Novel Fantasi Majava : Sebuah Dunia Berlatar Lokal Sunda

Trik Agar Belajar Jadi Menyenangkan

Bagaimana sih agar sesi belajar jadi menyenangkan?

Pertanyaan serupa beberapa waktu lalu menyembul dari sebuah ruang obrolan di salah satu aplikasi mengobrol Ka Acha. Seorang adik Ka Acha yang masih berstatus sebagai mahasiswa, tiba-tiba saja bertanya. Seketika, pertanyaan lain malah terlintas dalam benak, “Weleh, whats going on nih? Tumben ditanya begini?”

belajar-efektif-efisien

Padahal, kalau mau bicara secara jujur sih, selama ini ya Ka Acha bukan anak yang cling banget di bidang akademik. Biasa saja. Bahkan kuliah pun di universitas swasta di Depok yang almamaternya warna abu-abu itu lho. Iya … kampusnya yang mepet nempel sama kampus keren dengan almamater kuningnya yang disasar banyak lulusan sekolah menengah seluruh Indonesia.

Tebak, Ka Acha kuliah dimana hayo?

Namun ternyata, bukan alih-alih Ka Acha dianggap tahu segalanya sama doi, melainkan doi menemukan rasa percaya pada kakaknya yang biang rusuh dan hobi bersenandung tiap belajar ini. Baginya, intisari dari perjalanan hidup Ka Acha sebagai senior – buat doi tentunya – mana tahu bisa doi terapkan juga.

Ditambah embel-embel kalau Ka Acha mengambil major kuliah yang sama bareng doi, Ekonomi Manajemen. Hadeuh … nggak paham ini namanya saudara yang kompak apa adik yang hobi banget ngekorin kakaknya. Ckckck.

Akhirnya, dengan segala sesi bertapa yang Ka Acha lakukan sepanjang di rumah saja, memutar lagu-lagu kesukaan, sampai mencari ilham sambil shampoo-an, ketemu deh … apa saja yang sampai hari ini Ka Acha lakukan setiap kali punya kesempatan untuk belajar secara daring.

By the way, kalau nantinya kamu mau menambahkan atau berbagi sudut pandang berbeda, nggak perlu malu menuliskannya di kolom komentar ya.

So … this is it.

Cari Gaya Belajar yang Cocok Di Kamu

Sepakat dulu yuk, kalau setiap orang memiliki karakter yang berbeda.

Ah, kalau menurut zodiak tuh, anak Aries akan suka berdiskusi, sementara anak Pisces senang belajar dengan imajinasi di tempat sepi.

Heyh … yang katanya kebagian jatah satu zodiak saja sudah jutaan orang di Bumi. Kalau semua kembar identik begitu karakternya, mudah banget dong pas masa sekolah. Tinggal masukkan anak ke dalam kelas belajar yang sesuai sama zodiaknya. Tamat.

Nah, kembali ke gaya belajar dari setiap anak yang sebaiknya dipelajari sejak awal nih.  Temukan. Lakukan uji metode belajar mana yang cocok. Lihat, apakah si anak jadi tertarik dan cenderung berbinar-binar, atau lekas merasa bosan dan minta udahan.

Lho, bagaimana dengan saya yang sudah besar nih Ka Acha?

gaya-belajar-anak

Bisa kok. Cari tahu dulu, renungkan lebih dalam, mana sih gaya belajar yang buat kamu merasa senang. Bukan tentang gurunya yang sekadar asik, juga materi belajarnya yang pakai video animasi dan informatif ya … tapi caranya.

Semisal, jika kamu senang belajar sendirian saja, mungkin kamu tipe solitary. Maunya belajar sendiri di tempat sepi sambil pasang earphone biar ngasih kesan “don’t disturb me”.

Atau suatu pengetahuan akan lekas kamu tangkap dengan menonton video, walaupun kamu sambil rebahan gegulingan di kamar dan makan camilan. Eh, ada lho yang gaya belajarnya sebegininya.

Temukan dulu. Lakukan terus biar setiap kamu belajar jadi menyenangkan.

Ah ya, kamu juga bisa menggabungkan dua gaya belajar, misalnya mathematic dengan visual, atau verbal dengan interpesonal . Pilih yang paling nyaman dan nggak saling bertabrakan. Namun, pastikan gaya tersebut nyaman buat kamu.

Pilih Tempat dan Waktu yang Nyaman

Dimana tempat ternyaman untuk kamu menyerap pelajaran? Biasanya kalau sedang di rumah, jawaban mayoritasnya adalah di kamar tidurmu. Aih … sama.

