Novel Once in a Moon dan Sepasang Gajah Sumatra Di Sampulnya

Summer Strike (2022) : Menemukan Bahagia Setelah Berani Mengubah Pilihan Hidupnya

Kalau nggak berani berubah, bagaimana ceritanya bisa mendapati banyak perubahan hidup yang selama ini diimpikan? Menonton drakor Summer Strike mengingatkan penonton seperti saya untuk berani mengambil langkah demi kebahagiaan diri sendiri.

Memangnya perubahan hidup apa sih yang dialami oleh Im Si Wan dan Kim Seol Hyun sepanjang 12 episode dari drama korea bergenre romance dan slice of life ini?

Sinopsis Drama Korea Summer Strike

Alkisah, seorang gadis muda bernama Lee Yeo Reum yang karakternya dimainkan oleh Kim Seol Hyun merasa muak dengan kehidupan yang ia jalani selama ini. Setiap hari, ia harus bangun dan bergegas menuju kantornya dengan berlari-lari kecil. Berdesakan dalam kereta. Diomeli bahkan dimanipulasi oleh teman kantornya.

Nggak hanya sampai di situ saja. Kekasih yang sudah menjalin kebersamaan dengannya selama enam tahun, ketika mendengar keluhannya tentang apa yang Yeo Reum alami di kantor, menanggapi seolah-olah kalau Yeo Reum yang selama ini kurang berusaha memosisikan dirinya. Pelik. Duh ….

Bagi Yeo Reum, hanya ibunya yang memahaminya, mendukung apapun jalan yang dipilihnya. Ironis, di suatu malam setelah banyak hal yang super melelahkan jiwa Yeo Reum terjadi di kantor dan hubungan asmaranya, sang ibunda berpulang. Yeo Reum mendadak dihantam kenyataan. Ia baru saja menyandang status sebagai yatim piatu.

Yeo Reum teringat akan kehidupan ibunya yang seolah tanpa istirahat. Berjuang habis-habisan untuk kehidupan Yeo Reum dan kakaknya. Payahnya, ayahnya nggak banyak peduli. Cita-cita Yeo Reum pun semasa kecil, hanya ingin membahagiakan ibunya, mengajaknya beristirahat sejenak, menikmati bunga-bunga yang cantik.

Ya … pada akhirnya semua hanya impian tanpa wujud untuk Yeo Reum. Rutinitas sebagai budak korporat di tengah sesaknya Seoul mengubah Yeo Reum persis robot, kehilangan setengah jiwanya. Hari-harinya hanya berlalu untuk kerja, pulang, kerja, pulang, terus berulang.

Sampai di awal musim semi, Yeo Reum seolah dapat alarm kalau ia harus berhenti. Di tengah burn out yang menderanya habis-habisan, ia baru menyadari kalau dirinya sudah lama bergelayut pada rutinitas harian saja. Dia tahu dirinya nggak bahagia. Dia sudah nggak punya tujuan hidup lagi, selain menjalani rutinitas semata.

Yeo Reum, di hari itu, memilih membolos dari kantor. Ia berkeras untuk nggak lagi memaksakan diri untuk terus mengikuti aturan yang sebenarnya nggak membuatnya nyaman. Ia berkeliling dengan kereta, menjauhi hiruk-pikuk Seoul. Keputusan singkat yang selanjutnya mengubah segalanya.

Lee Yeo Reum memutuskan resign dari kantornya yang toxic. Ia menjual semua barang yang memenuhi flat-nya, dan hanya menyisakan barang dalam satu tas ransel yang sanggup dibawanya saja. Ia bermigrasi ke Desa Angok hanya karena melihat gambar kalender miliknya.

Lee Yeo Reum beneran pindahan cuma nenteng satu ransel doang

Di sanalah, segalanya dimulai. Ia bertemu dengan Im Si Wan yang memainkan karakter seorang pustakawan introvert bernama Ahn Dae Bum. Tempat yang pertama kali membuat Yeo Reum jatuh cinta dan memutuskan untuk mencari rumah tinggal di Desa Angok. Tapi, kok Ahn Dae Bum nggak bisa ngomong? Apa iya si cowok ganteng satu ini tunawicara?

Eh, ternyata … nggak dong! Ada alasan tersendiri yang bikin Ahn Dae Bum nggak gampang mengeluarkan suaranya ke orang asing, apalagi yang baru dikenalnya. Nah, bagaimana tuh dia bisa berkomunikasi sepanjang jadi pustakawan di Angok ditambah kemunculan Lee Yeo Reum yang rada nyusahin?

Lee Yeo Reum yang memutuskan tinggal di sebuah gedung tua dan lama ditinggalkan karena pernah terjadi tragedi kematian di Angok sana, menjadi titik perubahan kehidupan tentram dan damai di desa tepi pantai itu. Bukan hanya hidup Yeo Reum yang jadi berbeda, tapi juga Ahn Dae Bum, bahkan seisi Desa Angok.

