pada tanggal
Baca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Life your way.
Dunia ini terkadang nggak selalu mau paham atas segala
pilihan yang kamu jalani. Mengikuti jejak dan pattern yang sudah ditentukan khalayak, kadang nggak selalu bikin happy. Maka, hidup dan berbahagialah
dengan segala yang berasal dari jiwamu sendiri. Drama Korea Summer Strike
mengajarkannya pada Ka Acha, beberapa waktu lalu.
Sedikit cerita, drama korea yang dibintangi oleh Kim Seol Hyun
dengan perannya sebagai Lee Yeo Reum diceritakan begitu tertekan dengan standar
umum. Sekeras apapun ia berjuang menyamakan dirinya dengan apa yang kebanyakan
orang lain pilih, jiwanya serasa kosong. Hidup di Seoul dengan rutinitas yang
itu-itu saja, menahan diri demi nampak punya hidup nyaman, rupanya buat ia
merasa setengah gila.
Kemudian, keputusan singkat membawa Yeo Reum resign dari kantornya yang toksik. Pindah dari apartemen mungilnya di Seoul dengan hanya membawa satu ransel berisi barang yang baginya benar-benar ia butuhkan. Lalu, Yeo Reum bermigrasi ke Angok, dan memulai hidup barunya di sana tanpa melakukan pekerjaan apapun.
Di Angok kemudian kisah Summer Strike terjalin, bersama
dengan Im Si Wan yang memerankan karakter seorang pustakawan genius bernama An
Da Beum. Bukan kisah cinta yang berlebihan juga kok, tapi berasa banget
perasaan “selalu ikuti suara hati dan jalani hidup dengan caramu” ala Lee Yeo
Reum.
Sepanjang menonton 12 episodenya yang bergenre drama slice of life, pesan tentang hidup
bahagia yang berasal dari dalam diri, begitu melekat. Betapa terpaku pada apa
yang ditentukan masyarakat umum soal menjalani hidup, kadang nggak selalu
membahagiakan.
Bukankah hidup itu harus realistis? Pakai logika, bukan
perasaan semata? Iya. Tapi sisi jiwa pun butuh dipertimbangkan sebelum
mengambil langkah maju atau memberi jeda. Dalam Summer Strike, dimunculkan juga
karakter pembanding kontras bernama Jo Ji Young yang dimainkan secara apik oleh
aktris Park Ye Young. Dari situlah kisah dalam Summer Strike terjalin epic.
Bayangkan saja! Bahkan drama korea yang tayang jelang libur
akhir tahun di November 2022 lalu, mencolek para penonton macam Ka Acha tentang
kehidupan yang dijalani itu memang pilihan, dan nggak perlu selalu menjadikan
standar umum sebagai sandaran. Termasuk urusan traveling, ya kan?
Sudah lama saya berhenti untuk melakukan perjalanan hanya
karena kabita alias kepengen bisa
punya foto-foto estetik yang memenuhi ponsel maupun kamera yang Ka Acha bawa.
Nggak lagi. Liburan yang seperti begitu, sudah pernah Ka Acha jajal di jaman
kuliah. Sayangnya, setibanya kembali dari rumah, tersisa hanya rasa lelah,
setumpuk pakaian kotor, dan foto-foto saja.
Ada sih oleh-oleh yang akhirnya Ka Acha beli buat keluarga
di rumah. Ada juga yang memang disimpan buat kenang-kenangan karena pernah
menjelajah suatu destinasi. Tapi kemudian, ketika berniat menuliskan kisah
perjalanan di blog Taman Rahasia Cha ini, saya seringnya mandek. Ujungnya …
sudah bisa ditebak ya, tulisan itu nggak pernah tayang.
Sebuah perjalanan ke Jogja bareng teman-teman si partner
beberapa tahun lalu, berasa hilang kesannya karena mayoritas travel mate Ka Acha dan partner kala itu
benar-benar kejar-kejaran sama list
tempat wisata yang mau disambangi. Capek!
Sampai Stasiun Lempuyangan cuma mampir makan – yang honestly Ka Acha nggak ingat menunya apa
saking udah capek karena perjalanan panjang tapi langsung diajak ngider –
sebelum mampir ke homestay yang
dijadikan tempat menginap. Perjalanan hemat yang saat itu berusaha saya
nikmati.
Paginya, dengan menyewa motor, bersama dengan dua orang travel guide alias penunjuk jalan, Ka
Acha beserta rombongan sudah dibawa trekking
ke Wisata Hutan Mangunan. Jelang siang, nemploklah rombongan kami di Ulen Sentalu.
