Novel Fantasi Majava : Sebuah Dunia Berlatar Lokal Sunda

Cara Membiasakan Membaca Buku

Bagaimana sih cara membiasakan membaca buku, Ka Acha?

Sejak sebuah pertanyaan yang bernada mirip seperti di atas, terakhir kali mampir untuk saya saat sedang mengisi sesi Selangkah Lebih Dekat Dengan (SLDD) pada suatu selasa malam di Whatsapp Group Mom Academy Bogor, membawa saya untuk merenung kembali dan mengingat-ingat, apa sih yang mendorong diri saya untuk tetap menyukai membaca hingga kini?

 

Sebelum lanjut, Ka Acha mau jujur dulu kalau tulisan ini di tulis kembali dan di-update pada 3 Desemebr 2021 ya. 

Lanjut.

Ya … membaca buku adalah salah satu kebiasaan baik, bukan? Ada banyak sekali manfaat yang bisa dinikmati, jika membiasakan diri untuk melahap berbagai bacaan. Ah … bukankah, Rasulullah saja, pertama kali mendapatkan perintah iqra’, bacalah, pahamilah? Lalu, mengapa di saat bahan bacaan sudah banyak bertebaran dan kemudahan mengakses informasi semakin gampang, hal begini malah disepelekan?

Baiklah, sebelum lebih jauh memberikan sumbangan ide agar kamu makin senang dan nyaman membaca, ada baiknya kalau Ka Acha ceritakan dulu sedikit tentang manfaatnya ya.

Manfaat Suka Membaca

Sebenarnya, jika pun kamu masih termasuk pembaca pemula alias bukanlah seseorang yang sudah cukup banyak membaca buku seperti para bookstagram, booktouber, bookblogger, tanpa kamu sadari, manfaat dari hobi membaca ini akan terbawa dalam keseharianmu lho.

 

Menambah wawasan dan pengetahuan. Rasanya poin ini seperti harga yang akan selalu kamu dapatkan dari segala informasi yang kamu lahap, terutama jika sudah melalui proses kurasi oleh para kurator, sebut saja buku-buku keluaran penerbit. Penerbit mayor sih, terutama.

Aih, aku sukanya baca novel, Ka Acha.

Eits, siapa bilang kalau dari tulisan fiksi, nggak ada wawasan atau pengetahuan yang bisa kamu dapatkan? Walau genrenya masuk ke dalam ranah fantasi sekali pun, biasanya penulis-penulis yang sudah menelurkan karyanya melalui jalur penerbit mayor, telah melalui proses riset atas karyanya. Paling nggak, mereka bisa membangun karakter tokohnya dari sesi mengamati sekitarnya terlebih dahulu.

Selain itu, manfaat membaca yaitu menambah kosakata. Poin yang ini paling terlihat ketika menjadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan bersama anak-anak. Si kecil akan bisa menyusun kata dan kalimat dengan kosakata yang bisa jadi nggak terbiasa digunakan dalam keseharian, eh … tapi dia tahu lho.

Bagaimana dengan anak besar seperti kamu dan Ka Acha? Tentunya terasa sekali setiap kali kamu sedang berbicara, atau menulis sederhana, misalnya. Rangkaian kata yang membentuk kalimat, seringnya terasa lebih mengalir. Kayanya kosakata yang kamu miliki, memberi pengaruh yang nggak bisa disepelekan juga.

Selanjutnya, senang membaca dianggap sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan kualitas memori, atau mari sebut saja dengan “menjaga ingatan”.

Ya … bisa dibilang demikian. Sebab sepanjang proses membaca, untaian kalimat bisa membawa pembacanya untuk turut memikirkan, mengimajinasikan, bahkan menyelidik atas informasi yang sedang dinikmati. Mengasahnya menjadi tajam dan mampu menelaah secara mendalam dengan menggali lagi ingatan pada informasi yang telah lalu.

Tanpa disadari, bacaan semisal buku fiksi, sering turut memengauruhi suasana hati juga lho. Sama seperti tontonan, tetapi rupa karakter tokoh, suasana, dan lain sebagainya, ikut dibangun dalam diri pembacanya. Toh, terutama di ranah fiksi, pembaca bisa juga mengembangkan karakter yang sedang dibacanya. Dan penulis dianggap berhasil nih kalau sudah bisa membuai pembaca dengan sebegininya.

Menjadikan dirimu sosok yang menganalisa sebelum lekas menyampaikan kesimpulan, juga dianggap sebagai salah satu manfaat baik dari senang membaca buku. Pengetahuan dan wawasan akan lekas saling memanggil, setiap kali kamu mendalami suatu informasi yang baru. Kamu juga akan belajar untuk lebih berempati, sebelum berkomentar pada sesuatu yang sedang hits atau viral, misalnya.

