Gajah dipeluk mata nggak kelihatan. Eh, semut yang ada di
seberang lautan malah nampak jelas banget. Boleh nggak sih, peribahasa ini saya
pakai untuk saya – apa jangan-jangan juga termasuk kamu – yang tinggal lama di
satu tempat tapi malah lebih banyak tahu tentang destinasi wisata di tempat
lain? Hehe … I feel you, by the way.
Sebagai anak yang sudah menghuni wilayah kabupaten Bogor
sejak sekitar 2002 karena mengekori Papa saya yang mengambil kuliah doktoral di
Institut Pertanian Bogor, pun sampai kuliah dan sebesar sekarang saya masih
menikmati air dan udara Kabupaten Bogor, payahnya … jarang sekali destinasi
wisata Kabupaten Bogor sukses saya eksplor. Curug Nangka saja saya nggak sampai
ke air terjunnya. Hanya mentok sampai di tanah lapang untuk perkemahannya saja,
itu pun karena ada Kemah Sastra Nasional yang diadakan oleh komunitas menulis
CENDOL (CErita Nulis Diskusi OnLine) sekitar tahun 2012. Makanya, saya senang
sekali karena pada akhirnya, seenggaknya saya memulai untuk menjajal wisata di
Kabupaten tempat saya tinggal saat ini.
|
Saya, partner, juga adik-adik, mandi mandi seru di Curug Cihurang |
Curug Cihurang
Sabtu siang itu, bermula dari lapangan parkir Puskesmas
Ciampea tempat Mama saya bertugas sebagai tenaga kesehatan, dua buah mobil
keluarga kami sudah terparkir, menunggu jam kerja Mama saya berakhir. Papa dan
Datuk (panggilan sayang untuk Papa mertua saya) sedang asik mengobrol layaknya
dua anak muda yang – memang keduanya nggak pernah mau merasa tua padahal sudah
punya uban – keseruannya bisa saya tangkap dari kejauhan. Sementara kami, para
anak-anak, sedang dengan noraknya menyusun rencana untuk melakukan permainan
selama di Curug nanti. Humph, saya dan partner juga adik-adik pun rasanya sama
saja dengan kedua Papa kami, sama-sama menolak menjadi anak besar dan selalu
seru penuh rasa penasaran, memang.
Kami bersorak saat akhirnya Mama keluar dengan menggembol
tas kerjanya. Fiuh, selesai juga perjuangan kami menahan rasa nggak sabar untuk
segera kemon. Senangnya karena nggak lama lagi, saya dan partner juga
adik-adik, bisa asik bermain di bawah guyuran air yang terjun dari ketinggian,
begitu khayalan kami. Baiklah, jiwa jiwa norak penuh ekspektasi saya sudah
nggak sabaran. Tapi untuk pilihan curug yang akan kami kunjungi, sebenarnya
saat itu masih jadi misteri, sebab Papa saya hanya berujar, “lihat nanti,
kemana si mobil putih Papa ini minta parkir.” Yah elah Pap, style sok sok
mistisnya di mulai lagi.” Kelakar saya.
Perjalanan yang entah mau dibawa kemana semaunya si mobil
putih Papa saya itu pun dimulai. Dengan beriringan, kedua mobil kami menyusuri
jalur Ciampea, naik turun melewati beberapa kebun buah dan rumah-rumah
masyarakat, lalu sekali dua kali berpapasan dengan truk besar yang membawa
pasir. Saya yang memang seringnya cuek tentang urusan jalan, benar-benar
menghabiskan waktu untuk menikmati perjalanan dalam diam, memperhatikan apa
saja yang dilalui mobil Papa, hingga … tibalah kami di pintu masuk Taman
Nasional Gunung Salak Halimun. Seketika matahari siang yang tadinya terasa
terik, jadi lebih sejuk, alih-alih banyaknya pepohonan rimbun di tepian jalan
berbatu. Beberapa mobil yang juga menunggu proses pembelian tiket, memaksa kami
harus sabar menunggu giliran.
|
Mengantre di Pintu Masuk Taman Nasional Gunung Salak Halimun |
Curug Cihurang kalau boleh dikatakan sebagai surga yang
tersembunyi di kawasan Taman Nasional Gunung Salak Halimun, akan saya iyakan.
