Novel Fantasi Majava : Sebuah Dunia Berlatar Lokal Sunda

Peluang Bekerja Dari Rumah Bagi Para Perempuan yang Sudah Berkeluarga

Pernah nggak, setelah menikah, kamu merasa berada di posisi, antara ingin terus bekerja, atau ingin resign dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya? Entah karena ada pesan tersirat dari pihak keluarga, atau malah ada “dorongan” untuk berdiam di rumah saja?

Bimbang menyergap. Di satu pihak, kamu sudah terbiasa menjadi sosok yang mandiri … dalam hal ini, rasanya kamu tetap lebih nyaman menghasilkan alias punya pendapatan sendiri. Ada rasa nyaman jika penghasilanmu dan si partner, dikelola bersama untuk urusan rumah tangga.

Lalu kamu tersadar, bahwa kamu membutuhkan peluang bekerja dari rumah yang bisa memenuhi tuntutanmu sebagai istri dan juga ibu, ditambah kamu masih bisa punya pemasukan sendiri? Walau sesungguhnya segala sesuatu nggak bisa diraih secara instan, tetapi tetap ada caranya kok.

ibu-sibuk-bekerja

Nah, sebelum Ka Acha memberi kamu sedikit banyak informasi untuk mendapatkan peluang cari cuan tanpa perlu lama-lama meninggalkan si kecil, pun urusan domestik di rumah tetap terurus, Ka Acha mau ajak kamu menelaah alasan apa saja yang bisa membuat kamu makin semangat untuk tetap berpenghasilan sebagai seorang perempuan.

Alasan Para Perempuan Sebaiknya Punya Penghasilan Sendiri

Pernah dengar perseteruan antara ibu rumah tangga versus ibu bekerja? Padahal kedua hal ini rasanya, nggak perlu banyak diperdebatkan lho.

Memang, ibu bekerja dianggap sebagai pihak yang karena kesibukannya, jadi lebih kekurangan waktu dalam membersamai si kecil. Bahkan, ada pula yang menyebut bahwa ibu bekerja ini kurang bijak sebab menitipkan anaknya entah pada orangtua, maupun pada asisten rumah tangga.

Di lain pihak, ibu rumah tangga nan dianggap mulia alih-alih seluruh waktu dan hidupnya didedikasikan pada perkembangan anak, juga melayani suami, sesungguhnya diintai oleh tekanan. Sebagai pihak yang lebih mudah mengalami stres dan depresi karena berdiam terus di rumah, dengan kegiatan yang segambreng, sendirian pula. Pernah dengar atau baca soal ini?

Bisa dimengerti, sebab semua terjadi akibat rutinitas yang berulang, bahkan segala beban rumah tangga ada di pundaknya, dimana ia diposisikan untuk selalu melayani. Hingga ia perlahan-lahan kehilangan dirinya sendiri. Sayangnya, depresi akibat hal seperti begini pun sesungguhnya bisa menghinggapi ibu bekerja yang mengabdikan diri di kantor yang toxic sih ya.

Saya sendiri, sebenarnya nggak merasa nyaman untuk turut memihak salah satu kubu. Sebab, jika dilihat ke dalam diri saya sendiri selama ini, saya memang sepenuhnya berada di rumah saja. Saya menjaga si kecil di waktu partner saya bekerja. Tapi, saya juga masuk ke dalam geng ibu bekerja, menikmati senangnya bisa mengembangkan diri dan mendapat penghasilan dari sana.

Ya, gimana dong Ka Acha, kalau si suami nggak ridho ketika istrinya ikut bekerja?

Hak suami memang. Tetapi, bukankah sebelum memutuskan menikah, perkara seperti ini bisa dibicarakan bersama untuk dijadikan bahan pertimbangan? Selain itu, jika sudah terlanjur kejadian hidup bersama dengan seseorang yang saklek maunya demikian, kan tetap ada jalan untuk dikomunikasikan. Semangat ya. Bicarakan dulu baik-baik. 

Lalu, bagaimana Ka Acha tetap bisa menikmati enaknya punya penghasilan sendiri? Mendukung finansial keluarga, tanpa melewatkan berbagai kegiatan bersama si kecil, termasuk mengurusi urusan domestik di rumah?

Nanti ya. Saya mau ajak kamu menemukan alasan, mengapa sebaiknya sebagai perempuan yang sudah menikah, saya – juga kamu, perlu untuk tetap punya pemasukan sendiri.

  • Tetap Jadi Perempuan yang Mandiri

Apa salahnya jadi perempuan mandiri? Menikah bukan berarti sepenuhnya mengabdikan diri lalu segala urusan pribadi, sesederhana beli pembalut setiap kamu menstruasi, harus minta sama suami.

Memang sih, mungkin ada rasa “disayang dan diperhatikan” yang merasuk ke dalam hati sebagai istri, tapi setiap kali bisa memenuhi kebutuhan pribadimu sendiri, tentu akan lebih menyenangkan hati. Kamu pun jadi teman berjuang bagi si doi, bukan yang hanya berdiam diri dan menuntut setiap hari.

Belum lagi, kamu bisa mengalokasikan penghasilan yang kamu dapatkan, walau mungkin jumlahnya nggak besar ya, untuk kebutuhan rumah tangga. Bekerjasama. Bukankah dua tiang lebih tangguh menanggung sebuah pasak, dibanding hanya satu saja? Inilah salah satu rejeki ketika istri ikut punya penghasilan sendiri.

Ada lagi nih alasan yang sedikit agak kejauhan sih, kalau dipikir-pikir. Jika kelak muncul sesuatu atau kejadian yang nggak diinginkan di dalam keluarga, misalnya si doi sakit, kamu jadi punya kekuatan untuk terus saling menopang. Enak kan?