Belum sempat bernapas lega pun mencerna dan meresapi segala
hal yang dikisahkan tour guide
sepanjang mengelilingi museum yang nggak mengijinkan pengunjungnya mengambil
foto di dalam itu, berbonus mencicipi jamu beras kencur yang katanya begitu disukai
Putri Sri Mangkunegara VII, Gusti Raden Ajeng Siti Nurul Kamaril alias Gusti
Nurul, sudah jalan lagi. Terdemi!
Perjalanan panjang sampai terus berkeliling kawasan Kaliurang. Mampir ke masjid yang entah apa namanya. Numpang foto sebentar di The Lost World Castle. Lanjut ngider lagi sampai entah kemana. Lalu tiba-tiba hari mulai gelap dan motor yang dikendarai partner saya sudah sampai di Kotagede karena sepasang pengantin baru dalam rombongan butuh beli perhiasan perak. Rasanya gimana, Cha? Bingung.
ngider buru-buru di World of Castle cuma demi difoto buru-buru begini, gegara jalan-jalan buru-buru ... hadeuh, mo nangis, nggak dapat feel travel time-nya. |
Mood berpose depan
kamera Ka Acha sampai merosot. Udah nggak kepikiran lagi untuk membenahi
kerudung, mengurusi topi yang mulai asimetris di kepala, kacamata hitam yang
berasa nempel banget di hidung. Kacaunya, fokus saya ketika memotret view pun ikutan terjun.
Sudah. Ingatan Ka Acha hanya sampai di situ saja. Nggak sanggup
jiwa raga dalam satu hari ada begitu banyak lokasi yang harus dikunjungi tapi
nggak dinikmati. Ini tuh liburan atau kejar setoran konten doang?
Sampai hari ini, dengan beberapa teman si partner yang dulu traveling ke Jogja bareng, masih
sesekali bertemu. Kumpul seru sambil makan di tempat makan sekitaran
Jabodetabek saja, sudah bikin senang. Mungkin, selanjutnya, refreshing macam begitu, lebih cocok
untuk kami semua yang satu per satu pun mulai berkeluarga.
Benar adanya jika sebuah perjalanan adalah momen terbaik
untuk mengenal diri. Lihat saja, saya jadi paham kalau saya tipe traveler yang cinta untuk berlama-lama
di satu atau dua destinasi saja. Kalau banyak yang bilang, saya tipe pejalan
lambat, ya … memang benar.
Ka Acha cenderung mengumpulkan cerita, pengalaman sepanjang
di sana, dibanding mengoleksi foto dan video untuk dipajang di galeri media
sosial saya. Memang sih, akan selalu ada potret destinasi atau video keseruan
Ka Acha sepanjang liburan yang selanjutnya ter-upload di Instagram, tapi momen tadi bisa jadi satu atau lebih
artikel panjang di blog Ka Acha ini.
Sementara kesan sekelebat mata, nggak jarang juga Ka Acha
tayangkan dalam bentuk ulasan di Google Maps. Sejak mulai serius menjadi google local guide walau baru level 5,
senang saja mengisahkan rasa yang diberikan dari suatu tempat yang berhasil Ka
Acha pijak. Eh, bisa juga sih ulasan ringan begini kamu tayangkan di platform
Traveloka buat jadi referensi untuk pengguna Traveloka lainnya.
Liburan super santai dan menikmati waktu. Mungkin begitu sih
traveling cara aku … Acha, kalau
perlu didefinisikan. Momen jalan-jalan ke destinasi wisata yang memantik
keingintahuan sejak sebelum mulai angkat ransel. Lokasi dimana ada banyak
pengetahuan baru dan perasaan spesial yang bisa dibawa pulang.
Ka Acha banyak menuliskan kesan dari sepotong perjalanan di
blog ini. Semisal ketika ke Bandung dan bisa mencicipi Batagor Haji Isan yang
jadi pelopor Batagor Bandung. Kunjungan ke Kebun Raya Cibinong, si adik dari
Kebun Raya Bogor dan kebetulan dekat tempat Ka Acha tinggal. Belajar sedikit
sejarah Jalan Raya Daendles waktu menginap di penginapan mercusuar di Anyer.
Banyak. Sila kamu lirik di label “travel” dari blog Ka Acha ini ya.
Kalau kamu, bagaimana sih momen liburan yang kamu banget?
Bisa jadi, kamu dan Ka Acha juga sama.
Jika ditanya, apa sih alasan ingin berburu Dinosaurus bareng
Traveloka? Jawaban singkatnya, karena Traveloka selama ini sudah banyak
membantu saya menyiapkan itinerary
traveling. Traveloka memudahkan banget buat bikin rencana liburan,
pemesanan akomodasi dan transportasi, juga punya banyak rekomendasi destinasi
yang bisa dieksplorasi sesuai cara kamu. Just
life your way banget, ye khan?