Kehadiran Shin Eun Soo yang memerankan tokoh gadis SMA bernama Kim Bom pun ikut menjadi penggerak cerita di antara Yeo Reum dan Dae Bum. Membawa keduanya menyingkap misteri yang lama membeku di Desa Angok. Misteri yang mengubah sosok Ahn Dae Bum, juga menentukan seberapa lama Lee Yeo Reum bisa menetap di sana.

Sosok remaja yang pada akhirnya membawa dua orang dewasa jelang usia kepala tiga yang sama-sama introvert dan suka membaca, Yeo Reum dan Dae Bum, turut menyadari perubahan hidup setelah berani melangkah, memilih jalan hidup yang selama ini membuat mereka diliputi kekhawatiran. Kim Bom menyentak penonton dengan kisah hidupnya yang bikin hati ikut-ikutan retak.

Kim Bom si pemberani yang menyembunyikan lukanya sendiri

Apa yang selanjutnya mengubah kehidupan Lee Yeo Reum di Desa Angok? Bagaimana jadinya kehidupan Ahn Dae Bum setelah berjumpa Yeo Reum, dan mampukah ia membuka tabir misteri masa lalunya? Kemudian, akan kuatkah Kim Bom menghadapi kocar-kacir kehidupannya di usianya yang masih remaja? Kamu bisa menemukan semua jawabannya hanya dengan menonton 12 episode drama korea Summer Strike.

Banyak Pelajaran Hidup Di Drakor Summer Strike

Penggambaran jalan hidup Lee Yeo Reum yang banyak ditindas keadaan. Disingkirkan dengan halus. Ditinggalkan. Sementara ia masih terus saja berlari ke sana ke mari tanpa tujuan, menimpuk kepala Ka Acha. Apakah selama ini saya juga menjalani kehidupan yang serupa?

Melalui apa yang kebanyakan orang lain pilih, lalu menyematkan perasaan bahwa diri sudah bahagia dan selalu baik-baik saja padahal belum tentu segalanya bisa dibenarkan oleh jiwa. Lee Yeo Reum pun mengekspresikan semuanya dengan banyak membeli barang, hidup dengan flat penuh sesak. Padahal sesungguhnya semuanya hanya pelarian.

Prinsip Danshari sepertinya seketika diterapkan Yeo Reum yang hampir meledak, nggak sanggup menjalani apa yang selama ini ia lakukan. Maka, ketika Ka Acha mendapati perubahan ekspresi Yeo Reum yang lebih lapang ketika akhirnya berhasil memilah semua barang, melepas keterikatannya akan benda-benda dan berakhir dengan hanya membawa barang dalam satu ransel saja ke Angok, menyadarkan saya. Ah … bukankah hidup sederhana membuat langkah terasa ringan?

Ahn da Beum si pustakawan kalem dan diam-diam jenius

Senada dengan kehidupan Ahn Dae Bum si super jenius fisika yang rupanya menyembunyikan dirinya di balik kesederhanaan kesehariannya sebagai pustakawan di Angok. Sosok yang sebenarnya, jika berambisi, bisa mengguncang dunia akademisi Korea Selatan. Namun, Dae Bum lebih memilih menjalani kehidupan yang menenangkan, bukan terjebak kompetisi dan berakhir kehilangan dirinya sendiri.

Ikigai. Mungkin Ahn Dae Bum sudah menyadari, apa yang ia lakukan selama ini dalam tenang dan sunyinya Angok adalah sebenar-benar sesuatu yang membuatnya tetap bisa bertahan hidup. Walau orang di sekitarnya sempat-sempatnya menganggap jalan hidup yang dipilihnya membawanya pada sebuah rugi, karena menghentikan langkahnya dan meredam ambisi.

Lalu, Kim Bom, si gadis remaja yang di balik keberaniannya, banyak menyembunyikan luka. Ketangguhan nggak harus selalu dibeberkan. Kesakitan nggak perlu selalu dipampang. Rasa itu ada, tapi nggak perlu diumbar kemana-mana. Walau ya … setiap orang pada akhirnya tetap butuh tempat untuk bercerita.

Banyak lagi pelajaran berharga yang penonton terima sepanjang menyaksikan rangkaian cerita Summer Strike yang ditulis dan disutradarai bersama oleh Hong Moon Pyo dan Lee Yoon Jung ini. Kisah yang diangkat dari komik webtoon berjudul sama karya dari Joo Young Hyun. Serial slice of life yang juga diberi judul I Don’t Want To Do Anything, Amugeotdo Hago Sipji Adda membawa serta banyak pesan hidup di dalamnya.