Tapi sebenarnya nih, setiap orang memiliki preferensi tersendiri tentang tempat belajar yang nyaman bagi dirinya. Ada yang merasa belajar jadi menyenangkan saat berada di tempat ramai, ada pula yang cenderung suka menyendiri di kamar tidur atau malah di sudut perpustakaan yang jarang dilalu-lalangi pengunjung lainnya.

Nah, kamu tipe yang mana nih?

Ada lagi orang yang lebih merasa semangat saat belajar di malam hari jelang istirahat. Ada pula yang cenderung lebih bisa memahami apa yang dipelajari saat subuh hari sebelum memulai aktivitas lainnya.

Rasanya, kamu yang punya pengalaman menemani anak school from home akan lebih expert dari Ka Acha nih dalam menyiapkan poin ini. Khatamlah kamu tentang banyak perjuangan yang dilakukan para orangtua dalam menghadirkan tempat dan waktu yang nyaman untuk si kecil belajar dari rumah.

Tempat yang nyaman untuk belajar begini, bisa dipersiapkan, dihadirkan. Misalnya, meja belajar yang nggak terlalu tinggi atau rendah. Penerangan yang pas. Sirkulasi udara yang mendukung sehingga ruangannya jadi adem.

Selanjutnya, bagaimana agar sepanjang belajar pun suasana tetap menyenangkan? Punya ruang belajar yang asik.

Kondisi rumah yang tenang, nggak ada kekacauan dan suara orang tua yang sibuk ikut-ikutan mendampingi anak dengan nada suara tinggi sepanjang masa belajar padahal gurunya lagi menerangkan materi, rasanya jadi pilihan terbaik untuk menciptakan suasana yang nggak membosankan. Guru yang atraktif pun bisa jadi kuncinya.

Kamu mau menambahkan sudut pandang dan pengalaman di poin kedua ini? Silakan sampaikan di kolom komentar ya. Butuh banget … soalnya Ka Acha belum banyak pengalamannya nih.

Istirahat dan Tetaplah Sehat

Menyambung dari poin di atas, jika kamu merasa lebih nyaman untuk belajar di malam hari, manfaatkan waktu siang dan sore untuk beristirahat dan melepas penat seusai aktivitas sepanjang pagi hari. Sebaliknya, jika kamu merasa lebih efektif belajar pada pagi hari, istirahatlah lebih awal.

Ok. Siapa di sini yang jaman sekolah suka belajar ala SKS alias Sistem Kebut Semalam tiap mau ulangan, hayo? Pas ujian, masih ngantuk nggak sih? Materi yang kamu pelajari sampai jelang pagi, beneran “masuk”? Atau, kamu manfaatkan waktumu untuk membuat contekan?

Hey, sesungguhnya contekan hanya bermanfaat bagimu di masa ujian, tapi ilmunya belum tentu bisa tersimpan selamanya dalam benakmu, dan membuat dirimu nggak jadi lebih baik. Apa itu menyenangkan?

Ish ish, emang Ka Acha nggak pernah nyontek? Honestly, bikin contekan nggak? Beneran nyontek jawaban teman saat ujian juga nggak?

Jawabannya, nggak. Bukan karena nggak penasaran bagaimana rasanya, tapi nggak kelihatan. Mata Ka Acha yang Allah SWT hadiahkan, punya keterbatasan sehingga nggak jeli seperti orang kebanyakan. Teman-teman dekat di masa sekolah, pasti tahu bagaimana rasanya duduk sebangku sama Ka Acha. Tulisan di papan tulis saja susah terbaca padahal sudah duduk paling depan pula.

Kembali lagi, cukupkan waktu istirahat dan tetaplah sehat agar kamu bisa belajar banyak hal dan mudah menyerap apa-apa yang kamu pelajari dengan lebih baik ya. No no no buat ikutan jadi geng kebut semalam.

Di hari biasa, belajarlah secukupnya, namun jadikan rutinitas. Sehingga, saat ada ulangan dadakan, kamu tetap bisa tenang dan percaya diri alih-alih kamu sudah akrab dengan materi yang gurumu sampaikan di kelas. Termasuk, video pembelajarannya, sudah sering kamu tonton.

Makan yang bergizi, istirahat cukup, dan siapkan kondisi terbaik fisikmu sebelum masuk kelas atau menghadapi ujian. Juga … batasi waktu penggunaan gadget seperlunya, sebagai bentuk istirahat untuk matamu.

Rajinlah Mencatat

Walaupun belajar bisa melalui aplikasi belajar alias memanfaatkan gadget, ternyata mencatat apa yang sedang dipelajari, membantu otak kamu mengingatnya lebih lama.

Pernah eungeuh nggak, kalau di beberapa drama Korea, sering ada kegiatan mencatat? Misalnya, di drama korea Pinocchio, karakter Choi In Ah punya banyak sekali catatan dan stick notes di buku kuliahnya?