Uniknya, Curug Cihurang termasuk salah satu air terjun yang lokasinya nggak
berada jauh dari tempat parkir. Hanya dengan berjalan kaki sekitar 5 menit
dengan medan yang nggak terlalu berat, saya sudah bisa masuk ke dalam kolam
airnya yang dingin. Di sekitarannya pun, banyak sekali tenda-tenda dan tikar
yang disewakan, jadi kalau mau menikmati sensasi bermalam di sana, ternyata
bisa, Hanya saja, cukuplah keluarga saya menyempatkan waktu mandi mandi
sebentar di Curug Cihurang hingga menjelang senja.
|
Namanya juga "anak", dipanggil udahan malah pose |
Tersedia juga mushola yang bisa dipakai untuk beribadah,
juga kamar mandi umum yang cukup bersih, ditambah jejeran warung yang
menawarkan kopi, susu hangat, sampai mie instan cup untuk saya. Kala itu, si
ibu pemilik warung, mengijinkan keluarga kami untuk numpang menghabiskan bekal
makan, sebab hujan mengguyur dan nggak mungkin kami – tentunya dengan sedikit
ocehan para Mama agar para Papa dan anak-anak menyudahi acara berenang bersama
yang sebenarnya terasa terlalu sebentar – berlama-lama di kolam air Curug
Cihurang.
|
Sudah mandi, makan, maunya main lagi. Banyak sabar ya, Ma. |
Nggak banyak yang bisa saya ceritakan sebenarnya, karena
perjalanan keluarga saya dan partner cukuplah singkat. Sebelum malam turun pun,
kami sudah cukup jauh dari pintu keluar Taman Nasional Gunung Salak Halimun.
Sebagai bonus, pada tulisan panjang saya kali ini, saya ingin menyampaikan
sedikit rasa “wow keren” saya pada Kak
Pringadi Abdi
Surya, seorang penulis yang juga tentunya narablog, sebab Kak
Pring belakangan ini saya kenal sebagai pejalan yang senang sekali mengunjungi
curug alias air terjun di banyak tempat, selain menulis fiksi tentunya. Maka,
untuk melengkapi tulisan kali ini, saya menambahkan beberapa referensi Curug
yang pernah beliau kunjungi, dan semoga kelak akan ada kesempatan juga bagi
saya mengunjunginya.
|
image Ka Pringadi via catatanpringadi(dot)com |
Di kawasan Taman Nasional Gunung Salak Halimun, terdapat
sebuah curug yang susunan batunya cukup nyentrik, sehingga dinamai sebagai
Curug Batu Ampar. Disadur dari tulisan perjalanan Kak Pringadi, Curug Batu
Ampar ini hanya berjeda satu bukit saja dari Curug Kiara yang berada di daerah
Pamijahan, Kabupaten Bogor.
|
image Ka Pringadi via catatanpringadi(dot)com |
Sebenarnya curug ini termasuk ke dalam air terjun yang
keindahannya menggoda kedatangan banyak pecinta fotografi untuk mampir,
walaupun Curug Kiara belumlah terlalu populer. Namun, jika ingin mengunjungi
Curug Kiara, rasanya perlu dalam kondisi yang baik, sebab dari tempat parkir,
pengunjung perlu berjalan sekitar 1 km dengan medan yang langsung menanjak.
|
image Ka Pringadi via catatanpringadi(dot)com |
Sebenarnya, ada banyak sekali air terjun yang rasa-rasanya
bernama Curug Bidadari. Nah, salah satu yang direkomendasikan dalam blog milik
Kak Pringadi adalah Curug Bidadari yang berada di kawasan Ciasihan. Dinamakan
dengan Curug Bidadari sebab air terjun ini, konon, menjadi pangkal dari
lengkung pelangi. Sebab di masa lampau, ketika masyarakat Ciasihan penasaran
dengan ujung dan pangkal dari pelangi yang sering muncul di sana, mereka
menelusuri bias titik air langit tersebut hingga menemukan sebuah air terjun.
Masyarakat pun percaya, lengkung pelangi adalah sebuah pintu atau jembatan bagi
para bidadari untuk turun, makanya dinamakanlah curug tersebut dengan nama
Curug Bidadari.
