yang lebih jauh, sementara di manga aslinya nggak terlalu jauh. Nah, sekian ya, cerita  saya mengenai Alita Battle Angel yang ternyata di masa dulu sudah ada komiknya dan saya ternyata belum tahu. Mungkin, sama juga dengan kamu. Semoga informasi ini membuat kamu jadi tertarik untuk menyaksikan Alita Battle Angel di bioskop sebelum turun layar.


Saya menikmati sekali setiap adegan pertarungan antara Alita dengan siapapun yang menjadi lawannya. Mau dia bertarung sendirian, maupun saat ditemani oleh dr. Ido atau di tengah keramaian. Saya benar-benar dibuat terpukau pada bagian ini. Tumben ya, anak perempuan seperti saya malah tertarik sama tonjok-tonjokan dan belah-belahan badan. Hihihi … tentu saja, karena rasanya koreografi dari pertarungan gaya Alita benar-benar cantik.

Adalah momen dimana saya seketika mangap cengo pas dia lagi berantem, sampai badannya terpotong-potong tapi dia masih berjuang. Bahkan sukses mengalahkan musuhnya hanya dengan satu tangannya yang tersisa. Eh ini waktu Alita melawan siapa? Nggak ah, saya nggak mau cerita, soalnya nanti jadi spoiler trus saya disemprit saya khalayak anti spoiler spoiler club. Pun saya menghargai sebuah karya, makanya nggak tega kalau saya jembrengin begitu saja.

Inilah yang saya tangkap seusai menyaksikan Alita Battle Angel. Akan ada perjuangan yang juga menuntut pengorbanan, namun menyerah bukanlah pilihan. Dalam hal apapun memang, akan selalu ada sesuatu yang perlu dikorbankan, karena nggak mungkin kita membawa terlalu banyak beban untuk bisa mencapai titik yang dituju. Ya … walaupun ujung-ujungnya, melihat Alita mengeluarkan airmata, rasanya saya ingin mewek juga, tapi malu, jadilah cuma bisa berkaca-kaca haru.


Akhir kata, sampai di sini dulu ocehan saya mengenai pengalaman menonton film sci-fi aksi Alita Battle Angel, semoga bermanfaat bagi kamu. Terima kasih sudah berkunjung ke personal blog saya.








Komentar

  1. Aku lihat posternya, tapi nggak tahu kenapa ga tertarik.. Mungkin minatku di film genre action nggak semenggebu dengan genre horor ^^;

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo selera memang susah ya mba.

      Aku mah kalo horor udah mundur tanpa diminta.

      Hapus
  2. Film cyborg menarik juga, kok, soalnya bagaimana mesin bisa manusiawi atau tidak? Dan Alita tampaknya manusiawi meski jadi cyborg, bikin saya ingat drakor terakhir tentang manusia robot di "Are You Human Too?"
    Bagi saya film yang mengesankan adalah bagaimana teknik sinematografi dan penokohan, juga cara pemain memerankan karakternya selain jalinan kisah yang asyik. Dari paparan teh Acha, kayaknya film itu asyik. Pengen nonton juga, ha ha.
    Yah, ada film tertentu yang gak pas ditonton anak kecil jika ada adegan romansanya. Susahnya anak kecil mudah tertarik pada segala sesuatu yang bernama robot atau cyborg. Saya sangat berharap ada film khusus untuk anakyang aman ditonton dan edukatif. Entah dalam bentuk kartun atau nyata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga makin banyak film anak yang nyaman ditonton ya Teh.

      Acha juga sukanya sebenarnya tipe film yang ramah anak. Jadi beberapa waktu lalu, terpikir untuk nonton beberapa animasi yang mungkin saja bisa ramah anak. Kalau bukan anak besar seperti kita yang nonton duluan dan cari tahu, siapa lagi.

      Doakan ya Teh.

      Hapus
  3. Wah, seru kayaknya filmnya. Walopun bukan jenis film kesukaan, tapi kupengen nonton. Aku referensikan ke suami ah. Dia mah suka banget film kayak gini. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo cowok, bakalan senang banget nontonnya mba. Emang film cowok sih Alita ini.