  • Mendongkrak Rasa Percaya Diri

Entah memang sudah terlanjur mengakar di masyarakat atau bagaimana, terkadang jadi pihak yang selalu berada di dalam rumah dan mendapat tugas untuk fokus menyelesaikan pekerjaan domestik yang nggak ada end of the story-nya, bikin perempuan nggak lagi merasa bahwa dirinya “cantik”. Lingkungan pertemanan mengecil, lalu jadi sosok yang nggak lagi bisa diajak berbincang dengan asik.

Perasaan imperfect setiap kali berkaca. Menemukan diri yang kucel kumel, tangan penuh bekas luka karena dipakai mencuci atau nggak sengaja terkena cipratan minyak saat memasak, atau lainnya … seringnya memicu munculnya rasa minder. Ya iya sih, sesungguhnya urusan timbangan dan dandanan nggak sepenuhnya menjadi nilai kalau seorang perempuan nggak cantik juga, ya tapi tetap saja.

Hahaha … gimana sih Ka Acha.

But, begini. Rasa percaya diri biasanya akan muncul dari dalam diri seseorang yang tahu bahwa dirinya punya kemampuan. Ia mengerti nilai akan dirinya sendiri. Ia berkesempatan merawat dan menyayangi dirinya. Kemudian, ia merasa diakui di dalam keluarga juga masyarakat, dan paham betapa ia juga memiliki orang-orang yang mendukungnya. Itu sih, kuncinya.

  • Kesempatan Mengaktualisasikan Diri

Setiap anak manusia, lahir dengan bakat dan minat yang berkembang seiring dengan pertambahan usianya. Nggak pernah tuh, urusan minat, bakat, sampai ke hobi begini, berhubungan dengan persoalan gender. Baik anak laki-laki dan anak perempuan, sejatinya memiliki potensi yang sama walau nggak seragam. Begitu pula setelah dewasa.

Bekerja dan berkarya, menjadikan perempuan memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya. Memunculkan segala potensi yang ia miliki, bukan hanya sekadar untuk mendapatkan cuan, namun kepuasan atas segala yang ia usahakan.

Punya waktu untuk mengeksplorasi diri sendiri begini, membantu seseorang untuk keluar dan menjauh perlahan dari pemicu stres, juga menaikkan kadar bahagia. Bukankah ibu yang bahagia, menjadikan anak-anak yang lebih bahagia pula?

  • Teladan Bagi Anak-Anak

Sebenarnya ini poin yang saya dan partner rasakan secara personal.

Saya dibesarkan oleh Mama yang seorang tenaga kesehatan. Sibuk bekerja dari Senin hingga Sabtu. Memang, pernah saya dititipkan pada Nenek semasa masih sangat kecil, juga Mama menyewa jasa asisten rumah tangga hingga saya kuliah. Tetapi, saya nggak merasa bahwa Mama menyia-nyiakan keberadaan saya dan adik-adik.

Apa pernah Papa saya jadi kehilangan muka sebagai kepala keluarga karenanya? Sama sekali nggak. Mama tetaplah istri. Papa tetaplah suami, pendidik utama bagi anak-anak, sang kepala sekolah bagi hidup saya, juga sosok yang membimbing sang guru kesayangan anak-anak, Mama.

Papa selalu berujar pada saya, anak perempuannya. Jika kelak saya berkeluarga, paling nggak, saya tetap bisa memenuhi kebutuhan pribadi saya sendiri. Menghasilkan. Jangan pernah hidup hanya dengan berpangku tangan.

Semangat yang sama dari Bundo, mertua saya, dikisahkan oleh si partner kesayangan. Walau dikenal sebagai ibu rumah tangga tulen, tetapi ada kegiatan untuk mendapatkan cuan yang beliau tekuni, walau nggak setiap hari. Bundo yang hobi memasak dan mengolah bahan di dapur, mendapat pemasukan dari sini, sejak anak-anaknya masih kecil.

Begitulah.

Keduanya menjadikan saya, baik sebagai anak maupun menantu, menemukan semangat untuk nggak sepenuhnya bergantung hanya pada seseorang yang meng-ijab kabul saya. Sebab berkeluarga, menjadi istri, bukan artinya menerima segalanya dari pihak suami, lalu kehilangan kemampuan untuk berjuang dengan segala potensi yang ada di dalam diri.

Bagaimana lah sedihnya hati si kecil kalau ibunya juga sibuk bekerja? Eits. Kan Ka Acha bilang, ada lho pekerjaan yang bisa kamu lakukan tanpa harus meninggalkan rumah setiap hari dan secara rutin menitipkan anak-anak.

Tantangan Ibu Sibuk Bekerja

Ada banyak tantangan yang mau nggak mau, muncul sebagai rentetan risiko karena memilih untuk turut mencari penghasilan, terutama bagi perempuan menikah yang telah memiliki si kecil.

  • Work Life Balance

Seringnya para ibu sibuk mengeluhkan, betapa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, belum lagi pikiran yang tercurah kepadanya. Sehingga nggak jarang, para perempuan ini merasa bahwa kehidupannya nggak lagi seimbang, antara urusan rumah, anak, pasangan, dan pekerjaan.

Sebenarnya, bagi Ka Acha sih … mungkin akan berbeda di sudut pandang yang kamu punya. Tantangan serupa begini bisa disiasati sesuai dengan porsi pekerjaan yang kamu jalani. Merasa cukup dan paham atas batas diri dan keadaanmu, sebelum menjalaninya dengan porsi waktu tertentu.

Bicarakan juga segalanya dengan pasanganmu ya, sehingga segala waktu yang harus kamu gunakan untuk sama-sama mencari pemasukan, nggak saling berat sebelah dan berujung waktu bersama keluarga sedikit tergadaikan.

  • Berkutat Dengan Rasa Bersalah

Sadar bahwa urusan anak dan keluarga nggak sepenuhnya bisa kamu lakukan dengan sempurna, mungkin bisa memicu munculnya rasa bersalah, lalu mengambinghitamkan keputusan dirimu untuk tetap menjadi sosok mandiri.

