pada tanggal
Baca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tapi. Kemudian saya memberanikan diri untuk lebih
mengeksplorasi keseruan bermain ala ala sensory play dengan si kecil, alih-alih
saya tersadar bahwa, mereka butuh. Lagipula urusan saya mencuci pakaian
anak-anak selama ini sudah dibantu sama mesin cuci dan saya juga punya deterjen cair andalan,
bukan?
Jadi … Ka Acha sebagai mama muda, pun juga kamu yang baru
saja memulai membaca tulisan saya di sini, bersiaplah. Sebab masa bermain penuh
berantakan yang menyenangkan ini nggak akan terulang lagi. Menemani si kecil,
membersamainya di usia batita ternyata hanya sebentar saja. Beberapa tahun
nggak akan terasa.
Sensory play
sendiri berasal dari kata sense dan play. Dimana maknanya, sensory play merupakan jenis permainan
yang bisa dilakukan mulai dari usia bayi hingga balita, untuk mengasah
keterampilannya, dengan merangsang panca indera dari si kecil. Mulai dari
mengasah penglihatan, penciuman, perabaan, perasa atau pengecap, serta
ditambahkan lagi dengan pergerakan, serta melatih keseimbangan.
Jadi, dengan mengajak si kecil melakukan sensory play, artinya si kecil diajak untuk bermain
dengan memanfaatkan satu maupun lebih dari indera yang dimilikinya,
menstimulasi inderanya. Akhirnya, si kecil akan melakukan eksplorasi, sehingga
membangun hubungan syaraf di otaknya. Apalagi, dasar dari sensory play ini kan, bermain dengan tekstur, sebenarnya.
Serunya lagi, ternyata bermain sensory play ini nggak harus mengeluarkan terlalu banyak biaya. Pun
nggak memaksa saya membeli banyak alat dan bahan untuk bermain. Hampir kesemua
benda yang ada di rumah, bisa dimanfaatkan untuk sensory play. Bahkan, waktu bermainnya pun bisa dilakukan kapan
saja, di dalam rumah tentunya.
Poin penting dari melakukan aktivitas sensory play adalah nggak memaksakan kemampuan si kecil. Nikmati
saja, anggap sebagai permainan dan buat suasananya menjadi menyenangkan.
Dari beberapa artikel yang Ka Acha juga baca sih, beragam
bentuk, bau, sampai tekstur makanan yang dikenalkan dengan cara sensory play, bisa membantu mengatasi
masalah bagi si kecil yang suka banget pilih-pilih makanan. Misal, si kecil
sering jijik dengan benda bertekstur lembek dan basah, bisa sering diajak
bermain agar jadi terbiasa.
Jika si kecil kamu masih hobi memasukkan benda ke dalam
mulutnya – ya, saya pun masih berada di fase ini, maka benda maupun bahan yang
digunakan dalam permainan ternyata perlu juga diperhatikan sehingga aman untuk
si kecil jika masuk ke dalam mulut. Maka, beberapa kali saya lebih memilih
menggunakan bahan makanan yang bisa langsung dimakan juga.
Mungkin kamu masih menyimpan rasa penasaran lebih jauh mengenai permainan sensori yang sedang Ka Acha ceritakan. Tapi, sabar dulu ya … sebelum mencontohkan ide sensory play yang bisa banget diujicobakan di rumah, saya ingin menyajikan dulu … manfaat apa saja sih yang bisa dilakukan dengan sensory play? Mana tahu kamu jadi lebih semangat nantinya.
Manfaat yang paling umum namun sebenarnya cukup
penting adalah adanya kesempatan melakukan bonding
dengan si kecil. Menemaninya bermain, membuat si kecil jadi percaya diri dan
mempercayai orangtuanya. Hubungan yang dekat dengan si kecil kan nggak dibangun
dalam semalam. Harapan saya, setelah dua jagoan kecil saya tumbuh besar, mereka
akan selalu mencari saya sebagai orang pertama untuk diajak bercerita tentang
apa saja. Maka sensory play sederhana semisal mendongeng sambil mengenalkan
warna dan tekstur jadi ajang bagi saya untuk memulai investasi kedekatan antara
saya dan si kecil.