Quote Paling Mengena Dari Drama Summer Strike

Sebenarnya, drama korea satu ini tuh, kalau ditonton dalam keadaan penuh konsentrasi, bisa menemukan banyak sekali quote yang tersembunyi di setiap scene-nya. Misalnya saja, apa yang Lee Yeo Reum ungkapnya tentang hidupnya ….

Aku sudah lama berlari menuju suatu tempat. Aku berlari secepat mungkin. Namun, ironisnya, aku tidak tahu harus kemana.

Setiap hari, matahari terbenam dan terbit. Dunia belum berubah sama sekali. Namun, aku jadi yatim piatu.

Mungkin hidup tidak akan berbeda jika kamu mengambil arah yang berlainan dengan orang lain. Kamu mungkin bisa menemukan jalan yang tenang dan damai yang tidak terlalu ramai.

Aih, banyak ya. Dan, satu yang paling menohok.

Aku mengkritik diriku sendiri, lebih keras dibanding orang lain.

Quote terakhir dari Summer Strike paling mengena sih kalau buat Ka Acha. Mungkin, sepanjang menyadari sempat mengalami quarter life crisis, auto jadi orang yang paling keras dan jahat sama diri sendiri. Paling menuntut atas kesempurnaan dan segala pencapaian yang bisa jadi nggak bermula dari dalam diri. Bersikeras hanya untuk sesuatu yang nggak sanggup didefinisi.

Ada cerita yang kamu punya setelah nonton drama korea Summer Strike juga? Tentang apa?

 

Komentar

  1. Ceritanya belum punya Kka, karena belum nonton Summer Strike ini. Sepertinya dimasukkan list dulu biar bisa dapat hikmah tentang apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama nih Kang, saya pun belum pernah nonton. Tapi nyimak dari review disini cukup lengkap ya. Jadi tahu garis besar ceritanya

      Hapus
  2. Angle-nya si Ahn da Beum di perpus gitu, kenapa jadi kayak Rangga di AADC hehe.
    Daku belum nonton, sementara menikmati cerita lewat ulasannya kak Acha dulu ☺️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha auto keingetan AADC ya, Kak Fenni. Mana rada mirip lagi kalo sekilas sekedip diperhatiin.

      Hapus
  3. Terjebak rutinitas bagaikan robot kadang saya alami dan merasa kok diri ini gini amat? Tapi segera saya seting ulang niat dan tujuan hidup. Berusaha bersyukur dan menerima semua takdir. Alhamdulillah terasa lebih baik
    Penasaran dengan drama nya deh ah!

    BalasHapus
  4. sukaaaa banget sama drakor summer strike. sudah tamat ya tapi aku nonton berulang dan gak bosenin. pemantik semangat dan inspiratif banget terutama soal menjalani hidup. berani banget si yeo reum ini hijrah ke desa yang ternyata banyak masalahnya. dia mau menyepi dan cari kebahagiaan malah ketemu segudang masalah, etapi justru masalah itu yang mempertemukan the ending result cara menjalani hidup yang dia inginkan.

    BalasHapus
  5. Relate lhoo, kadang kita capek ama suasana kota, hingar bingar, kerja, macet, repeat. Jadi menemukankedamaian di desa bisa bikin healing banget.
    "Aku sudah lama berlari menuju suatu tempat. Aku berlari secepat mungkin. Namun, ironisnya, aku tidak tahu harus kemana."
    Truuuee banget!

    BalasHapus
  6. Penasaran nih ingin nonton drama nya, saya sekarang lagi nonton drama yang lama nih.

    BalasHapus
  7. Kebahagian kadang harus diraih ya mbak
    Mulai dari berani mengubah keputusan seperti apa yang diceritakan dalam drama Summer Strike ini

    BalasHapus
  8. Penasaraann, ini katanya relate banget sama kehidupan freelance kayak aku wkwkw yg nggatau ini kira2 hidup yang dijalani sudah menuju ke arah mimpi belum, mau nonton nti habis puasaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kah, Kak Jihan? Kalau buatku malah film Thai yang Freelancer itu yang lebih ngena. Kalau yang Summer Strike ini lebih ke budak korporat nggak sih?

      Hapus
  9. Kayaknya ceritanya banyak yg relate dg kehidupan nyata ya. Bakal masuk bucket list nih

    BalasHapus
  10. Menarik nih kayaknya. Kmrn sempet liat trailernya tp nggak tertarik hehe

    BalasHapus
  11. Kadang kita perlu juga keluar dari zona nyaman yang selama ini rutin dilakukan. Sesekali melakukan hal lain bisa meningkatkan mood juga.
    Sepertinya drakor Summer Strike ini bagus juga ya. Nanti kapan-kapan mau jugalah nonton.

