pada tanggal
Baca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bagaimana sih cara memilih teether untuk bayi? Satu dari begitu banyak pertanyaan yang di minggu minggu awal kelahiran si kecil, termasuk sering bermunculan di benak saya. Namanya juga mama baru ya … petualangan dalam mengasuh anak dimulai dengan begitu banyak pertanyaan yang semangat banget dicari-tahu jawabannya.
Hingga sampailah di masa si bayi saya memasuki usia 3 bulan. Tangannya makin semangat ia gerakkan. Mulai pula ia belajar menggenggam, ditambah kebiasaan barunya yang senang sekali memasukkan benda apa saja ke dalam mulutnya. Aha … mungkin inilah saatnya saya mulai mempertimbangkan penggunaan teether.
Teether sebenarnya merupakan mainan gigitan bayi yang pemberiannya
bertujuan untuk membantu mengalihkan rasa gatal dan nyeri sepanjang si kecil
sedang tumbuh gigi. Nah, biasanya, jika si kecil nggak diberikan teether, ia
mungkin akan memasukkan benda apa saja yang ada di sekitarnya ke dalam
mulutnya.
Duh, mama baru yang khawatiran kayak Ka Acha begini mah, jadi
nggak tenang saja bawaannya. Mana kadang saya dapat curhatan dari teman saya
yang anaknya nggak sengaja makan plastiklah, sterofoam-lah, pokoknya saya mengantisipasi
banget insiden semacam itu, walaupun saya kadang main sama si kecil sambil menyelesaikan
pekerjaan saya.
Alih-alih saya nggak mau menghakimi curhatan teman saya
tadi, saya lebih terpikir untuk menyarankan penggunaan teether. Pun saya
sendiri menikmati manfaatnya, sesederhana saya jadi lebih tenang, sebab si
kecil saya jadi bisa saya pantau, benda apa saja yang ia masukkan ke dalam
mulutnya.
Dari beberapa literatur yang saya baca secara online,
terutama dari beberapa situs kesehatan, mengatakan
kalau pemberian teether pada bayi bisa dilakukan sejak ia memasuki usia 3 bulan
ke atas. Sebab di usia tersebut hingga jelang 2 tahun, anak masih akan sering
memasukkan benda ke dalam mulutnya, sebagai bentuk eksplorasi.
Ketika bayi memasuki rentang usia 5 hingga 12 bulan, bayi
akan mengalami masa erupsi gigi pertama kali, sehingga sering muncul rasa kurang
nyaman di area sekitar gusinya, sehingga si kecil jadi ingin selalu menggigit
atau mengemut sesuatu. Wajar saja ya, kalau bayi di usia segitu, sering sekali
memasukkan benda atau mainan ke dalam mulutnya.
Ciri lain yang saya perhatikan ketika si kecil saya mulai nampak mengalami masa tumbuh gigi untuk pertama kalinya adalah jumlah air liurnya yang jadi semakin banyak. Khawatir juga saya dengan berbagai mainan yang bisa saja ia masukkan ke dalam mulutnya, di saat saya sedang nggak bisa memperhatikan gerak-geriknya secara penuh. Maka … saya sedikit merasa tenang, jika saya memberinya teether bayi.
Banyak teether dengan bentuk lucu yang saya temukan dijual
di marketplace, bikin gemas hati ingin memberikannya sebagai mainan gigitan
untuk si kecil saya. Namun urung saya lakukan, karena ternyata memilih teether
untuk bayi juga butuh pertimbangan.
Teether ada yang bagian dalamnya diisi dengan gel atau air. Namun
ternyata, penggunaan teether yang berisi gel, lebih disarankan dengan teether
yang berisi air. Alasannya, teether dengan isi gel akan lebih dingin sehingga lebih
membantu mengurangi rasa nyeri dan gatal pada gusi bayi.
Teether pun perlu disesuaikan dengan bentuk mulut bayi lho.
Bayi yang berusia 3 atau 4 bulan, bentuk mulutnya masih mungil, bukan? Oleh
karena itu, teether yang disarankan bagi bayi di usia ini adalah teether bayi
yang bentukan bagian gigitannya menyerupai dot atau soother. Selain itu,
pemberian teether di usia ini, harus dipastikan akan mudah digenggam oleh si
kecil.
Pemberian teether pun pada akhirnya perlu pula disesuaikan
dengan tahap pertumbuhan gigi. Bayi di bawah usia 6 bulan, akan berbeda bentukan
teether-nya, dibanding dengan bayi dengan usia di atas 6 bulan.
Biasanya, bagi bayi di bawah usia 6 bulan, teether yang
sebaiknya diberikan adalah teether yang biasanya berbahan lateks bening yang
berisi air maupun gel tadi. Tentu sebab fungsinya adalah untuk merangsang pertumbuhan
gigi bayi.
