pada tanggal
Baca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
“Yuk, potong kuku yuk. Ih kukunya mulai panjang, hitam lagi. Nanti bisa jadi rumahnya telur cacing lho.” Begitulah ocehan saya ke si kecil tiap hari Jumat pagi.
Saya seringnya menjadikan hari Jumat sebagai hari khusus
untuk memperhatikan kebersihan diri dari duo balita dan batita saya yang memang
keduanya laki-laki. Mempersiapkan agar mereka kelak terbiasa untuk
memperhatikan kebersihan dirinya sebelum ikut ibadah shalat Jumat. Ibadah wajib
yang akan mereka pelajari seusai pandemi nanti, insya Allah.
Sebagai muslim, sudah jadi kewajiban untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ya kan, kebersihan sebagian dari iman.
Apalagi,
kebersihan diri dan lingkungan juga bisa banget menjaga kesehatan tubuh
seseorang, paling nggak, menjaga kebersihan bisa bantu cegah cacingan.
Pssttt … cacingan itu, ternyata … nggak hanya menyerang
anak-anak saja lho. Bahkan orang dewasa juga bisa banget mengalami cacingan. Kurang
nyebelin apa coba, kelakuan para cacing nakal itu?
Payahnya, ada beberapa mitos mengenai cacingan yang ternyata
nggak benar, tapi sudah terlanjur beredar di kalangan masyarakat umum, makanya
membuat kebanyakan orang jadi agak abai dengan bahaya dari penyakit akibat
infeksi cacing ini.
Mitosnya, semisal, cacingan itu nggak menular. Lalu … cacingan hanya penyakit anak-anak alias kalau orang dewasa malah aman-aman saja dari bahaya infeksi cacing.
Sampai-sampai, ada yang berpendapat kalau anak
berperut buncit tapi nggak gemuk, lalu badannya lemas, itu merupakan ciri dari
anak yang mengalami cacingan.
Hey … padahal nih, cacingan nggak seremeh-temeh itu lho. Gejalanya juga nggak hanya terlihat dari perut buncit.
Faktanya, cacingan bisa
membuat anak yang mengalaminya, mengalami malnutrisi akibat kurangnya
penyerapan nutrisi baik bagi pertumbuhannya, gara gara kelakuan si cacing tadi.
Iya, anak-anak yang mengalami cacingan, terancam stunting.
Sudah jargon umum, bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Kamu setuju?
Tetapi membiasakan cara pencegahan dengan menjadikannya
kegiatan rutin … hmm, belum tentu. Nah, makanya, kebiasaan untuk menjaga
kebersihan diri, sudah saya mulai sedari mereka masih kecil.
Cacingan sebenarnya sangat bisa menular. Pun cacingan bukan hanya mengincar anak-anak
yang berusia di antara 5 - 10 tahun saja, melainkan ke orang dewasa sekalipun. Sesederhana
telur cacing kremi yang ternyata bisa menular dari seprai di kamar tidur yang
dipakai bersama dengan penderita cacingan.
Sebenarnya, ada beberapa penyebab yang bisa banget menjadi pemicu dari seseorang mengalami infeksi cacing atau cacingan.
Seperti, saat kamu menyentuh benda yang
memiliki telur cacing, lalu payahnya kamu nggak terbiasa mencuci tangan selepas
beraktivitas dari kamar mandi atau sepulangnya kamu dari kegiatan di luar
rumah. Nggak lama kemudian, kamu makan deh dengan tangan. Coba bayangkan.
Atau, kamu nggak sengaja menyentuh tanah yang tanpa kamu
ketahui mengandung telur cacing, berjalan tanpa alas kaki di atas tanah yang
ternyata ada telur cacingnya di sana, bahkan sampai ke urusan kebiasaan makan
makanan yang mentah atau kurang matang, dan diam-diam si telur cacing sudah
bermukim bahagia tanpa kamu sadari. Mengintai … tanpa tanda-tanda yang gampang
ditangkap mata. Hiy ….
Sebenarnya, gejala yang timbul setelah mengalami cacingan
akan berbeda-beda, bergantung pada jenis cacing yang menginfeksinya.
Nah, kali ini, saya hanya akan menuliskan mengenai gejala
infeksi yang umum terjadi, dan biasanya bermula dari si keluarga cacing kremi.
Si cacing putih berukuran kecil dan katanya sih mirip parutan kelapa yang hobi
banget main di sekitar anus ini, sukses membuat anus jadi terasa gatal, bahkan ruam setiap
malam.