Ah ya, salah satu keasikan lagi yang saya nikmati dari hobi membaca, terjadi setiap kali saya dipertemukan oleh teman-teman yang punya kesukaan sama. Erat dan lekat saja, setiap kali saya dan dia mengobrol, walau seringnya bahasan saat chit-chat melompat-lompat a.k.a gaje.

Baiklah, yuk lanjutkan ke inti pembahasan saja.

Cara Membiasakan Diri Suka Membaca

Kesenangan dari membaca itu, serupa dengan hobi lainnya, sulit kalau dipaksakan. Seseorang perlu membuka kunci segel dari dirinya sendiri dulu. Kenali dulu, apa sih yang kamu sukai? Bahasan apa yang bisa langsung membuatmu tertarik? Kamu merasa nyaman saat membaca bacaan yang seperti apa, penuh gambar atau huruf semua?

 

Kamu juga bisa memulai dari menikmati bacaan lewat gawai, atau malah langsung dari buku fisik. Nggak apa-apa dimulai saja senyamannya kamu.

Mulai Dari yang Kamu Sukai Dulu

Nggak masalah lho kalau kamu masih suka baca komik walaupun kamu sudah sebesar sekarang ini. Memangnya, ada yang pernah bilang kalau komik hanya untuk anak-anak dan remaja? Lha … komik dengan kode 17+ saja ada banyak kok.

Lalu, siapa coba yang berhak marah ketika kamu masih sangat tertarik menikmati teenlit walau kamu sudah menikah. Ada yang salah? Para penulis teenlit saja, banyak lho yang sudah nggak remaja lagi.

Nah, bagaimana dengan buku non fiksi nih Ka Acha? Ini dia. Selera dan minatmu akan menentukan, seberapa betah kamu menikmatinya, bahkan sampai menamatkannya beberapa kali. Semisal, buku tentang belajar SEO untuk Blogger, tentu jika kamu memang sedang mendalaminya, kamu bisa lekas terbuai dan mulai menamatkannya.

Begitulah cara kerja dari mantra “senang membaca buku”. Segalanya dimulai dari dirimu sendiri dulu. Nggak perlu dipaksakan. Nikmati saja pelan-pelan, dan jadikan dirimu jatuh cinta dengan cara yang nyaman.

Buat Suasana Membacamu Nyaman

Pssttt … kasih tahu Ka Acha dong, biasanya kamu senang membaca buku dimana? Di kamar tidur sambil selimutan? Di sofa yang empuk sambil menyeruput teh hangat? Di commuter line saat sedang dalam perjalanan? Ayo ayo … coba sebutkan tempat ternyamanmu, di kolom komentar ya.

Sepanjang saya membiasakan diri untuk mulai membaca apa saja setiap hari – saya nggak selalu menargetkan untuk melahap satu buku dalam kurun waktu tertentu kok – saya menyadari, kalau kondisi yang kondusif akan membuat saya berdekatan lebih lama dengan bacaan yang saya inginkan.

Tapi … suasana begini tuh, bukan ditunggu, tapi diciptakan, dimunculkan, dikondisikan. Kalau nyatanya kamu nggak bisa melewatkan waktu dengan membaca buku fisik karena banyak gangguan dari si kecil – ups, pengalaman pribadi banget ini – bisa diakali dengan membaca melalui platform membaca yang bisa disambangi secara daring.

Mulai saja dulu.

Punya Target Membaca Pribadi

Kamu sebal ya, tadi saya bilang kalau saya sendiri nggak punya target membaca dalam kurun waktu tertentu. Hihihi ….

Iya, memang saya nggak punya. Hanya saja, target saya berpindah kepada sebuah janji, “tamatkan bacaan ini sebelum pindah ke yang lain”. Maknanya, saya nggak punya target waktu, tapi ada target untuk menyelesaikan membaca suatu bacaan.

Ah ya, saya sampai membuat akun Instagram khusus berisi perjalanan membaca saya yang – iya Ka Acha ngaku kalau saya pembaca yang lelet – menjadikan saya malu sendiri kalau nggak diisi setiap bulannya. Nama akunnya, @bacha.santai dan terkoneksi sama label baca di Taman Rahasia Cha ini. Yuhu … saya mulai “memaksa” diri sendiri dengan cara begini, demi berhenti jadi tsundoku alias si penimbun buku.

