pada tanggal
Baca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pernah nggak, setelah menikah, kamu merasa berada di posisi, antara ingin terus bekerja, atau ingin resign dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya? Entah karena ada pesan tersirat dari pihak keluarga, atau malah ada “dorongan” untuk berdiam di rumah saja?
Bimbang menyergap. Di satu pihak, kamu sudah terbiasa
menjadi sosok yang mandiri … dalam hal ini, rasanya kamu tetap lebih nyaman
menghasilkan alias punya pendapatan sendiri. Ada rasa nyaman jika penghasilanmu
dan si partner, dikelola bersama
untuk urusan rumah tangga.
Nah, sebelum Ka Acha memberi kamu sedikit banyak informasi
untuk mendapatkan peluang cari cuan tanpa perlu lama-lama meninggalkan si
kecil, pun urusan domestik di rumah tetap terurus, Ka Acha mau ajak kamu
menelaah alasan apa saja yang bisa membuat kamu makin semangat untuk tetap
berpenghasilan sebagai seorang perempuan.
Pernah dengar perseteruan antara ibu rumah tangga versus ibu
bekerja? Padahal kedua hal ini rasanya, nggak perlu banyak diperdebatkan lho.
Memang, ibu bekerja dianggap sebagai pihak yang karena
kesibukannya, jadi lebih kekurangan waktu dalam membersamai si kecil. Bahkan,
ada pula yang menyebut bahwa ibu bekerja ini kurang bijak sebab menitipkan
anaknya entah pada orangtua, maupun pada asisten rumah tangga.
Di lain pihak, ibu rumah tangga nan dianggap mulia alih-alih
seluruh waktu dan hidupnya didedikasikan pada perkembangan anak, juga melayani
suami, sesungguhnya diintai oleh tekanan. Sebagai pihak yang lebih mudah
mengalami stres dan depresi karena berdiam terus di rumah, dengan kegiatan yang
segambreng, sendirian pula. Pernah dengar atau baca soal ini?
Bisa dimengerti, sebab semua terjadi akibat rutinitas yang
berulang, bahkan segala beban rumah tangga ada di pundaknya, dimana ia
diposisikan untuk selalu melayani. Hingga ia perlahan-lahan kehilangan dirinya
sendiri. Sayangnya, depresi akibat hal seperti begini pun sesungguhnya bisa
menghinggapi ibu bekerja yang mengabdikan diri di kantor yang toxic sih ya.
Saya sendiri, sebenarnya nggak merasa nyaman untuk turut
memihak salah satu kubu. Sebab, jika dilihat ke dalam diri saya sendiri selama
ini, saya memang sepenuhnya berada di rumah saja. Saya menjaga si kecil di
waktu partner saya bekerja. Tapi,
saya juga masuk ke dalam geng ibu bekerja, menikmati senangnya bisa
mengembangkan diri dan mendapat penghasilan dari sana.
Ya, gimana dong Ka Acha, kalau si suami nggak ridho ketika
istrinya ikut bekerja?
Hak suami memang. Tetapi, bukankah sebelum memutuskan
menikah, perkara seperti ini bisa dibicarakan bersama untuk dijadikan bahan
pertimbangan? Selain itu, jika sudah terlanjur kejadian hidup bersama dengan
seseorang yang saklek maunya demikian, kan tetap ada jalan untuk
dikomunikasikan. Semangat ya. Bicarakan dulu baik-baik.
Lalu, bagaimana Ka Acha tetap bisa menikmati enaknya punya
penghasilan sendiri? Mendukung finansial keluarga, tanpa melewatkan berbagai
kegiatan bersama si kecil, termasuk mengurusi urusan domestik di rumah?
Nanti ya. Saya mau ajak kamu menemukan alasan, mengapa
sebaiknya sebagai perempuan yang sudah menikah, saya – juga kamu, perlu untuk
tetap punya pemasukan sendiri.
Apa salahnya jadi perempuan mandiri? Menikah bukan berarti
sepenuhnya mengabdikan diri lalu segala urusan pribadi, sesederhana beli
pembalut setiap kamu menstruasi, harus minta sama suami.
Memang sih, mungkin ada rasa “disayang dan diperhatikan”
yang merasuk ke dalam hati sebagai istri, tapi setiap kali bisa memenuhi
kebutuhan pribadimu sendiri, tentu akan lebih menyenangkan hati. Kamu pun jadi
teman berjuang bagi si doi, bukan yang hanya berdiam diri dan menuntut setiap
hari.
Belum lagi, kamu bisa mengalokasikan penghasilan yang kamu
dapatkan, walau mungkin jumlahnya nggak besar ya, untuk kebutuhan rumah tangga.
Bekerjasama. Bukankah dua tiang lebih tangguh menanggung sebuah pasak,
dibanding hanya satu saja? Inilah salah satu rejeki ketika istri ikut punya
penghasilan sendiri.
Ada lagi nih alasan yang sedikit agak kejauhan sih, kalau
dipikir-pikir. Jika kelak muncul sesuatu atau kejadian yang nggak diinginkan di
dalam keluarga, misalnya si doi sakit, kamu jadi punya kekuatan untuk terus
saling menopang. Enak kan?
Entah memang sudah terlanjur mengakar di masyarakat atau
bagaimana, terkadang jadi pihak yang selalu berada di dalam rumah dan mendapat
tugas untuk fokus menyelesaikan pekerjaan domestik yang nggak ada end of the story-nya, bikin perempuan
nggak lagi merasa bahwa dirinya “cantik”. Lingkungan pertemanan mengecil, lalu
jadi sosok yang nggak lagi bisa diajak berbincang dengan asik.
Perasaan imperfect
setiap kali berkaca. Menemukan diri yang kucel kumel, tangan penuh bekas
luka karena dipakai mencuci atau nggak sengaja terkena cipratan minyak saat
memasak, atau lainnya … seringnya memicu munculnya rasa minder. Ya iya sih,
sesungguhnya urusan timbangan dan dandanan nggak sepenuhnya menjadi nilai kalau
seorang perempuan nggak cantik juga, ya tapi tetap saja.
