pada tanggal
Baca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Awalnya saya nggak pernah kepikiran nonton lakorn, sampai suatu hari iklan dari Viu tentang drama thailand My Bubble Tea muncul di timeline Facebook saya. Ditambah saya sedang nggak ingin nonton tontonan yang berat, jadilah setelah menonton trailer-nya di akun Viu, cukup 1 episode saja, saya penasaran sampai akhir.
Nyebelinnya, ternyata saya waktu itu nonton My Bubble Tea pas lagi on going alias nggak bisa ditonton marathon langsung tamat, Apalagi mukanya Nichkhun 2 PM yang tampan rupawan macam malaikat, ternyata memerankan karakter yang diam-diam menghanyutkan lalu menenggelamkan sampe bikin lawan mainnya megap-megap.
Saya pikir, cuma saya saja yang dibikin kepikiran sampe setengah halu sama drama thailand satu ini. Eh taunya, Kak Putu Felisia juga. Hahaha … untungnya Mba Jiah Al Jafara muncul jadi semacam obat penenang, di saat saya terjebak lakorn on going yang rasanya udah klimaks tapi kok nggak ketemu juga ending-nya.
Dan lagi … puncak cerita yang saya kira akan jadi jalan mulus menuju epilog yang menyenangkan, taunya malah ngerjain saya dong. Ini lakorn tega banget emang sama Ka Acha. Ngerjainnya sampai bikin geregetan.
Kisah di My Bubble Tea sungguh dimulai dengan pengenalan karakter dari setiap tokohnya dengan cara yang klise. Tabrakan nggak sengaja antara Modem (Manasporn Chanchalerm) dan seorang pengemudi ojek online BearBike bernama Light (Mean Phiravich). Terlalu klise sampai ke tahap bikin saya senyum senyum dikulum. Tapi ya nggak langsung kenalan, jadi tetap ada teka-tekinya.
Juga perkenalan Modem dengan Boss (Nichkhun Horvejkul a.k.a Nichkhun 2PM) di kantor sebelum presentasi dimulai. Receh. Ya itu … hampir jatuh dan nggak sengaja ditangkap sama Boss. Udah gitu ya, Boss ini dibikin nampak ganteng kayak malaikat gitu. Ala ala di komik banget, tapi … cukup ringan sampe bikin Ka Acha pengen nyeletuk ciye ciye. Pssttt … ternyata Boss beneran malaikat lho.
Tapi saya mensyukuri prolog yang lambat dan biasa saja ini. Sebab saya sudah cukup lama nggak menyaksikan tontonan dari Thailand, maka saya mendapatkan masa adaptasi akan bahasa Thailand dengan menyesuaikan ritme membaca subtitle dan memperhatikan ekspresi para pemainnya. Prolog yang sungguh pintar bikin penonton terseret arus alurnya secara perlahan.
My Bubble Tea mengisahkan Modem dengan latar belakang keluarga yang punya kemampuan sihir teh gelembung, berjuang untuk menjadi Influencer dan terjun ke dunia periklanan hanya sebab ia lebih memercayai logika. Baginya, menjadi Influencer adalah sihir di dunia modern, karena bisa meng-influence banyak orang melalui media sosial. Sampai di sini, kisahnya mulai klik dengan hidup saya.
nampan ramuan teh sihir |
Hingga di malam ulang tahunnya, Modem disuguhnya senampan penuh teh gelembung sihir oleh Bibi Shell (Honey Passorn Boonyakiat). Modem yang selalu enggan memilih teh gelembung cinta, mau juga menerima suguhan dari Bibi Shell walau dengan berat hati. Payahnya, teh sihir tadi bukannya langsung diminum, tapi cuma dibawa ke dalam kamar.
Hingga di tengah malam, Light datang untuk mengambil pesanan teh gelembung. Kedai Mingju milik Bibi Shell sebenarnya sudah tutup, tapi Light memaksa. Akhirnya ya Modem deh yang bikin teh gelembungnya. Lalu kemudian terjadi insiden di ruang kerja Bibi Shell. Modem malah menumpahkan banyak ramuan dan membuat bola sihirnya beterbangan dan menghilang.