Nah, metode mencatat ini sebenarnya masuk ke dalam gaya belajar visual lho. Bisa nih kamu kolaborasikan sama gaya belajar lain, ala kinestetik sekalipun.

Fokus dan Nikmati Waktu Belajarmu

Kembali menyinggung tentang poin waktu dan tempat yang nyaman untuk belajar, maka … cara agar belajar jadi menyenangkan selanjutnya adalah dengan fokus dan menikmatinya.

Di masa sekarang, kamu bisa memanfaatkan layanan belajar online terbaik untuk memudahkan kamu dalam memahami materi-materi yang sebelumnya telah disampaikan oleh guru di sekolah. Penyampaian materinya atraktif, terstruktur, mudah dipahami, sebab nggak hanya berisi teks saja melainkan berupa video informatif.

Bahkan, turut berlangganan aplikasi belajar begini, nggak semahal saat kamu harus mengikuti les konvensional. Tentunya … di masa pandemi begini, sulit kamu kunjungi setiap hari juga. Nah, kalau pakai aplikasi kan, dimana pun, kapan pun, bahkan sambil rebahan pun, kamu bisa mempelajari bahasan mata pelajaran yang kamu rasa sangat perlu kamu dalami.

Asiknya, memanfaatkan aplikasi belajar begini, bisa banget membantu kamu untuk lebih memahami konsep. Bahkan, turut mendukung kamu dalam mempersiapkan sesi ujianmu, misalnya kamu sedang bersiap untuk ujian akhir sekolah dan sedang sangat mengimpikan suatu kampus. Cus, dicoba, jangan sampai ditunda.

aplikasi-belajar-terbaik

Tersedia puluhan ribu video belajar beranimasi, latihan soal, rangkuman infografis, juga materinya bisa di-download dan diakses secara offline, bahkan ada banyak fitur premium lainnya lho. Penasaran aplikasinya apa? Klik dong tautan yang Ka Acha sematkan di dua paragraf sebelum ini.

Semoga dengan bergabung dalam bimbel online, bisa membantu kamu meningkatkan fokus saat belajar, dan kamu jadi menikmati juga menyenangi tiap waktu belajarmu nantinya. Akhirnya, kamu jadi lebih baik dalam segi nilai juga karaktermu.

Tetap Bersosialisasi

Hidup itu jangan cuma tentang belajar melulu. Bersosialisasilah.

Terpaku dengan nilai terus menerus, bisa bikin dirimu kaku, kikuk, nggak asik, sepi, nggak seru, ya … pokoknya begitu deh.

ruangbelajar-dengan-guru

Kalau kata Maudy Ayunda sih, study life balance tuh seperlu itu, gengs. Eh, di aplikasi belajar yang Ka Acha mention di atas, kamu juga bisa belajar dengan sistem social learning lho. Kamu bisa berinteraksi dengan teman belajar kamu lainnya. Seru kan?

Pssttt … bahkan di aplikasi belajar tersebut, ada beasiswanya juga lho. Wah, Ka Acha juga mau.

Jadikan Membaca Sebagai Hobi

Last, jadikan membaca sebagai hobi kamu. Mulai saja dari bacaan yang genrenya kamu suka. Nggak usah mengkhayal kalau bacaanmu akan langsung tebal. Cukup yang tipis dan sedikit dulu halamannya, tapi kamu nikmati, sukai, senangi, dan kemudian berubah menjadi hobi.

Baca komik? Nggak masalah. Komiknya online? Silakan. Baca cerpen? Ayok saja. Baca buku genre perjalanan? Wah, patut dicoba.

Yah gimana dong Ka Acha, aku nggak suka membaca.

Padahal, bagi kamu yang beragama muslim. Allah SWT mengkhususkannya dalam satu surat lho, Iqra. Ingat? Tuh, membaca itu penting. Bahkan Rasulullah saja diperintahkan untuk Iqra dulu sebelum menerima lebih banyak pesan lagi, Al-Quran. Ya masa, kamu betah jadi generasi yang nggak melek literasi karena nggak berusaha jadi sosok kritis dimulai dari hobi membaca?

Menjadikan kegiatan membaca sebagai hobi juga memberi kamu kemudahan dalam belajar. Paling nggak, pemahaman akan kosakata yang kamu punya, akan lebih banyak. Selanjutnya, selalu ada pengetahuan baru yang bisa kamu dapat, dalam novel romance sejarah sekalipun.

Akhirulkalam, manfaatkan sebaik-baiknya waktu yang kamu punya untuk belajar, dan buatlah sesi belajar jadi menyenangkan. Manfaatkan aplikasi belajarmu sebaik-baikn  ya ya.