Hahaha … gimana sih Ka Acha.
But, begini. Rasa
percaya diri biasanya akan muncul dari dalam diri seseorang yang tahu bahwa dirinya
punya kemampuan. Ia mengerti nilai akan dirinya sendiri. Ia berkesempatan
merawat dan menyayangi dirinya. Kemudian, ia merasa diakui di dalam keluarga
juga masyarakat, dan paham betapa ia juga memiliki orang-orang yang
mendukungnya. Itu sih, kuncinya.
Setiap anak manusia, lahir dengan bakat dan minat yang
berkembang seiring dengan pertambahan usianya. Nggak pernah tuh, urusan minat,
bakat, sampai ke hobi begini, berhubungan dengan persoalan gender. Baik anak
laki-laki dan anak perempuan, sejatinya memiliki potensi yang sama walau nggak
seragam. Begitu pula setelah dewasa.
Bekerja dan berkarya, menjadikan perempuan memiliki
kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya. Memunculkan segala potensi yang ia
miliki, bukan hanya sekadar untuk mendapatkan cuan, namun kepuasan atas segala
yang ia usahakan.
Punya waktu untuk mengeksplorasi diri sendiri begini,
membantu seseorang untuk keluar dan menjauh perlahan dari pemicu stres, juga
menaikkan kadar bahagia. Bukankah ibu yang bahagia, menjadikan anak-anak yang
lebih bahagia pula?
Sebenarnya ini poin yang saya dan partner rasakan secara personal.
Saya dibesarkan oleh Mama yang seorang tenaga kesehatan.
Sibuk bekerja dari Senin hingga Sabtu. Memang, pernah saya dititipkan pada
Nenek semasa masih sangat kecil, juga Mama menyewa jasa asisten rumah tangga
hingga saya kuliah. Tetapi, saya nggak merasa bahwa Mama menyia-nyiakan
keberadaan saya dan adik-adik.
Apa pernah Papa saya jadi kehilangan muka sebagai kepala
keluarga karenanya? Sama sekali nggak. Mama tetaplah istri. Papa tetaplah
suami, pendidik utama bagi anak-anak, sang kepala sekolah bagi hidup saya, juga
sosok yang membimbing sang guru kesayangan anak-anak, Mama.
Papa selalu berujar pada saya, anak perempuannya. Jika kelak
saya berkeluarga, paling nggak, saya tetap bisa memenuhi kebutuhan pribadi saya
sendiri. Menghasilkan. Jangan pernah hidup hanya dengan berpangku tangan.
Semangat yang sama dari Bundo, mertua saya, dikisahkan oleh
si partner kesayangan. Walau dikenal
sebagai ibu rumah tangga tulen, tetapi ada kegiatan untuk mendapatkan cuan yang
beliau tekuni, walau nggak setiap hari. Bundo yang hobi memasak dan mengolah bahan di dapur,
mendapat pemasukan dari sini, sejak anak-anaknya masih kecil.
Begitulah.
Keduanya menjadikan saya, baik sebagai anak maupun menantu,
menemukan semangat untuk nggak sepenuhnya bergantung hanya pada seseorang yang
meng-ijab kabul saya. Sebab berkeluarga, menjadi istri, bukan artinya menerima
segalanya dari pihak suami, lalu kehilangan kemampuan untuk berjuang dengan
segala potensi yang ada di dalam diri.
Bagaimana lah sedihnya hati si kecil kalau ibunya juga sibuk
bekerja? Eits. Kan Ka Acha bilang, ada lho pekerjaan yang bisa kamu lakukan
tanpa harus meninggalkan rumah setiap hari dan secara rutin menitipkan
anak-anak.
Ada banyak tantangan yang mau nggak mau, muncul sebagai
rentetan risiko karena memilih untuk turut mencari penghasilan, terutama bagi
perempuan menikah yang telah memiliki si kecil.
Seringnya para ibu sibuk mengeluhkan, betapa banyak
pekerjaan yang harus diselesaikan, belum lagi pikiran yang tercurah kepadanya.
Sehingga nggak jarang, para perempuan ini merasa bahwa kehidupannya nggak lagi
seimbang, antara urusan rumah, anak, pasangan, dan pekerjaan.
Sebenarnya, bagi Ka Acha sih … mungkin akan berbeda di sudut
pandang yang kamu punya. Tantangan serupa begini bisa disiasati sesuai dengan
porsi pekerjaan yang kamu jalani. Merasa cukup dan paham atas batas diri dan
keadaanmu, sebelum menjalaninya dengan porsi waktu tertentu.
Bicarakan juga segalanya dengan pasanganmu ya, sehingga
segala waktu yang harus kamu gunakan untuk sama-sama mencari pemasukan, nggak
saling berat sebelah dan berujung waktu bersama keluarga sedikit tergadaikan.
Sadar bahwa urusan anak dan keluarga nggak sepenuhnya bisa
kamu lakukan dengan sempurna, mungkin bisa memicu munculnya rasa bersalah, lalu
mengambinghitamkan keputusan dirimu untuk tetap menjadi sosok mandiri.
Rasa tertekan tersebut akan semakin datang, jika mendapati
suara sumbang dari pihak keluarga besar, teman, kerabat, atau mungkin tetangga.
Namun sejatinya, hanya kamu dan pasanganmu yang tahu tentang bagaimana rumah
tangga kalian berjalan. Biicarakan. Sesuaikan.
Kata siapa, jadi multitasking alias bisa melakukan banyak
hal dalam waktu bersamaan itu menyenangkan? Sebenarnya, seringnya pekerjaan
dilakukan secara bersamaan, nggak selalu bisa memberikan hasil yang maksimal.
Malah ada risiko lupa, dan berakhir sebagai keteledoran.