Rasa tertekan tersebut akan semakin datang, jika mendapati suara sumbang dari pihak keluarga besar, teman, kerabat, atau mungkin tetangga. Namun sejatinya, hanya kamu dan pasanganmu yang tahu tentang bagaimana rumah tangga kalian berjalan. Biicarakan. Sesuaikan.

  • Multitasking

Kata siapa, jadi multitasking alias bisa melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan itu menyenangkan? Sebenarnya, seringnya pekerjaan dilakukan secara bersamaan, nggak selalu bisa memberikan hasil yang maksimal. Malah ada risiko lupa, dan berakhir sebagai keteledoran.

Nah, kelompokkan dulu, mana kegiatan yang bisa disambi, dan mana yang nggak. Mana tugas yang bisa dilakukan nanti, dan mana yang perlu didahulukan.

Walau Ibu Sibuk Tapi Tetap Lekat Dengan Anak dan Pasangan

Namanya juga hidup, kalau datar-datar saja kan kurang seru ya. Nah, mana tahu beberapa tips yang sudah Ka Acha coba rutinkan begini, bisa jadi penyemangat kamu yang sudah siap kembali menjadi sosok perempuan yang punya penghasilan sendiri.

  • Atur dan bicarakan soal rencana pekerjaan dengan pasangan
  • Libatkan si doi dalam urusan domestik di rumah
  • Bertanggungjawab pada keseharian si kecil secara bersama-sama
  • Atur misi dan impian bersama pasangan

Bergabung Sebagai Ibu Sibuk Influencer Bersama Orami

Nah, ini dia, peluang bekerja dari rumah biar kamu tetap bisa dapat cuan tanpa perlu terjebak sebagai karyawati kantoran yang Ka Acha mau sampaikan. Sudah siap untuk tahu lebih banyak tentang Ibu Sibuk Influencer?

ibu-sibuk-by-orami

Jadi, Ibu Sibuk merupakan sebuah wadah yang dihadirkan oleh Orami untuk seluruh perempuan khususnya para Ibu se-Indonesia. Kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan, berbagai produk secara cuma-cuma, juga berkesempatan bergabung dalam berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh Orami.

influencer-orami

Ada berbagai campaign yang bisa kamu ikuti, mulai dari giveaway, product review, dan survey. Kesemuanya bisa kamu lakukan tanpa perlu meninggalkan si kecil di rumah, juga mengambil banyak waktumu dalam menjalankan tugas utama sebagai ibu rumah tangga. Asik kan?


aplikasi-orami

Serunya lagi, kamu bisa mendaftar sebagai Ibu Sibuk, kapan saja. Nggak ada batas waktu, bahkan nggak membutuhkan biaya pendaftaran alias free. Cukup unduh aplikasi Orami di Google Play Store atau lakukan pendaftaran Ibu Sibuk Orami (yuk cus klik link-nya) melalui smartphone kamu.

influencer-dari-orami

Duh, Ka Acha sih enak follower-nya lumayan, lha saya?

Weits … kita berproses bareng-bareng yuk. Di Ibu Sibuk Influencer, setiap kali akan mendaftar di sebuah campaign yang berjalan, nggak selalu kok kamu harus punya banyak follower buat bisa ikutan. Psst … saya sempat melirik campaign yang minimal follower-nya 200 saja lho di fitur Ibu Sibuk by Orami. Dicoba dululah yuk.

Kamu juga bisa mendapatkan banyak informasi mengenai kegiatan Ibu Sibuk Influencer melalui akun Instagram @Ibusibukcom. Hayo … pastikan sudah follow sebelum bergabung ya.

 ibusibukcom

Jadi, inilah salah satu peluang bekerja dari rumah bagi para ibu yang maunya sih tetap bisa mengurusi si kecil sebagai ibu rumah tangga tulen tanpa meninggalkan anak-anak, juga mengenyampingkan si pasangan. Bergabung dengan Ibu Sibuk Influencer bisa jadi salah satu jalan pembuka untukmu menjadi sosok yang mandiri dan percaya diri, wadah untukmu mengaktualisasikan diri.

Semangat ya. Sampai berjumpa di platform Orami. Semoga kapan-kapan kamu bisa ngerasain seseruan bareng Ka Acha sebagai Ibu Sibuk Influencer.

Ganbatte minna san



Komentar

  1. Baru tahu sekarang Orami punya Ibu Sibuk. Bisa dicoba, nih. Terima kasih infonya, ya

    BalasHapus
  2. Boleh dicoba.aplikasi ini nih. Walo sibuk di rumah tapi tetep menghasilkan cuan. Ah mantabb

    BalasHapus
    Balasan
    1. enggak perlu galau memilih lagi, ya. bisa dua2nya, kok. tetap di rumah sambil menambah penghasilan.

      Hapus
  3. wah peluang yang bagus banget nih buat ibu-ibu yang mau nambah penghasilan dari rumah. tapi jujur aku kagum lo mbak sama ibu-ibu yang bisa bikin konten walau berada di rumah itu. bisa banget pastinya ngatur waktunya soalnya bikin konten video atau ig itu makan waktu. heu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau awal-awal baru belajar bikin konten, memang belajar itu makan waktu. Tapi kalau sudah mahir, mengerjakannya bisa sambil merem, jadi tidak akan makan waktu.

      Hapus
  4. menarik nih mbak. ntar aku kepoin deh

    BalasHapus
  5. Sesibuk apapun para ibu, keluarga tetap diutamakan ya. Pelajaran nih buat daku nantinya atas pengalaman kak Acha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bermanfaat ya Kak Fenni. Terima kasih sudah berkunjung ke sini.

      Hapus
  6. Kemarin beberapa kali lihat mom blogger sharing aplikasi Orami di IG. Ternyata keren juga ya mbak. Ada fitur Ibu Sibuk yg menghasilkan cuan.. Lumayan buat nambah2 beli keperluan. Buru2 download ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Mba. Mana tahu bisa menambah penghasilan dan jadi tambahan, apalagi di masa pandemi seperti saat ini.