Kelakuan nakal si cacing kremi yang mengambil nutrisi dari
dinding usus manusia, selain bisa dideteksi keberadaannya dari cacing kremi
dewasa yang bermain-main di sekitar anus, juga nampak dari feses yang
mengandung cacing saat seseorang tadi sedang Buang Air Besar (BAB).
Gejala lainnya yang bisa ditimbulkan ketika seseorang
mengalami infeksi cacing kremi, bisa berupa insomnia akibat gatal yang
terus-menerus terjadi di bagian anus sepanjang malam, sakit perut, mual, gigi
gemeretak, bahkan sampai ke tahap mudah marah.
Sedihnya, jika gejala cacingan ini dialami oleh anak-anak,
nggak nyaman banget rasanya. Belum lagi, anak jadi lemas karena nutrisi yang
diserap tubuhnya, sudah ikut-ikutan diinvasi sama cacing.
Kalau cacingan ini dialami sama orang dewasa, bagaimana ya?
Seperti yang sudah Kak Acha munculkan pada dialog sederhana yang seringnya terjadi antara saya dan si kecil di hari Jumat pagi, pada awal tulisan ini.
Demi membiasakan si kecil hidup bersih, tentunya saya pun perlu
menjadi contoh teladan mereka, bukan?
Tentu karena anak-anak jika hanya disuruh saja tanpa
dicontohkan dan dijadikan kebiasaan bersama, ya … sama saja. Masuk telinga kiri
lalu melengos ke telinga kanan, akhirnya terlupa deh.
Salah satu kebiasaan pola hidup bersih yang bisa diajarkan kepada si kecil adalah menjaga kebersihan tangan mereka.
Potong kuku setiap
minggu. Bahkan, sering mengajak mereka mencuci tangan, baik sebelum dan sesudah
makan, seusai dari toilet, bahkan ke urusan membiasakan mandi pagi sebelum
memulai aktivitas harian.
Masih ada beberapa kebiasaan baik untuk menjaga pola hidup
bersih juga nih yang bisa diterapkan di rumah, untuk cegah cacingan.
Yuk, biasakan hidup bersih untuk cegah cacingan. Walaupun
gampang diucapkan, tapi butuh waktu yang panjang untuk membiasakannya.
Nah, jika ada anggota keluarga yang mengalami cacingan, baik itu anak-anak maupun orang dewasa, maka … penanganan untuk pencegahan penularannya, bisa dengan mengganti seprai yang digunakan oleh penderita, setiap hari.
Cuci pula pakaian dalam, handuk, dan seprai tadi dengan air
hangat, sebagai ikhtiar agar si telur-telur cacing, mati.
Seperti yang sedikit Kak Acha bahas di atas, jika cacingan
bisa membuat tubuh seseorang yang menderitanya menjadi lemas dan kekurangan
gizi.
Sebab cacing merupakan parasit yang bisa bertahan hidup di dalam tubuh inangnya, dalam hal ini adalah tubuh manusia, maka mengonsumsi obat cacing itu, penting.
Tentu saja karena cacing tadi akan mengambil berbagai
nutrisi yang ada di dalam tubuh, sehingga penderitanya akan mengalai
malnutrisi.
Belum lagi, cacing memicu seseorang yang terinfeksi olehnya akan merasa lebih mudah lapar.
Hal ini terjadi akibat tubuh penderitanya nggak
mendapatkan kalori yang cukup, dari makanan yang sebelumnya sudah diasup. Belum
lagi, cacingan bisa mengakibatkan dehidrasi lho.
Makanya … sangat penting untuk konsumsi obat cacing, paling
nggak setiap 6 bulan sekali bagi anak-anak. Bisa diberikan pada anak sejak usia
5 tahun. Salah satu brand obat cacing yang sudah lama dikenal baik adalah
Konvermex.
Konvermex melalui akun Instagram @panduanbunda menghadirkan filter Instagram #AyoSalingJaga yang bisa kamu coba mainkan bersama si kecil lho.
Kak Acha sudah coba, dan beneran seru banget cara mainnya. Cukup dengan
mengedipkan mata untuk menggerakkan si robot Konvermex yang siap membasmi
cacing-cacing nakal.
Penasaran mau coba ikutan main pakai filter Instagram
#AyoSalingJaga juga? Begini nih caranya ….