Nah, kelompokkan dulu, mana kegiatan yang bisa disambi, dan
mana yang nggak. Mana tugas yang bisa dilakukan nanti, dan mana yang perlu
didahulukan.
Namanya juga hidup, kalau datar-datar saja kan kurang seru
ya. Nah, mana tahu beberapa tips yang sudah Ka Acha coba rutinkan begini, bisa
jadi penyemangat kamu yang sudah siap kembali menjadi sosok perempuan yang
punya penghasilan sendiri.
Nah, ini dia, peluang bekerja dari rumah biar kamu tetap bisa dapat cuan tanpa perlu terjebak sebagai karyawati kantoran yang Ka Acha mau sampaikan. Sudah siap untuk tahu lebih banyak tentang Ibu Sibuk Influencer?
Jadi, Ibu Sibuk merupakan sebuah wadah yang dihadirkan oleh Orami untuk seluruh perempuan khususnya para Ibu se-Indonesia. Kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan, berbagai produk secara cuma-cuma, juga berkesempatan bergabung dalam berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh Orami.
Ada berbagai campaign yang bisa kamu ikuti, mulai dari
giveaway, product review, dan survey. Kesemuanya bisa kamu lakukan tanpa perlu
meninggalkan si kecil di rumah, juga mengambil banyak waktumu dalam menjalankan
tugas utama sebagai ibu rumah tangga. Asik kan?
Serunya lagi, kamu bisa mendaftar sebagai Ibu Sibuk, kapan
saja. Nggak ada batas waktu, bahkan nggak membutuhkan biaya pendaftaran alias free. Cukup unduh aplikasi Orami di
Google Play Store atau lakukan pendaftaran Ibu Sibuk Orami
(yuk cus klik link-nya) melalui smartphone
kamu.
Duh, Ka Acha sih enak follower-nya
lumayan, lha saya?
Weits … kita berproses bareng-bareng yuk. Di Ibu Sibuk
Influencer, setiap kali akan mendaftar di sebuah campaign yang berjalan, nggak
selalu kok kamu harus punya banyak follower
buat bisa ikutan. Psst … saya sempat melirik campaign yang minimal follower-nya 200 saja lho di fitur Ibu Sibuk
by Orami. Dicoba dululah yuk.
Kamu juga bisa mendapatkan banyak informasi mengenai
kegiatan Ibu Sibuk Influencer melalui akun Instagram @Ibusibukcom. Hayo …
pastikan sudah follow sebelum bergabung ya.
Jadi, inilah salah satu peluang bekerja dari rumah bagi para
ibu yang maunya sih tetap bisa mengurusi si kecil sebagai ibu rumah tangga
tulen tanpa meninggalkan anak-anak, juga mengenyampingkan si pasangan.
Bergabung dengan Ibu Sibuk
Influencer bisa jadi salah satu jalan pembuka untukmu menjadi
sosok yang mandiri dan percaya diri, wadah untukmu mengaktualisasikan diri.
Semangat ya. Sampai berjumpa di platform Orami. Semoga kapan-kapan
kamu bisa ngerasain seseruan bareng Ka Acha sebagai Ibu Sibuk Influencer.
Ganbatte minna san.
Baru tahu sekarang Orami punya Ibu Sibuk. Bisa dicoba, nih. Terima kasih infonya, ya
BalasHapusYuk dicoba Mba. Silakan.
HapusBoleh dicoba.aplikasi ini nih. Walo sibuk di rumah tapi tetep menghasilkan cuan. Ah mantabb
BalasHapusenggak perlu galau memilih lagi, ya. bisa dua2nya, kok. tetap di rumah sambil menambah penghasilan.
Hapuswah peluang yang bagus banget nih buat ibu-ibu yang mau nambah penghasilan dari rumah. tapi jujur aku kagum lo mbak sama ibu-ibu yang bisa bikin konten walau berada di rumah itu. bisa banget pastinya ngatur waktunya soalnya bikin konten video atau ig itu makan waktu. heu
BalasHapusKalau awal-awal baru belajar bikin konten, memang belajar itu makan waktu. Tapi kalau sudah mahir, mengerjakannya bisa sambil merem, jadi tidak akan makan waktu.
Hapusmenarik nih mbak. ntar aku kepoin deh
BalasHapusSilakan Mba.
HapusSesibuk apapun para ibu, keluarga tetap diutamakan ya. Pelajaran nih buat daku nantinya atas pengalaman kak Acha.
BalasHapusSemoga bermanfaat ya Kak Fenni. Terima kasih sudah berkunjung ke sini.
HapusKemarin beberapa kali lihat mom blogger sharing aplikasi Orami di IG. Ternyata keren juga ya mbak. Ada fitur Ibu Sibuk yg menghasilkan cuan.. Lumayan buat nambah2 beli keperluan. Buru2 download ah
BalasHapusSilakan Mba. Mana tahu bisa menambah penghasilan dan jadi tambahan, apalagi di masa pandemi seperti saat ini.
Hapuswah iya, sebenarnya makin banyak ya peluang yang bisa dimanfaatkan para ibu untuk tetap bisa bekerja dari rumah
BalasHapusBetul sekali Mba. Kuncinya sih, hanya mau berjuang dan menemukan peluangnya saja dulu.
HapusAku paling simpati sama ibu rumah tangga. Masyarakat kadang memandang sebelah mata. Padahal itu adalah pekerjaan mulia dan semestinya dihormati. Setuju sama mba Acha meskipun irt tapi tetap tidak boleh berpangku tangan.
BalasHapusBetul. Bahkan yang memandang sebelah mata pun dilakukan oleh pasangannya sendiri. Seolah urusan domestik hanyalah menjadi tanggung jawab dari istri, dan kemudian membuat kondisi para IRT semakin terjebak pada rutnitas domestik yang nggak ada habisnya. Semoga banyak Ibu Rumah Tangga yang memiliki daya untuk tetap terus berkarya, paling nggak agar tetap merasa kalau dirinya berharga.