Segalanya, bermula dan bergantung pada dirimu sendiri, termasuk bagaimana kamu menjadikan dirimu sebagai sosok pembelajar. Orangtua hanyalah bagian yang akan menjadi support system kamu dalam menyapa masa depan, bahkan kampus impianmu. Mereka akan banyak mempertimbangkan, segala kemungkinan baik yang bisa kamu coba, termasuk memilihkan aplikasi belajar yang terpercaya.

Semangat ya.


Komentar

  1. Setuju banget dengan semua tips yang ada di artikel ini, tentunya akan selalu saya terapkan saat saya menerima dan memberi pembelajaran hehe.

    BalasHapus
  2. Saat masa sekolah, aku adalah type anak yang mudah belajar setelah subuh. Nggak perlu lama sih. Sekitar setenga jam saja. Lalu ke luar menghirup udara segar. Rasanya, ya mudah paham saja.

    BalasHapus
  3. Wah setuju sekali dengan salah satu cara belajar dengan mencatat. Dulu aku pas sekolah kalau guru lagi ngomong pasti tangan sambil mencatat apapun yang sekiranya menarik dari ucapan guru. Ini membuat aku lebih ingat dengan materi pembelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap nih Mba Diaz. Kayaknya kalau Mba jadi teman sekolahku. bisa sering aku pinjam bukunya buat nyamain catatan hihihi.

      Hapus
  4. setiap orang punya cara belajar yang nyaman dan setiap orang punya cara me time nya

    BalasHapus
  5. Aihh masyaAllah setuju banget sama yg terakhir mba. Jadikan membaca sebagai hobi. Karena dari situlah kadang kita punya pemahaman yang utuh tentang suatu hal. Kerenn mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Kak Jihan. Dengan sering membaca, kita turut melatih diri untuk menangkap informasi secara runut dan detail.

      Hapus
  6. Kalau daku memang dilihat juga suasana tempat belajarnya. Kalau asik mah, ya menyenangkan. Nggak ngoyo harus ada camilan haha, soalnya yang ada malah sibuk ngemil #curcol karena udah pernah 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha sama Kak Fenni. Aku kalau ada camilan malah ujungnya jadi ngemil mulu, trus kekenyangan, eh lupa belajarnya. Kalau sekadar permen karet atau permen lainnya, masih aman lah ya. Juga perlu ada minum karena kelamaan duduk dan haus.

      Hapus

  7. Nah aku setuju nih kalau belajar itu harus disesuaikn dengan gaya khas masing-masing

    Karena selain tempat yang nyaman, bisa juga kn belajar sambil dengerin musik atau lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak. Kalau dipaksakan dengan gaya yang sama ke setiap orang, nggak semua akan berhasil, karena memang kenyamanan setiap orang tuh nggak bisa disamakan.

      Hapus
  8. yess aku setuju banget kalau belajar itu perlu support system terutama dari orang tua dan jua alat yang digunakan salah satunya aplikasi belajar. Kalau sudah menemukan yang cocok pasti bakal seru belajarnya

    BalasHapus
  9. jadi kampusnya kak acha adalaaaah.... di depok. ya kaaan? bukan jakarta kan ya? hihi

    trik kok hampir samaan kayak yg aku tulis nih kak. sehati banget kita. wkwk. btw aku juga setuju sih kalau orang tua itu support system utama kita. Nah untungnya selama ini mereka lebih ke mendukung, bukan menuntut ya. Jadi alhamdulillah senang karena tidak dalam tekanan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngahahaha Kak Ghina bisa aja.

      Rejeki banget ya Kak kalau kita punya orangtua yang mendukung, karena dituntut bukannya bikin nyaman tapi tersiksa.

      Hapus
  10. Kayanya aku tau deh kampus swasta yang almamaternya warna abu-abu itu hihihi, sama punya soalnya :) eh jadi oot.
    Gaya belajr tiap orang emang berbeda, kalau aku tipenya sendiri ga suka ada gangguan.
    Ngomongin rajin mencatat aku sependapat banget nih soalnay bisa ingat lebih cepat juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha nah lho, jangan jangan kita berasal dari almamater yang sama nih.

      Angkatan tahun berapa nih Mba?

      Eaaa nanyanya makin jauh deh aku hihihi.

      Hapus
  11. Wah tipsnya mantap nih kak Acha
    Kalau anakku tipe belajarnya aural (auditory)
    Dia sukanya mendengarkan. Repotnya karena tipe aural ini, setiap ulangan ibunya yang kebagian bacain materi bolak balik, sementara dia asik mendengarkan sambil main haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak Mba Arni.
      Hihihi bikin mamanya ikut belajar dan berjuang juga ya Mba. Semangat ya Mba.

