pada tanggal
Baca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kamu suka makan permen?
Baiklah, di tulisan kali ini, saya ingin mengumpulkan kamu
semua yang suka makan permen, penyuka permen, apapun itu jenisnya.
Saya sendiri semasa sekolah, bahkan sampai bergabung di
suatu komunitas kepenulisan, selalu diingat sebagai anak perempuan yang suka sekali
makan permen lolipop. Seperti ciri khas memang, walau selanjutnya makin
mendewasa, kebiasaan itu pudar dan berganti menjadi sosok yang nggak nyariin
permen banget seperti dulu.
Ya … bertahun berlalu dan saya memilih untuk menguranginya,
alih-alih benar-benar berhenti, sebab nggak mau mengalami diabetes. Saya memilih
demikian sebab sudah melihat sendiri bahwa dalam keluarga saya, ada riwayat
sebagai diabetesi, dan saya nggak ingin mewarisi itu dalam diri saya. No no no. I wish.
Di kesempatan kali ini, saya mau membahas sedikit nih
tentang permen kapas – yakin Acha nggak mau bahas lolipo aja? – salah satu
jenis permen yang cukup lama dan mahsyur dikenal oleh masyarakat dunia.
Bagaimana nggak begitu coba? Sejak ditemukan lebih dari 100 tahun lalu,
persebaran permen kapas hampir berada di seluruh dunia.
Sering saya menemukan scene makan permen kapas kalau sedang
menonton drama Korea, drama Jepang, anime, dan lain sebagainya. Sementara, di
kehidupan nyata, sesederhana sedang berkunjung ke Pekan Rakyat Jakarta di Monas saja,
sebagai permisalan ya ini, selalu ada saja pedagang kaki lima yang
menjajakkannya.
Kalau nggak dibuat langsung dengan mesin pembuat permen
kapas, biasanya saya lihat sudah dibungkus plastik bening dengan ukuran yang
hampir sebesar guling newborn baby dengan warna merah muda yang menggoda. Kamu
suka ketemu juga nggak? Selalu terpikir untuk ikut membeli atau biasa saja?
Seperti namanya, permen kapas memiliki tekstur ringan nan
berserabut. Ya … mungkin inilah alasannya mengapa si jenis permen satu ini
akhirnya diberi sebutan “permen kapas”.
Bahan pembuatnya pun gula yang biasanya dicampur dengan
perasa dan juga pewarna makanan, lalu diputar dalam sebuah mesin pemutar yang
selanjutnya mengubah si butiran gula tadi menjadi serupa kapas yang mengambang.
Lalu, wusss … si penjual akan menangkapnya dengan kayu atau bambu dan
mengumpulkannya jadi gumpalan besar.
Permen ini menjadi salah satu jenis makanan kaki lima di
berbagai negara. Alasan sederhananya, tentu saja, karena sering disajikan,
dijual di pinggir jalan. Hayo … yakin kamu belum pernah lihat ada penjual yang
menjajakkan gula kapas begini?
Seperti yang sudah sedikit Ka Acha senggol di atas, kalau
permen kapas identik muncul di saat ada perayaan semacam karnawal, pameran,
sirkus, taman bermain, dan pusat keramaian lainnya. Pun punya keidentikan
dengan si permen akan digulung pada tongkat sebagai pegangan.
Tapi, masa pun berubah, sehingga cara penyajian dari permen
kapas pun mengalami sedikit perubahan. Inovasi. Walau ya … tetap saja masih
mudah menemukan para penjual permen gula ini dalam bentukan lama yang dillit di
tongkat pegangan begitu. Rupanya, mengemas permen kapas dalam kemasan kertas
maupun kemasan plastik, dianggap sebagai sebuah perubahan cara penyajiannya
kini. Biar lebih praktis kali ya.