HapusSedari kecil saya di doktrin oleh ibu agar saat dewasa dan telah menikah nanti, saya harus punya penghasilan sendiri. Karena beliau tak ingin saya seperti beliau yang sering diremehkan oleh ayah karena "hanya" ibu rumah tangga.
BalasHapusWah peluang baru nih daftar di ibusibuk orami, bisa ada peluang dapat cuan
Nah, ini dia Mba. Bersyukur perubahan jaman membawa banyak kemudahan, sehingga walaupun berfokus dengan banyaknya aktivitas domestik di rumah, tetapi para perempuan tetap bsa mencari penghasilan, paling nggak untuk wadah mengaktualisasikan diri dan skill-nya saja dulu. Bagaimanalah seorang Ibu bisa mendorong anak untuk menjadi sosok pembelajar, jika dirinya saja kesulitan untuk menemukan jiwa pembelajar di dalam dirinya sendiri.
HapusMantap, bisa banget nih jadi salah satu jalan penghasilan dari rumah dan jadi produktif tentunya. Wah, kalau sudah banyak penghasilan dari sini bisa-bisa dibilangin ngepet nih
BalasHapusAhaha banyak ya yang mungkin belum kenal dan paham dengan peluang bekerja dari rumah begini, makanya suka dituduh ngepet ahaha.
HapusAcha, perasaan baru kemarin ya kita ngobrol random soal perempuan dan cuan.. ehh sepertinya emang semesta mendukung ya Cha, dipertemukan dengan partner yang support istrinya bisa berkreasi juga, dapat duit juga, salah satunya dengan jadi IbuSibuk Influencer ini ya, duuh senangnya bisa tetap bekerja dari rumah sambil ngurusin keluarga juga domestik RT :D
BalasHapusKak Diaaahhhh.
HapusBetul kak. Salah satu rejeki itu ya dapat pasangan yang mendukung untuk tetap bisa menemukan wadah mengaktualisasikan diri dan bisa dapat cuan juga dari sana. Lelaki yang mengerti sih kalau sosoknya bisa begini tuh.
Ini aku sudah coba apply mba, tapi tiap mau konek ke akun media sosial error terus nih, apa sinyal or servernya lagi banyak yang akses juga kali yaaa, krn aku tertarik sih pgn cb peluang di Ibu Sibuk ini
BalasHapusMungkin server-nya nih Kak Shyn. Belakangan memang jadi banyak yang ikut bergabung dengan Ibu Sibuk Influencer.
HapusNah dari kemarin mau ikuta daftar ibu sibuk ini, tapi gagal mulu.. Mo ikutan daftar ah.
BalasHapusHayuk Mba. Nggak ada batas waktu mendaftarnya kok.
HapusBagus nih Ibu Sibuk Influencer
BalasHapusjadi solusi ibu rumah tangga menambah penghasilan
karena perempuan gak boleh nrimo hanya jadi ibu rumah tangga
harus memaksimalkan diri, siap siap menghadapi kemungkinan yang terburuk
Sepakat sama Ambu. Perempuan nggak boleh hanya nrimo jadi Ibu Rumah Tangga lalu kehilangan daya. Bahaya buat mentalnya sebagai sosok Ibu yang menjadi pusaran dari segala mood bahagia di rumah. Nah, paling nggak ya mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk juga ya Ambu. Sebab jalan hidup esok hari saja belum ada yang tahu.
HapusMeski kita diberi uang bulanan sama suami tetap harus punya pekerjaan sendiri ya mbak supaya setidaknya tidak membebani suami untuk keperluan pribadi,. Bisa coba aplikasi ini nihh.
BalasHapusNah sepakat. Paling nggak, kalau mau jajan skincare dan bodycare Scarlett jadi nggak perlu minta sama suami. Kan si doi juga mungkin ingin membeli barang=barang hobi biar nggak tertekan sama kegiatan sehari-hari ya.
HapusAku sudah gabung di Ibu Sibuk. Alhamdulillah bisa ikut beberapa campaign nya. Bermanfaat banget untuk IRT yang tetap bisa eksis.
BalasHapusWah mantap Mba Reni, sudah bisa ikutan beberapa campaign dari IbuSibuk.
HapusMau ikutan download juga ahh supaya bisa jadi ibu sibuk yang produktif di rumah. bisa berpenghasilan juga.
BalasHapusSilakan Mba. Semoga dengan mengunduh aplikasi Orami, dan bergabung sebagai Ibu Sibuk Influencer, bisa jadi tempat untuk menemukan peluang baru lainnya ya Mba,
HapusAku dah download nih. Dan udah pernah menang giveawaynya Ibu Sibuk. Memang recommended bgt nih buat bu ibu yg pingin produktif dari rumah tanpa ninggalin anak2 ;) cuss semuanya pada download
BalasHapusMantap sudah merasakan rasanya menang giveaway dari Ibu Sibuk.
HapusAkuuu wkwkwk ingin bekerja tp apa dayaa kudu di rumah aja ;) Alhamdulillah sekarang bisa bekerja dari rumah yaa ;) banyak yg ngedukung nih kaya Orami gini bisa jd andalan ibuk-ibuk di rumah ;)
BalasHapusRejeki karena kita berada di masa teknologi makin berkembang seperti sekarang ya Mba. Jadinya, walaupun nggak keluar rumah, tapi kita tetap bisa berpenghasilan.
Hapusaku juga baru saja bergabung mbka, terlepas mendapatkan cuan aku suka ikut webinarnya bermanfaar sih bonus berlimpah hadiah hehe
BalasHapusMantap Kak Hamim sudah gabung juga di Ibu Sibuk Influencer.
HapusAku malah belum mencicipi sama sekali nih kerja kantoran gitu, jadi kadang ya masih penasaran juga. Meski setelah menggeluti dunia freelance yaa ternyata malah bersyukur tetap dapat penghasilan meski di rumah aja
BalasHapusMana tahu kalau kelak Kak Ghina diberi kesempatan untuk mencicipi rasanya jadi pekerja kantoran ya. Eh, atau malah menyediakan lahan untuk bekerja bagi orang lain.