Makin payah lagi, Modem malam itu malah menumpahkan teh gelembung cinta tadi ke tubuh Light tanpa sengaja saking paniknya. Nah lho, apakah Light bakalan jatuh cinta sama Modem? Jatuh cinta yang beneran tulus atau cuma karena sihir nih?
Belum lagi, diam diam Boss juga seperti punya hati dengan Modem. Makin ruwetlah urusan hidupnya Modem, karena Boss mepet terus, khawatirnya kelihatan banget pula, seolah Modem nggak boleh jauh dari dia. Sementara dia harus mencari gelembung sihir yang bertebaran di banyak tempat dan nggak semuanya nggak mudah didapat.
Ada lagi kemunculan Ray (Carissa Springett), teman masa kecil Modem yang jadi influencer sukses dan kali itu jadi talent untuk kebutuhan iklan yang Modem garap bersama timnya. Kacau balaulah semua urusan pekerjaan Modem karena Ray seolah balas dendam atas perbuatan Modem di masa kecil mereka. Tapi, kamu akan bingung, mau bela Modem, atau jadi timnya Ray lho.
Perasaan sebal, juga mumetnya Modem, tumpah ruah bikin pengen ikutan panik. Tapi kisah yang diangkat dari sebuah karya fiksi bergenre romance comedy fantasy berjudul sama yang muncul di platform Fictionlog ini, sukses bikin cekikikan.
Tingkah dari Wifi (Phuwin Tangsakyuen) si adiknya Modem ini sungguh bikin gemas. Ditambah kelakuan Yoghurt Kapook Patchara Tubthong) yang rewel, Up (Gun Chanagun Arpornsutinan) yang sok cool tapi au auh, juga Oor (Anongnart Yusananda) yang mau dibilang tulalit tapi kreatif banget di masa kepepet, bikin drama yang disutradarai Sand Dhammarong Sermrittirong ini jadi kocak abis.
Sebalnya, di beberapa episode My Bubble Tea ini saya diajak ikutan nangis sesenggukan. Ternyata sosok Light nggak cuma tampan doang, tapi menyimpan masa lalu yang jleb banget. Itulah kalau sudah nonton tontonan dari Thailand, kenapa pada jago banget mengaduk-aduk perasaan penonton sih?
Seperti yang sudah saya singgung sedikit di awal, kalau serial drama My Bubble Tea ini cukup bersinggungan dengan kehidupan saya. Saya menikmati bagaimana mumetnya Modem, juga Up, Oor, dan Yoghurt harus lembur demi menemukan ide untuk mengiklankan sebuah produk. Bagaimana deg-degannya saat presentasi ide di depan tim brand. Apalagi kalau sedang pitching.
Pun saya diajak mengingat-ingat kembali tentang teori bauran pemasaran alias 4 P, yaitu : product, price, place, dan promotion. Pun termasuk tentang citra talent untuk mencitrakan sebuah brand yang menjadikannya bintang iklan. Paling penting, ide dan cara eksekusi ide adalah segalanya.
Termasuk mengingatkan saya tentang promosi yang nggak harus selalu melalui tayangan iklan di TV maupun media sosial. Iklan bisa dilakukan tanpa perlu beriklan, tetapi memikat hati calon konsumen dengan membuat mereka jatuh cinta pada pengalaman pertama mencoba produk yang ingin dipasarkan. Metode sampling. Kamu yang kuliahnya dulu masuk fakultas Ekonomi, ada yang ingat?
Bertebaran banget deh ilmu periklanan dan gambaran sederhana kehidupan anak-anak agensi periklanan di My Bubble Tea. Walau porsinya nggak banyak, tapi cukup bikin kamu eungeuh. Ka Acha sih sampai iseng ambil buku catatan dan mencatat beberapa materi kuliah yang sudah terlupa dan ternyata bisa banget diterapkan ke brand yang saat ini sedang Ka Acha handle. Kalau diijinin itu juga sih, hehe ….
geng lembur sampai tidur |
Ada pula insight tentang bagaimana perjuangan Modem dan kawan-kawannya dalam memahami maunya tim brand yang nggak semudah itu bisa dipahami hanya dari sebuah brief singkat. Tapi part ini seringnya sih bikin saya ikutan senyum-senyum.
