Novel Fantasi Majava : Sebuah Dunia Berlatar Lokal Sunda

Beberapa Influencer Makanan Halal yang Bisa Kamu Follow

Ternyata, nggak semua makanan yang dilabeli dengan no pork no lard seutuhnya halal untuk dikonsumsi muslim. Sementara, sebagai seorang muslim dan muslimah, tentu patut mempertimbangkan berbagai makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuhnya. Sebab sejatinya, makan dan minum bukan hanya demi mengisi tenaga atau mengenyangkan perut saja, melainkan lebih dari itu.

influencer halal enthusiast

Tercengang saya pada suatu ketika, saat untuk pertama kalinya saya menyadari bahwa produk Sushi yang senang saya konsumsi, bisa jadi nggak halal. Padahal kan kalau dilihat secara kasat mata, mana sih bahannya yang bersinggungan dengan babi dan minyak babi? Kebanyakan kan, isiannya bahan makanan laut, juga sayuran.

Kalau mungkin yang disodorkan pada saya, misalnya makanan yang terbuat dari darah, tentu saya paham untuk nggak menyentuh apalagi mengonsumsinya. Lha ini Sushi. Pudar seketika impian saya untuk bisa mengetahui rasanya Sushi buatan restoran milik chef Sushi Jepang yang sampai dipuji oleh salah satu presiden dari Negeri Paman Sam, dan menjadi bagian cerita dalam buku bertema Ikigai yang terakhir kali saya baca.

Pada akhirnya, sebuah pengetahuan bukan menghentikan seseorang, melainkan menjadi batasan atas aturan hidup dan pembeda menuju tujuan hidup yang dijalani, bukan? Kalau nggak menyadari bahwa kelak segala tindak tanduk saya di dunia ini akan ditimbang di pengadilan Sang Pemilik Hidup, mungkin melanggar batasan tadi bisa jadi hal yang nggak perlu dipikirkan berlarut-larut.

Mari kita lanjut! Nggak hanya sampai di situ saja. Ada lagi cerita tentang ayam potong yang rupanya nggak disembelih secara benar alias sesuai syariat Islam. Leher si ayam bukannya terpotong, melainkan berlubang karena ditusuk sesuatu. Maknanya, si Ayam berpulang dalam keadaan belum disembelih. Walhasil, seluruh bagian dari tubuh si Ayam tadi pun, masuk kategori nggak layak konsumsi muslim atau yuk kita sebut dengan produk non halal.

Poin yang paling bikin saya mau nangis, sebenarnya adalah menu Nasi Goreng yang bisa jadi berubah menjadi makanan non halal hanya karena penggunaan arak masak alias angciu. Duh, patah hati yang beneran patah, ketika akhirnya nggak akan mudah lagi buat saya memilih menu segala suasana ini. Perlu tanya baik-baik dan mendetail ke penjualnya sebelum beneran order sih kalau begini.

Segala pemahaman yang pelan-pelan saya pelajari soal halal food, bermula dari sebuah akun yang saya ikuti karena rekomendasi dari seorang teman. Lalu, dari satu akun, penjelajahan terus berlanjut mampir hingga akhirnya saya jadi follow beberapa akun Instagram dari para halal lifestyle enthusiast, di antaranya :

Halal Corner

Akun ini merupakan media penyampai dari sebuah lembaga swadaya yang merupakan wadah dari para penggiat halal dalam memberikan edukasi, konsultasi, juga advokasi terhadap produk halal. Rupanya, Halal Corner sudah berdiri sejak Desember 2011.

Khusus melalui akun Instagram Halal Corner, Ka Acha banyak dapat informasi mengenai penyebab mengapa suatu produk tertentu jadi non halal, pun ada berderet daftar produk makanan dan minuman kesukaan yang sudah mengantongi label halal.

Melalui akun Halal Corner pula nih, Ka Acha yang tadinya suka banget sama salah satu produk bakery yang selalu ada di mall-mall dengan merk yang terdiri dari 3 huruf pun karena harganya nyaman di kantong, sering dibeli buat makan bareng teman atau nraktir rekan kerja, ternyata belum tersertifikasi halal. Semoga lekas keluar sertifikasinya karena menu-menunya ngangenin.

Aisha Maharani

Alasan akun Bunda Aisha, Ka Acha follow, bukan hanya karena beliau merupakan salah satu founder dari Halal Corner, melainkan ada banyak sekali penjelasan mendetail mengenai mengapa sih kita harus concern pada produk halal.

Post beliau sesekali juga menyinggung semangat untuk terus belajar tentang tuntunan hidup sebagai muslim juga kok. Jadi, betah karena ada banyak pengetahuan yang beliau bagikan.