Demikianlah. Semoga tulisan di akhir tahun saya ini, menjadi
penyemangat untuk saya agar lebih mengenal destinasi wisata di kawasan tempat
saya tinggal, Kabupaten Bogor. Semoga beberapa curug yang sudah dikunjungi Kak
Pringadi, kelak juga bisa saya kunjungi bersama partner saya, biar perjalanan
kami nggak mentok sampai di Curug Cihurang saja. Doakan ya.
Hai, Mbak. Eksplor Kabupaten Bogor barengan, yuuuk. Berhubung sudah susah melakukan pendakian karena mikirin anak nanti gimana, aku tuh lagi niat banget kepengen eksplor tempat wisata alam di Bogor. Tapi kalau ke curug sendirian nggak berani karena katanya banyak mitos gitu.
BalasHapusAyo, lanjutkan petualangan di alamnya, yaaa ...
Yuk. Mudah mudahan ada kesempatannya kapan kapan ya. Pengennya sih ramaian sama teman-teman, biar seru dan bisa saling jaga.
HapusMemang di daerah kawasan kab bogor itu banyak wisata air terjun ya mbak? Keknya beragama banget
BalasHapusIya. Terkenal banget memang sama curug kalau di kabupaten bogor.
HapusWah, seru sekali tampaknya. Saya juga suka eksplor wisata alam dekat-dekat rumah. Akan tetapi sekarang masih sedikit terkendala baby.
BalasHapusSama deh Mba. Kalau anak masih bayi, masih agak was was bawa ke tempat wisata alam sebenarnya. Sabar. Mari menunggu sampai agak lebih besar.
HapusAhahaha, iyaak bener banget peribahasa ituuuhh
BalasHapusI feel you, sist!
Tapiii BOGOR tuh keren buanget, lhooo
terutama wisata alam dan kulinernya yaaa
Nah, kulinernya juga nih, banyak yang enak enak di Bogor memang.
HapusSama dong, saya juga orang bogor dan jarang banget mengeksplorasi destinasi wisata di Bogor haha
BalasHapusSaya juga pernah tuh ke Taman Nasional Gunung Salak Halimun. Tapi lupa nama curugnya apa ya, pokoknya yang paling ujung dan jauh
Hmm, curug apa ya itu yang jauh dan paling ujung.
HapusHahaha mba, I feel u juga deh. Aku sendiri jarang eksplor tempat di sekitar aku tinggal. Padahal ada banyak tempat wisata yang indah kalau kata temen yang udah jalan-jalan ehehe. Ternyata di Bogor cukup banyak ya curugnya, indah-indah juga :)
BalasHapusBanget. Sama nih. Lebih sering diajakin teman untuk eksplor keluar kota soalnya.
HapusPaling seneng yaaa klo bisa main air. Tujuan favorit keluargaku juga tuh. Kapan2 deh klo main ke Bogor mampur ke curug2nya
BalasHapusSilakan Mba,
HapusBanyak juga yaa curug di sana. Saya paling demen nih wisata air tawar (soalnya saya alergi air laut) gini. Seger banget pastinya mandi mandi di situ.
BalasHapusIya segar banget. Tapi kalau udah hujan, biasanya disuruh keluar sih. Dan pastinya airnya dingin banget.
HapusHahahaha
BalasHapusKayanya begitu, mbak...keluyurannkemana mana padahal di sekitar sendiri banyak tempat seru.
Saya sendiri mau explore Bali belum kesampaian. Khususnya area Sibgaraja blm jelajah. Padahal netap di Bali udah 10tahun juga.
Nah kan, banyak yang samaan ternyata. Tinggal di suatu tempat tapi nggak banyak eksplor di tempat itu. Mungkin jadi nggak tertarik atau nggak penasaran kali ya.
HapusSenengnya ya sekeluarga bisa ikut nemenin papanya tinggal di Bogor. Di Taman Salak Halimun ada banyak curug yah, gak cuma Curug Cihurang. Hmm, bisa main ke banyak lokasi deh kl gitu ya. Sipp
BalasHapusIya Mba, alhamdulillah.
HapusWaahh asik bgt tempatnya..
BalasHapusAir nya dingin bgt g sih mbak, kok enak kyknya klo mandi di bwh air terjun
Duingiiinnn. Habis itu sukses makan banyak karena kelaparan, hihihi.
