Bermain Dengan Creative Art Series Faber Castell

Pelonggaran aktivitas memang mulai terlihat, dimana kebanyakan orang sudah merasa agak leluasa berkunjung ke mall dengan membawa anak yang berusia di bawah 12 tahun, misalnya.

Saya paham, betapa berada di rumah terus dan membatasi anak untuk beraktivitas di luar dengan alasan, “eh, di luar lagi banyak virus bla bla bla lho” secara berulang, bisa membuat si kecil saya ngambek. Maka mengajaknya bermain dengan creative art series faber castell, misalnya, menjadi pilihan terbaik bagi saya dan si partner.

 

Ya … bayangkan. Saya yang sudah besar saja, bosan banget kalau sedari pagi ke malam dan terus berulang setiap hari, hanya melihat dinding dalam rumah. Berjalan mondar-mandir dari kamar tidur ke ruang tengah lalu ke dapur, sesekali masuk ke ruang kerja, kemudian ke kamar mandi, dilanjut ke balkon atas untuk menjemur atau mengangkat jemuran. Repeat. Bagaimana dengan anak-anak?

Sebagai anak besar, pelarian saya sih biasanya menonton drama atau film melalui platform streaming. Sekali waktu ya membaca buku dan memilih untuk nggak mengambil pekerjaan dulu jika badan sedang merasa lelah. Ada pula masa dimana saya memberi jeda kepada diri saya untuk puasa gadget, biar saya nggak terjebak nomophobia karena pekerjaan saya.

Sementara anak-anak saya yang masih batita dan balita ini kan, sedang masanya senang mengeksplorasi, melompat, berlarian sana-sini. Pandemi benar-benar menjadikan keduanya bertumbuh tanpa sering bisa merasakan asyiknya bermain di luar rumah, seperti saya dan si partner di masa kecil.

Ada sekali waktu saya membawa keduanya bermain layang-layang, menikmati hembusan angin. Ada pula waktunya saya dan partner bisa mengenalkan pantai pada keduanya saat staycation di Anyer. Tapi, kegiatan begini kan nggak bisa sering-sering. Akhirnya, banyak sesi bermain yang saya dan partner kulik bersama untuk duo ganteng kesayangan.

Manfaat Bermain Bersama Anak

Pada 28 September 2021 lalu, saya mengikuti sebuah webinar yang digelar oleh Faber Castell. Acara ini menghadirkan Yohana Theresia, M.Psi., Psikolog dari Yayasan Heart of People.id sebagai salah satu pembicaranya. Webinar yang bertajuk “Soft Skill Apa yang Diperlukan di Abad Digital?” membuat saya bersemangat untuk selalu menyediakan waktu bermain bersama si kecil.

See? Bukan hanya orang dewasa saja yang merasa terjebak karena harus lebih banyak beradaptasi dengan kebiasaan baru. Menoleransi keadaan dan berjuang menghadapi tantangan agar orang-orang tersayang tetap aman dan sehat.

Soetikno, Agustina, Verauli, dan Tirta (2020) menemukan bahwa terdapat peningkatan masalah perilaku dan emosi yang muncul pada anak akibat paparan stres di masa pandemi Covid-19. Nah kan, bukan hanya orang dewasa saja lho yang kesehatan mentalnya perlu diperhatikan. Ka Acha sepakat sih sama apa yang Kak Yohana sampaikan sepanjang webinar.

Maka, bermain bersama anak sebenarnya bisa menjadi salah satu jalan untuk mengurai benang kusut dan meredakan badai di kepala, alih-alih saya – juga kamu yang sudah berkeluarga – merasa tertekan dengan keterbatasan ruang gerak yang mau nggak mau harus diterima, dinikmati.

Saya dan partner setuju untuk nggak terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing, apalagi memberikan gadget secara berlebihan hanya agar si kecil tetap tenang. Kami melihat sisi lain dari pandemi ini sebagai rejeki, ketika ada cukup waktu luang untuk bisa terus membersamai si kecil bertumbuh-kembang. Ya kan siapa lagi teman main si duo ganteng kalau bukan mama dan papanya, coba?

Jadi, rangkuman dari manfaat bermain bersama dengan si kecil adalah :

Bermain Kreatif Dengan Creative Art Series Faber Castell

Paparan lain yang Kak Yohana sampaikan, bahwa kreativitas menjadi salah satu keahlian yang nggak akan lekang oleh masa, bahkan bisa menjadi peluang besar jika dikembangkan terus-menerus, demi menghadapi banyaknya tantangan di abad digital.

Kelak, mungkin kehidupan manusia akan banyak dimudahkan oleh robot. Berbagai pekerjaan yang dulunya dilakukan sama kita, satu per satu mulai digantikan oleh benda bergerak yang tersusun dari kabel-kabel, dan diprogram sedemikian rupa. Sudah mulai terlihat sih, sesederhana mau ketemuan saja bisa lewat zoom seperti di acara dari Faber Castell kemarin.

Saya jadi teringat sama karakter Doraemon nih jadinya. Doraemon yang hadir dari masa depan, sering memberikan berbagai peralatan canggih kepada Nobita. Kalau diingat semua alat-alat yang keluar dari kantongnya, sering out of the box nggak sih? Bahkan anime dan komik Doraemon karya Fujiko F. Fujio ini nggak lekang oleh waktu, tetap dicintai oleh anak-anak dan orang dewasa. Apakah kehidupan kita akan secanggih latar masa depannya Doraemon?