Bang Anca dengan akunnya Anca.id

Dari akun yang Bang Anca kelola secara personal inilah, Ka Acha jadi terpikir untuk lebih banyak lagi belajar masak. Bukan biar keren dan jadi koki terkece serumah, tapi menguatkan misi bahwa memasak merupakan salah satu skill yang bisa banget bikin saya bertahan hidup dimana pun. Misalnya saja, kelak akan tinggal jauh dari keluarga di tanah air.

Dari pengetahuan sederhana soal masak-memasak inilah, kelak ada pengetahuan lain mengenai berbagai bahan campuran dari menu-menu kesukaan yang bisa saja memiliki titik kritis kehalalannya. Nah, pengetahuan tentang menu Sushi di atas itu, bermula dari perkenalan saya dengan akun beliau lho.

Rika Ekawati

Akun Teh Rika penuh dengan tampilan makanan dan minuman yang cantik binti estetik. Of course, Teh Rika memang memberi label di akunnya, bukan hanya sebagai halal enthusiast, tapi juga food photografer. Selain itu, nggak jarang, saya menemukan rangkaian kata-kata manis yang menghangatkan hati dari konten milik Teh Rika ini.

Dari sebuah artikel di media, Ka Acha mendapati kisah perjalanan Teh Rika yang kemudian concern di bidang halal food begini sebab baginya, makanan halal bukanlah makanan yang hanya baik dikonsumsi oleh para muslim, tetapi siapa saja. Makanan halal kelak bisa melembutkan hati.

Dian Widayanti

Pernah pada suatu ketika, rasanya kebingungan mau makan apa di salah satu mall yang sering Ka Acha kunjungi. Mau ngecek situs halal MUI, eh … kalau satu per satu kayaknya lama banget ya. Sementara kalau makan di tempat yang itu lagi itu lagi kan jadi nggak seru, secara niatnya sekalian wisata kuliner.

Nah, Mba Dian, sering lho membagikan mana saja sih tenant yang menyediakan menu-menu yummy dan sudah tersertifikasi halal di pusat perbelanjaan. Hihihi … happy banget, karena lama-kelamaan sering lihat kontennya, jadi hafal mana saja resto yang sudah halal dan mana yang masih berproses. Kan jadi bisa mampir ke tempat makan estetik di Jakarta yang menunya bikin tenang jiwa.

Galuhachandri

Demikianlah nama akun dari Galuh Ayu yang walau massanya belum terlalu besar seperti di akun-akun yang sebelum ini Ka Acha share, tapi sudah memfokuskan dirinya untuk berbagi mengenai berbagai produk halal.

Post-nya tentang fakta temuannya pada produk ayam yang dijual di salah satu pasar tradisional ternyata nggak disembelih dengan benar, menjadi awal mula Ka Acha senang mengikuti berbagai konten bertema halal yang disajikannya. Duh duh, kenyataan pahit kalau di tanah air sendiri pun, mau beli ayam potong tetap perlu bertanya cara si ayam sayonara dari dunia. Miris, padahal tanah air kita ini mayoritas muslim ya kan.

Yoshito Japan

Sebenarnya, makanan halal yang lebih banyak dibagikan akun personal dari pria asli Jepang ini, hampir semuanya berada di negeri Malaysia. Tapi, karena beliau juga sering membahas oleh-oleh khas negeri Sakura yang kelihatan aman-aman saja dikonsumsi namun punya titik kritis sebagai produk non halal sih yang bikin saya betah.

Kenyataan lain yang membuat saya tercengang dan merasa kalau, “sudah jadi muslim sedari lahir kok nggak mau belajar tentang produk halal” itu, karena Yoshito bukanlah seorang muslim. Namun baginya, produk halal dikemudian hari akan lebih banyak dilirik, dan akan punya pasar yang baik. Lagipula, makan dan minum yang halal kan, nggak harus jadi muslim dulu. Makanan halal merupakan makanan yang sesungguhnya baik untuk tubuh.

Demikianlah, gengs. Inilah tujuh akun yang Ka Acha ikuti di platform Instagram yang khusus memberikan pengetahuan mengenai secuil halal lifestyle. Boleh banget kok, kalau kamu punya daftar influencer halal yang Ka Acha belum tahu. Silakan sampaikan di kolom komentar ya.

Semoga, setelah ini, berbagai makanan dan minuman yang kita asup, bukan lagi hanya demi memuaskan lidah, mengenyangkan perut, dan tubuh menjadi bertenaga ya. Makanan yang berasal dari bahan-bahan yang baik, melalui proses pengolahan dan penyajian yang baik, semoga kelak menjadikan jiwa kita pun lembut dan makin mudah menerima pengetahuan dengan lebih baik.