      Hapus
  12. Wah triknya sangat bagus banget, cocok nih buat saya dan yang lainnya agar belajar jadi menyenangkan

    BalasHapus
  13. Tipsnya ok banget kak. Aku pribadi sih masuk yang sosial. Emang paling suka modelnya kalau diskusi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gereget gimana gitu ya Teh. Sudah begitu bisa melihat sudut pandang lainnya dari teman-teman yang diajak berdiskusi.

      Hapus
  14. Belajar itu aksn menyenangkan jika sesuai dengan gaya belajar masing-masing ya mbak
    lalu didukung oleh support system

    BalasHapus
  15. Saya paling suka belajar sambil menyendiri sih mbak. Dan paling ga bisa konsen kalau misal ada bunyi bunyian kayak suara volume Tivi atau musik. Bahkan menulis blog saja saya butuh sendiri. Kadang mikir apa saya ini normal. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi tenang Mba, Mba Maria normal kok, sebab setiap orang punya gaya belajar dan bekerjanya masing-masing.

      Hapus
  16. Kalau anak-anak di rumah gaya belajarnya menyesuaikan hobi, Kak, dengan membaca komik atau menggambar. Dari sana mereka mengenal pengetahuan atau benda-benda baru. Kalau ada live teaching kayak ruangbelajar dari Ruangguru gini, memang lebih asyik sih. Anak ga mudah bosan dan semangat terus apalagi bisa diakses di hape.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kerennya Mas Rudi. Anak anak jadi merasa nyaman karena menemukan wadah di rumah. Nggak dipaksa untuk belajar dengan cara yang ia bisa jadi nggak nyaman dan nggak sukai.

      Hapus
  17. aku tipe yang belajarnya nocturnal alias malam-malam, biar hening gitu enak belajarnya jadi gampang masuk, hehehe. aku belum pernah sih pake aplikasi belajar online, tertarik juga seperti ambil kursus, kecuali webinar atau zoominar kali ya itu mah sering lah, eh gak termasuk aplikasi belajar online ya, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk Kak Eka yuk.

      Huwaa ... biasanya betah belajar sampai jam berapa Kak?

      Aku selalu amaze sama orang-orang yang sanggup jadi orang nokturnal. Aku nggak sanggup soalnya.

      Hapus
  18. aku tipe yang belajarnya nocturnal alias malam-malam, biar hening gitu enak belajarnya jadi gampang masuk, hehehe. aku belum pernah sih pake aplikasi belajar online, tertarik juga seperti ambil kursus, kecuali webinar atau zoominar kali ya itu mah sering lah, eh gak termasuk aplikasi belajar online ya, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau aku termasuk yg belajarnya morning person, wkwk. hening juga kok teh pagi pagi tuh..

      beberapa kali pernah ikutan course di kelas luar, tnatangannya paling kerasa tuh konsistensi dan kemauan kita. karena bisa buat jadwal sendiri jadi memang melatih diri buat disiplinnya kerasa banget

      Hapus
  19. Membiasakan baca itu memang harus di paksakan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dimulai dari merasa harus habis itu jadi kesukaan ya Teh.

      Hapus
  20. Aku termasuk yang visual sih. Jadi harus sering mencatat dan melihat catatan biar cepet nyantol. Enak yah sekarang banyak aplikasi belajar secara online. Dulu mah buka kamus, buka buku paket hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya lho, jaman dulu tuh buku kamus de el el kalau mau belajar. Sekarang pakai gawai sambil santai di kamar saja sudah bisa belajar.

      Hapus
  21. Fokus dan menikmati waktu belajar ini kunci banget buat aku, selain harus suka sama pengajarnya. Kalau ketemu guru yang gak menyenangkan, bagaimana pun cara tetap aja gak nyaman belajarnya. Tapi kadang harus dipaksa ya Kak. Harus dinyaman-nyamankan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener kak, nyaman adalah kunci biar kita juga mudah menerima pelajarannya. Kalau belum apa2 udah ngga moood rasanya akan susah juga ya

      Hapus
  22. Wiwin | pratiwanggini.net6 Juli 2021 pukul 20.25.00 WIB

    Sebagai orangbtua, saya tidak pernah memaksa anak-anak saya untuk belajar dengan cara saya. Mereka memiliki gaya sendiri-sendiri yang nyaman buat mereka. Dan bener banget, tugas saya adalah mensupport mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah, sungguh rejeki bagi anak anak jika memliki orangtua yang seperti ini, nggak memaksakan gaya belajar pada anak. InsyaAllah semoga kelak anak anak Mba Wiwin tercapai semua impiannya. Aamiin.