Begitulah … kreativitas yang ditelurkan melalui sebuah karya, bisa bersaing dengan perjalanan jaman. Sebab kreativitas merupakan kemampuan untuk memproduksi atau mengembangkan suatu karya asli, ide, teknik, atau pemikiran. Cara menjawab tantangan dengan unik. Sesuatu yang kalau di drama Thailand Voice in the Rain, diungkapkan sebagai “karya” yang spesifik. Walau ditiru, tapi esensinya nggak akan pernah terbawa oleh penirunya.

Maka, orang-orang kreatif biasanya sering memaknai sebuah masalah dengan sudut pandang yang berbeda dan unik, sosok yang berani menghadapi risiko, sering menyajikan ide dengan cara berbeda, dan tahan banting dalam menghadapi masalah. Siapa sih yang nggak mau, kelak si kecil tumbuh dan berkembang jadi diri yang kreatif untuk menghadapi kejutan di abad digital?

Sementara, menurut Kak Yohana, ada banyak sekali jalan yang perlu ditempuh para orangtua, demi membentuk si kecil memiliki jiwa kreatif. Catatan pentingnya, ternyata menjalani prosesnya kelak nggak akan mudah, dan butuh banyak kelapangan hati, juga terus-menerus belajar sepanjang membersamai si kecil.

Ada beberapa catatan yang dihadirkan oleh Kak Yohana, yaitu :

Nah, salah satu poin yang ingin Ka Acha garis bawahi dari apa yang disampaikan Kak Yohana di atas adalah tentang menjadi contoh “orang kreatif” kepada si kecil, juga memberinya kebebasan. Salah satu cara yang masih suka Ka Acha lakukan ya dengan mewarnai bersama. Si kecil dengan buku mewarnainya sendiri, sementara saya dengan buku mewarnai untuk orang dewasa.

Berbagai mainan edukasi pun sering dijadikan pilihan. Rupanya, ada 4 jenis mainan edukasi anak nih yang bisa dijadikan pilihan untuk mengembangkan karakter kreatif dalam diri anak.

• Alternate Used Task yaitu bermain dengan benda apa saja yang ada di sekitar. Semisal, memanfaatkan penghapus bukan hanya untuk menghapus, melainkan dijadikan sebagai mainan yang bisa disusun, dan lain sebagainya.
• Guided Fantasy melalui berbagai buku cerita dan dongeng. Seringnya kegiatan ini akan membuat anak-anak ikut berimajinasi, tentang berbagai tokoh yang dikisahkan. Bisa membangun kedekatan bareng orangtua juga nih kalau dirutinkan.
• Open Ended Toys termasuk ke dalam jenis mainan serupa puzzle atau mainan bongkar pasang lainnya.
• Exposure to Art Creativities seperti melakukan berbagai eksperimen yang berhubungan dengan seni, seperti paket Creative Art Series yang diluncurkan oleh Faber Castell nih.

Beberapa waktu lalu, saya dan si kecil tersenyum puas setelah sukses membuat jam dinding yang bisa menyala dalam gelap, Glow in the Dark Clock dari Creative Art Series dari Faber Castell lho. Ada kepuasan tersendiri karena merasakan rasanya memegang kuas dan mengoleskan cat akrilik bercampur bubuk glow in the dark di atas penampang kayu bulat yang sudah disediakan. Puas dan berkesan. Begitulah akhirnya sesi bermain kemarin kini menjadi bahan obrolan seru di rumah.

Bukan hanya berkreasi membuat jam dinding nih yang dihadirkan sama Creative Art Series Faber Castell. Ada banyak lagi yang bisa kamu pilih, jika sedang ingin berkreasi sendiri, atau bersama si kecil di rumah. Kesemua produknya bisa kamu dapatkan di official acoount dari Faber Castell yang ada di Tokopedia atau Shopee. Langsung di-klik saja link-nya ya.

Rangkaian produk Creative Art Series-nya bukan hanya Glow in the Dark Clock saja lho. Product Spv Faber-Castell International Indonesia, Harsyal Rosidi mengatakan bahwa Produk Creative Art Series ke-2 merupakan kelanjutan produk Creative Art Series yang pertama kali diluncurkan pada tahun lalu. Jadi, banyak pilihan produk yang bisa kamu coba mainkan bersama si kecil.

Orang Dewasa Juga Perlu Tetap Bermain

Jika kamu beralasan bahwa bermain dengan Creative Art Series Faber Castell ini hanya untuk anak-anak saja, bagi Ka Acha sih, nggak juga. Bahkan berbagai produk lain keluaran Faber Castell pun masih saya gunakan untuk me time.

Sya percaya, orang dewasa yang masih sesekali memanfaatkan waktu dengan bermain, telah memberikan dirinya kesempatan untuk menjadi diri yang kreatif. Persis seperti apa yang sudah Ka Acha singgung, tentang menjadi sosok yang ditiru dan diteladani anak-anak kreatif ya, orangtua yang kreatif pula.

Bermain permainan yang disukai, bisa membantu meringankan stres, apalagi saat di rumah saja karena pandemi. Bermain rupanya juga bisa meningkatkan fungsi otak. Kegiatan seperti ini juga membantu menjaga memori lho.

Nggak perlu merasa kalau bermain hanya keseharian anak-anak saja. Bermain bisa membuat seseorang merasa enerjik dan muda. Hayo … siapa yang mau tetap awet muda?

Jadi … yuk tetap luangkan waktumu dengan memilih berbagai permainan yang bukan hanya bisa dimainkan bersama dengan anak-anak, atau mungkin kamu bisa menikmati sesi bermain sendiri untuk mengurai stres dan mengembangkan jiwa kreatif kamu. Yuk bermain dengan creative art series Faber Castell.