Komentar

  1. Aku termasuk yang suka liatin akun-akun makanan di IG, saking banyaknya jadi menerka-nerka dan nebak, nama-nama yang ditulis di atas aku suka liat atau nggak kontennya haha, soalnya gak ada akun makanan khusus yang aku ngefans banget. Ini menarik kalau mereka concern terhadap makanan halal, ya. Cakupan pasarnya besar sekali untuk Indonesia soalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Kak. Cakupannya besar, apalagi kan di tanah air kita ini mayoritas muslim. Jadi mereka tuh serasa orang-orang yang tangguh menyuarakan kalau muslim, makan dan minum harus yang halal..

      Hapus
  2. Wah menarik nih Acha ... jadi insight tersendiri juga buat saya untuk lebih berhati2. Memang ya untuk makanan ayam pun harus hati2 karena penyembelihannya belum tentu secara halal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Bunda Niar. Pas baru eungeuh pun, sekarang jadi lebih hati-hati kalau mau beli ayam. Acha prefer cari ayam potong bermerk yang sudah tersertifikasi jadinya. Saking paham kalau ayam saja bisa jadi nggak halal kalau proses sembelihnya nggak sesuai syariat.

      Hapus
  3. Wahh keren banget nih, instagram memang membantu banget untuk bisa mendapatkan informasi yang penting dan bagus untuk diketahui. Aku juga selain follow follow juga sering banget bookmark setiap postingan yang lewat di beranda. Jadi kalau mau liat lagi tinggal cek di instagram. Apalagi seperti akun diatas kita bisa tau barang yang halal apa saja dan bisa tau juga barang yang sering kita gunakan malah ternyata belum halal.. Top nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi sama nih. Aku pun suka save post yang menurutku bermanfaat di Instagram.

      Hapus
  4. Wadidau. Kayaknya aku paham produk bakery yang terdiri dari 3 huruf itu deh. Soalnya pas dulu kerja di Semarang, orang kantor sering banget beli itu kalau pas mau lembur. Atau mau merayakan sesuatu secara personal. Sik, mau cek n ricek dulu. Soalnya nggak menampik sih. Produk itu enak. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa. Kayaknya khas banget kalau buat event event kecil di kantor sesederhana lagi lembur. Info terakhir sih belum tersertifikasi sih Mba. Semoga disegerakan biar tenang mau maeminnya.

      Hapus
  5. Penting banget buat jeli dan teliti saat memilih makanan.
    Akupun sering terjebak dengan euforia makanan atau minuman viral sehingga lupa cek mereka sudah mengurus sertifikasi halal atau belum. Dan baru-baru ini, Kokumi sudah dapat sertifikasi halal, alhamdulillah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Huum, Teh Lendy.. Sejak makin kenal soal halal gini, makin aware dan bikin nggak lekas lepas rasa penasaran sebelum ceki ceki.

      Hapus
  6. Aku senang jika ada banyak influencer yang konsisten membagikan konten tentang halal ini mbak
    Sangat membantu kita dalam memilih beragam produk halal
    Kalau aku kebanyakan melihat akunnya kak Aisha Maharani
    Ternyata ada banyak juga ya
    Oke ntar aku coba follow semuanya
    Biar makin banyak referensi tentang kehalalan ini

    BalasHapus
  7. Aku langsung tertarik ke postingan terbarunya Mba Cha. Tapi aku sebenarnya pengen banget tahu instagram para influencer ini. Jadi pengen main ke page mereka.

    BalasHapus
  8. Tema seputar makanan halal ini menarik juga nih. Karena ga dimungkiri masih banyak orang yang belum paham kriteria makanan halal yang sebenarnya. Selama ini mayoritas orang pahamnya yang haram itu sebatas mengandung babi atau mengandung alkohol saja. Dari nama-nama influencer yang disebutin diatas saya cuma tau Rika Ekawati aja. Mau ah share tulisan ini. Makasih infonya kak Acha

    BalasHapus
  9. Aku senang kalau baca blogger makanan yang peduli dengan kehalalannya.. jadi rasanya nggak was was kalau mau makan atau membuat sendiri masakan.. semoga pejuang halal mendapat keberkahan di dunia dan akhirat

    BalasHapus
  10. Dari beberapa akun influencer yang kakak ulas di atas, aku sering cek di Halal Corner. Seneng banget, soalnya jadi tahu halal lifestyle

    BalasHapus
  11. waduhhhh aku juga share makanan halal semua disosial mediaku hihihihihihi, selalu jadi rujukan ya kalau mau jajan supaya makanan yang dimakan aman bagi diri dan sesuai dengan ajaran agama

    BalasHapus
  12. Buat saya yg muslim, soal Halal memang tidak bisa ditawar. Jadi informasi terkait makanan halal ini sangat penting. Berterima kasih sekali ya sama selebgram yg concern menginformasikan nya

    BalasHapus
  13. Yes sebagai muslim memang perkara halal haram gak hanya soal seuprit daging babi aja ya kak. Bahkan lebih rendahnya lagi yang kita gak sadari kayak ang Chiu tadi.