Setelah mengintip sedikit banyak kehidupan anak anak agensi iklan, ada juga kehidupan Light sebagai pengemudi ojek daring yang ternyata lumayan juga tantangannya. Sesepele perseteruan antara pengemudi ojek daring dan ojek pangkalan yang nggak ada ujungnya. Apalagi soal harga, bedanya berasa.
Walaupun nggak banyak, tapi sesekali juga penonton disuguhkan sama pemandangan kota di Thailand. Rasanya nggak jauh beda sama Indonesia sih ya. Mungkin karena Thailand masih berada di Asia Tenggara juga.
Baca juga : The Bedside Detective (2007) : Cari Uang Segitunya Amat
My Bubble Tea memang menyajikan kisah cinta yang ringan binti receh, tapi jalinan kisahnya nggak bisa dianggap remeh. Ada saja kejutan yang saya temukan dari 13 episode yang tayang di Viu sejak Mei hingga Agustus kemarin.
Receh banget tapi selalu bikin saya larut, ikut berkaca-kaca, sesak di dada, sampai patah hati juga. Saling jalin menjalin dan berebut perhatian antara Light dan Boss, ditambah banyaknya kekacauan yang harus Modem selesaikan akibat kecerobohannya pada gelembung sihir milik Bibi Shell, membuat urusan cinta-cintaan ini nggak bisa dilalui oleh tokoh Modem dengan smooth.
ini manis banget sik |
Tontonan khas Thailand memang sering menampilkan adegan tabu, tapi nggak sampai bikin panas dingin sih, cuma ke tahap bikin saya merasa malu. Jadi kalau kamu mulai nggak nyaman, bisa di-skip saja walaupun setelahnya akan sedikit missed alias seolah ada yang terlewat dari puzzle ceritanya My Bubble Tea.
Baca juga : Dakishimetai (I Just Wanna Hug You)
Terakhir, pesan lain yang saya dapatkan setelah menamatkan My Bubble Tea adalah tentang keluarga yang begitu penting bagi kehidupan seseorang. Keluarga selalu lebih baik dibanding pekerjaan. Keluarga pun lebih baik dibanding uang maupun urusan percintaan yang belum disahkan.
Nah, segini saja cerita pengalaman saya menonton drama thailand My Bubble Tea. Cerita yang ringan dan cukup manis ini bisa kamu saksikan di platform Viu. Terakhir, kenapa opening song-nya berasa kayak dengerin dangdut koplo ya? Sekian.
Oh, jadi aku adalah Obat Penenang? Ckckck
BalasHapusGara-gara ini sempat ngegalau, masih tetap bertahan sama Light atau Boss yang ternyata bukan sekadar bos
Aku tetap cinta the babang ojol tampan yang diperanin sama Mean. Hihihi. Gemes banget kalo doi lagi pake jaket BearBike.
HapusUmm kamu tuh Ji, obat penenang di lakorn ini. Tapi racun banget di tontonan yang lain.
wah boleh nih film, cocok untuk rekomendasikan ke mamanya anak anak, biar makin betah di rumah ga bete saat pandemi di rumah saja hahaha
BalasHapusSilakan Bang. Semoga selera nonton istrinya cocok
HapusDi awal aku bingung dong. Lakorn? Apa itu? Apa typo gitu. Eh nggak taunya emang akunya yang nggak nggeh. hahaha. Drama Thailand ternyata.
BalasHapusJadi di Drama My Buble Tea walau ringan, banyak benang merah yg didapatkan ya mbak. Aku jadi tertarik sama kegiatan Modem nih.
Kalau mau nonton dramanya bisa download tanpa buka via aplikasi Viu gitu nggak mbak?
BTW TFS ya Mbak Acha ratcjunnya hehhee
Hihihi sama sama Mba Rohmah. Hmm kalau bisa di download, mungkin iya tapi Acha kurang tau dimana. Jiah mungkin sebagai biang racun bisa bantu.