Sudah coba? Bagaimana? Seru nggak?
Ah iya, di akun Instagram @panduanbunda, kamu juga bisa menemukan banyak sekali informasi kesehatan untuk anak dan juga keluarga.
Bukan hanya sampai di akun Instagram saja, kamu bisa dapat banyak informasi kesehatan dari Panduan Bunda, melalui berbagai platformnya di media sosial, berikut ini.
Jadi, masih mau abai sama menjaga kebersihan diri? Masih nggak mau membiasakan untuk rajin cuci tangan? Masih santai memelihara kuku yang panjang?
Yuk yuk, biasakan bersama untuk hidup bersih, paling nggak dari
diri dan keluarga sendiri dulu untuk cegah cacingan di keluarga tercinta.
Minum obat cacing perlu memang, agar anak anak terhindar yang namanya cacingan, maklum saja karena mereka kadang lasak saat bermain ya.
BalasHapusdulu waktu kecil sering banget dibilangin ini itu, awas nanti cacingan bla bla bla. berhubung sekarang udah paham jadi nggak takut lagi . pola hidup bersih itu emang wajib ditanamnkan sejak dini ya kak
BalasHapusAlhamdulillah udah rajin ganti sprei dan sarung bantal. Selalu pakai alas kaki juga kalau keluar rumah :)
BalasHapusAlhamdulillah selama pandemi ini jadi rajin cuci tangan. Selain supaya terhindar dari Corona, bisa terhindar dari cacingan juga ternyata
BalasHapusWah reminder ini, bener juga ya, enggak cuma anak yang mesti hati-ati dengan cacingan tapi orang dewasa juga mesti waspada. Maka jaga kebersihan tubuh dan lingkungan itu utama dan secara berkala minum obat cacing untuk mencegahnya
BalasHapusDulu waktu kecil sering bgt omongan.. awas ih cacingan! Sampe skrg alhamdulillah belom pernah dan jangan sampe. Tapi ini selalu jd pengingat untuk jaga kebersihan dimanapun dan kapanpun hihi
BalasHapusSaya sering banget nih cuci tangan di rumah, tapi saya juga sering gigit kuku hehehe. Jadi ingat waktu dulu saya pernah minum obat cacing
BalasHapusAku jadi ingat dulu waktu Sekolah Dasar kelas 4 atu beraa gitu pernah cacingan. HIkssss... DAn ya akhirnya memang harus pakai obat. Nah, sekarang punya anak kan ini, maka tiap 6 bulan sekali ku kasih obat cacing hehe
BalasHapusInilah hal yang membuat saya sangat cerewet mengenai kebersihan kuku dan tubuh keluarga tercinta,, kasihan kalau anak-anak kena cacing
BalasHapusIbu ku cerewet bange kalo soal kebersihan agar tidak ada kuman atau cacing di badan di rumah dan di makanan.. pantas aja selalu sediakan handsanitizer
BalasHapusCacingan juga bisa menyebabkan anak jadi mudah marah ya Mbak, noted. Ngeri banget emang si cacing2 ini menyerap nutrisi dalam tubuh anak, untung baca artikel ini nihh mau juga nih besok beli Konfermex, tfs ya Mbak
BalasHapusMemang harus jeli juga mengamati kondisi anak. Apakah ia cacingan atau tidak. Soalnya kadang banyak ortu hanya menilai kalau cacingan itu tandanya perut buncit. Padahal bukan cuma itu ya. Biar aman sih minum obat cacing sesuai anjuran dokter sih, 6 bulan sekali. Biar mencegah juga kan ya Kak..
BalasHapusAku waktu pernah sekali cacingan kalau tidak salah, Itu serius bikin pub sakit dan keras ya kak. Akhirnya si mama ngasih obat cacing dan alhmadulillah sudah sembuh. Kata mamaku itu karena jarang gunting kuku.
BalasHapusPas sekali. Menjaga kebersihan apalagi saat pandemi itu jadi keharusan ya. Di kampung saya kalau anak kurus, biasa dibilangin cacingan kali...
BalasHapusBanyak tuh yg konsumsi obat cacing, eh beneran jadi nafsu makan dan anaknya jadi lebih berisi
Kemarin mau potong kuku tapi kelupaan, baca ini jadi ingat lagi hehe. cuss potong kuku biar ga kotor :(
BalasHapusPenting banget yach menjaga kebersihan agar tidak terkena cacingan. Lebih baik mencegah daripada terkena. Selalu memeriksakan diri dan makan obat jika sudah terkena.