      Hapus
  7. wah iya, sebenarnya makin banyak ya peluang yang bisa dimanfaatkan para ibu untuk tetap bisa bekerja dari rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Mba. Kuncinya sih, hanya mau berjuang dan menemukan peluangnya saja dulu.

      Hapus
  8. Aku paling simpati sama ibu rumah tangga. Masyarakat kadang memandang sebelah mata. Padahal itu adalah pekerjaan mulia dan semestinya dihormati. Setuju sama mba Acha meskipun irt tapi tetap tidak boleh berpangku tangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Bahkan yang memandang sebelah mata pun dilakukan oleh pasangannya sendiri. Seolah urusan domestik hanyalah menjadi tanggung jawab dari istri, dan kemudian membuat kondisi para IRT semakin terjebak pada rutnitas domestik yang nggak ada habisnya. Semoga banyak Ibu Rumah Tangga yang memiliki daya untuk tetap terus berkarya, paling nggak agar tetap merasa kalau dirinya berharga.

      Hapus
  9. Sedari kecil saya di doktrin oleh ibu agar saat dewasa dan telah menikah nanti, saya harus punya penghasilan sendiri. Karena beliau tak ingin saya seperti beliau yang sering diremehkan oleh ayah karena "hanya" ibu rumah tangga.

    Wah peluang baru nih daftar di ibusibuk orami, bisa ada peluang dapat cuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ini dia Mba. Bersyukur perubahan jaman membawa banyak kemudahan, sehingga walaupun berfokus dengan banyaknya aktivitas domestik di rumah, tetapi para perempuan tetap bsa mencari penghasilan, paling nggak untuk wadah mengaktualisasikan diri dan skill-nya saja dulu. Bagaimanalah seorang Ibu bisa mendorong anak untuk menjadi sosok pembelajar, jika dirinya saja kesulitan untuk menemukan jiwa pembelajar di dalam dirinya sendiri.

      Hapus
  10. Mantap, bisa banget nih jadi salah satu jalan penghasilan dari rumah dan jadi produktif tentunya. Wah, kalau sudah banyak penghasilan dari sini bisa-bisa dibilangin ngepet nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha banyak ya yang mungkin belum kenal dan paham dengan peluang bekerja dari rumah begini, makanya suka dituduh ngepet ahaha.

      Hapus
  11. Acha, perasaan baru kemarin ya kita ngobrol random soal perempuan dan cuan.. ehh sepertinya emang semesta mendukung ya Cha, dipertemukan dengan partner yang support istrinya bisa berkreasi juga, dapat duit juga, salah satunya dengan jadi IbuSibuk Influencer ini ya, duuh senangnya bisa tetap bekerja dari rumah sambil ngurusin keluarga juga domestik RT :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Diaaahhhh.

      Betul kak. Salah satu rejeki itu ya dapat pasangan yang mendukung untuk tetap bisa menemukan wadah mengaktualisasikan diri dan bisa dapat cuan juga dari sana. Lelaki yang mengerti sih kalau sosoknya bisa begini tuh.

      Hapus
  12. Ini aku sudah coba apply mba, tapi tiap mau konek ke akun media sosial error terus nih, apa sinyal or servernya lagi banyak yang akses juga kali yaaa, krn aku tertarik sih pgn cb peluang di Ibu Sibuk ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin server-nya nih Kak Shyn. Belakangan memang jadi banyak yang ikut bergabung dengan Ibu Sibuk Influencer.

      Hapus
  13. Nah dari kemarin mau ikuta daftar ibu sibuk ini, tapi gagal mulu.. Mo ikutan daftar ah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayuk Mba. Nggak ada batas waktu mendaftarnya kok.

      Hapus
  14. Bagus nih Ibu Sibuk Influencer

    jadi solusi ibu rumah tangga menambah penghasilan

    karena perempuan gak boleh nrimo hanya jadi ibu rumah tangga

    harus memaksimalkan diri, siap siap menghadapi kemungkinan yang terburuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat sama Ambu. Perempuan nggak boleh hanya nrimo jadi Ibu Rumah Tangga lalu kehilangan daya. Bahaya buat mentalnya sebagai sosok Ibu yang menjadi pusaran dari segala mood bahagia di rumah. Nah, paling nggak ya mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk juga ya Ambu. Sebab jalan hidup esok hari saja belum ada yang tahu.

      Hapus
  15. Meski kita diberi uang bulanan sama suami tetap harus punya pekerjaan sendiri ya mbak supaya setidaknya tidak membebani suami untuk keperluan pribadi,. Bisa coba aplikasi ini nihh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah sepakat. Paling nggak, kalau mau jajan skincare dan bodycare Scarlett jadi nggak perlu minta sama suami. Kan si doi juga mungkin ingin membeli barang=barang hobi biar nggak tertekan sama kegiatan sehari-hari ya.

      Hapus
  16. Aku sudah gabung di Ibu Sibuk. Alhamdulillah bisa ikut beberapa campaign nya. Bermanfaat banget untuk IRT yang tetap bisa eksis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah mantap Mba Reni, sudah bisa ikutan beberapa campaign dari IbuSibuk.

      Hapus
  17. Mau ikutan download juga ahh supaya bisa jadi ibu sibuk yang produktif di rumah. bisa berpenghasilan juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Mba. Semoga dengan mengunduh aplikasi Orami, dan bergabung sebagai Ibu Sibuk Influencer, bisa jadi tempat untuk menemukan peluang baru lainnya ya Mba,

      Hapus
  18. Aku dah download nih. Dan udah pernah menang giveawaynya Ibu Sibuk. Memang recommended bgt nih buat bu ibu yg pingin produktif dari rumah tanpa ninggalin anak2 ;) cuss semuanya pada download

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap sudah merasakan rasanya menang giveaway dari Ibu Sibuk.