    Btw mo bilang, maunya aplikasi pesanan makanan sebaiknya memang menulis jelas soal halal haram sebuah produk makanan.
    Soalnya saya aja yang Medan harus pasti mendetail tau resto tersebut halal atau gak. Jangan karena kita pesan mie ayam ternyata kita gak sadari resto juga jual mie babi. Hehehe. Apalagi muslim pula yang berkunjung dan pesan makanan di medan, wahh mesti hati2..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya nih. Semoga aplikasi pemesanan makanan secara daring mulai aware dengan menunjukkan sertifikasi halal dari tempat pemesanan makanan. Buat naikin trust pembeli juga kan ya. Apalagi pasarnya di tanah air kita. Mayoritas muslim pula. Kebayang kalau bisa ambil hati masyarakat, bakal se-hype apa aplikasi tadi dimanfaatkan.

      Hapus
  14. Terima kasih banyak infonya aku gapernah lihat akun2 mereka tp slm inj kl misal ke luar negeri bekel aja sama cr halal atau masak sendiri di apartemen krn suka capek kl hrs muter2 cr resto halal, buang waktu mending ke.destinasi yg pengen kita lihat makanya suka bikin bekel.sendiri.

    Kalau dalam negeri yg biasa2 aja warung lamongan atau yg sdh dikenal.halal (gusti yeni)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya Mba. Sepertinya kalau jalan keluar, nggak ada salahnya bawa bekal biar tenang.

      Hapus
  15. Mantep nih, jadi lebih tau kuliner mana saja yang halal rekomendasi para influencer kuliner. Langsung otw follow mba

    BalasHapus
  16. Halal enggaknya makanan, mungkin bagi sebagian orang sepele, padahal masalah besar. Akutuh juga mikir nih, ada cafe baru tapi belum dapat sertifikasi halal,mau nyobain jadi ragu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Mba. Tadinya aku mau begitu, apalagi di blogku kan emang baru kupasang label kuliner. Eeehh makin belajar jadi makin menahan diri untik nhgak gercep promosiin yang belum tersertifikasi.

      Hapus
  17. Penasaran deh sama yang Yoshita Japan. Alhamdulillah sekarang makin banyak muslim yang peduli dengan makanan halal ya.

    BalasHapus
  18. bener nih, ternyata penting juga ya ngikutin mereka yang aware soal makanan halal, karena biar kita tergiur dan nyobain yang halal jg :)

    BalasHapus
  19. Wah thank you banget, Kak, untuk rekomendasinya. Follow akun-akun influencer yang fokus mengulas kuliner, produk, atau tempat wisata, jadi kebiasaanku nih sekarang. Soalnya jadi bantu banget buat kasih informasi kalau kita lagi butuh.

    BalasHapus
  20. wah ternyata ada ya food influencer yang concern ke makanan halal, aku kira general aja. makasih rekomendasinya kak, nanti aku intip.

    BalasHapus
  21. Aku langsung kepoin akun para influencer makanan halal ini dong setelah baca tulisan kakak. Dan mereka mampu buat aku ngiler... Rekomendasi banget kak. Terima kasih ya

    BalasHapus
  22. Penting banget sebagai muslim untuk mengetahui makanan yang kita makan halal atau gaknya ya saya kalau suatu resto ada menu yang pakai Babi mendingan gak deh soalnya dah pasti masak ditempat yang sama duh gak kebayang..jadi kepngen tahu lebih dalam lagi mau lihat para influencer makanan halal

    BalasHapus
  23. Iya, aku juga follow para influencer makanan halal ini mbak
    Biar jelas pas pilih makanan atau jajanan

    BalasHapus
  24. Sekarsng tuh kuliner makin beraneka ragam tapi orang masih belum aware sama kehalalan. Mungkin dianggap halal karena kita di negara mayoritas muslim yang ada ada MUI jadi dianggap semua makanan halal.

    BalasHapus
  25. Baru tahu akun halalcorner sih kak Acha, mau cuss ke akun yg lain ah.
    Kalau no pork no lard belum tentu halal ya karena bisa jadi ada alkoholnya saat proses pemasakan atau daging yang digunakan tidak halal karena tidak disembelih dengan syariat yang benar.

    Kuud hati2 lagi kalau makan di luar, cari cafe/resto yang beneran halal MUI, biar gak zonk.

    BalasHapus

Posting Komentar