BalasHapusBener banget Mbak. Yang susah itu menciptakan kebiasaan. Dan anak-anak akan lebih mudah melakukannya kalau kita mencontohkan dan nggak cuma omong doang. Hehe... Kecil-kecil, mereka sebenarnya sudah pinter ya. Maunya bukti nyata perilaku, bukan cuma kata-kata aja.
BalasHapusAlhamdulillah setiap 6 bulan sekali anak-anak selalu konsumsi obat cacing kak. Trus yang umur 3 tahun juga sudah pandai untuk minta dipotongin kukunya kalo udah panjang. Anak-anak kukunya cepat panjang ya kak. Kadang 4 hari sekali udah dipotong kembali
BalasHapusjujur anakku blm pernah dikasi obat cacing, krn aku takut nt keluar cacingnya krn aku geli bgt cacing wkwkwk, soalnya pernah trauma jaman dlu, ada cerita soal cacing hihihi
BalasHapusnah bener banget mbak, banyak mitos yang beredar kalau anak cacingan itu biasanya perutnya buncit. dulu aku pas masih kecil selalu rutin dikasih obat cacing, bahkan sampai dewasa juga. maklumlah badanku kurus jadi sering diolok2 cacingan :(
BalasHapuseh aku baru tahu kl cacingan ini bisa menular melalui sprei, kudu bener2 jaga kebersihan banget ini ya
harus rutin minum obat cacing sih kita sekeluarga ya, gak cuma anak-anak, krn bisa terjadi pada orang dewasa juga kan
BalasHapusBener banget kak banyak mitos seputar cacingan ya, bahkan katanya makan kelapa yang bikin cacingan karena kelapanya jadi cacing hihihi.. Untung aja aku baca tulisan kakak ini jadi inget anak anak sudah lama gak makan obat cacing, cuz kasi mereka obat cacing ah.
BalasHapusJadi inget anak2 ku udah lama ga minum obat cacing. Aku juga nih hrsnya tiap tahun minum. Aku dulu pas kecil cacingan pula, hiks. Mknya jangan smpe anak2 ku cacingan juga
BalasHapusSaya paling cerewet soal cacingan ke anak anak
BalasHapusNgga hanya harus selalu cuci tangan juga secara periodik harus minum obat cacing
Karena takut gizi mereka disedot cacing, sedih kan?
Ealah mudah marah ternyata salah satu penyebab cacingan ya kak? Baru tau saya tapi emang sih cacingan sering terjadi sama anak2 ya kak
BalasHapusPengetahuan kita untuk menjaga pola hidup bersih harus terus ditingkatkan sebabnya dari hal-hal sederhana dalam kehidupan kita dapat berdampak buruh bagi kesehatan seperti cacingan
BalasHapusSaya ini mudah marah mba.. apakah saya cacingan? hiii..
BalasHapusSepertinya sudah waktunya nih kami juga sekeluarga minum obat cacing.
Terimaksih, tulisan mba sudah mengingatkan saya.
Aku sekarang sama anak karena usianya masih 3 tahun dan hobi main tanah. Kadang gak kekontrol kalau dia asal masukkin jarinya ke mulut. Apalagi kalau kukunya udah panjang kadang harus ngelobi dulu buat potong kuku doang.
BalasHapusIngat jaman dahulu kalo gak mau makan di bilang nanti kurus kaya anak kena cacingan hehee.. jadi akhirnya mau makan karena gak mau dibilang anak cacingan karena badan yang kurus kering
BalasHapusPerut gendut pasti cacingan. Hahahaha. Dulu saya termasuk yg termakan mitos ini. Jadinya saya ketakutan karena pas SD memang saya perutnya gendut. Padahal mah gak selalu ya.
BalasHapusAlhamdulillah anak-anak saya disiplin minum obat cacing, juga disiplin mencuci tangan. Pokoknya setiap habis keluar kamar mandi pun, mereka wajib cuci tangan sampai bersih. Sama kayak kutu kepala, penyakit cacingan ternyata juga bisa menular ya.