Permen kapas memiliki banyak nama lain di seluruh dunia,
mulai dari candy floss sampai fairy floss. Kalau di Indonesia, mungkin sebutan
yang tepat adalah gulali. Mirip sih dengan arum manis atau rambut nenek, tapi
sepertinya si camilan manis khas jajanan jadul satu ini tuh punya cara
pembuatan yang cukup berbeda sama si permen kapas.
Eh, tapi ada juga sih yang menganggap nama lainnya bukan
gulali, karena di tanah air kita juga kan ada permen gulali tarik yang di jaman
SD biasanya suka dibentuk-bentuk sedemikian rupa sesuai permintaan kita sebagai
pembeli tuh, waktu masih SD dulu. Kamu pernah jajan begini juga nggak?
Nah, setelah tahu apa itu permen kapas, sekarang waktunya
membahas tentang cara pembuatannya yang unik. Permen kapas yang dijual umumnya
dibuat menggunakan mesin khusus yang bisa berputar dengan kecepatan tinggi.
Pertama-tama gula yang sudah diwarnai atau gula putih biasa akan dituangkan ke
mesin.
Bagian pinggiran kepala mesin mengeluarkan panas, sehingga
gula akan meleleh menjadi cairan yang tebal dan lengket seperti sirup lalu
keluar dari lubang sebelum ikut diputar oleh mesin. Gula yang sudah meleleh ini
akan memadat di udara dan berubah tekstur jadi seperti kapas yang lalu
ditangkap oleh semacam mangkok besar di sekeliling mesin.
Awalnya permen kapas akan berwarna putih karena bahan
dasarnya adalah gula putih. Biasanya, saat proses pemutaran mesin ini bisa
ditambahkan pewarna supaya hasil akhirnya nanti jadi berwarna-warni.
Biarkan mesin berputar selama beberapa waktu, jika terlihat
permen kapas sudah menumpuk cukup banyak, permen tinggal diambil dan dililitkan
pada tongkat atau dimasukkan ke dalam kemasan sesuai kebutuhan.
Ketika dililit atau digabungkan menjadi satu, permen kapas
nggak terlalu menempel satu sama lain melainkan masih menyisakan rongga udara
di antaranya. Inilah yang membuat volume permen kapas meningkat dan teksturnya
jadi tetap ringan dan lembut.
Permen kapas ini memiliki tekstur yang sangat sensitif
dengan kelembapan lingkungan sekitarnya. Pada kondisi yang lembab, proses
pembuatannya bisa jadi berantakan dan tekstur permennya akan lebih lengket.
Selain jenis permen kapas, ada juga jenis permen lain yang
rasanya nggak kalah enak dan teksturnya juga unik. Namanya adalah permen gummy dengan bentuk yang beraneka ragam
dan tekstur yang kenyal.
Salah satu merk permen gummy yang paling terkenal adalah
Yupi. Yupi selalu berusaha meningkatkan inovasi dalam memproduksi berbagai
jenis permen gummy terbaru dengan bentuk dan
rasa yang beragam.
Selain menikmati rasanya yang enak, kamu juga bisa
bersenang-senang bersama Yupi dengan mencoba semua rasa dan jenis permen kami yang
unik-unik, ada permen rasa cola, ada permen berbentuk pizza, bahkan ada permen
gummy berbentuk mie goreng dan telur loh, kira-kira rasanya gimana ya?
Coba cek deh semua produk Yupi di Yupiland.com, kamu sudah
coba semua belum?
Udah bertahun-tahun nggak pernah beli permen kapas. Sekarang kalau mau beli takut dilihat anak, nanti dia ketagihan hehehe.
BalasHapusHihihi makannya harus ngumpet-ngumpet ya Mba, biar anak-anak nggak ikutan penasaran.
HapusAwalnya saya nggak tahu kalau yupi itu produk apaan. Tapi gara-gara YouTube akhirnya paham juga. Soalnya anak suka bilang, "ayo belikan yupi".
BalasHapusHihihi Mas Taumy nih.