HapusSama sama Mba. Makasih banget juga sudah mampir ke sini.
romantisnya bikin klepek lklepek aja. Aku kira ini bakal cerita resep teh, rupaya film ya....
BalasHapusFilm Thailand itu memang suka bikin ngga nyangka. Dikira ngga seru tapi ternyata malah bikin ketagihan.
Nah. Kukira manis doang etaunya manis ngocol seru norak dan huwaaaa suka.
HapusSelain drama korea, sekarang drama Thailand semakin digemari ya, Mbak. Kalau saya belum pernah nonton, tapi kalau filmnya sering. Misalnya yang abru saya tonton Diary Teacher. Seru dan lucu. Saya sudah lama unduh di laptop saya yang ama, tapi abru sempat nonton hahaha.
BalasHapusBisa nih, saya mulai nonton drama Thailand untuk dipelajari dan buat cari ide cerita.
Iya banget Bang Bang. Ide ceritanya itu lho yang bikin tontonan thailand ini berasa mahal gitu.
HapusWah aku udah nonton tuh dan meresap sampai ke hati.
Ternyata selain Drakor ada juga Lakorn ya? Hm... sepertinya saya memang sudah jauh tertinggal dari dunia per-drama-an. Tapi ceritanya cuku[p menarik dan menghibur. Kalau butuh tontonan santai kayaknya saya pengin juga nyoba nonton Lakorn.
BalasHapusSilakan Mba. Semoga bisa nonton lakorn juga kalau ada kesempatan ya
HapusAku bingung lakorn tuh apaaa. Smp baca bolak-balik baca. Ternyata drama Thailand kah? Kayaknya ceritanya seru banget. Btw...ini didubbing ga filmnya? Belum pernah nih nonton drama Thailand. Kalopun film Thailand, itu yg serem-serem dan sadis. Hiiii...Skip engga jadi nonton...
BalasHapusIya betul Mba Hani. Lakorn itu drama Thailand. Hihihi nggak di-dubbing. Tapi episode awalnya bisa bantu adaptasi juga sama bahasanya kok soalnya alurnya cukup receh dan mudah ditebak.
HapusMenarik juga ceritanya ya. Jadi makin banyak pilihan tobtonan untuk ditonton saat masa WFH sekarang ini
BalasHapusBetul.
HapusTerima kasih sudah mampir ya Mas Daniel
Istriku nih yang paling suka drama, ternyata drama thailand juga ga kalah seru ya sama drama thailand. Dulu aku yg sering nonton film2 thailand dari jaman kraitong. haha lawas banget
BalasHapusWah kraitong mah beneran lawas Bang. Hihihi ....
HapusSaya malah sekarang lebih senang nonton drakor yang lagi on going. Supaya bisa menjaga waktu. Kalau nggak bisa semalam suntuk atau dua malam suntuk terus-terusan digeber buat ngabisin belasan atau puluhan eposide. Nggak tau waktu banget diri ini haha.
BalasHapusSaya malah nggak sanggup nahan penasarannya Mba kalau on going. Tapi enaknya, bisa bikin review-nya juga duluan.
HapusAku nonton ini krna ada Nickhun..
BalasHapusTapi kok aku bosenn ya mbakkk . Kayak kurang gregettt gituuuu ..sadddd
Btw aku banyak review drama Thai juga di blog mbak.hihi
Hampir sama Kak Rin kayak saya. Wah asik. Ubek ubek blog Kak Rin juga ah. Mana tau dapat referensi baru.
HapusJadi pengen nonton drama lagi cha
BalasHapusKalau thailand emang sinematografi dllnya paling maju seasean
Cuma aku kurang nyaman nontonnya karena bahasanya ga kedenger romantis hhe
Iya ya Kak hihihi bahasanya berasa nggak manis. Makanya kalau nggak cari yang serem, kucari yang lucu aja kalo lakorn tuh.
HapusWaduh waduh waduh.... bisa bisa ketularan nih sama Kak Acha hahaha.. Sering kulihat poster ini ya Allah.. haruskah ku nonton juga wkwkwkw. Soalnya rada belibet gitu denger orang Thailand ngomong, mungkin karena belum terbiasa :D
BalasHapusNah lho kak Inoel. Kakak harus nonton. Itu udah pertanda kalau kakak harus tuntaskan penasaran sama My Bubble Tea. Hihihi .... Peace Kak.