Sementara setelah menginjak usia 6 bulan ke atas, maka
teether bayi yang bisa diberikan sebaiknya sudah dalam bentuk padat. Apalagi biasanya
bayi sudah memiliki beberapa gigi di usia ini, sehingga kemampuan menggigitnya
sudah semakin kuat.
Teether dengan tekstur bergelombang bisa diberikan setelah
bayi menginjak usia enam bulan ke atas ini, selain untuk membantu menyamankan
gusinya, juga sebagai latihan untuk mengenalkan tekstur bagi bayi. Tentunya
memberikan teether pada bayi, nggak disarankan terlalu lama. Semakin besar, sebaiknya
lebih banyak diberikan finger food saja.
Ada beberapa pertimbangan penting sebelum memilih teether
untuk bayi, selain disesuaikan dengan tahap usianya, seperti yang sudah Ka Acha
sampaikan di atas. Terutama dalam memilih bahan dan bentuk teether itu sendiri.
Nah, untuk lebih memudahkan, Ka Acha rasa, akan lebih asik jika poin-poin di bagian ini, saya buatkan dalam bentuk infografis saja ya. Mana tau kalau membaca tulisan saya ini jadinya terlalu panjang, kamu bisa men-screen-capture-nya lalu menyimpannya di ponsel kamu sebagai pengingat.
Saya senang sekali bisa berkenalan dengan teether bayi
keluaran dari brand Mombella, brand khusus bayi yang berada di bawah naungan bendera
Mooimom. Senangnya, berbagai produk teether bayi ini masuk ke dalam checklist
yang sudah Ka Acha buat di atas. Selain itu, ternyata teether bayi dari
Mombella ini 100% Food Grade Silicon lho.
Bukan hanya itu saja, tapi teether bayi dari Mombella ini,
menambah deretan checklist positif lagi yang bikin hati mama senang,
anak bayi pun riang. Di antaranya :
Cocok di gunakan: bayi usia 3 bulan ke atas
Waktu pertama kali mau digunakan, teether bayi Mombella ini
langsung Ka Acha cuci, lalu direbus dulu alias disterilkan. Setelah itu, Ka
Acha dinginkan di suhu ruang sebentar, sebelum diberikan ke si kecil saya. Nah,
karena si kecil saya sedang dalam masa tumbuh gigi dan sering banget ia kelihatan
nggak nyaman dengan gusinya, jadi teether-nya saya dinginkan sebentar di dalam
lemari es, tentunya disimpan di tempat yang bersih ya.
Keunggulan lainnya dari produk teether bayi Mombella ini,
bisa kamu lirik-lirik di deretan gambar berikut ini.
Eits, para mama muda pasti senang ya kalau menemukan kata diskon. Nah, kali ini, kamu bisa dapat diskon dari Mombella untuk pembelian produknya di situs www.mooimom.id nih. Kasih tau caranya dong, Ka Acha. Ok, cekidot.
Nah, semoga tulisan Ka Acha kali ini bermanfaat untuk kamu
ya, terutama bagi mama muda alias mama yang baru punya bayi seperti saya. Selamat
memilih teether untuk bayi yang aman dan tepat bagi si kecil kesayangan kamu.
Saya sebisa mungkin menghindari teether yang ada isinya, baik itu berisi gel atau air. Teether punya kemungkinan sobek, sehingga kalau teether itu ada isinya, isinya bisa keluar. Yang repot, kalau teether itu tidak sengaja sobek ketika sedang digigit bayi, maka isi teether bisa masuk ke mulut bayi dan bayi bisa tersedak. Itu sebabnya saya pilih teether yang padat aja.
BalasHapusIya sih ya Mba Vicky. Makanya kalau isinya gel atau air, saya beraninya ngasih pas belum ada giginya. Setelah muncul walau hanya sedikit, rasanya lebih bijak kalau memberi teether berbahan solid.
HapusAwalnya sempat bertanya-tanya, teeether itu apa. Ternyata ada hubungannya dengan teeth atau gigi ya. Btw, memang perlu banget memerhatikan teether utk si kecil,jangan sampai alat yg digunakan menimbulkan efek tidak baik.
BalasHapusBetul sekali Mas.
HapusAku juga lagi punya bayi 7 bulan mba... tapi belum aku kasih teether karena bingung milih. Akhirnya aku biarkan dia gigit2 mainan bayi yg empuk itu. Padahal sebenarnya teether itu memang khusus ya.. aduh. Otw tengok website mooimom deh
BalasHapusSilakan Mba Iim. Semoga informasi ini cukup membantu ya.