      Hapus
  19. Akuuu wkwkwk ingin bekerja tp apa dayaa kudu di rumah aja ;) Alhamdulillah sekarang bisa bekerja dari rumah yaa ;) banyak yg ngedukung nih kaya Orami gini bisa jd andalan ibuk-ibuk di rumah ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rejeki karena kita berada di masa teknologi makin berkembang seperti sekarang ya Mba. Jadinya, walaupun nggak keluar rumah, tapi kita tetap bisa berpenghasilan.

      Hapus
  20. aku juga baru saja bergabung mbka, terlepas mendapatkan cuan aku suka ikut webinarnya bermanfaar sih bonus berlimpah hadiah hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap Kak Hamim sudah gabung juga di Ibu Sibuk Influencer.

      Hapus
  21. Aku malah belum mencicipi sama sekali nih kerja kantoran gitu, jadi kadang ya masih penasaran juga. Meski setelah menggeluti dunia freelance yaa ternyata malah bersyukur tetap dapat penghasilan meski di rumah aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mana tahu kalau kelak Kak Ghina diberi kesempatan untuk mencicipi rasanya jadi pekerja kantoran ya. Eh, atau malah menyediakan lahan untuk bekerja bagi orang lain.

      Hapus
  22. Waaa boleh banget nih. Penasaran jadi pengen ikutan juga. Kuy lah

    BalasHapus
  23. Aku juga sudah gabung menjadi ibu sibuk dari Orami ini. alhamdulillah meski dari rumah masih bisa punya penghasilan. dan salah satu cara aku mengisi waktu luang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar yaa Mbak, jadi bisa tetap aktif juga kita ya, ada penghasilan dan juga bisa upgrade skill dong ya secara banyak training dan workshop gratisnya juga :)

      Hapus
  24. Masya Allah, curhatnya kok sama persis dengan yang selama ini kurasakan Acha!
    Mungkin IRT di mana mana sama ya, merasa bersalah saat ada komen miring tentang -terutama - rumah tangganya

    salut deh sama ORAMI yang ngasih jalan jadi IRT sekaligus bisa menghasilkan dari rumah aja!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, kadang omongan orang lain tuh seperti katana yang langsung menebas segala rasa bahagia ya. Terima kasih sudah berkunjung ke mari ya Mba Tanti.

      Iya, senang sekali dengan Orami yang membuka peluang bagi para Ibu untuk tetap bisa menjalankan tugasnya di rumah, tetapi bisa juga punya tambahan penghasilan.

      Hapus
  25. Pas nanti daku udah berkeluarga mau gabung ah. Jadi tambah kesibukan nan berfaedah pastinya. Noted banget kak Acha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya Kak Fenni. Salah satu syaratnya ya sudah pernah menikah. Hihihi.

      Hapus
  26. Aku pernah di posisi itu, antara resign atau menjadi ibu rumah tangga, pergulatan batinnya lama, tapi akhirnya resign. Untuk aktifitas saya juga ikutan program seperti ibu sibuk ini, lumayan sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau hati lebih berat ke resign ya mau bagaimana lagi ya Mba. Tapi sebaiknya, kalau mau resign, cari peluang yang bisa dilakukan dulu biar tetap ada tempat untuk mendulang cuan biar nggak beneran stuck.

      Hapus
  27. Sbagai IRT memang harus tetap bisa produktif walaupun hanya bekerja dari rumah. Bisa jadi influencer, jualan produk makanan, dll. Intinya harus tetap produktif dan bisa cuan. Insha Allah akan ada rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin untuk doanya kak Wahid.

      Tekad kuat dan Istiqomah juga ya kak, sehingga produktivitas bisa semangat dilakukan

      Hapus
  28. Iya nih orami banyak campaign seru...

    Jadi bisa meningkatkan derajat ibu2 RT yang selama ini dipandang sebelah mata ya mbk Eh tau2 feed medsosnya udah kaya selebgram aja.

    aku jg udh mulai sering intip2 campaign nih hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ya Mba.

      Memang Ibu Rumah Tangga itu bukan sekadar ibu yang bertugas mengurusi segala kebutuhan domestik sih. Ibu-ibu tadi punya minat dan bakat yang pastinya bisa diasah untuk membuka peluang biar dapat penghasilan.

      Hapus
  29. Pengalaman pribadi yang cukup membekas ya kak, kerja memang suatu kebutuhan tapi bagi ibu rumah tangga bekerja juga bisa dirumah, selain urus rumah tangga khususnya anak dan ternyata berselanjar di dunia media bisa juga mendapatkan pundi-pundi rupia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Kak Ainhy. Bersyukur karena hidup di masa sekarang, dimana banyak kegiatan yang dilakukan tanpa meninggalkan rumah tetapi tetap bisa menghasilkan. Misalnya saja, bergabung sebagai Ibu Sibuk Influencer.

      Hapus
  30. IbuSibuk solusi buat IRT yang ingin mengisi waktu senggangnya dengan menambah penghasilan. Lumayan bisa buat nambah-nambah beli keperluan kayak skincare ya :D

    Aku udah install dan udah liat fitur-fiturnya. Keren!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap nih Mba Katerina.

      Betul, paling nggak bisa buat jajan skincare yang disuka dan dimau tanpa minta dana jajan lebih dari pasangan ya. Jadi tabungan keluarga aman.

      Hapus
  31. aku pernah kerja diluar rumah dan itu beneran berat, akhirnya resign sejak bocil sering sakit, dan ternyata kerja dari rumah asyik juga. Aku bisa tetep kasih duit ke orangtua tanpa rasa bersalah. Tetep bisa jajan meski kerjanya hadap laptop sambil ngawasin si kecil main dirumah. Keren ORAMI, memberdayakan para ibu rumah tangga agar mereka tetep menjadi ibu yang berdaya.

    BalasHapus
  32. Jadi perempuan mandiri itu wajib menurut saya. Terutama secara financial. Karena kita tidak bisa meramal masa depan dan selama apa suami bisa terus menyokong kebutuhan kita. Kemandirian juga tidak pernah ada ruginya. Gak melulu harus jadi orang kantoran. Bisa kok bekerja dari rumah sambil tetap melaksanakan tanggung jawab sebagai ibu dan istri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat Mba. Menyerahnya hidup sepenuhnya ditopang oleh pasangan itu nggak terlalu menyenangkan sih. Apalagi sekarang banyak peluang untuk bekerja dari rumah, kenapa nggak dicoba ya.