HapusAku udah nonton recomended bangett
BalasHapusTerima kasih sudah mampir ke mari.
Hapuswaaah ada Nichkhun 2PM :D auto masuk wish list!
BalasHapusSilakan dan selamat menonton.
HapusNama tokohnya lucu2, ya. Sekilas tampaknya ceritanya ringan banget. Cocok buat santai.
BalasHapusIya Mba, ceritanya cukup ringan jadi bisa ditonton sambil santai.
HapusIni nontonnya di VIU Premium bukan sih mbak? Aku penasaran filmnya
BalasHapusIya Kak Alif, My Bubble Tea bisa ditonton di Viu Premium.
HapusDuh .Duh..ngga berani nonton drama Thailand walau bahasannya diam-diam menghanyutkan lalu menenggelamkan sampe bikin lawan mainnya megap-megap.😀😀😀😀
BalasHapus"pekerjaan rumah" nonton drakor dan dracin belum selesai 😀😀😀😀
Semangat Ambu.
HapusKu malah belum sanggup nonton drama china entah kenapa.
Aku udah liat trailernya loh, My Bubble Tea ini menarik karena ada teh magic tapi kok cuman segitu ajaaaah ... penonton kecewaaaa
BalasHapuskalo di tayangan serupa (film bule, jangan jangan adaptasi dari situ yah), aku lupa apa, tapi ada magic tea juga, dan berkesinambungan dan ga hanya tempelan kayak di My Bubble Tea
Trailer-nya emang kayak teh magic-nya cuma tempelan sih. Tapi si magic dari bubble tea-nya ini yang ngasih rangkaian cerita dan ternyata nggak begitu aja ceritanya. Cobain deh Teh. Seru lho.
HapusWahh, drama Thailand yaaa
BalasHapusDaku blm pernah nonton sih.
Kuatir addicted, sebagaimana aku sekarang lagi kecanduan drakor wkwkwkw.
Btw, kangen dehhhh, traveling ke Thailand.
Yg jelas Thai tea kalo minum di Bangkok rasanya lebih suegeerr :D
Hihihi drakor emang bikin candu ya Mba.
HapusHuwaaa ... semoga kapan kapan aku bisa ngerasain traveling ke Thailand. Aamiin.
Ya ampuunn, saya tuh kalau udah dengar Thailand, udah mulai komat kamit mulut saya, soalnya bahasanya lucu, hahaha.
BalasHapusSaya sering sih nonton film Thailand, tapi dramanya belom sih.
Lebih suka film yang ada hantunya, biar kata abis itu jadi takut sendiri.
Tapi My Bubble tea ini menarik juga ya :)
Iya Mba Rey. Awal awal, berasa harus adaptasi dulu sama bahasanya yang kedengarannya nggak terlalu romantis. Tapi bisa juga Thailand bikin tontonan yang manis begini.
HapusWih, yang drama komedi begini biasanya bikin seger deh buat ditonton. Apalagi menurutku udah unik dari segi cerita, ttg ramuan sihir berupa bubble tea wkwk.
BalasHapusIya. Karena kisahnya juga disampaikan dengan ringan dan ada aja lucunya, jadi bisa ditonton sambil santai.
HapusBelum pernah nonton drama Thailand. Sepertinya menarik juga ya. Apalagi banyak pembelajaran yang bisa kita ambil, selain tentu saja jadi materi hiburan
BalasHapusIya Mba, Selalu ada saja sesuatu yang sebenarnya bisa diambil dari sebuah tontonan.
HapusWahh ada nikhun hehehe, udah lamaaa banget ga liat main drama, boleh juga kutonton aah, tapi nunggu tamat dulu biar marathon hehe
BalasHapusUdah tamat kok Mba. Silakan ditonton. Selamat lepas kangen sama Nickchun 2 PM.
HapusJadi pengin nonton My Bubble Tea juga hihihi.. Paass banget ini sabtu aku coba buka ah hihihi thx infonya kak..