Jadi, sewaktu si kecil saya yang sulung makin terlihat punya
ketertarikan khusus sama Dino si hewan purba, rencana liburan segera saya
rancang lewat aplikasi Traveloka kesayangan. Proses pencarian destinasi yang
sesuai pun dimulai.
Sebenarnya, ada cukup banyak tempat wisata bertema dinosaurus ala jaman purba yang ada di Indonesia. Mulai dari Taman Legenda yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, dan memang nggak terlalu jauh dari rumah. Taman Dinosaurus Potorono yang ada di Bantul, DI Yogyakarta. Citra Raya World of Wonders Theme Park yang ada di Tangerang. Banyak kan?
Namun, dari kesemua destinasi wisata dinosaurus Indonesia,
saya dan duo bocil ganteng kesayangan lebih tertarik untuk menyiapkan rencana
berburu dinosaurus bareng Traveloka di Dino Park Jatim Park 3 di Malang. Lebih
luas dan bisa sekalian belajar banyak di sana.
Terbayang kalau duo ganteng saya yang masih pada mungil,
bersemangat buat berkeliling, menemukan kisah petualangan seru yang akan
tersimpan dalam memori masa kecil mereka, nantinya. Menonton beberapa vlog di Youtube tentang Jatim Park 3
saja bikin mereka bersorak gembira.
Kamu mau intip rencana yang sudah cukup lama Ka Acha simpan dengan fitur “koleksi” di aplikasi Traveloka? Sini … saya beri intip sedikit.
Tujuan utama yang masuk dalam rencana liburan di Malang ala
Ka Acha sekeluarga itu, sebenarnya hanya untuk mengunjungi Dino Park di Jatim
Park 3 saja. Nggak mau terlalu banyak menambestinasi karena ingin secara penuh
kesadaran menikmati momen eksplorasi di sana, nantinya.
Memang sih Ka Acha juga menyimpan travel list Xperience ke Museum Tubuh di Jatim Park 1. Namun hanya
menjadi destinasi sampingan saja, jika ternyata waktu dan tenaga masih mencukupi
untuk menjelajah selama dua hari berturut-turut di Jatim Park.
Selanjutnya, untuk lokasi menginap, Ka Acha memilih Senyum
World Hotel yang memang banyak direkomendasikan oleh beberapa rekan sesama
penyuka traveling bareng keluarga.
Jaraknya yang hanya 98 meter saja dari Jatim Park 3, dengan kata lain sungguh
kepeleset nyampe kalau main ke Dino Park tentunya ngasih kesempatan buat mengisi
tenaga sebelum melangkah lebih banyak dari biasanya di dalam wahana-wahana Dino
Park Jatim Park 3.
Selanjutnya, bagaimana dengan urusan transportasi dari Bogor
menuju Malang? Saya dan partner sudah cukup lama ingin sekali mengenalkan
kereta jarak jauh pada duo kesayangan kami yang masih balita. Sejauh ini, keduanya
baru mencicipi betapa serunya menumpang commuterline Bogor – Jakarta, dan mereka
excited luar biasa. Diskusi panjang tentang nama-nama stasiun, termasuk
bagaimana kereta bisa bergerak pun jadi bahasan sepanjang perjalanan singkat kala
itu.
Nah, kereta mana nih yang nantinya akan saya dan partner
pilih buat bawa anak-anak liburan ke Batu, Malang? Sepertinya akan disesuaikan
dengan budget dan juga waktu cuti partner Ka Acha sih. Kalau saya kerjaan
bagaimana? Maklumlah pekerjaan saya kan sejenis work from anywhere jadi selama energi ada dan kesempatan buka
laptop atau smartphone tersedia ya
tinggal cusss saja. Penghamba internet banget ya? Hahaha ….
Eh, tapi karena itu juga sih, segala urusan yang dipercayakan
sama partner buat saya atur, mengandalkan berbagai aplikasi yang semuanya – kudu
alias fardhu ain – bisa diakses dalam genggaman. Terutama urusan traveling yang
nggak jarang persiapannya sudah dimulai sejak jauh-jauh hari. Lagi dan lagi,
inilah alasan Ka Acha sangat mengandalkan Traveloka.
Sebab rencana kunjungan Ka Acha sekeluarga ke Malang nanti,
saat low season dan di weekdays pula, sebelum pulang dari Malang,
kami berencana berkeliling barang sehari saja dengan sistem go show. Yah putar-putar destinasi
sekitar penginapan saja sambil mempersiapkan energi untuk perjalanan kembali ke
domisili asal di Bogor.