HapusSekarang model teether lucu-lucu ya, bahkan harganya pun ada yang fantastis. Pastinya memilih teether ga boleh asal harus melihat keamanan dan kenyamana buat si bayi ya..
BalasHapusIya banget Mba. Terima kasih sudah berkenan mampir kemari Mba Marita.
HapusAku baru tau ada yang namanya teether. Waah ternyata mengurus bayi itu ga mudah ya. Banyak banget yang harus diperhatikan dan ribet juga hehe.
BalasHapusTapi menyenangkan karena cari tau dan belajarnya seiring perkembangan si anak bayi. Terima kasih sudah berkunjung kemari ya Mba Mut.
HapusKrucil saya juga dulu suka mengigit apa saja, Mbak. Termasuk memasukkan jari ke mulutnya. Nah, saya abru tau, kalau yang alat gigit bayi itu namanya teether hahaha.
BalasHapusDan ini modelnya lucu-lucu ya, jadi gemas lihatnya, tapi sudah sangat berkualitas dan standar. Dulu punya krucil hanya model lingkaran saja.
Mungkin semasa dulu, modelnya belum sebanyak sekarang kali ya Mas Bams.
HapusDesain teether-nya lucu-lucu ya Kak. Dulu pas si sulung kecil kami pakai teether juga sih, modelnya masih seragam dan warnanya ga sewarna-warni sekarang. Lama-lama dia bosan dan teether-nya pakai wortel rebus pas mau tumbuh gigi hehe. Pokoknya kudu pilih teether yang aman sih karena bayi butuh dijamin steril dari ancaman kuman, apalagi kalau teether ada isinya yang bisa pecah atau bocor.
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung kemari ya Mas Rudi.
HapusYa ampuuun.... teether! Udah lama banget masa aku bingung nyari teether buat anak pertama :D Ya iyalah, sekarang dia udah kuliah :D Dulu itu kan nyari informasi nggak segampang sekarang. Kalo gak salah akhirnya beli di toko perlengkapan bayi balita gitu, di kawasan Cinere (aku masih tinggal di deket2 sana waktu itu).
BalasHapusPengalaman teteh eno ngurus anak mah udah luar biasaaaa. Hihihi. Sarah kan seumuran adekku yang bungsu.
Hapusternyata macam-macam juga teether ini dan perlu disesuaikan dengan mulut dan usia pada bayi, jadi memang perlu ada teether khusus ya jangan malah diberi mainan, bisa bahaya :D
BalasHapusBetul banget Mba Marfa. Terima kasih sudah mampir ya.
HapusKalau aku dulu yang penting ukurannya jangan sampe bisa ditelen hhe
BalasHapusternyata banyak ya kriterianya
perlu belajar lagi nih jadi daddy
Nah, ini juga salah satu poin yang perlu dipertimbangkan dalam membeli teether untuk bayi, Kak Pring.
Hapusaaakkk, teethernya lucu-lucu banget sih Ka Acha, ini bisa jadi alternatif kado juga lho buat yang lagi nyari kado tuk bayi yang baru lahir, biar bisa kepake pas nanti masa tumbuh gigi.
BalasHapusNah, boleh juga nih idenya Mba Diah.
HapusNah, anak kedua saya di usianya sekarang juga kayaknya udah butuh theeter ni. Waktu kakaknya saya kasih theeter yang isinya ada air gitu, belum coba jenis theeter yang diulas di atas.
BalasHapusSemoga informasi soal teether bayi ini bermanfaat ya Mba. Selamat memilih teether juga untuk si adek.
Hapusini teether untuk si kecilnya beneran imut bikin gemeshh deh. apalagi klo dipegang sama dedek bayinya hehee. Aku kira jenis teethernya macam yg pernah aku beli untuk teman waktu itu, ehh ternyata yg ini tethernya unik banget mbakk..
BalasHapusMakasih sharingnya Mbak Acha ^_^
Sama sama. Terima kasih juga sudah berkunjung ke mari ya Mba Rohmah.
HapusTernyata serba-serbi memilih teether itu ada aturannya ya. Dulu aku gak nyari teether sih, waktu anakku usia awal tumbuh gigi gitu ada saudara yang ngasih teether. Gak ngerti juga kalo bentuk dll perlu disesuaikan dengan usianya. Tapi gak kepake sih akhirnya, soalnya digigit cuma bentar, abis itu suka dilempar sama si kecil. Lalu akhirnya Balik lagi deh ngemutin jari. Dia lebih suka jari, ya ampun... Hehe.
BalasHapusBtw lucu jg ya teether-nya, bisa dimainin juga...
Selama tangannya bersih, nggak masalah kok Kak. Memang teether ini paling lama saya berikan 20 menit saja. Sisanya diberi buah dingin atau biar main sama jarinya saja namun diperhatikan kebersihan tangannya.
Hapus