HapusWaaa boleh banget nih. Penasaran jadi pengen ikutan juga. Kuy lah
BalasHapusYuuuukkkk lekas lekas unduh Orami.
HapusAku juga sudah gabung menjadi ibu sibuk dari Orami ini. alhamdulillah meski dari rumah masih bisa punya penghasilan. dan salah satu cara aku mengisi waktu luang.
BalasHapusbenar yaa Mbak, jadi bisa tetap aktif juga kita ya, ada penghasilan dan juga bisa upgrade skill dong ya secara banyak training dan workshop gratisnya juga :)
HapusMasya Allah, curhatnya kok sama persis dengan yang selama ini kurasakan Acha!
BalasHapusMungkin IRT di mana mana sama ya, merasa bersalah saat ada komen miring tentang -terutama - rumah tangganya
salut deh sama ORAMI yang ngasih jalan jadi IRT sekaligus bisa menghasilkan dari rumah aja!
Iya sih, kadang omongan orang lain tuh seperti katana yang langsung menebas segala rasa bahagia ya. Terima kasih sudah berkunjung ke mari ya Mba Tanti.
HapusIya, senang sekali dengan Orami yang membuka peluang bagi para Ibu untuk tetap bisa menjalankan tugasnya di rumah, tetapi bisa juga punya tambahan penghasilan.
Pas nanti daku udah berkeluarga mau gabung ah. Jadi tambah kesibukan nan berfaedah pastinya. Noted banget kak Acha.
BalasHapusIya ya Kak Fenni. Salah satu syaratnya ya sudah pernah menikah. Hihihi.
HapusAku pernah di posisi itu, antara resign atau menjadi ibu rumah tangga, pergulatan batinnya lama, tapi akhirnya resign. Untuk aktifitas saya juga ikutan program seperti ibu sibuk ini, lumayan sekali
BalasHapusKalau hati lebih berat ke resign ya mau bagaimana lagi ya Mba. Tapi sebaiknya, kalau mau resign, cari peluang yang bisa dilakukan dulu biar tetap ada tempat untuk mendulang cuan biar nggak beneran stuck.
HapusSbagai IRT memang harus tetap bisa produktif walaupun hanya bekerja dari rumah. Bisa jadi influencer, jualan produk makanan, dll. Intinya harus tetap produktif dan bisa cuan. Insha Allah akan ada rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.
BalasHapusAamiin untuk doanya kak Wahid.
HapusTekad kuat dan Istiqomah juga ya kak, sehingga produktivitas bisa semangat dilakukan
Iya nih orami banyak campaign seru...
BalasHapusJadi bisa meningkatkan derajat ibu2 RT yang selama ini dipandang sebelah mata ya mbk Eh tau2 feed medsosnya udah kaya selebgram aja.
aku jg udh mulai sering intip2 campaign nih hehe
Semangat ya Mba.
HapusMemang Ibu Rumah Tangga itu bukan sekadar ibu yang bertugas mengurusi segala kebutuhan domestik sih. Ibu-ibu tadi punya minat dan bakat yang pastinya bisa diasah untuk membuka peluang biar dapat penghasilan.
Pengalaman pribadi yang cukup membekas ya kak, kerja memang suatu kebutuhan tapi bagi ibu rumah tangga bekerja juga bisa dirumah, selain urus rumah tangga khususnya anak dan ternyata berselanjar di dunia media bisa juga mendapatkan pundi-pundi rupia
BalasHapusBetul Kak Ainhy. Bersyukur karena hidup di masa sekarang, dimana banyak kegiatan yang dilakukan tanpa meninggalkan rumah tetapi tetap bisa menghasilkan. Misalnya saja, bergabung sebagai Ibu Sibuk Influencer.
HapusIbuSibuk solusi buat IRT yang ingin mengisi waktu senggangnya dengan menambah penghasilan. Lumayan bisa buat nambah-nambah beli keperluan kayak skincare ya :D
BalasHapusAku udah install dan udah liat fitur-fiturnya. Keren!
Mantap nih Mba Katerina.
HapusBetul, paling nggak bisa buat jajan skincare yang disuka dan dimau tanpa minta dana jajan lebih dari pasangan ya. Jadi tabungan keluarga aman.
aku pernah kerja diluar rumah dan itu beneran berat, akhirnya resign sejak bocil sering sakit, dan ternyata kerja dari rumah asyik juga. Aku bisa tetep kasih duit ke orangtua tanpa rasa bersalah. Tetep bisa jajan meski kerjanya hadap laptop sambil ngawasin si kecil main dirumah. Keren ORAMI, memberdayakan para ibu rumah tangga agar mereka tetep menjadi ibu yang berdaya.
BalasHapusMasyaAllah Mba Septi keren sekali.
HapusJadi perempuan mandiri itu wajib menurut saya. Terutama secara financial. Karena kita tidak bisa meramal masa depan dan selama apa suami bisa terus menyokong kebutuhan kita. Kemandirian juga tidak pernah ada ruginya. Gak melulu harus jadi orang kantoran. Bisa kok bekerja dari rumah sambil tetap melaksanakan tanggung jawab sebagai ibu dan istri.
BalasHapusSepakat Mba. Menyerahnya hidup sepenuhnya ditopang oleh pasangan itu nggak terlalu menyenangkan sih. Apalagi sekarang banyak peluang untuk bekerja dari rumah, kenapa nggak dicoba ya.
HapusBagus banget yah kak, aku juga dah coba gabung jadi IbuSibuk Influencer nih, ikutan campaign nya, hmm bermanfaat banget bisa dapet penghasilan dari rumah nih
BalasHapusSemangat selalu ya Mba Meilia.