Seorang ahli psikologi anak bernama Jean Paget,
menyatakan bahwa si kecil membutuhkan stimulasi demi mendukung perkembangannya
secara kognitif. Sensory play akan
menghadirkan pengetahuan baru untuk si kecil. Jadikan saja sebagai ajang seru
bersama walau hanya berdiam di rumah saja.
Saat bermain, si kecil bisa diajarkan untuk fokus
pada apa yang oranggtuanya sajikan atau tanyakan. Mulai dari fokus pada suara,
warna, dan lain sebagainya. Sensory play
akan mengajak si kecil untuk memilah informasi mana yang perlu ia manfaatkan,
dan mana yang sebaiknya nggak terlalu ia perhatikan, alias mengikuti arahan.
Ada banyak permainan sensorik yang mengajak si kecil
melatih motoriknya, semisal melukis dengan tangan, atau memindahkan benda dan
mengelompokkannya sesuai warna.
Terkadang, saya sendiri menyajikan masalah bagi si
kecil, semisal dengan menyajikan setumpuk lego di depannya, dan memintanya
untuk menyusunnya sesuai dengan warna, atau besar dan kecil ukurannya, tanpa
saya yang terlalu banyak ikut campur. Sekarang, si kecil saya yang sulung sudah
mulai bisa mengelompokkan warna dan menyusun lego sesuai dengan warna yang
sama, dan teratur. Maka, si kecil kamu pun pasti bisa melakukannya.
Ada permainan sensory
play yang menggunakan gambar ekspresi wajah. Dengan permainan ini, si kecil
bisa dikenalkan mengenai ekspresi perasaan tadi. Bagaimana cara mengampaikan
perasaannya, dan lainnya, sehingga akan membantu mengembangkan kemampuan
bahasanya juga. Jika si kecil mulai besar pun, bisa banget mulai diajarkan cara
menghadapi perasaan-perasaan nggak nyamannya melalui permainan yang dilakukan
bersama.
Banyak sekali ide permainan sensorik yang bisa kamu coba lakukan dengan si kecilmu di rumah saja. Senoga beberapa ide yang Ka Acha sampaikan ini bisa membantumu menemukan permainan murah meriah yang tetap bisa dilakukan sepanjang masa di rumah saja.
Semoga beberapa ide permainan sensorik ini bisa kamu mainkan
bersama dengan si kecil sepanjang di rumah saja ya. Untuk anak yang sudah lebih
besar dan nggak lagi mudah memasukkan benda apa saja ke dalam mulutnya lagi,
kamu bisa mencoba bermain gelembung sabun, atau melukis menggunakan tangan.
Bisa pula dengan mengajaknya menemanimu memasak sembari mengenalkan bahan-bahan
masakan yang kamu gunakan, misalnya beras, atau bawang-bawangan.
Jika si kecil sudah lebih besar pun, kamu bisa lebih
mengeksplorasi permainannya dengan menggunakan water beads atau slime,
misalnya. Ada banyak kok bahan yang bisa digunakan dalam sensory play agar si kecil nggak merengek bosan sepanjang di rumah
saja.
Namanya saja sensory
play, beberapa permainannya memang membuat pakaian si kecil bisa jadi
sangat kotor oleh makanan yang dimainkannya, semisal bermain dengan jelly warna tadi, atau finger food. Ya mau nggak mau, memang
akan jadi ikut-ikutan lengket di pakaiannya juga si makanannya itu.
Sesederhana finger
food dengan buah maupun sayuran kukus, akan ada masanya si kecil jadi
belepotan penuh oleh hasil latihan mengunyah dan memegang makanannya.
Sepengalaman Ka Acha sih, biasanya sesi permainan ini memang
akan berakhir dengan lantai dan meja makan bayi yang berantakan, juga pakaian
kotor si kecil yang langsung minta direndam dalam seember air bercampur
deterjen cair.
Senangnya, karena saya sudah lama berkenalan dengan Rinso
Detergen Cair. Hal pertama yang saya lakukan seusai sensory play dan membersihkan si kecil adalah langsung merendam
pakaiannya dalam air berisi detergen cair, sebelum nantinya akan dikucek
sebentar, baru dimasukkan ke dalam mesin cuci.
Selamat mencoba ya. Semoga si kecil tetap senang sepanjang
di rumah saja dengan melakukan sensory
play.
bener banget ini mba ... jaman anakku masih cilik ya gak boleh takut kotor
BalasHapussalam semangat
Salam semangat juga Mba Dewi.