Lagian, sayang sih rasanya kalau membaca buku hanya setengah-setengah begitu. Pengetahuan yang didapatkan seolah nggak utuh. Malu juga kalau saat ada yang membahas bukunya, lalu saya ikut nimbrung, eh … tahunya saya nggak nyambung karena nggak menghabiskannya sampai halaman terakhir.

Punya Teman yang Suka Membaca

Berjuang sendirian itu nggak enak. Betul?

Ada kutipan yang mungkin sering juga kamu dengar. Correct me if I am wrong ya. “Jika kita berteman dengan penjual minyak wangi, maka insya Allah kita juga akan ketularan wanginya.” Sehingga, memilih teman dekat juga mau nggak mau akan sedikit banyak memberikan pengaruhnya dalam keseharian dan kehidupan seseorang.

 

Menjalin pertemanan dengan seseorang yang sama-sama suka membaca, banyak asiknya lho. Bayangkan saja, akan ada masanya kamu bisa berkunjung ke event buku semisal Patjar Merah, atau Big Bad Wolf, lalu banyak menghabiskan waktu di sana sambil memilah-milih buku yang ingin kamu beli. Duduk berdampingan pada suatu sesi diskusi buku. Aih, menyenangkan, bukan?

Ayo … Jangan Menyerah Menjaga Nyala Semangat Senang Membaca

Namanya juga hobi yang sedang dibiasakan alih-alih tergoda akan manfaatnya yang baik bagi perkembangan pribadimu. Akan ada saja masanya, rasa bosan menyerang tanpa bisa dihadang. Ia menghambat kamu mencapai mode nyaman untuk menikmati bacaan. Kamu jadi jenuh, bahkan bisa sampai ke tahap nggak punya keinginan kuat, eh … apa sampai ke level muak?

Nggak masalah. Nggak apa-apa.

Bukankah sesuatu yang terlalu rutin, ada saja momentumnya ia menjadi kegiatan yang nggak lagi menyenangkan? Monoton. Nggak memancing ketertarikan.

Liburlah sebentar. Nggak perlu bersusah-payah kamu paksakan. Cari tontonan seru, atau jalan-jalan dan family time. Apa saja, pokoknya bisa bikin mood baikmu tetap terjaga.

Nggak perlu ketar-ketir kalau kamu nggak bisa sama seperti temanmu atau orang lain. Saingan terberatmu bukanlah sesiapapun, melainkan hanya dirimu sendiri. Maka demikianlah cara membiasakan membaca buku sampai kamu benar-benar menjadikannya napas keseharianmu. Alirkan semangatnya, sesuaikan dan selaraskan dengan segala yang berotasi pada dirimu sendiri. Yakin, kamu bisa.


Komentar

  1. Gue biasanya baca buku gak langsung gue habisin sampe halaman terakhir. Nyicil. Misal untuk jam ini gue baca bab 1 sampai bab 2 aja. Soalnya gue bukan tipe yang terlalu kuat untuk mandang buku terlalu lama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ... masih mending ... daripada aku yang kalo udah baca buku bisa seharian. Keren.

      Hapus
  2. untuk yang cara terakhir itu yang sama sekali gak pernah aku lakuin hehe. tapi kayaknya perlu dicoba..

    Nice :)

    Salam kenal ya, aku blogger dari Malang ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo, salam kenal juga Fathur. Semoga terus semangat nge-blog nya ya.

      Hapus
  3. Kalu gue sih lumayan suka baca, tapi susah ngatur waktunya aja, nih~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga susah ngatur waktu, tapi seringnya aku paksain buat baca belakangan ini.

      Hapus
  4. Aku gak pernah bikin mind mapping abis baca buku, Cha. Harus dipraktikkan nih :D

    BalasHapus
  5. Aku malah g pernah buku, nista banget.. Sempet kemarin mampir gramed dan dapet 2 buku. Tapi sampe sekarang g dibaca2.

    Btw contohin map mapingnya dongs..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduw ... semoga bukunya segera dibaca ya.

      Mind mapping sederhananya, kalau baca buku fiksi, ide ceritanya aku gambarin dan coret coret di kertas gitu, sebelum aku iseng nulis review ala ala di Goodreads.

      Hapus
  6. menemukan tempat dan suasana yang pas emang perlu mbak, soalnya itu akan membentuk mood. nah... membaca itu tergantung mood. dan, yak... inovasi mataharimall merupakan refrensi tersendiri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yak banget Jev. Tempat membaca itu menentukan mood emang. Ok ... yap, kamu menangkap maksud dari postingan ini. Tosss.

      Hapus
  7. mencari tempat menyenangkan, saya setuju. terakhir baca buku malah ditempat rame kalau saya mbak haha. Sama di tisera, itu tempat nyaman buat sayabaca buku, buku yang udah dibuka plastiknya :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walah ... hihihi ... aku agak kesulitan membaca buku di tempat ramai.