BalasHapusHappy watching ya Mba.
Hapusaihhh saya ngga pernah nonton drakor atau drama lainnya, cuman sering baca reviewnya aja, emang makin kesini, ceritanya beragam dan kisah romantisnya balutannya macem macem sampe ilmu ekonomi aja masuk ya kak, bauran pemasaran hehehe
BalasHapusIya lho Bang, makanya langsung terbuka kembali ingatan lama soal materi kuliah sepanjang nonton My Bubble Tea.
HapusBabang ojolnya handsome banget, alurnya juga ringan kisah yang menarik nih jadi pengen nonton hehee
BalasHapusSilakan di hunting dan selamat menonton ya Mba.
HapusBisa bisa nya aku yang doyan lakorn ini ga tau sama film buble tea. Astaga kemana aja diriku selama ini🤣🤣 langsung mau nonton film nya ah, kan ada nickhun 😁
BalasHapuscuusss ditonton. Lakorn ini punyanya Viu Original lho Mba. Seru.
HapusTernyata ceritanya seru juga ya. Aku cuma nonton drakor beberapa aja. Kalau istriku kayaknya hampir tiap hari nonton tuh, hehehe
BalasHapusSeru. Ide ide lakorn sama drakor banyak yang unik soalnya makanya penyukanya lumayan banyak.
HapusHm, kalau saya nonton mungkin saya akan fokus di .... bertebarannya ilmu periklanan dan gambaran sederhana kehidupan anak-anak agensi periklanan. Ini bagian paling menarik ketika saya membaca review ini. Soal nama2 mereka .... saya susah ingat hiks.
BalasHapusIya banget Bunda Niar. Bagian yang berbau periklanan ini yang bikin aku juga fokus banget nontonnya.
HapusMenarik sepertinya ya, saya juga jadi download viu gara gara iklan sebuah film eh menarik banget ternyata, jadi download deh, sekarang ada film ini jd pengen nyoba nonton juga...
BalasHapusHappy watching ya Mba.
HapusKirain tuh, viu cuma drakor doang. Ternyata ada juga film Thailand ya. Dulu suka banget dengan film Ong Bak. Nah, ini drama seriea nya My Bubble Tea sepertinya layak juga untuk ditonton.
BalasHapusBukan cuma drakor sama lakorn, Mas taumy. Di Viu juga ada drama Indonesia, film Indonesia, China, bahkan India dan Turkey. Eh Jepang juga ada deng.
Hapusdulu sempat doyan nonton series /film thailand..namun aku doyan ke genre horor yang ga ada lawannya deh klo dr thailand haha
BalasHapusKak Gina berani banget. Aku kalau udah horor biasanya mundur teratur.
HapusBeneran baru denger drama Thailand itu kak. Udah lama banget ngga nonton film hihii.
BalasHapusJadii penasaran sama my bubble tea
cussss Kak Jihan kalau penasaran. Ada di Viu Premium.
HapusDrama ini sangat ringan dan asik juga ya kalau diikuti sinopsisnya btw ini bukan Drakor ya. Taunya kalau Thailand memang banyak film horornya ya kk.
BalasHapusBukan Mba Arda, ini beneran drama Thailand.
HapusKayaknya kita bisa belajar sistem ojol juga nih. Hihihi
BalasHapusMeski alur lambat, tapi mengaduk perasaan. Saya suka tipe drama yang seperti ini.
Tapi saya tak berani menonton. Tidak sekarang.
Hmm, sistem ojol nggak ada sih, cuma kayak tempelan aja du drama thailand my bubble tea ini.
Hapusaku suka nonton drama gemesin gini, trus sekalian liatin fashion yang dipakai... duh keren-keren
BalasHapusKayaknya kalau di drakor deh yang fashionnya lebih ciamik.
HapusWarna-warni berarti cerita My Bubble Tea ini ya, aku kalau nonton series Thailand masih suka on going yang produksinya gmmtv, tp kalau ini sepertinya lucu juga buat ditonton, gemes2 gimana gitu kalau kisah cintanya XD
BalasHapusGemeesss. Coba nonton deh Mba.
Hapus