      Hapus
  4. nonton film bisa ambil hikmahnya asyik ya mba, nggak apa apa lagi mba mau nangis, nangis aja kali, hahaha

    BalasHapus
  5. Nonton film kalau diresapi pasti selalu ada hikmahnya, alur ceritanya bikin penasaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru lho Mas. Eh tapi film kan tergantung selera.

      Hapus
  6. Ketika melihat traiillernya saya udah cukup tertarik utk nonton.terpikat sama karakter Alita, terlalu cute utk jd petarung :D
    Tp belom kesampaian nonton sampai sekarang, dan sedihnya di bioskop deket rumah udah ga muter lagi.

    BalasHapus
  7. Wah, kayaknya menarik sekali nih filmnya mbak...jadi pengen nonton langsung...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nunggu tayang di Hooq nih kayaknya mba. Udah turun layar soalnya.

      Hapus
  8. Udah tayang ya mba ternyata, ini yang ditunggu2 banget sama pak suami and anak2 di rumah...Kudu nonton nih wikend ini, ceritanya seruuuu ya mba

    BalasHapus
  9. Wah sudah lama ga nonton film..suka baper soalnya saya mah..Ceritanya sptnya menarik ya Mba..

    BalasHapus
  10. Anakku mesti diajakin nonton nih secara dia cowok, 14 tahun dan hobi film begini..
    Aku lebih suka versi film kalau namanya Alita dan diambil dari nama dr.Ido daripada versi asli yang dari nama kucing.

    Dan keknya makin pengin nonton , penasaran sama visual efek dan alur cerita yang menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan ajak si adek ya mba. Semoga anaknya mba suka juga.

      Hapus
  11. Menyerah bukan sebuah jawaban untuk mengatasi persoalan yang dihadapi yah kak Acha, tetap harus #SemangatCiee menghadapinya

    BalasHapus
  12. Jadi mau berkenalan dengan setiap karakter dalam film ini. Pengen nonton deh. TFS*

    BalasHapus
  13. Kadang-kadang saya suka agak sulit mencerna film science fiction. Tetapi, beberapa juga ada yang saya suka. Makanya saya juga penasaran dengan film ini

    BalasHapus
  14. suka dengan pesan dalam film ini yang mengajarkan untuk terus semangat dan tidak menyerah. Betul mbak, apapun memang, akan selalu ada sesuatu yang perlu dikorbankan.

    BalasHapus
  15. Aku belum pernah nonton film ini, filmnya kayaknya bagus ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Teh. Tapi kayaknya nunggu muncul di Hooq.

      Hapus
  16. Rekomended bgt buat ank ku ini, 13th dan suka film bergenre science fiction ini.

    BalasHapus
  17. Aku bukan penggemar film menye2 tapi kalau nonton film ini jg kyknya gak terlalu bisa menikmati hehe. Cuma kyknya pesan filmnya meanrik ya, ngajarin semangat pantang menyerah :D

    BalasHapus
  18. Untung baca ulaannya dulu, karena dalam bayanganku, Alita Battle ANgle ini film anak loh. Slamet, slamet. Seperti kebanyakan film animasi Jepang, biasanya sih selalu ada unsur nyerempet dewasa. Pengalaman sih, komiknya juga gitu. Anyway, serunya selalu ada nilai yang bisa menjadi pelajaran. JAdi nontonnya nggak berasa hampa ya. Nggak cuma hiburan doang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senangnya bisa jadi referensi mba.

      Iya. Komik pun nggak selalu buat anak anak memang.

      Hapus
  19. Gara-gara baca ini saya jadi nyari trailer-nya. Ih keren ya visualnya. Sosok Alita pun, digambarkan cantik dengan mata besarnya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget Bunda Niar. Nggak berasa serem padahal ini banyak berantem berantemnya.

      Hapus
  20. Wah dikalimat terakhir sepertinya tanda tanda sad ending nih wkwk. Belum nonton.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Umm gimana ya?

      Endingnya malah menggoda untuk nonton seri selanjutnya.

      Hapus

Posting Komentar