Hapuswah kalau aku dulu algi anakku kecil tak biarin mengeksplore banyak hal baru
BalasHapusMasya Allah. Seru banget dong ya Mba Tira.
HapusSensory play buat anak anak yang paling mudah itu diajak ngupas makanan bareng. Entah itu ngupas buah atau sayuran.
BalasHapusNgeliat tangan mereka bisa misahin jeruk suka bikin gemes sendiri mbaa. Hihi
Huwaaa iya banget. Dari kegiatan paling sederhana saja bisa jadi ajang buat anak belajar ya.
HapusSejak usia berapa ya mbak anak bisa diajak main sensori play ini? Anakku dari kecil melatih motorik lewat main pasir buatan, Lego, apakah termasuk sensori play?
BalasHapusMasuk kok Mba.
HapusSejak dia baru lahir dan sudah bisa melihat dan mendengar suara, sudah bisa diajak main. Sesederhana ajari dia menggenggam jari ibunya saja sudah seru buat si kecil.
Nah lego juga bisa Mba.
Bagus sekali sensory play ini ya, Mbak. Jadi bisa memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar, jadi tidak perlu beli lagi. Kemudian tidak memaksakan, melebihi batas kemampuan anak, jadi enjoy. dan ini malah membuat anak lebih cepat meresap apa yang diajarkan.
BalasHapusBanget. Apalagi kalau mainnya ya main bareng orangtuanya ya Mas. Seru.
HapusWalau udah lewat masa bermain sensory play, tapi idenya memang pas buat membangun bonding ortu dan anak. Emang bener kak, jangan sampai anak dilarang bermain karena takut kotor padahal lewat bermain mereka belajar dan menemukan pengalaman yang unik. Di rumah kami juga pakai Rinso cair buat mencucui baju karena wangi dan lembut, ga perlu pewangi lagi. Alhamdulillah....
BalasHapusIya banget Mas. Rinso cair jadi andalan banget untuk urusan mencuci di rumah.
HapusSekarang mah aga ada lasan ya Kak larang anak bermain kotor-kotoran sebab mereka malah belajar banyak dari bermain, malah kata Einstein bermain itu bentuk tertinggi dari penelitian. Kalau kotor ya baju dicuci pakai Rinso cair hehe. Beres!
BalasHapusSepakat.
HapusJangan takut kotor karena kotor itu baik. Eh, tapi memang pas kecil aktif suka dilarang main kotor-kotoran. Padahal salah satu juga bagian dari sensory play
BalasHapusIya sih Kak. Mungkin orangtua jaman dulu mau nyuci aja masih susah.
HapusNermain sensory play bareng anak memang bagus, ya. Selain bisa buat bonding dengan anak, juga bisa melatih saraf motorik.
BalasHapusYes lah, jangan takut main kotor. Yes yes.
Yess. Berani kotor itu baik karena ada Rinso Cair. Jadi yuk seseruan dengan sensory play.
Hapusmemang penting membiarkan anak-anak terutamat usia balita bermain dimanapun untuk tumbuh kembangnya
BalasHapusIya banget Mba. Memang usianya cari tahu banyak hal.
HapusTernyata ada banyak permainan yang sederhana tapi sangat berguna untuk perkembangan anak ya kak. Salah satunya ya sensory play ini. Ini bisa jadi bekal untuk yuni saat berkeluarga nanti. Hehehe
BalasHapusSemoga informasi ini bisa jadi bekal nanti ya Mba.
HapusSensory play ini juga bagus loh untuk anak berkebutuhan khusus, kak.
BalasHapusSelain bisa melatih motorik halus dan kasar juga dapat bonding time
Waaahh baru tahu nih kalau sensory play bisa banget buat anak berkebutuhan khusus.
HapusRinso deterjen cair memang andalan untuk anak yang masih aktif nih. Gak perlu khawatir noda.
BalasHapusTepat sekali.
Hapus"Berani kotor itu baik" melekat banget sejak zaman sekolah. Jadi pembelaan kalau habis main kotor-kotor biar nggak dimarahi ibu. Sekarang anak-anak 'membalas' deh... kalau lagi main kotor-kotor, mengucapkan mantra itu juga hehe. Tapi sensory play sama pasir itu memang favorit banget lah buat anak-anak. Untung aja ada deterjen cair kesayangan keluarga hehe.