Pas baca ini, padahal sebelumnya daku bareng ponakan habis potong kuku dong kak haha. Sebab kalau kuku panjang memang nggak nyaman dan jadi celah kuman juga ya
BalasHapuswah baca ini jadi ingat dulu waktu kecil ya, sering dikasih obat cacingan. katanya biar sehat. kebetulan beberapa bulan ini lagi banyak berinteraksi dengan keponakan yang masih kecil, wajib perhatiin dia juga niy, jadi kepikiran setelah baca artikel ini
BalasHapusJadi ingat dulu sering diminumi obat cacing sama ibu. Cacingan ini ngeri-ngeri sedap ya. Jangan sampai deh di keluarga kita ada yang kena. Dan bener banget sebagai orangtua harus rajin memberi teladan, biar anak-anak juga terbiasa menjaga kesehatan dengan benar.
BalasHapusIya ya. Masalah cacingan memang bisa jadi membuat anak kekurangan gizi karena cacing bisa ambil nutrisi yang masuk. Selama ini sih memang tahunya minum obat cacing 6 bulan sekali agar terhindar dari masalah cacingan.
BalasHapusBaca postingan nbak, jadi ingat saya kalau makan sering cuci tangan tapi ndak pakai sabun alias cuma di celup doang.
BalasHapusAdududu ternyata itu juga memicu cacingan ya
Berarti orang dewasa juga harus konsumsi obat cacing ya? Selama ini tahunya hanya anak2 saja dan gak nyangka kalau dewasa bisa cacingan jg
BalasHapusSalah satu cegah cacingan yakni gunting kuku secara rutin. nah, bagian ini si bocil agak sulit. Susah ngajaknya padahal kukunya sudah panjang dan hitam
BalasHapusCacingan itu tampak sepele tapi kalau abai malah bisa mengganggu kesehatan banget yaaa
BalasHapusMenjaga kebersihan tangan dan kuku itu penting ya kak, apalagi buat anak, mereka suka sekali bermain dan bikin tangannya kotor, tapi alhamdulillah setiap 6 bulan sekali saya selalu kasih obat cacing ke anak
BalasHapusJadi inget mamaku yg selalu memberikan obat cacing ketika kami masih kecil dan mengingatkan tentang kebersihan. SAmpe sekarang pesennya tertanam terus dipikiranku. Alhamdulillah keluargaku rutin mengkonsumsiobat cacing 6 bulan sekali.
BalasHapusWah ada situs panduanbunda ya, baru tahu aku. tahun lalau juga anakku minum konvermex ini sebg ikhtiar cegah cacingan, 2021 ini belum hehe
BalasHapuscacingan ini ngeri juga efeknyaa, tahun kemarin sempet parno karena ada kejadian yg sama dokter disuruh konsumsi obat cacing, lagi-lagi jaga kesehatan salah satu kuncinya yaa.
BalasHapusJadi ingat dulu masih sekolah. Kalau habis main kotor-kotoran cuci tangan yang bersih. Kalau kuku keliatan item diingetin buat potong, karena bisa bikin cacingan ya
BalasHapusSampe skr aku msh rutin minum obat cacing mba, juga utk semua keluarga di rumah. 6 bulan sekali selalu aku sediain utk diminum termasuk asisten2 ku. Karena biar gimana, ngebayangin ada cacing di tubuh itu kok ya lgs geliii bangeeet. Makanya aku ga mau tuh dan mnding selaku rutin minum obatnya , plus rajin jaga kebersihan, trutama tangan :). Untung anakku gampang di ksh obatnya , walopun hrs pake cerita ttg cacing dulu :D
BalasHapusbetul, waktu dua anakku ekcil rutin minum obat cacing setiap 6 bulan sekali. begitu juga aku waktu masih praktek drh. sekarang suka berkebun jadi juga rutin setiap 6 bulan sekali
BalasHapusHii paling geli sama cacing emang ini rentan cacingan ya mbak kalo untuk anak2 jadi harus dijaga kebersihan makan peralatan dan yang pasti rajin minum obat cacing ya
BalasHapusAku kayaknya cacingan,Cha. Lihat tanda-tandany huhu. Harus minum obat cacing nih.
BalasHapusjadi inget waktu ikutan seminar seputar cacingan emang mengerikan dan ga bisa dianggap remeh ya mba makanya kudu banget jaga kebersihan
BalasHapusDulu, jauh sebelum covid, kita dan anak anak selalu diminta sering cuci tangan karena takut cacingan. Membaca ini jadi teringat lagi. Saya baru tahu kalau ternyata ini menular. Wah benar-benar perlindungan ekstra ya termasuk selalu sedia Konvermex di rumah.
BalasHapus