Dari rencana santai tadi, timbullah dua pilihan penginapan
bernuansa rumah yang ingin bisa kami inapi barang semalam saja. Sejauh ini, ada
dua tempat yang mengerucut sebagai pilihan dari beberapa lokasi yang saya
sortir melalui review para traveler di aplikasi Traveloka. Antisipasi kalau
kakak sepupu Ka Acha yang tinggal di Malang mau ketemuan, pun misalnya mau
jalan bareng sekaligus dijadikan momen kumpul keluarga.
Demikianlah salah satu rencana liburan Ka Acha yang bisa
kamu tiru juga. Mana tahu kamu punya ketertarikan yang sama dengan Ka Acha dan
keluarga pada Dinosaurus si hewan purba dan memilih Batu, Malang, sebagai
tujuan perburuan si dino.
Seperti yang dijalani oleh Lee Yeo Reum dalam drama korea
Summer Strike, ketika ia akhirnya memilih Angok sebagai tujuan healing-nya setelah melirik foto pantai
dari kalender yang ia pajang di apartemen mungilnya. Lee Yeo Reum sudah
mengikuti kata hatinya untuk tanpa ragu melangkah ke Angok dan menemukan petualangan
baru bersama An Da Beum di sana. Kamu juga bisa.
Lets #LifeYourWay
bareng Traveloka. Kemana pun hatimu ingin menuju, tempat yang mau kamu
jelajahi, perjalanan seperti apapun itu yang kamu sukai, lakukan saja. Go go go!
Rencanakan
liburan di Traveloka sekarang dan bersiaplah dengan petualangan dan penjelahanmu
yang akan datang.
Mbaaaa, aku baca yg jalan2 tanpa henti, langsung ke destinasi selanjutnya, trus ke museum yg ga boleh difoto itu 🤣, jalan lagi, ya ampuuuun kebayang pusingnya 😅m aku pun mungkin langsung bad mood kalo jalan begitu.
BalasHapusBoro2 mau nulisin ceritanya. Inget aja ga 😄
Kita sama kok mba, aku kalo jalan ya harus menikmati. Memang itu utk blog juga ntr, tapi ya harus yg sesuai Ama yg aku suka. Ga penting foto2 di tempat viral, malah aku sangat menghindari itu. Kalo bisa ya blm diserbu orang2 yg lain 😅
Makanya aku ga terlalu suka jalan Ama travel, kecualiiii terpaksa. So far aku jrg Ama travel, baru 2x. Dan itupun aku cari yg banyak free time nya. Kalo terlalu padat, aku emoh.
Trvlk jadi andalanku juga kok tiap jalan. Cari tiket murah, hotel dan tiket wisata seringnya dari sana juga. Ini utk tripku selanjutnya aku lagi cari2 dari trvlk. Mau cari Jr pass dan beberapa tiket wisata, kemarin ngubek2 dan bandingin Ama tempat lain, ttp trvlk paling murah
Beneran sampe di ingatanku tuh cuma ada sepotong-sepotong doang lho Mba Fanny cerita jalan-jalannya. Kadang berasa agak rugi gitu karena nggak berhasil jadi cerita yang disimpan di label travel blog Taman Rahasia Cha ini lho, huhuhu.Mengsedih.
HapusIya sih. Paling sebel kalau teman traveling tuh kayak dikejar setoran gitu saat mengunjungi satu destinasi wisata.
BalasHapusBerasa kayak nggak mau rugi. Udah datang ke kota itu ya harus semua destinasi berhasil kita jelajahi.
Kan nggak gitu juga konsep traveling nya ya, Kak. Kita harus benar-benar menikmati situasi dan kondisi di destinasi wisata tersebut untuk menciptakan sebuah cerita perjalanan yang seru dan mengesankan.
Nggak mau rugi buat yang cuma butuh pose di sana dan di sini doang kali ya. Tapi yang biang nyari cerita sama suka jalan jalan super santai kayak aku tuh, pas pulangnya berasa agak rugi dikit sih.
HapusYa ampunnn, aku yg tinggal di Yogya aja malah belum pernah ke Museum Ulen Sentalu... hihiii... Memang gak banget deh klo jalan terlalu banyak orang gitu (menurutku sih). Lebih enak bareng orang yg kita sayang dan kita bikin itinerary-nya sendiri bareng Traveloka pastinya.