HapusCuan banget buat ibu-ibu yang doyan nulis ya. Bisa nulis review produk atau ngisi survei. Semuanya jelas bisa dilakukan sambil mengurus si kecil dan suami di rumah. Pas anak-anak udah tidur malam juga bisa dieksekusi. Boleh nih, join Orami.
BalasHapusNah, ini nih, kalau bisa menulis atau jago memotret rasanya punya nilai tersendiri.
HapusHebat juga ada platform ORAMI yang bisa mengangkat para IRT memberikan kesempatan untuk bisa bekerja tanpa meninggalkan anak dan suami. Bravo!
BalasHapusBersyukur, dengan hadirnya Ibu Sibuk di Orami, membuka peluang untuk banyak perempuan ya, Bu Ina.
HapusSebagai perempuan yang memutuskan menjadi IRT, rasanya memang perlu perempuan itu punya penghasilan sendiri ya, Kak.
BalasHapusMakanya aku memilih menjadi blogger, yang alhamdulillah setidaknya nisa me time tanpa nunggu jatah dari suamik, hihi..
Apalagi aku hobi belanja online, aduhduh.. ada aja yang dibutuhin, hehe..
Untungnya ada Orami ya, Kak, yang memudahkan IRT memenuhi kubutuhan selama di rumah, dan bisa menghasilkan juga.
Mantul deh!!
Nah, memang dengan tetap bisa menghasilkan walaupun nggak perlu bekerja di luar rumah begini, rejeki banget ya Kak Rizky.
HapusKupikir orami ini produk apa gitu kak. Produk multivitamn. Eh tapi ternyata bener juga multivitamin untuk dompet ibu2 hahahaha
BalasHapusIhihihi Kak Jihan mantap nih analoginya.
HapusAku setujuuuu Ama poin2 yang mba tulis. Jadi ibu di rumah, bukan berarti ga bisa menghasilkan. Krn zaman digital sekarang, udah banyaaaak banget pekerjaan yang bisa kita lakuin dari rumah, tanpa harus ninggalin anak :).
BalasHapusDulu pas msh kerja, aku ga kepikiran bakal resign dan urus anak mba. Semuanya udh dibantu Ama babysitter dan asistenku. Tapi toh ternyata 2020 aku memilih resign pas pandemi DTG, Krn udah ga sepaham Ama prinsip kantor juga, dan Krn kuatir kalo ttp kerja, aku bakal bawa virus ke rumah atau ga. Jadi ya sudahlah, resign aja. Pikiran tenang yg penting.
Tapi bukan berarti aku juga tergantung Ama suami jadinya. Berhubung background ku memang di bagian keuangan, jadinya setelah resign tugasku sekarang, gimana caranya uang suami yang skr aku pegang, bisa tumbuh, ga segitu2 aja :D. Pastinya dengan investasi yang tepat, sesuai Ama bidang yg aku kuasai juga. Akhir tahun, aku tinggal tunjukin ke suami, berapa persen uangnya bertumbuh setelah aku kelola :D. Dalam hal ini aku LBH suka ngembangin di trading saham.
Naah bagi yg ga paham ATO masih ngeri dengan saham2 begitu, ikutan orami untuk jadi influencer ibu sibuk, juga pilihan bagus banget. Toh medsos bisa dibilang semuanya punya. Ga ada salahnya juga dimanfaatkan buat cari duit , biar kita sebagai wanita ttp bisa mandiri ;)
Mba Fanny keren. Thumbs up buat Mba.
HapusMemang ya sebagai perempuan harus punya penghasilan sendiri. Jadi kepala keluarga alias suami juga terasa ringan. Asal bisa bagi waktu menurut saya nggak masalah. Orami ini ternyata menyediakan tempat untuk wanita bisa berpenghasilan ya. Ah mau kepoin juga.
BalasHapusBetul, selama tetap bisa bagi waktu dan bagi fokus, semoga bisa menjadi berkah bagi diri dan keluarga dari mendapatkan penghasilan melalui peluang bekerja dari rumah begini.
HapusWow.. cuma minimal 200 followers saja sudah bisa gabung di orami ya kak Acha.. senang sekali rasanya. Jadinya bisa ikut membantu bekerja dari rumah. Apalagi saat pandemi begini kita pasti terdampak meskipun tidak terlalu besar.
BalasHapusIya nihh buat yang main medsosnya ngga getol banget bisa yaa nih jadi rujukan Orami-nyaa. MasyaALlah masih banyak peluang di tengah pandemi kayak gini jadi ikut seneeeeng
HapusKak Aku setuju dengan 2 tiang yang lebih kuat ketimbang 1 tiang itu. Cuss lah download juga biar dapat nambah Wawasan, pengalaman serta penghasilan sendiri
BalasHapusCuss Mba yuuukkk.
HapusAku pernah bangettt kak ngerasain galau pengen tetap 'sibuk' apalagi sebelum menikah udah terbiasa berpenghasilan.
BalasHapusTapi memang setiap orang punya prioritas nya sendiri ya sesuai dengan visi yang dimiliki dalam rumahtangga.
Tentang orami, menarik sekali. Beraktivitas tapi tidak meninggalkan fitrah dan kewajiban emak dirumah ya
Betul, pada akhirnya, setiap rumah tangga punya visi dan misinya masing-masing. Hanya sebagai istri maupun suami, jangan sampai menjadikan urusan mengurus rumah tangga sebagai tugas dari salah satu pihak saja.
HapusSukaaa banget baca artikelnya Ka Acha ini,, jd penyemangat buat working mom macam saya. Work life balance, multitasking, dan yang penting sm pasangan dan anak tetap lekat yaa
BalasHapusTerima kasih banyak Kak Mia. Semangat selalu ya Kak.
HapusSetuju kalau ibu punya penghasilan sendiri itu bikin dia bisa aktualisasi diri, dan mengembangkan potensi yang pastinya akan membuat dia bahagia nanti.
BalasHapusSenangnya ada lagi peluang bekerja dari rumah dari Orami. Bsa nih dicoba:)
Silakan Mba. Mana tahu bikin hati dan dompet senang.