BalasHapusBanget. Nah aku sudah lama sekali nggak bawa anak untuk main pasir nih. Kangen keluar rumah deh jadinya.
HapusBanyak sekali memang manfaat bermain sensory play untuk anak. Sejak usia dini oe ting memberikan stimulus sensory seperti ini
BalasHapusTepat sekali Kak.
HapusBagusnya sensory play ini, bahan-bahannya sebenernya bisa dengan mudah diperoleh dari sekitar kita. Perlu melatih motorik halus dengan cara bermain. Seru banyak permainan ternyata di sekitar kita.
BalasHapusIya Mba. Asiknya bahannya yang nggak usah mahal gitu demi ngajakin si kecil bermain.
HapusMain sensory play tuh emang bagus banget manfaatnya untuk anak-anak yaaa.. anak anak juga pasti seneng banget main sensory play yaaaa
BalasHapusIya. Mereka jadi bisa bebas main sambil belajar.
HapusSemenjak pandemik kita para moms mesti jadi lebih kreatif ya untuk ajak main si anak biar ga bosen di rumah aja..
BalasHapusIya. Ini nih tantangannya.
HapusMungkin permainan sensori play akan diaplikasikan pada anak kedua y. Soalnnya si jagoan saat ini ud umur 8 thn haha
BalasHapusSemoga lekas ketemu waktu yang pas buat punya anak kedua ya Kak.
HapusSensory play nya anak-anak dulu segala hal yg ada didapur, mulai kacang hijau, kedelai, macaroni, bawang dll. Jadi emaknya masak, anak2 asik main hehehe
BalasHapusDan mainannya masih ada kemungkinan bisa dimasak juga. Kalo bersih tapi.
HapusWah bisa ditiru nih mba achaa. Kemarin2 kehabisan ide, duh main apalagi yaa biar dia sibuk hahaha. Thanks mbaa, mau bikin yg kain sama jelly dlu
BalasHapusSama sama Kak.
HapusSaya tahu tentang sensory play ini pas anak saya masuk paud yang sistem Montessori bagus deh cara ngajarnya dan bikin kita sebagai ortu jadi kreatif juga
BalasHapusSaya malah baru banget. Mungkin saat PAUD sudah kembali dibuka, mau juga cari yang belajar ala ala montessori gini.
HapusMengasuh Batita tidak hanya kebutuhan makanan saja yg perlu diperhatikan ya, banyak lagi termasuk melatih ketajaman sensorik juga. Mantap banget mba, idenya kreatif.
BalasHapusTerima kasih.
HapusSensory play ternyata tidak harus mahal ya. Dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah pun juga bisa dan anak-anak juga sudah senang yaaa.
BalasHapusBetul sekali Mba.
HapusAcha ide-ide sensory playnya kreatif ya. Benar-benar memnafaatkan barang di sekitar tapi tetap menyenangkan :)
BalasHapusAlhamdulillah Teh.
Hapuspermainan yang menarik banget nih buat dilakuin bareng anak. bisa pakai benda-benda disekitar kita juga.
BalasHapusBanget Mba Irra. Jadi nggak harus selalu beli mainan baru.
HapusWah senengnya baca artikel Ka Acha ini... jadi ada ide buat main sensory play dengan balita saya nihh jd sebelum masukin pakaian kotor ke mesin cuci, saya pilih2in deh baju si kecil buat direndam sama Rinso biar terstimulasi inderanya yahh
BalasHapusSemangat Mba Mia.
HapusWah bagus nih idenya buat main sama anak. Suka bingung gitu main apa lagi ya kita hari ini. Makasih ya mbak untuk ide mainan serunya ini. Sering sering apdet sensory play ramah dikantong seperti ini hehehe
BalasHapusAlhamdulillah. Sama sama.
HapusSensory play ini bagus ya untuk stimulan, seperti yg disebutkan misalnya untuk melatih berpikir bagaimana memecahkan suatu masalah dan terbentuk juga sekaligus bagaimana komunikasinya
BalasHapusBanget Mba. Karena bisa sambil ngajak ngobrol si kecil juga.
Hapus