      Hapus
  23. Aduh jadi malu, dulu sering pinjem catatan temen. Heran tetep bisa lulus juga, mkwkw. Tapi sepakat sih kalau mencatat emang efektif banget buat belajar, kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau daku rajin mencatat, dan pas waktu kuliah banyak yang minjem catatan daku haha. Memang mencatat itu malah jadi mudah untuk menghapal

      Hapus
  24. saya agar rajin baca selalu mencari buku-buku yang saya suka semisal dari visulanya, atau dair covernya, atau yang memang minat baca kita misalkan tentang traveling, termasuk kuliahpun saya ambil hobby saya, jadi apda saat baca jurnal all is fine dan menyenangkan belajarnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah keren nih Teh Mei. Menyukai membaca dimulai dari membuat diri tertarik atas apa yang mau dibaca terlebih dahulu.

      Hapus
  25. Bikin contekan aku dulu jagonya kak... Apalagi kalau pakai hijab Ada aja tempat buat naruh contekan gitu disela-sela lipatan lengan lah dll, eh tapi malah nggak pernah nyontek. Bikin saja menyalin adalah Cara belajar yang efektif ternyata hihihi jadi meski seeing bikin contekan malah nggak pernah dibuka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi aku nggak bisa wkwkwk.

      Paling nggak pas lagi bikin, jadi waktu buat mengulang kembali waktu belajarnya ya Mba.

      Hapus
  26. Tisny Mantul banaget nih dan yes saya setuju dengan semua poin-poinnya. Agar bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan emang kita kudu tahu dulu gaya belajar kita seperti apa jadi gampang disesuaikan selain itu juga mesti pilih waktu dan tempat yang nyaman.

    Kalau saya karena tipe orang yang susah fokus kalau rame gitu jadi lebih suka belajarnya pas jam2 sepi dan mesti diri karena kalau belajar bareng gitu pelajaran susah masuk, hehe

    BalasHapus
  27. Trnyata ada banyak gaya belajar ya...
    Selama ini cma tahu audio, visual, sama kinestetik aja...
    Makasih ya mba jdi nambah info nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak juga sudah berkunjung ke mari Mba Iva.

      Hapus
  28. Mantap deh. Aku tipe yang kalau belajr suka disamping radio hahahhaa...


    Tapi juga sering sistem SKS sih. Asyik deh ceritanya.

    Sibling goals.

    Salam buat si doi eh si adik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak Kak Hamim.

      Wuaaa anak radio nih kayaknya Kak Hamim. Suka kirim kirim salam nggak nih pas jaman sekolah dulu?

      Hapus
  29. biasanya aku belajar 1 jam istirahatnya 3 jam hehehehehehehe :p

    BalasHapus
  30. Aku termasuk yang belajar tu harus ngeliat gurunya live teaching Cha, cocok banget ya
    tipsnya banyak, nampol banget. Thanks ya Cha aku juga tipe yang kalo udah lelah nggak bisa dipaksa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak juga sudah berkunjung ke mari ya Nyi.

      Hapus
  31. Tiap orang memang beda gaya belajarnya ya. Makanya aku lagi sering observasi gimana gaya belajar anakku nih biar bisa kasih stimulasi yang tepat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat dalam mengobservasi gaya belajarnya si kecil ya Mba Ina.

      Hapus
  32. jadi ingat ucapan ustaz di pengajian saya:

    Tangkaplah ilmu dengan mencatatnya

    pas banget dengan tulisan Cha di atas ya?

    Karena itu saya selalu mencatat, walau mungkin banyak yang bilang saya kuno

    sabodo deh, yang penting ilmu saya bertambah ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi nggak kuno kok Ambu.
      Soalnya itu cara terbaik untuk mengingat ilmu.

      Terima kasih sudah berkunjung ke mari ya Ambu.

      Hapus
  33. Memanfaatkan ruangGuru sebagai tempat untuk belajar secara online memang sangat tepat. Iya ini zamannya tidka bisa tatap muka lagi. Jadi perlu pendamping belajar yang bisa diakses secara online ketika kita ngga mampu belajar sendirian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Jadi anak anak tetap bisa memahami pelajaran yang diajarkan di sekolah dengan bantuan dari Ruangbelajar by Ruangguru.

      Hapus
  34. Bagian adik mengekor kakak, kok sama ma almarhumah adikku. Dulu aku masuk kelas bahasa, eh pas SMA dia juga ikut2an kelas bahasa. Tapi pas kuliah aku ambil Inggris, adikku pengen Prancis, sayang belum tercapai udah berpulang ke Rahmatullah.