    BalasHapus
  12. nah summer strike seru ya? beberapa kali nongol di timeline, tapi belum pengen nonton. padahal dulu aku suma sama im siwan wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tandanya sudah waktunya coba ditonton juga tuh Mbaaaa hihihi

      Hapus
  13. Aku sudah nonton film ini dan jadi tergelitik juga untuk beberapa bagian yang memang aku banget. Sekarang jadi terdorong pake banget untuk melepaskan keterikatan dengan benda-benda nih dan ini berat banget ternyata... hahaha

    BalasHapus
  14. wih quote-quoenya boleh juga hihi.. kayanya menarik filmnya, jadi pengen ikutan nonton keunyuannya nih hehe

    BalasHapus
  15. Salah satu drama hangat yang gak kerasa nontonnya tuh ngaliirr aja.
    Dan anehnya juga, aku nonton Summer Strike tuh beneran candu. Bukan candu dengan romance kedua karakter leadnya, tapi sama slice of lyfenya. Suka banget banget banget sama Seolhyun dan Im Siwan di Summer Strike.

    BalasHapus
    Balasan
    1. samaan deh Teh. Udah begitu, mereka berdua juga terasa ngalir aja gitu meraninnya.

      Hapus
  16. Wah kayaknya bagus ini drama. Kayaknya cocok buat aku yang suka sama yang ganbatte-ganbatte gitu, terus berjuang (Zen)

    BalasHapus
  17. Blm nonton sih mba, tapi jadi tertarik masukin ke list ku. Genre slice of life gini sbnrnya bukan fav ku. Tapiiii aku masih mau nonton, Trutama kalo sedang marathon Drakor horror atau thriller. Jadi supaya kepala ga panas, diademin Ama Drakor yg santai ritmenya 😄. Makanya jadi tertarik buat nonton juga

    BalasHapus
  18. Bisa ya resign dari pekerjaan dan memulai semuanya dari nol. Kalau saya masih gak berani. Tapi patut dicoba.

    BalasHapus
  19. Membaca ini membuat saya ingat tontonan2 inspiratif di YouTube ... bahwa pada akhirnya orang mencari ketenangan. Dalam ketenangan ada kebahagiaan. Bukan begitu, Acha?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget, Bunda Niar. Pada akhirnya, hanya ketenangan yang bisa bikin kita pun nyaman menjalani hidup, bukan mengejar segala rupa yang belum tentu bisa bikin perasaan tenang di keseharian kita ya, Bun.

      Hapus
  20. ada usaha yang harus dilakukan ya untuk mendapatkan kebahagiaan yang diidam-idamkan

    BalasHapus
  21. Selalu merasa baik-baik aja memang terkadang gak bagus juga. Sesekali perlu mengakui punya masalah. Harus berani juga menentukan pilihan hidup

    BalasHapus
  22. aku belum nonton drama ini nih. kayaknya masuk genre slice of life ya yang kadang kalau nggak sabar bisa bosan nontonnya

    BalasHapus
  23. Drama yang slalu nongol di beranda situs nonton favoritku tapi selalu kuskip. Nah dengan baca ini jadi tergerak nonton deh hehe

    BalasHapus
  24. Belum nonton drama koreanya tapi kok ya suka dengan jalan ceritanya ya mbak
    apa mungkin karena related gitu dan penuh kalimat motivasi juga

    BalasHapus
  25. Belum nonton.. Tapi kehidupan Lee yeo reum ini hampir sama kayak kehidupan banyak orang di Seoul. Hectic dengan menjadi budak korporat sehingga lupa caranya bahagia. Mengejar ke segala arah hingga akhirnya gak tau harus melangkah kemana..

    BalasHapus
  26. Summer Strike (2022), belum pernah nonton.
    Tpi setelah baca reviewnya jadi penasaran pengen nonton.

    BalasHapus
  27. Bisa jadi rekomendasi drakor untuk weekend nih mba. Kalau baca review mba, menarik banget

    BalasHapus
  28. Aku belum nonton nih Kak, masih on going Doctor Cha. Kayaknya seru sih Summer Strike ini, bisa nonton marathon nih...

    BalasHapus
  29. Penasaran peengen nonton disaat weekend mager gitu seruu me time emak2... (gusti yeni)

    BalasHapus
  30. suka banget sama Summer Strike ini vibes ketenangannya dapet banget dan memutuskan untuk menikmati hidup karena harus diribetkan dengan hal yg tidak kita suka atau membebani sangatlah tidak mengenakan

    BalasHapus
  31. Posternya muncul terus di situs watchasian, tapi..slealu ragu untuk nonton. setelah baca review ini sedikit tergerak untuk nonton tapi maybe cari momen yang oas karena pengen nonton yang mendayu-dayu haha

    BalasHapus
  32. Udah dari dulu nonton drakor, tapi quotes Summer Strike ini ngena banget deh. Bisa nih masuk rekomendasi list maraton drakor hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar