pada tanggal
Baca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ah, belajar Bahasa Inggris saja sudah cukup kok.
Mungkin itu anggapan dari sebagian orang. Namun semenjak
pernah mengikuti Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara, saya tersadar bahwa,
ya … penguasaan Bahasa Inggris memanglah penting, namun rupanya nggak semua
masyarakat dunia mempelajarinya.
Ada banyak literatur perjalanan yang saya temukan, dan
kebanyakan mengisahkan bahwa di negara yang nggak lekat dengan Bahasa Inggris –
atau hanya segelintir orang saja yang akan bisa membalas komunikasi yang
dilakukan, sebut saja di Kamboja, seperti yang saya baca dalam buku Life Traveler karya Windy
Ariestanty – bahasa tubuh dengan ekspresilah yang kelak membuat seseorang bisa
berkomunikasi.
Bukan hanya sampai di situ. Dalam sebuah akun Instagram,
dibahas pula tentang culture shock di tanah air sendiri. Betapa saat berpindah,
anggap saja ketika saya bermigrasi dari Mataram ke Bogor, ada perbedaan budaya
yang membuat saya terkejut.
Rupanya, belajar bahasa itu nggak pernah memiliki batas ya.
Memang sih, Bahasa Mandarin bukan merupakan bahasa
internasional seperti Bahasa Inggris. Namun pengguna Bahasa Mandarin dianggap
terbanyak di dunia. Wah bisa jadi ya, soalnya China Town saja rasanya selalu
ada di hampir setiap negara. Di Indonesia saja, rasanya ada dimana-mana.
Mungkin ini pulalah yang menjadi alasan, mengapa ada
beberapa sekolah yang pada akhirnya menghadirkan kelas bahasa mandarin untuk
para siswanya. Sayangnya, di masa SMA saya memang nggak merasakannya sih. Hanya
belakangan agak sedikit penasaran sebab saya mulai berlatih melirik drama
china, selain terbiasa dengan drama korea dan drama jepang.
Walau banyak yang bilang, nggak ada kata terlambat untuk
mulai belajar, tetapi namanya belajar bahasa, nggak ada salahnya untuk dimulai
sedari usia dini. Membekali anak dengan belajar bahasa
Mandarin sejak dini apalagi jika ia memiliki ketertarikan
terhadap bahasa yang satu ini, tentu nggak ada salahnya.
Mana tahu, kelak rupanya masa depan akan membawanya untuk
melanjutkan pendidikan di negeri tirai bambu. Atau, mungkin kamu yang ingin
menjalani kuliah di sana?
LingoAce hadir untuk menjawab kebutuhan akan tempat belajar
bahasa mandarin yang bisa menjadi pilihan, baik bagi orangtua untuk anaknya,
atau juga bagi kamu yang tertarik untuk mempelajari bahasa dari negerinya Kung
Fu Panda ini.
Lalu, apa saja sih keunggulan yang bisa didapatkan, jika
kamu menjatuhkan pilihan untuk memperdalam kemampuanmu dalam berkomunikasi
dengan bahasa mandarin di LingoAce?
Proses belajar mengajar di LingoAce diselenggarakan jarak
jauh atau online sehingga anak bisa
mengikuti pembelajaran dimana pun mereka berada. Namun, meskipun
diselenggarakan secara online,
LingoAce menciptakan kelas berukuran kecil agar suasana belajar lebih kondusif
dan anak-anak lebih fokus belajar.
Ukuran kelas didesain dengan maksimal enam anak supaya anak
tetap dapat berinteraksi dengan teman sebaya namun fokus saat memperhatikan
penjelasan guru. Namun, orangtua juga bisa memilihkan kelas private khusus
untuk satu orang anak apabila dipandang anak bisa lebih fokus belajar di kelas private.
LingoAce menyadari bahwa proses belajar mengajar yang cocok
untuk anak adalah dilakukan secara real-time bersama gurunya. Oleh karena itu
di LingoAce, tim guru mengajar secara real-time
sehingga feedback dari guru untuk
murid juga bisa diberikan secara real-time.
Durasi proses belajar mengajar di LingoAce didesain secara
optimal yakni 55 menit untuk anak usia 6 sampai 15 tahun atau 25 menit untuk
anak yang sangat kecil. Tim advisor
pendidikan di LingoAce telah menilai bahwa pembelajaran yang kondusif untuk
anak dilakukan dalam rentang waktu tersebut.
Proses pembelajaran juga dilakukan sebanyak sekali atau dua
kali seminggu agar anak nggak bosan. Orangtua serta siswa dibebaskan untuk
mengalokasikan waktu belajarnya sendiri.
Metode pembelajaran yang diselenggarakan di LingoAce
dilakukan secara interaktif menggunakan teknologi modern yang diharapkan dapat
memudahkan anak menyerap materi. Elemen pembelajaran menggabungkan konten
multimedia, role-play, animasi, efek
suara, dan ilustrasi yang kreatif.
LingoAce memahami bahwa anak berada di usia bermain yang
mudah bosan jika hanya menatap tulisan saja. Oleh karena itu metode
pembelajaran dirancang sedemikian rupa menyesuaikan usia anak didik.
Program dan kelas yang ditawarkan di LingoAce didasarkan
kepada kurikulum yang sudah terakreditasi dan diakui di tingkat global. Ada dua
program yang ditawarkan yakni International Program dan Singapore Program.
Orangtua akan dibantu oleh course consultants dalam memilihkan kelas dan guru yang sesuai
profil anak. Pemilihan kelas yang disesuaikan profil anak bertujuan membantu
anak lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan.
Bekali anak dengan kemampuan bahasa mandarin sejak dini di
LingoAce. Belajar bahasa Mandarin kini lebih mudah dilakukan untuk anak-anak
yang tumbuh di lingkungan dimana bahasa Mandarin jarang digunakan. Langsung
saja daftarkan anak Anda ke kelas
percobaan gratisnya LingoAce sekarang!
Wah belajar bahasa Mandarin sekarang mudah, ya, bisa lewat aplikasi LingoAce yang kayaknya asyik dan fiturnya menarik
BalasHapusYes Mba. Silakan dicoba.
HapusTermasuk keadalam bahasa internasional kan ya madarin itu. Emang bagus ya anak belajar bahasa dari kecil. Jadi lebih cepat tanggap.
BalasHapusHmm sepertinya sih nggak Kak Rin, tapi karena penuturnya banyak dan ada dimana-mana, nggak ada salahnya untuk dipelajari.
HapusPengen sih sebenarnya anak belajar bahasa Mandarin. Semoga nanti ada kesempatan. Kalau perlu belajar banyak bahasa (kalau anaknya mau hehe)
BalasHapusAamiin. Semoga lekas ada kesempatannya ya Kak Tri.
Hapuswah ada LingoAce gini jadi belajar mandarin lebih menyenangkan nih apalagi buat anak-anak :) boleh dari usia berapa mbak?
BalasHapusBisa dicoba dari usia toodler yang sudah bisa belajar bahasa baru nih Mba.
Hapusmandarin bukan bahasa yang banyak dipelajaru karena bukan bahasa global tapi skerg akibat darkor jadi banyak yang ikutan pakai bahasa itu hehe
BalasHapusmenurutku selain arab dan bahsa inggris, mandaraina dalah bahasa yang layak di kuasai anak kita di sama depan wah menarik nih ada lingoace
Iya nih. Karena drama china, jadi makin banyak saja yang mempelajarinya ya, Kak Hamim.
HapusPengin cobain trial classnya bisa ngga yaa hihi. malahan aku yg tertarik. Siapa tahu anaknya ntar ngikutt wjwkwk
BalasHapusHihihi ibunya dulu ya, mana tau anaknya jadi mau ikutan.
HapusBahasa mandarin ini second bahasa yg terkenal ga sih setelah bahasa inggris hehe. Penasaran nih pingin cobain classnya juga mba buat anak2, mereka suka gak ya kira2 :)
BalasHapusIya ya, karena memang penuturnya banyak tersebar di seluruh dunia.
Hapus