HapusPermennya kenyal-kenyal dan banyak yang bentuknya unik unik makanya anak-anak suka ya, Mas.
Kalau saya dulu sebutnya arum manis, Mbak. Kalau gulali malah permen yang bisa dibentuk aneka rupa. Dan pas SD, ini ada yang mangkal naik sepeda. Itu memang gulanya diwarnai. Dulu warna pink saja.Tadi, keponakan saya malah beli di pasar kaget. harganya 10 ribu. Kalau di mall, malah dibentuk-bentuk boneka dengan aneka warna.
BalasHapusNah, kalau sudah pindah ke mall lebih mahal lagi harganya. Tapi jadi terasa ada trust kalau permennya jadi lebih higienis sih penyajiannya, kalau d mall ya Mas.
HapusWah liat postingan ini aku jadi kangen permen kapas. Dulu seneng banget makan ini karena bebtuknya yang gemas dan rasanya yang manis.
BalasHapusOh iya, aku juga suka Yuppy enak juga apalagi ada berbagai rasa.
Jajanan idaman sejak kecil niihh. Sekarang saya tinggal di labuanbajo belom pernah nemu lagi yg jualan beginian. Jadi pengenn setelah baca artikel ini
BalasHapusWuaaa serunya tinggal di Labuan Bajo. Mungkin beda budaya sama selera ya Mas, makanya di sana susah dicarinya.
Hapuspermen kapas ini aku sering beli dulu kalau diajak ke Pasar.. tapi ga boleh banyak-banyak karena bikin cepet sakit tenggorokan. Jadi 1 permen kapas ini aku bagi sama kakakku.
BalasHapusSekarang udah gak pernah makan lagi, jadi kangen
Iya deh Mba. Kalau kebanyakan tuh suka bikin sakit tenggorokan. Jadi biasanya beli satu pun buat dimakan bareng-bareng gitu.
HapusWah sudah lama nih gak makan permen kapas, belum menemukan lagi yang enak dikotaku, kalau permen Yupi anakku suka banget mbaz kenyel2 manis katanya :)
BalasHapusCotton candy ini ada alatnya.. semacam blower gitu yang bisa meniup udara panas.. sula senang lihat mamang penjualnya membuat ini secara lanvgsung
BalasHapusSaya masih kepikiran itu bagaimana prosesnya gula diputar lalu jadi serabut-serabut begitu. Itu kalau kena dingin kembali mengecil dan mengeras lho. Makanya sekarang dipacking pakai plastik segede guling biar tahan lama juga kali ya
BalasHapusNah iya, packaging-nya heboh sih beneran segede guling. Baru sadar lho pas Teteh bilang begini.
HapusJaman saya sekolah dasar saya termasuk penggemar gulali kapas ini mba.
BalasHapusTak hanya suka aroma dan rasanya.
Saya juga mengagumi saat Abang penjual gulali di depan pagar memutar gulali berbentuk kapas.
Proses pembuatannya bahkan bikin saya merasa itu trik sulap saking kagumnya
Sama deh. Kalau lihat abangnya beraksi bikin gula kapasnya, suka terpukau gitu.
HapusSepertinya permen kapas ini punya nama berbeda di beragam daerah ya. Kalo disini ada juga disebut rambut nenek, ada juga gula-gula. Hmm, buat sendiri bisa juga gak ya,wkkwkwk. Sepertinya ku lebih pilih beli aja yang praktis, kak.
BalasHapusAnakku waktu masih usia 4-6 tahunan suka banget beli, namun enggak dihabiskan. Sepertinya mereka tertarik karena bisa dibikin berbagai bentuk. Semacam bentuk, teddy bear, kucing, dan sebagainya...
BalasHapusWah jadi kangen, aku sering nemu nih biasanya di alun-alun juga banyak, biasa yang jualan orang tua. Terakhir kapan yaa makan ini, hehe sampai lupa. Sekali-kali pengen beli aahhh.
BalasHapus