    Eh kok oot sih. Btw, emang bener mengenali gaya belajar bisa bikin sesi belajar jadi menyenangkan. Kalau yang visual, lihat video animasi di Ruangguru pasti jadi makin semangat deh belajarnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi rasanya adik memang akan begitu ya Mba kalau dekat sama kakaknya.

      Semoga adiknya Mba Marita diterima amal ibadahnya dan ditempatkan di tempat terbaik juga dilapangkan kuburnya. Aamiin.

      Hapus
  35. Salah satu tips menarik dari sini adalah mencatat. Saya sendiri masih punya buku yang biasa dipakai orat-oret sesuatu atau mencatat sesuatu yang penting. Saya selalu percaya pepatah yang bilang 'tulisan yang lemah tetap lebih baik dari ingatan yang kuat'.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes banget Bang Raja. Aku sepakat. Sekuat apapun kita mengandalkan ingatan, ada masanya kita akan lupa dan catatan akan membantu untuk mengingat semuanya.

      Hapus
  36. Cara belajar menyenangkan nih emang ada tipsnya ya kak karena tidak semua orang nyaman dengan satu cara jadi harus cari celahnya. Salah satu cara ya dari Ruangguru ini ya kak ..metode pengajarannya atraktif dan menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener kak saya juga lebih seneng kalau pengajarnya atraktif. Karena biasanya yang seperti itu bikin kita semangat, ngga bikin ngantuk hahaha

      Hapus
  37. Aku tuh paling bisa belajar kalau keadannya sepi dan tenang.Makanya paling pas belajar abis subuh. Kalau udah mulai rame, konsentrasi buyar. Ternyata, sama pas kerja. Bisa kerja kalau keadaannya tenang, apalagi kerjaanku butuh ide jadi butuh konsentrasi lebih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ternyata memberi pengaruh sampai saat sudah bekerja ya Mba.

      Hapus
  38. Sampe skg apa apa kucatet. Karena dengan mencatat akan teringat lagi.
    Lengkap dengan pulpen warna warni 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah asik nih. Kalau sedang ikut webinar, catatan Mba Happy lengkap dong ya. Jadi saat mau dituangkan lagi di blog, banyak inshight yang bisa disampaikan.

      Hapus
  39. Aplikasi belajar ini beneran bisa berfungsi disaat pandemi, memudahkan banget untuk orang tua untuk membantu anak belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada saja kemudahan di saat semua orang perlu menerapkan salah satu poin dari 5M dengan berdiam di rumah ya.

      Hapus
  40. Kalau sy belajarnya dlm diam MB. Beda2 ya cara belajar setiap orang. Tips belajarnya keren. Apalgi di Ruang Guru bnyk tenaga profesional dan sistemnya terstruktur. Mg makin berkibar ya Ruang Guru...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba. Nggak ada yang sama cara belajar itu. Hanya bisa dikelompokkan saja, seseorang condong ke arah gaya belajar yang mana.

      Hapus
  41. Membaca sebagai hobi bener banget sih.. karena kalau terbiasa membaca, jadi terbiasa berpikir secara runut yang banyak membantu dalam memahami sebuah pelajaran

    BalasHapus
  42. Lengkap banget tupsnya Kak Acha. Waktu sekolah dulu saya juga suka tulis apa yang dibilang guru, begitu juga kuliah rasanya lebih mudah belajar dari catatan sendiri emang. Dan biasanya sih yang dijelaskan guru/dosen itu lebih mudah dijabarkan kedalam jawaban saat ujian ya. Hmm sering juga sih pake cara SKS, eitd tapi bukan buat contekan lho ya, otaknya emang sukanya ngapalin sesuatu klo terdesak *upss.

    Di Ruangguru ini lengkap banget ya Kak Acha. Mau coba juga ini untuk Si Kakak yang udah masuk SD, apalagi sekarang masih lanjut PJJ kan, biar mamak tetap waras juga ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah hihihihi tapi kan Mba Diah sudah terbantu dengan kebiasaan mencatat jadi anggap saja saat belajar secara SKS itu malah mengingat kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

      Hapus
  43. Gaya belajar SKS alias Sistem Kebut Semalam, ternyata ngga ada di list kak Acha. Wah, berarti metodeku selama ini salah. :(

    BalasHapus
  44. aku tim yang nyaman banget belajar pada waktu pagi hari. Tapi adikku mesti kalau belajar sampai ngelembur.. waktu kapanpun yg penting mudah menangkap materi dan menyenangkan ya kak

    BalasHapus
  45. Kereen banget sama trik2nya di atas Achaa, dan sepakat semuanya balik lagi ke diri sendiri yaa, mengenali cara belajar dulu, baru bisa menyesuaikan . Sekuat apapun mendukung, tapi kalo kitanya ga semngat percuma yaa.
    Semangat teruuus belajar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangaaaattt. Terima kasih banyak sudah berkunjung ke mari ya Teh.

      Hapus
  46. Setujju tiap orang punya metode yg berbeda utk belajar. Hingga saat ini aku juga masih belajar dan mencatat itu penting bgt.

    BalasHapus
  47. poin "Rajinlah Mencatat" itu dulu sering aku abaikan kak, baru sadar ternyata saat diri ini mudah lupa, jadi dengan belajar sambil mencatat itu berpotensi untuk meningkatkan daya ingat kita.

    BalasHapus
  48. memamng klo belajar sesuai gaya belajar akan lebih pas ya
    belajar dengan menyenangkan pasti lebih mudah memahami pelajaran

    BalasHapus
  49. Masing2 orang punya kebiasaan belajar sendiri2 ya.Klu sayabelajarnya kudu diam dan situasi tenang. Btw Ruang Guru keren ya bikin siswa betah belajar.

    BalasHapus
  50. Ada banyak orang yang bilang bahwa tidak suka belajar dan sangat membosankan padahal ada banyak caranya ya kak agar lebih menyenangkan. Saya pun punya gaya belajar sendiri sehingga tidak menemukan kebosanan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin belum ketemu sama gaya belajar yang sesuai alias selama ini sudah terkotakkan bahwa belajar ya duduk diam lipat tangan di atas meja dan memperhatikan.

      Hapus
  51. saya selalu mencari tempat yang paling menyenangkan kalau untuk belajar agar fokus belajarnya, termasuk situasinya juga, sepi bikin fokus banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya suasana sepi malah bikin makin fokus ya Teh.

      Hapus
  52. Aku yang tempatnya kudu nyaman juga Kak. Kalau udah mau belajar yang kek gimanapun jadi asik. Sama nggak berisik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rata rata pada nggak nyaman belajar di tempat yang berisik ya Nyi. Biasanya berisik malah bikin konsentrasi jadi gampang buyar deh.

      Hapus
  53. Belajar itu klo saya pas harus lagi sunyi bisa sambil dengerin lagu, biar relax jadi yang dibaca mudah masuk, tapi seringnya sks hihi

    BalasHapus
  54. Rajin membaca ini terbukti banget lho bisa bikin semangat belajar. Walau terpaksa nyatet pas belajar, walau gak suka, tapi saat mau ujian, membaca ulang catatan bisa bikin semangat belajar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes banget. Catatan bikin kita jadi mengingat kembali berbagai materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

      Hapus
  55. Aku kalau belajar atau fokus bekerja itu selalu usahakan ada lagu. Biar nggak merasa sepi juga mba.. Biar semangat

    BalasHapus
  56. Gaya belajarku dulu adalah verbal. Jadi aku harus merhatiin guru atau dosen biar paham. Nah diimbangi sm baca jg sih. Alhasil dpt IPK bagus, alhamdulillah..

    BalasHapus
  57. wah ada ya novel romance sejarah yang bisa dibaca untuk belajar sejarah agar lebih menyenangkan ya mbak
    klo belajar dengan cara yg menyenangkan pasti akan lebih mudah memahami materi pelajaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada Mba. Banyak juga yang kisahnya dituturkan melalui hasil riset panjang.

      Hapus
  58. Menikmati waktu belajar memang membuat belajar makin menyenangkan juga ya mba. Dulu ku juga begitu, menyukai pekajaran bikin happy

    BalasHapus
  59. Ngomong-ngomong tentang adek yang ngekorin kakak di berbagai bidang, tapi ya emang seru sih nyontohin kakak itu. Hahah. Kalau bisa plek ketiplek samaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huwaaa jangan. Kalau aku dibegitukan malah aku bisa ngambek lho sama adikku Mba, hihihi.

      Hapus
  60. bener nih ada banyak gaya belajar yaa.. yg dulu kita ga tau ada apaan aja. nah sekarang cara belajar pun makin banyak tersedia ya di era digital ini. jd makin enak pilih yg terbaik

    BalasHapus
  61. Aq sangat amaze karena aq dapat banyak info tentang metode belajar lain yang bisa di terapkan ke anak. Apalagi di masa PJJ gini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bermanfaat ya Mba. Terima kasih banyak sudah berkunjung ke sini.

      Hapus
  62. Wah poin poin ini bisa ficoba untuk anakku yang gampang banget bosan nih. Tetapi mmg setiap anak punya gaya belajar sendiri sendiri ya. Nggak bisa disamakan satu dengan lainnya. Bahkan saudara jandung pun tak sama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Mba. Semoga bermanfaat. Semangat selalu dalam membersamai si kecilnya ya Mba.

      Hapus

Posting Komentar