HapusWah mas PAS, saya biasa manggil Pringadi, teman ngeyel ngeyelan saya waktu di Danone Blogger Academy dan jauh sebelum itu karena sering nulis di Kompasiana
BalasHapusMas PAS, orangnya humble ya?
Iya, Kak Pring humble dan menyenangkan banget orangnya. Belum pula karyanya, keren keren.
HapusCurug ini sebutan untuk air terjun ya. Wah sudah lama saya nggak rekreasi ke air terjun, baca postingan ini jadi pengen juga deh rekreasi ke curug cuma kondisi liburan saat ini nggak memungkinkan kali ya ke curug, lagi musim hujan soalnya.
BalasHapusTunggu sampai agak nggak sering hujan dan pandemi hilang kali ya, biar aman.
HapusMbak, saya juga baca postingan Kak Prigandi tentang banyak curug di Bogor...
BalasHapusSama kayak postingan Mbak di sini, bikin mupeng. Ya ampun, ternyata banyak bangest di Kabupaten Bogor Curugnya. Enggak perlu-jauh-jauh dah bisa berwisata di banyak curug ya kita
Banyaaaakkk, sampai saya pun belum bisa mampir ke semua curugnya saking banyaknya.
HapusKayaknya semua orang bakalan senang mandi di bawah curug, apalagi dengan suasana alam yang begitu asri sepeti itu.
BalasHapusBaru tahu saya curug itu rupanya air terjun 😁
Hihihi iya. Kalau di Bogor sini, sebut air terjun itu curug.
HapusTambah satu lagi nih referensi liburan ke Bogor :)
BalasHapusTerima kasih.
HapusNah, ini langka nih kalo destinasi wisata berupa curug yang cuma butuh waktu lima menit sampe di lokasi dan jalurnya gak sulit. Biasanyan kan hrs trekking lumayan lama dan jauh dulu. Seger banget kayanya mba
BalasHapusNah iya Mba. Makanya family friendly, apalagi kalau ajak orangtua.
HapusWah keren banget bisa ke sini, puasin deh mandinya kalau ke Curug. Bakal banyak pengalaman dan cerita kalau aku bisa ajak keluarga ke sini. Bogor seru nih ada Curug, aku udah lama banget enggak ke Bogor. Semoga bisa mampir ke Curug.
BalasHapusSemoga kapan kapan bisa main ke Bogor lagi dan kita meet up ya Mba.
HapusNoted...harus explore bigor nich kalau ada waktu...taman wisata halimun dengan ragam curug yang menggoda
BalasHapusSilakan Bang Iyus. Semoga kapan kapan ada kesempatan untuk mencicipi serunya main di banyak curug di Bogor.
HapusWaah air terjunnya dalam satu taman Nasional banyak banget ya. Memang asyik menjelajahi Alam. Anak2ku pun suka banget saat kuajak ke sebuah air terjun di wilayah kami.. nggak mau buruan pulang. Padahal ayah bundanya udah ngos2an naiknya ke lokasi.
BalasHapusMasuk daftar must visit tourism place saat ke Bogor nih.
Silakan Mba. Semoga ada kesempatan untuk ajak keluarga main ke sini ya Mba.
HapusMemang kata teman saya, kalau mau puas main ke Curug, maka ke Bogor saja ya. Buktinya ini banyak sekali curug keren. Jadi kepengins segera main ke Bobor, Kak. Pastinya habis ke curug langsung wisata kuliner hehehe.
BalasHapusSemoga kesampaian ya Bang Bang. Banyaaaakkk sekali yang bisa Bang Bang eksplor di sini.
HapusOOO ini dia penamakan curug yang diajakin sama temenku kalo aku ke bogor. Adem banget nuansanya.. Jadi pengen nyebur panas-panas gini.
BalasHapusSeru Kak Jas. Semoga ada kesempatan buat Kak Jas ke sini ya.
HapusSerunyaaa, akhir taun emang enak banget pergi dengan yang terkasih ya hihi. Wah baru tahu kalau Kak Pring suka sekali sama curug selain nulis puisi, adem ey liat curugnya
BalasHapusKak Pring ini buatku sih, petanya curug sekitaran Bogor. Hobi baik ke curug banget soalnya beliau.