      Hapus
  8. wiii makasih tipsnya ya mba..
    bener banget nih..

    BalasHapus
  9. Duh saya membaca buku bisa jadi sudah terlepas dari tips yang mencari tempat yang menyenangkan mbak. Saya pernah baca di keramaian kereta, angkot, hingga bus. Serasa saya punya dunia sendiri ketika itu haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, kamu keren banget Awaldi, bisa baca dimana saja.

      Hapus
  10. Gue gak pernah tuh mind mapping..hhehe
    Mungkin abis baca ini ikutan bikin juga.

    Betul banget ketiga tips nya,apalagi buku yg di sukai, bisa sehari untuk menghabiskan 1 buku.. hhehe

    BalasHapus
  11. tempat favorit gue pas baca buku itu di kursi malas gue. Nyaman dan efektif sebenernya,tapi tetep aja baca buku bentar,udah ngantuk, capek. Mungkin kendalanya cuman nggak ditarget aja ya.

    Ide bagus tuh bikin mind mapping. Soalnya bisa merapikan informasi-informasi yang didapat dari baca buku, biar gak berserakan di otak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah asiknya baca buku di kursi malas. Seru.

      Semoga infonya bermanfaat ya.

      Hapus
  12. kolesksi buku bacaan masih dikit sih cuman kalau e-book ama blog yang di bookmark buat di baca-baca banyak :v, kalau ane paling suka sama buku-buku sejarah apalagi yang world war 2 yang ngebahas soal NAZI dan Hitler biasa mb War addicted.

    cuman sekarang emang agak malas gitu bacanya, ini aja baru beli buku Mein Kampfnya si Hitler yang tebalnya bejibun, eh baru kata pengatarnya doang yang kebaca, kata pengatarnya aja panjang amat sumpah...

    hmm nerapin tipsnya keknya leh uga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuihhhh war addicted. Jarang lho ada anak muda yang suka buku buku sejarah.

      Semoga tips-nya bermanfaat ya.

      Hapus
  13. Gue suka banget baca-baca buku, khususnya sih yang berbau sejarah. Kalo tempat yang menyenangkan buat baca gue lebih suka yang sunyi dan seringnya sih di perpustakaan kota. Enak nyaman walaupun agak horror dikit sih LOL :'D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walah keren. Aku udah lama banget ga ke perpustakaan kota. Terakhir waktu kecil banget. Duh, jadi pengen nyobain.

      Hapus
  14. Jadi keingat dari awal tahun sampai sekarang belum megang buku apapun.
    Saya penasaran sama mind mapping dari buku. Itu seperti apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walahh ... hihihi ... ayoo dicoba dong bikin mind mapping dari buku yang kamu baca :)

      Hapus
  15. Saya masih suka baca buku. Tapi harus dalam suasana yang tenang.

    BalasHapus
  16. mind mapping ya, kayaknya terabaikan yang ini. Ngereview aja lupa-lupa nggak ingat *loh*

    BalasHapus
  17. Dulunya sih suka banget baca buku, tapi sekarang...harusnya masih juga sih,mind mapping, wah terkadang terlupakan, hihii...keren mbak tulisannya menginspirasi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Mba tetap semangat baca buku ya. Semoga tips nya juga bermanfaat buat Mba.

      Hapus
  18. Wah, penting banget nih infonya. Thanks ya Mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama Mba. Semoga bermanfaat ya infonya. Terima kasih juga sudah mampir ke blog-ku.

      Hapus
  19. sekarang saya jarang baca buku mba. seringnya online aja, kangen juga sih.

    BalasHapus
  20. keren bun,,, kunjungan balik ya kh-nizam.blogspot.com

    BalasHapus
  21. kayaknya yg belum pernah gue lakuin pas baca buku itu mapping nya deh...

    cuma baca abis itu udaah. palingan kalo novel bagus ge bikin review nya di blog

    BalasHapus
  22. sekarang udah jarang baca buku, seringnya ebook. tapi bisa lah diterapin. tapi belum pernah coba mind mapping. selama ini kalo baca ya baca aja :D

    BalasHapus
  23. Aku selalu suka.membaca mbak dan berusaha seenggaknya seminggu ada 1 buku yg dibaca. Seringnya sih novel hahhaa...biasanya sambil nunggu nasia renang ato pas waktu senggang ga ada jam ngajar benda pwetama yg aku cari paati buku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhh Mba Muna keren banget. Berarti udah banyak banget buku yang sudah Mba baca ya. Keren.