BalasHapusSaya pernah merasakan hal itu juga, Mbak. saya pernah terjebak ke suatu tempat wisata hanya untuk mengejar foto postingan medsos. dan akhirnya saya tidak merasakan kenikmatan liburan itu. Ibaratnya nonton konser musik, tapi sepanjang konser rekam pake hape. Pas pulang, baru nonton di rumah. dan itu tidak nikmat sama sekali. Begitu juga pas ikut rombongan. Kurang leluasa.
BalasHapusMakanya saya pu sesekali ngebolang sendiri, Mbak. Lebih menikmati liburan. Saat ditulis di blog, itu lebih cepat, karena lebih merasakan saat wisata di sana.
Iya ya Mas. Kebayang sih pas ke konser terus sibuk ngerekam sampe nggak bisa benar-benar ada di momen itu, kalau kata buku Ikigai sih ya. Padahal berada di satu momen secara utuh begitu yang bisa ngasih banyak kesan.
Hapuswah Dinooo...Julio seneng bangettt nih kalau bisa diajakin juga ke Malang buat berburu Dino di Jatim Parknya..mana banyak bangettt ya tempat berdinoo dino yang bisa dikunjungi di sana. Kayak segala jenis dino ada gitu. Semoga liburan berikutnya bisa ke sana, aamiin..
BalasHapusAamiin. Ternyata Julio kesayangannya Miss Meykke juga suka banget sama Dino ya. Samaan nih sama geng ganteng di rumah.
HapusWah iya, seru juga ya kalau bisa melakukan travelling seperti yang kita inginkan
BalasHapusBerburu dinosaurus saat traveling seru juga
keren nih mba, ngerti aja di indonesia banyak banget taman dinosaurus haha salah satu yang pernah aku kunjungi ada di batu. itu menurutku bagus banet sih edukasinya.. recommended untuk dicoba bareng keluarga
BalasHapusNah itu memang yang kukejar Mba. Semoga one day bisa bawa keluarga ke sana juga. Aamiin.
HapusAku jadi malas traveling Mbak kalau diburu-buru, enggak bisa menikmati dan foto serta video yang didapatkan juga enggak memuaskan.
BalasHapusBtw , aku juga pengen berburu Dino ke Jatim Park, rencana dari kapan hari tapi belom kesampean..huhuhu
Kak Achaaa..
BalasHapusLets #LifeYourWay bareng Traveloka!
Aku ikutan semangat nih abis baca artikel kak Acha yang berbunga-bunga ketika membahas hewan purbakala Dinosaurus. Cukup unik dan semoga kebahagiaan berburu Dino ini segera terwujud sehingga bisa cerita lagi nih..sama kita semua kalau travelling bareng Traveloka emang seseru ituuu..
Aamiin. Hatur nuhun Teh Lendy.
HapusJudul artikel ini lucu banget sih :) semoga impian Kak Acha terwujud ya. Btw, gaya liburanku juga nggak bisa kayak orang kejar setoran lho. Soalnya di satu tempat wisata aja, aku bisa explore lama. Makanya jarang mau klo ikut rombongan tour atau jalan bareng teman yang bikin itinerary sepanjang jalan kenangan
BalasHapusTerima kasih banyak Kak Mon. Nah itu, bikin itinerary puanjaaaangg beneran bikin aku (kalo misalnya gabung di dalam rombongannya) langsung diam dan nggak jelas lagi deh apa yang kurasakan sepanjang jalan.
Hapusjalan-jalan itu harusnya dinikmati sih ya, boleh sih ya backpackeran, minim budget tapi bokyaaa kasih jeda buat nafas juga kali yes.
BalasHapusjalan rombongan itu memang selalu aja ada cerita plus minusnya ya, hihihih.
rencana liburannya seru banget Kak Acha, bacanya aja saya jadi semangat pengen ikutan juga ini, seru pasti ya kalau bisa ajak bocils berburu dinosaurus seperti yang Kak Acha rencanakan ini.
moga nanti liburannya lancar dan menyenangkan ya Kak Acha, salam sayang tuk duo kesayangan :* :*
Saya juga termasuk orang yang senang berlama-lama di suatu tempat wisata, Mbak. Jadi lebih detail melihat sesuatu, secara urut dan runut, jadi saat ditulis akan lancar jaya hehehe. Makanya saya dulu sering ngebolang sendiri.
BalasHapusNah, saya sudah pernah ke Taman Legenda di TMII bareng krucil. Seru tamannya, juga bisa sekalian nonton film animasinya.
Cara merencanakan liburan yg hemat dan efisien nih. Bisa browsing lokasi2 favorit sekaligus harga tiketnya. Jadi kita udh bisa membuat itinerary sekaligu budget buat liburan. Aku juga sering nih berburu tiket murah di Traveloka.
BalasHapus