HapusWilayah Bogor ternyata banyak curug yang eksotis juga. Masih asri dan sejuk banget itu. Lagi penat melipir ke situ pasti langsung bisa fresh.
BalasHapusBetul banget.
HapusMenarik KK reviewnya. Saya merinding kalo ngeliat air wilayah Bogor mah. Dinginnya dah kayak air es.
BalasHapusHihihi, jangankan air curug, air di rumah aja udah dingin ya Mba. Hihihi.
HapusWaaaah seru banget ya bisa menikmati wisata air terjun bareng keluarga. Aku belum pernah ke Bogor, begitu lihat pemandangan Curug ini rasanya jadi pengen kesana. Sejuk dan asri suasananya, bisa jadi tempat refreshing sembari mengisi liburan dengan aktivitas yang berkesan.
BalasHapusIya banget. Semoga ada kesempatan buat main ke Bogor ya Mba.
HapusWahh seger bangett ya.. jadi pengen kesituu nih
BalasHapusSeru bet kalo pergi holiday nya itu ke ijo2.. tenang gituu
Dan nyaman di hati ya Kak.
HapusBatunya yg besar2 menambah keasrian air terjun ini.. Makin rindu masa2 saat dulu suka mengeksplor alam. Huhuu
BalasHapusSemoga ada kesempatan untuk bisa eksplor alam lagi sama keluarga ya Mba.
HapusKelak setelah usai menjenguk seluruh curug di bogor, bolehlah bergeser ke sumut y mbak. Ada aek sijorni di sidempuan, air terjun sipiso-piso di parapat, air terjun di pulau mursala tapanuli tengah yg tak kalah indah dan menakjubkannya.
BalasHapusMauuu banget. Semoga ada kesempatan untuk saya dan keluarga berkunjung ke Sumatera Utara ya. In syaa Allah. Aamiin.
HapusAsik nih sudah sampai sini Cha. AKu ke Bogor dua kali tapi belum pernah ke mari
BalasHapuseh kamu Bogor yo, kapan2 aku tak main ke kamu ya hehehe
Bolehhh banget dong Nyi. Kapan kapan kita meet up kalo kamu ke Bogor ya.
HapusHehe... Sama mbak. Kalo bukan karena kepentingan nulis blog, mana tahu aku kalo disekitar rumah ada air terjun. Haha.. taunya malah tempat wisata yang jauh-jauh
BalasHapusNah iya, aku pun taunya yang jauh jauh sampai agak gimana gitu kalo ditanya soal wisata di domisili sendiri.
Hapusrame juga ya kak perjalanannya ke sana, biasanya kan ke tempat-tempat curug gitu butuh perjuangan ekstra dari segi medan perjalanannya. tapi ini mobil bisa masuk juga.
BalasHapusBogor itu surganya buat para curug mania, selain masih banyak yg alami, lokasinya juga tersebar di berbagai daerah
BalasHapusMie instan memang selalu ada di mana-mana hahaha. Tetapi, memang enak banget sih, abis main air di curug kemudian makan semangkok mie rebus :)
BalasHapusAku baru sampai Curug Nangka, pernah nginap juga kayak penginapan kayak rumah gitu dekat air terjun dan serem hihihi sepupuku digangguin untungnya aku nggak peka
BalasHapusPemandangannya bagus banget, hijau, asri, sejuk dipandang. Saya jadi tergoda buat main dan hunting foto di sana dong hehe.
BalasHapusCiyeee jadi ancur, anak curug. Seringkali memang tempat wisata di daerah sendiri nggak terjamah daripada di tempat lain. Asyiknya kalo habis nyurug memang makan atau minum yang anget-anget ya :D
BalasHapusAsik bener main ke curug. Kalo aku sekalian mandi, jadi sebelum berangkat niat nggak mandi buat mandi di curug. Wkwkwkwk.
BalasHapusSaya penasaran dengan kata "partner". Partner di sini itu maksudnya siapa ya? Ahahah
BalasHapusAku pun begitu. Dari kecil tinggal di Tangerang, tapi belum pernah eksplor Tangerang :)
Alhamdulillah ya Acha bisa liburan bareng keluarga begini. Seru banget. Btw, Curug ini walau nggak tinggi-tinggi banget tetap saja menarik.
BalasHapus