      Hapus
  33. Bagus banget yah kak, aku juga dah coba gabung jadi IbuSibuk Influencer nih, ikutan campaign nya, hmm bermanfaat banget bisa dapet penghasilan dari rumah nih

    BalasHapus
  34. Cuan banget buat ibu-ibu yang doyan nulis ya. Bisa nulis review produk atau ngisi survei. Semuanya jelas bisa dilakukan sambil mengurus si kecil dan suami di rumah. Pas anak-anak udah tidur malam juga bisa dieksekusi. Boleh nih, join Orami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ini nih, kalau bisa menulis atau jago memotret rasanya punya nilai tersendiri.

      Hapus
  35. Hebat juga ada platform ORAMI yang bisa mengangkat para IRT memberikan kesempatan untuk bisa bekerja tanpa meninggalkan anak dan suami. Bravo!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersyukur, dengan hadirnya Ibu Sibuk di Orami, membuka peluang untuk banyak perempuan ya, Bu Ina.

      Hapus
  36. Sebagai perempuan yang memutuskan menjadi IRT, rasanya memang perlu perempuan itu punya penghasilan sendiri ya, Kak.

    Makanya aku memilih menjadi blogger, yang alhamdulillah setidaknya nisa me time tanpa nunggu jatah dari suamik, hihi..

    Apalagi aku hobi belanja online, aduhduh.. ada aja yang dibutuhin, hehe..

    Untungnya ada Orami ya, Kak, yang memudahkan IRT memenuhi kubutuhan selama di rumah, dan bisa menghasilkan juga.

    Mantul deh!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, memang dengan tetap bisa menghasilkan walaupun nggak perlu bekerja di luar rumah begini, rejeki banget ya Kak Rizky.

      Hapus
  37. Kupikir orami ini produk apa gitu kak. Produk multivitamn. Eh tapi ternyata bener juga multivitamin untuk dompet ibu2 hahahaha

    BalasHapus
  38. Aku setujuuuu Ama poin2 yang mba tulis. Jadi ibu di rumah, bukan berarti ga bisa menghasilkan. Krn zaman digital sekarang, udah banyaaaak banget pekerjaan yang bisa kita lakuin dari rumah, tanpa harus ninggalin anak :).

    Dulu pas msh kerja, aku ga kepikiran bakal resign dan urus anak mba. Semuanya udh dibantu Ama babysitter dan asistenku. Tapi toh ternyata 2020 aku memilih resign pas pandemi DTG, Krn udah ga sepaham Ama prinsip kantor juga, dan Krn kuatir kalo ttp kerja, aku bakal bawa virus ke rumah atau ga. Jadi ya sudahlah, resign aja. Pikiran tenang yg penting.

    Tapi bukan berarti aku juga tergantung Ama suami jadinya. Berhubung background ku memang di bagian keuangan, jadinya setelah resign tugasku sekarang, gimana caranya uang suami yang skr aku pegang, bisa tumbuh, ga segitu2 aja :D. Pastinya dengan investasi yang tepat, sesuai Ama bidang yg aku kuasai juga. Akhir tahun, aku tinggal tunjukin ke suami, berapa persen uangnya bertumbuh setelah aku kelola :D. Dalam hal ini aku LBH suka ngembangin di trading saham.

    Naah bagi yg ga paham ATO masih ngeri dengan saham2 begitu, ikutan orami untuk jadi influencer ibu sibuk, juga pilihan bagus banget. Toh medsos bisa dibilang semuanya punya. Ga ada salahnya juga dimanfaatkan buat cari duit , biar kita sebagai wanita ttp bisa mandiri ;)

    BalasHapus
  39. Memang ya sebagai perempuan harus punya penghasilan sendiri. Jadi kepala keluarga alias suami juga terasa ringan. Asal bisa bagi waktu menurut saya nggak masalah. Orami ini ternyata menyediakan tempat untuk wanita bisa berpenghasilan ya. Ah mau kepoin juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, selama tetap bisa bagi waktu dan bagi fokus, semoga bisa menjadi berkah bagi diri dan keluarga dari mendapatkan penghasilan melalui peluang bekerja dari rumah begini.

      Hapus
  40. Wow.. cuma minimal 200 followers saja sudah bisa gabung di orami ya kak Acha.. senang sekali rasanya. Jadinya bisa ikut membantu bekerja dari rumah. Apalagi saat pandemi begini kita pasti terdampak meskipun tidak terlalu besar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nihh buat yang main medsosnya ngga getol banget bisa yaa nih jadi rujukan Orami-nyaa. MasyaALlah masih banyak peluang di tengah pandemi kayak gini jadi ikut seneeeeng

      Hapus
  41. Kak Aku setuju dengan 2 tiang yang lebih kuat ketimbang 1 tiang itu. Cuss lah download juga biar dapat nambah Wawasan, pengalaman serta penghasilan sendiri

    BalasHapus
  42. Aku pernah bangettt kak ngerasain galau pengen tetap 'sibuk' apalagi sebelum menikah udah terbiasa berpenghasilan.
    Tapi memang setiap orang punya prioritas nya sendiri ya sesuai dengan visi yang dimiliki dalam rumahtangga.
    Tentang orami, menarik sekali. Beraktivitas tapi tidak meninggalkan fitrah dan kewajiban emak dirumah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, pada akhirnya, setiap rumah tangga punya visi dan misinya masing-masing. Hanya sebagai istri maupun suami, jangan sampai menjadikan urusan mengurus rumah tangga sebagai tugas dari salah satu pihak saja.

      Hapus
  43. Sukaaa banget baca artikelnya Ka Acha ini,, jd penyemangat buat working mom macam saya. Work life balance, multitasking, dan yang penting sm pasangan dan anak tetap lekat yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak Kak Mia. Semangat selalu ya Kak.

      Hapus
  44. Setuju kalau ibu punya penghasilan sendiri itu bikin dia bisa aktualisasi diri, dan mengembangkan potensi yang pastinya akan membuat dia bahagia nanti.
    Senangnya ada lagi peluang bekerja dari rumah dari Orami. Bsa nih dicoba:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Mba. Mana tahu bikin hati dan dompet senang.

      Hapus
  45. huhuhu ngiriiii

    karena kemajuan dogital memungkinkan ibu rumah yangga leluasa kerja dari rumah

    gak harus keluar rumah

    sehingga semua urusan rumah tangga bisa tetep kehandle

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perkembangan teknologi begini memberi dampak positif tersendiri ya Ambu, Semisal kita yang jadi bisa menulis di blog, eh ternyata bisa dapat tambahan cuan juga jadinya.

      Hapus
  46. Setuju banget, perempuan itu kalau punya penghasilan sendiri jadi makin PD, mampu mengekspresikan dirinya juga.

    Saya jadi makin semangat jadi ibu bekerja. Kadang memang kepikiran rasa bersalah. Tapi mau gimana lagi, Alhamdulillahnya kalau weekend bisa full sama anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga semangat selalu ya Mba. Mau Ibu Rumah Tangga atau pun Ibu Bekerja, sama saja tantangannya. Semangat.

      Hapus
  47. boleh juga nih...
    Soalna follower saya juga dikit.
    Saya pengen juga punya pemasukan juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat selalu ya Mba. Ada kok projek di Ibu Sibuk yang tanpa minimal follower.

      Hapus
  48. Wah mantap ni kak Acha jadi Ibu Sibuk Influencer Orami
    Ini yg buat ibu ibu tetap produktif meski di dalam rumah

    BalasHapus
  49. Setuju kak, perempuan juga harus bisa memiliki penghasilan sendiri. Biar nggak bingung kalo tiba2 ada kebutuhan nggak terduga saat suami lagi nggak ada d rmh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paling nggak bisa mem-back-up berbagai kebutuhan nggak terduga biar kalau bisa sih, nggak sampai berhutang sama orang lain.

      Hapus
  50. Ak7 juga mau ikutan ini kak Acha. Meski sekarang lebih bnyk menghabiskan waktu di rumah. Tapi rasanya beda kalau bisa produktif dan punya penghasilan sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo Mba Rika. Mana tahu malah bikin skill makin terasah dan hati selalu gembira.

      Hapus
  51. Saya sudah daftar Mbak
    Bismillah makin senang bekerja dari rumah karena Orami IbuSibuk ini
    Semoga mbak juga senantiasa mendapatkan pendapatan berlimpah dan barokah dari IbuSibuk

    BalasHapus
  52. Hihi maafkeun baru tahu informasi tentang Orami yang membuka peluang untuk IRT. Wah semoga saya bisa bergabung ya mba, makasih infonya.

    BalasHapus
  53. saat sekarang beneran gampang untuk mencari peluang tambahan apalagi sekarang semuanya sudah dikerjain online.
    Gampang dapat cuan dong!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes. Asal ada niat kuat dan kemauan saja sih ya Bang.

      Hapus
  54. Perempuan perlu berdaya, karena banyak skill yang bisa ditingkatkan, apalagi berdayanya dari rumah pun bisa ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Rugi dan sia-sia rasanya kalau menggantungkan diri sepenuhnya kepada orang lain, pasangan misalnya. Kalau si doi jatuh, paling nggak posisi kita bisa menopangnya agar keluarga tetap dalam keadaan yang minimal, nggak kelelep lah ya.

      Hapus
  55. Sekarang ibu ibu bisa mendapatkan penghasilan dari rumah. APalagi ini bisa dikerjakan online jadi ada tambahan cuan dong!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap Bang. Jaman yang makin modern rupanya membuka banyak kesempatan untuk cari cuan ya.

      Hapus
  56. aku juga baru gabungnih sama orami harapannya sih akuingin bis abanayk belajar di sana mengingat jaku uga baru terjun di dunia digital. aku kemrin ikut yang webinar personal branding menarik nih

    BalasHapus
  57. Work balance ini penting banget bagi ibu rumah tangga. Mencari penghasilan untuk keluarga juga hal yang baik untuk dilakukan. Namun aku juga sering lihat sih ada yang justru mengejar femes sedangkan anak-anaknya butuh perhatian lebih.
    Semoga kita bisa memilah yang sesuai kebutuhan tanpa mengesampingkan keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita bisa memilah mana yang sebaiknya dikejar dan mana yang bisa nanti dulu ya Kak. Bagaimana pun, anak anak yang bahagia dan mendapat cukup perhatian itu, lebih dari segala cuan yang bisa didapat para ibu dari rumah saja.

      Hapus
  58. Semoga kita walau bekerja dari rumah, tetap bisa bahagia dan dijauhkan dari tetangga atau kerabat yang julid. Otw nyobain Orami, thx 4 sharingnya mbaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tetangga sama kerabat julid sih sepertinya ada saja deh Mba. Mau ditolak gimana juga, nggak pernah nggak terdeteksi yang begini tuh.

      Hapus
  59. Kalo aku ntar dah jadi ibu rumahan, keknya masih terus ngeblog deh. Bekerja dari rumah, gak repot-repot masuk kantor. Malah bikin kantor sendiri di rumah wkwk

    BalasHapus
  60. Peluang dari rumah buat ibu rumah tangga yang menjanjikan nih. Aku juga udah download kak, udah mulai ikutan campaign nya. Bismillah menjemput rejeki bersama IbuSibuk Influencer nih 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat berselancar di fitur Ibu Sibuk Influencer ya Mba.