Hapushuhuhu ngiriiii
BalasHapuskarena kemajuan dogital memungkinkan ibu rumah yangga leluasa kerja dari rumah
gak harus keluar rumah
sehingga semua urusan rumah tangga bisa tetep kehandle
Perkembangan teknologi begini memberi dampak positif tersendiri ya Ambu, Semisal kita yang jadi bisa menulis di blog, eh ternyata bisa dapat tambahan cuan juga jadinya.
HapusSetuju banget, perempuan itu kalau punya penghasilan sendiri jadi makin PD, mampu mengekspresikan dirinya juga.
BalasHapusSaya jadi makin semangat jadi ibu bekerja. Kadang memang kepikiran rasa bersalah. Tapi mau gimana lagi, Alhamdulillahnya kalau weekend bisa full sama anak.
Semoga semangat selalu ya Mba. Mau Ibu Rumah Tangga atau pun Ibu Bekerja, sama saja tantangannya. Semangat.
Hapusboleh juga nih...
BalasHapusSoalna follower saya juga dikit.
Saya pengen juga punya pemasukan juga
Semangat selalu ya Mba. Ada kok projek di Ibu Sibuk yang tanpa minimal follower.
HapusWah mantap ni kak Acha jadi Ibu Sibuk Influencer Orami
BalasHapusIni yg buat ibu ibu tetap produktif meski di dalam rumah
Terima kasih banyak Mba.
HapusSetuju kak, perempuan juga harus bisa memiliki penghasilan sendiri. Biar nggak bingung kalo tiba2 ada kebutuhan nggak terduga saat suami lagi nggak ada d rmh
BalasHapusPaling nggak bisa mem-back-up berbagai kebutuhan nggak terduga biar kalau bisa sih, nggak sampai berhutang sama orang lain.
HapusAk7 juga mau ikutan ini kak Acha. Meski sekarang lebih bnyk menghabiskan waktu di rumah. Tapi rasanya beda kalau bisa produktif dan punya penghasilan sendiri.
BalasHapusAyo Mba Rika. Mana tahu malah bikin skill makin terasah dan hati selalu gembira.
HapusSaya sudah daftar Mbak
BalasHapusBismillah makin senang bekerja dari rumah karena Orami IbuSibuk ini
Semoga mbak juga senantiasa mendapatkan pendapatan berlimpah dan barokah dari IbuSibuk
Bismillah. Semangat ya Kak Amma.
HapusHihi maafkeun baru tahu informasi tentang Orami yang membuka peluang untuk IRT. Wah semoga saya bisa bergabung ya mba, makasih infonya.
BalasHapusSama sama, semoga bermanfaat ya.
Hapussaat sekarang beneran gampang untuk mencari peluang tambahan apalagi sekarang semuanya sudah dikerjain online.
BalasHapusGampang dapat cuan dong!
Yes. Asal ada niat kuat dan kemauan saja sih ya Bang.
HapusPerempuan perlu berdaya, karena banyak skill yang bisa ditingkatkan, apalagi berdayanya dari rumah pun bisa ya kak
BalasHapusBetul. Rugi dan sia-sia rasanya kalau menggantungkan diri sepenuhnya kepada orang lain, pasangan misalnya. Kalau si doi jatuh, paling nggak posisi kita bisa menopangnya agar keluarga tetap dalam keadaan yang minimal, nggak kelelep lah ya.
HapusSekarang ibu ibu bisa mendapatkan penghasilan dari rumah. APalagi ini bisa dikerjakan online jadi ada tambahan cuan dong!
BalasHapusYap Bang. Jaman yang makin modern rupanya membuka banyak kesempatan untuk cari cuan ya.
Hapusaku juga baru gabungnih sama orami harapannya sih akuingin bis abanayk belajar di sana mengingat jaku uga baru terjun di dunia digital. aku kemrin ikut yang webinar personal branding menarik nih
BalasHapusSemangat ya Kak Hamim.
HapusWork balance ini penting banget bagi ibu rumah tangga. Mencari penghasilan untuk keluarga juga hal yang baik untuk dilakukan. Namun aku juga sering lihat sih ada yang justru mengejar femes sedangkan anak-anaknya butuh perhatian lebih.
BalasHapusSemoga kita bisa memilah yang sesuai kebutuhan tanpa mengesampingkan keluarga.
Semoga kita bisa memilah mana yang sebaiknya dikejar dan mana yang bisa nanti dulu ya Kak. Bagaimana pun, anak anak yang bahagia dan mendapat cukup perhatian itu, lebih dari segala cuan yang bisa didapat para ibu dari rumah saja.
HapusSemoga kita walau bekerja dari rumah, tetap bisa bahagia dan dijauhkan dari tetangga atau kerabat yang julid. Otw nyobain Orami, thx 4 sharingnya mbaaa
BalasHapusKalau tetangga sama kerabat julid sih sepertinya ada saja deh Mba. Mau ditolak gimana juga, nggak pernah nggak terdeteksi yang begini tuh.
HapusKalo aku ntar dah jadi ibu rumahan, keknya masih terus ngeblog deh. Bekerja dari rumah, gak repot-repot masuk kantor. Malah bikin kantor sendiri di rumah wkwk
BalasHapusSemangat selalu ya Mba.
HapusPeluang dari rumah buat ibu rumah tangga yang menjanjikan nih. Aku juga udah download kak, udah mulai ikutan campaign nya. Bismillah menjemput rejeki bersama IbuSibuk Influencer nih 😍
BalasHapusSemangat berselancar di fitur Ibu Sibuk Influencer ya Mba.