      Hapus
  24. Setujuuuu... Tempat paling nyaman membaca buku itu di kamar, di balik selimut. Hehehe.... Eh tapi saya jarang bikin mind mapping abis baca buku euy. Mau bikin ah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe ... terus sambil nyalain kipas angin biar adem.

      Selamat mencoba ya Mba.

      Hapus
  25. Mind mapping.. baru denger istilahnya XD Perlu dicoba :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat mencoba ya Cha.
      *hihihi ... balik lagi ... berasa ngomong sama diri sendiri. XD

      Hapus
  26. Aku pernah denger dari Pandji Pragiwaksono, katanya salah satu cara buat menanamkan kesukaan membaca itu emang dari hal yang disukai. Apapun yang kamu sukai, pasti ada bukunya. Gak usah dipaksain membaca hal yang sama kayak orang lain, cari aja hobimu apa atau kesukaanmu apa, lalu cari buku yang sesuai

    BalasHapus
  27. Awal-awal membaca buku itu membosankan, tapi setelah dibiasakan jadi ketagihan. Membaca buku berarti berkomunikasi dengan penulis. Kalau mind mapping Belu di coba. Biasanya setelah selesai langsung ditulis apa yang dipahami dari buku itu.

    BalasHapus
  28. Aku pernah denger dari Pandji Pragiwaksono, katanya salah satu cara buat menanamkan kesukaan membaca itu emang dari hal yang disukai. Apapun yang kamu sukai, pasti ada bukunya. Gak usah dipaksain membaca hal yang sama kayak orang lain, cari aja hobimu apa atau kesukaanmu apa, lalu cari buku yang sesuai

    BalasHapus
  29. Aku lebih suka membaca buku saat suasana tenang. Duduk santai dengan secangkir kopi sebagai teman. Apalagi yang dibaca novel fiksi. Wuih...

    Aku bisa berjam-jam tu demi menamatkan cerita fiksinya, Kak. Hehehe

    BalasHapus
  30. Anakku yang cewek minat baca buku (buku dalam bentuk fisik) nya kecil sekali, jadi tips dari Kak Acha ini sangat berguna sekali untuk saya coba sampaikan dan terapkan padanya. Anakku hobi baca komik. Nah, baca komik kan beda dengan baca novel. Kosa kata yang ditemui tak sebanyak yang bisa didapatnya dari novel. Tapi saya nggak larang dia baca komik sih, saya biarkan saja, selama dia suka, tak masalah. Siapa tahu nanti dari hobi baca komik itu jadi jalan menuju hobi baca buku bukan komik :D

    BalasHapus
  31. dulu, saat masih sekolah dan kuliah saya suka banget baca buku. tapi seiring bertambahnya usia, kegiatan membaca buku udah jadi barang mewah. Saat ini, membaca 1 buku sampai tamat adalah sebuah prestasi yang membanggakan bagi saya saking udah jarang banget baca buku, hiks

    BalasHapus
  32. Baru ingay ada beberapa buku yg sedang dibaca tapi belum sempat dilanjutkan. Wkkwkwkw.

    Memang menghabiskan satu buku butuh komitmen tersendiri yaa kak, buat beli mah gampang aja, tapi menyisihkan waktu untuk membacanya adalah lain hal.

    BalasHapus
  33. Aku suka baca buku di ruang makan.
    Hihi...sebenernya salah satu tips membaca bukuku adalah menaruh buku di setiap sudut ruangan. Namun kini membaca buku sudah beralih ke digital book, jadi kok seringnya nyaman baca buku Gramedia Digital di laptop yaa..

    Selamat membaca, kak Cha.

    BalasHapus
  34. Aku awal-awal juga gak suka banget baca buku, apalagi gak ada tulisan-tulisan gitu. Tapi semenjak masuk SMA terus ada tugas yang membuat harus baca-baca buku jadi kebiasaan dan suka banget sampe masuk kuliah. Bahkan menulis blog ini karena kegemaran dari membaca terus ilmunya diaplikasikan kedalam tulisan.. Mimpinya bisa bikin buku sih hhu

    BalasHapus
  35. Aku sedang merutinkana membaca lagi nih. Kebanyakan nonton drakor sampai kurang membaca. Aku memilih untuk cari teman seperjuangan dengan gabung komunitas membaca biar lebih semangat menuntaskan target.

    Pengen bisa kaya waktu sekolah dulu, ke mana-mana bawanya buku. Di bus, di kantin, di mana aja... membaca selalu jadi aktivitas pembunuh waktu :)

    Sekarang kok lebih sering buka gawainya daripada lembaran buku.

    BalasHapus

Posting Komentar