      Hapus
  61. Dulu mikirnya kalau tingga di rumah saja gak bakal dapat penghasilan lagi. Paling cuma dari suami saja tapi maa syaa Allaah ya sekarang sudah banyak peluang kerja buat IRT seperti saya apalagi sudah ada juga aplikasi seperti Ibu Sibuk Influencer by Orami ini yang sangat memungkinkan kita buat dapat cuan walau dari rumah saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang kemajuan jaman ngasih banyak peluang bekerja dari rumah yang bikin para perempuan seperti kita jadi tetap bisa berkarya dan berdaya ya Mba. Enaknya, tanpa perlu meninggalkan anak-anak dan suami juga.

      Hapus
  62. Sekarang makin banyak ya peluang buat para ibu untuk tetap eksis dan mandiri, bisa berkarya tanpa meninggalkan keluarga. Aku jadi penasaran sama aplikasi yang satu ini, cuzz install juga aah.

    BalasHapus
  63. Tantangan bekerja di rumah tuh luar biasa banyak godaannya tapi kalo dapet cuan hepi banget hehe, apalagi kalo bisa kutan ibu sibuk inflencer bisa nambah penghasilan nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, tantangannya sungguh bikin kadang mau mwek, tapi kalau ingat bisa dapat cuan ya ujungnya senang juga. Tantangannya sih, tetap menjaga fokus ke urusan prioritas, dan juga work life balance.

      Hapus
  64. Peluang yang sangat bagus ya, Kak. Jadi ibu-ibu tetap bisa berkarya dari rumah. Insyaallah, bisa untuk aktivitas agar tetap balance antara kewajiban mengurus keluarga dengan hak diri untuk eksis.

    BalasHapus
  65. Aku juga udah bilang sama anak perempuanku, padahal dia masih usia 12 tahun hahaha. Ntar kalo udah nikah kudu bisa cari uang sendiri, kerja dari rumah pun ga masalah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap sekali Mba.

      Betul. Bagaimana pun, jangan jadi perempuan yang hanya berpangku tangan karena itu nggak enak banget. kalau bisa support keuangan rumah tangga juga, kenapa nggak. Apalagi kalau pekerjaannya bikin tetap bisa menjaga dan membersamai anak-anak di rumah.

      Hapus
  66. Aku selalu inget pesan abangku, katanya sebagai cewek aku harus memiliki banyak kemampuan, karena jika aku jadi Ibu RT, maka aku tidak kesulitan untuk mencari penghasilan tambahan untuk keluarga.

    Aku baru mengetahui tentang Orami, ternyata banyak peluang yang bisa kita dapatkan yaa. Terima kasih untuk infonya Kak ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hebat sekali abangnya Mba Ova. Betul, semoga banyak perempuan yang tetap mau mengembangkan dirinya biar tetap bisa mandiri walaupun sudah jadi istri.

      Hapus
  67. Akh sudah bergabung di IbuSibuk dan udah ajak teman buat ikutan juga. Seru banget pastinya dapat duit

    BalasHapus
  68. Aq setuju kak, seorang ibu rumah tangga juga harus produktif menghasilkan karya apalagi cuan. Asal kita nya juga harus pintar membagi waktu jangan sampe ada yang terbengkalai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, pintar membagi waktu dan membagi fokus pada prioritas adalah kunci.

      Hapus
  69. Wah keren juga program Ibu Sibuk, tapi daku masih kuliah 😂 setiap kali melihat blogger dari kalangan ibu ibu, selalu terlihat wahh, walaupun saya sekarang bisa dibilang wanita mandiri, tapi gatau kalo udah nikah nanti gimana wkwk terkadang pola pikir bisa berubah, tapi beberapa poin di artikel ini telah menjadi dorongan sekaligus pengingat 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ya. Semoga tulisanku ini memberi manfaat buatmu.

      Hapus
  70. Bener banget kalau multitasking itu bukanlah sesuatu yang membuat nyaman. Pekerjaan di kantoran aja kalau multitasking pasti capek lho. Makanya kehadiran aplikasi origami ini lumayan sih menghibur juga sekaligus bisa menghasilkan. Ada kerjaan tambahan plus dapat sesuatu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya Mas, apalagi kalau pekerjaan di rumah sampai multitasking, khawatir blank dan malah membahayakan anggota keluarga.

      Hapus
  71. Huaah aku udah daftar Ibu Sibuk tapi belum pernah ikut campaign nyaa hehe. Masih beradaptasi. Btw sepakat bangrry soal ibu "harus" berpenghasilan sendiri bukan soal rupiahnya tapi aktualisasi diri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Kak Visya. Bukan soal jumlahnya sih, tapi aktualisasi diirnya saja dulu.

      Hapus
  72. Ya ampuuun makin kesini makin banyak aja aplikasi yg sesuai kebutuhan ummat. Ibu Sibuk, ahaik..aku suka namanya

    BalasHapus
  73. Idaman ibu-ibu banget nih aplikasinya kak.

    Selain dapet uang tambahan, juga bisa dilakukan tanpa ganggu waktu bersama anak ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Impian banyak perempuan yang memilih jadi Ibu Rumah Tangga nih. Tetap bisa berpenghasilan tanpa meninggalkan anak untuk bekerja kantoran.

      Hapus
  74. Setuju banget kalau perempuan harus punya penghasilan sendiri. Ini kealamin sama keluarga aku sendiri, ketika kakak-kakak cowok meninggal ini kakak-kakak iparku kebingungan :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Teh, sedih Acha bayanginnya. Makanya, bagaimana pun, walau sudah menikah, perempuan tetap harus mengembangkan dirinya, skill-nya, dan tetap berdaya. Poin plus kalau bisa mendapat penghasilan dari berbagai kegiatan yang disukainya, dan tanpa meninggalkan keluarga untuk rutin bekerja.

      Hapus
  75. Saya pribadi merasa insecure kalau engga bekerja karena dari usia 25 udh kerja. Benar kata kak acha, masak mau beli printilan cewek harus minta suami. Tapi usia skrng malah kok inginnya resign

    BalasHapus

Posting Komentar