HapusDulu mikirnya kalau tingga di rumah saja gak bakal dapat penghasilan lagi. Paling cuma dari suami saja tapi maa syaa Allaah ya sekarang sudah banyak peluang kerja buat IRT seperti saya apalagi sudah ada juga aplikasi seperti Ibu Sibuk Influencer by Orami ini yang sangat memungkinkan kita buat dapat cuan walau dari rumah saja
BalasHapusMemang kemajuan jaman ngasih banyak peluang bekerja dari rumah yang bikin para perempuan seperti kita jadi tetap bisa berkarya dan berdaya ya Mba. Enaknya, tanpa perlu meninggalkan anak-anak dan suami juga.
HapusSekarang makin banyak ya peluang buat para ibu untuk tetap eksis dan mandiri, bisa berkarya tanpa meninggalkan keluarga. Aku jadi penasaran sama aplikasi yang satu ini, cuzz install juga aah.
BalasHapusCuusss Mba Marita.
HapusTantangan bekerja di rumah tuh luar biasa banyak godaannya tapi kalo dapet cuan hepi banget hehe, apalagi kalo bisa kutan ibu sibuk inflencer bisa nambah penghasilan nih
BalasHapusIya sih, tantangannya sungguh bikin kadang mau mwek, tapi kalau ingat bisa dapat cuan ya ujungnya senang juga. Tantangannya sih, tetap menjaga fokus ke urusan prioritas, dan juga work life balance.
HapusPeluang yang sangat bagus ya, Kak. Jadi ibu-ibu tetap bisa berkarya dari rumah. Insyaallah, bisa untuk aktivitas agar tetap balance antara kewajiban mengurus keluarga dengan hak diri untuk eksis.
BalasHapusBetul sekali Mba. Semoga.
HapusAku juga udah bilang sama anak perempuanku, padahal dia masih usia 12 tahun hahaha. Ntar kalo udah nikah kudu bisa cari uang sendiri, kerja dari rumah pun ga masalah...
BalasHapusMantap sekali Mba.
HapusBetul. Bagaimana pun, jangan jadi perempuan yang hanya berpangku tangan karena itu nggak enak banget. kalau bisa support keuangan rumah tangga juga, kenapa nggak. Apalagi kalau pekerjaannya bikin tetap bisa menjaga dan membersamai anak-anak di rumah.
Aku selalu inget pesan abangku, katanya sebagai cewek aku harus memiliki banyak kemampuan, karena jika aku jadi Ibu RT, maka aku tidak kesulitan untuk mencari penghasilan tambahan untuk keluarga.
BalasHapusAku baru mengetahui tentang Orami, ternyata banyak peluang yang bisa kita dapatkan yaa. Terima kasih untuk infonya Kak ^_^
Hebat sekali abangnya Mba Ova. Betul, semoga banyak perempuan yang tetap mau mengembangkan dirinya biar tetap bisa mandiri walaupun sudah jadi istri.
HapusAkh sudah bergabung di IbuSibuk dan udah ajak teman buat ikutan juga. Seru banget pastinya dapat duit
BalasHapusMantap nih Mba Alida.
HapusAq setuju kak, seorang ibu rumah tangga juga harus produktif menghasilkan karya apalagi cuan. Asal kita nya juga harus pintar membagi waktu jangan sampe ada yang terbengkalai
BalasHapusBetul, pintar membagi waktu dan membagi fokus pada prioritas adalah kunci.
HapusWah keren juga program Ibu Sibuk, tapi daku masih kuliah 😂 setiap kali melihat blogger dari kalangan ibu ibu, selalu terlihat wahh, walaupun saya sekarang bisa dibilang wanita mandiri, tapi gatau kalo udah nikah nanti gimana wkwk terkadang pola pikir bisa berubah, tapi beberapa poin di artikel ini telah menjadi dorongan sekaligus pengingat 😍
BalasHapusSemangat ya. Semoga tulisanku ini memberi manfaat buatmu.
HapusBener banget kalau multitasking itu bukanlah sesuatu yang membuat nyaman. Pekerjaan di kantoran aja kalau multitasking pasti capek lho. Makanya kehadiran aplikasi origami ini lumayan sih menghibur juga sekaligus bisa menghasilkan. Ada kerjaan tambahan plus dapat sesuatu.
BalasHapusNah iya Mas, apalagi kalau pekerjaan di rumah sampai multitasking, khawatir blank dan malah membahayakan anggota keluarga.
HapusHuaah aku udah daftar Ibu Sibuk tapi belum pernah ikut campaign nyaa hehe. Masih beradaptasi. Btw sepakat bangrry soal ibu "harus" berpenghasilan sendiri bukan soal rupiahnya tapi aktualisasi diri.
BalasHapusBetul Kak Visya. Bukan soal jumlahnya sih, tapi aktualisasi diirnya saja dulu.
HapusYa ampuuun makin kesini makin banyak aja aplikasi yg sesuai kebutuhan ummat. Ibu Sibuk, ahaik..aku suka namanya
BalasHapusNamanya ngasih kesan tersendiri gitu ya.
HapusIdaman ibu-ibu banget nih aplikasinya kak.
BalasHapusSelain dapet uang tambahan, juga bisa dilakukan tanpa ganggu waktu bersama anak ya
Betul. Impian banyak perempuan yang memilih jadi Ibu Rumah Tangga nih. Tetap bisa berpenghasilan tanpa meninggalkan anak untuk bekerja kantoran.
HapusSetuju banget kalau perempuan harus punya penghasilan sendiri. Ini kealamin sama keluarga aku sendiri, ketika kakak-kakak cowok meninggal ini kakak-kakak iparku kebingungan :(
BalasHapusIya Teh, sedih Acha bayanginnya. Makanya, bagaimana pun, walau sudah menikah, perempuan tetap harus mengembangkan dirinya, skill-nya, dan tetap berdaya. Poin plus kalau bisa mendapat penghasilan dari berbagai kegiatan yang disukainya, dan tanpa meninggalkan keluarga untuk rutin bekerja.
HapusSaya pribadi merasa insecure kalau engga bekerja karena dari usia 25 udh kerja. Benar kata kak acha, masak mau beli printilan cewek harus minta suami. Tapi usia skrng malah kok inginnya resign
BalasHapus