pada tanggal
Baca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Perkumpulan Anak Luar Nikah? Kisah apa sih yang mau dibahas sama novel debut dari Grace Tioso ini? Seriusan mau bahas aib?
Pertanyaan itulah yang seketika iseng saja bertandang ke
dalam pikiran Ka Acha ketika judul novel versi awalnya tiba-tiba muncul di
aplikasi Rakata sebagai salah satu novel yang terlibat dalam ajang Mizan
Writing Bootcamp 2022. Sebuah proses seleksi naskah yang diadakan oleh Group
Penerbit Mizan (Mizan Pustaka, Bentang Pustaka, Noura Books). Kala itu, tema
besarnya ada A Closer Look.
Kalau menilik tema besar dari ajang MWB 2022, beneran deh Ka
Acha mendadak suudzon sama judulnya. But than … setelah beberapa kali menghampiri
versi digitalnya, saya putuskan untuk mengoleksi novel ini. Faktanya, nggak
seremeh itu kisah yang dihadirkan dalam novel Perkumpulan Anak Luar Nikah.
Judul :
Perkumpulan Anak Luar Nikah
Penulis :
Grace Tioso
Penerbit :
Noura Books
Tahun Terbit :
Juni 2023
Tebal :
390 halaman
ISBN :
978-623-242-398-5
Sayangnya di sampul versi cetaknya memang nggak menghadirkan
blurb ya. Tapi, kalau diperhatikan baik-baik, kamu akan menyadari kalau novel
karya Grace Tioso satu ini akan mengangkat sebuah skandal besar tentang ‘cinta’.
Eits … bentar, kok Ka Acha bahasanya nyerempet bahas aib sih? Padahal kan Perkumpulan
Anak Luar Nikah bukanlah sebuah noda, tapi luka yang dibawa-bawa oleh generasi
Chindo di tanah air kita.
Tokoh utama kisah ini adalah Martha Gunawan. Seorang perempuan keturunan Tionghoa yang keluarganya lahir dan menetap di Indonesia. Seumur hidup, bahkan ia belum pernah mencicipi rasanya bertandang ke Tiongkok sana. Keluarganya diberi sebutan sebagai Chindo.
Pada suatu waktu di masa remajanya yang berat, Martha
mendapat sebuah keberuntungan besar. Ia berkesempatan untuk melanjutkan pendidkannya
di Singapura. Tepatnya di University of Singapore jurusan teknologi komputer.
Awalnya, hidup Martha tentu baik-baik saja. Ia mampu
bertahan dengan dana hidup terbatas sebab sudah terbiasa menjalani segala rupa
kesederhaan selama tumbuh besar di tanah air. Jadi … Perkumpulan Anak Luar
Nikah nggak bahas tentang perjuangan Martha from
zero to hero seperti kisah Merry Riana.
Tokoh Martha yang dikisahkan sebagai pusaran cerita ini pun
dihadirkan pada pembaca sebagai sosok yang akhirnya sudah berusia matang. Ia telah
lulus kuliah, dan menikah dengan lelaki Indonesia yang dipertemukan oleh takdir
mereka di UoS. Martha kemudian memilih jadi ibu rumah tangga yang menghuni
rumah susun sederhana di Singapura.
Martha sadar, sebagai bagian dari putri bangsa Indonesia, ia butuh menunjukkan rasa cintanya pada Ibu Pertiwi. Maka, walau hanya berdiam di rumah saja, memanfaatkan ilmu pengetahuan yang ia punya, Martha hadir sebagai sosok yang begitu ingin ambil bagian untuk mendukung agar negerinya bisa lekas jadi negara maju. Kali ini, Martha mulai dari ceruk dunia politik.
Bersama sepupunya yang tinggal jauh di Jawa Tengah, ia
mengelola akun Twitter @duolion163. Akun yang senang menguliti sisi terdalam
dari sosok politikus tanah air yang terlibat dalam pemilihan umum. Tanpa
memihak, dan hanya berbicara berdasarkan data dari hasil riset yang ia sadur
dari internet. Catatan pentingnya,
Martha bersikap netral. Ia hanya membuka fakta, dan nggak dibayar pula. Wajar
jika pendukung @duolion163 ribuan jumlahnya.
Namun entah bagaimana awal mula pemantik kesialannya bekerja, Martha yang menyembunyikan identitasnya atas @duolion163 mendadak terjebak skandal. Ia jadi tersangka pemalsuan dokumen ketika dulu sekali dirinya menjadi kandidat penerima beasiswa dari UoS. Lalu, dokumen apakah yang dipalsukan oleh Martha?
Seketika kehidupan rumah tangga Martha dan suaminya Roni mendadak
diobok-obok keadaan. Kacau. Apalagi posisi Roni sebagai dosen di UoS – pun satu-satunya
pencari nafkah – terancam karena status tersangka yang dijatuhkan pada Martha.
Di sisi lain, persahabatan Martha dengan kedua karibnya
sedari kecil, Fanny dan Linda, ikut menentukan kelanjutan kehidupan Martha.
Bagaimana sih ceritanya sampai kedua sahabatnya itu ikut andil dalam skandal yang
kemudian menghancurkan tiga per empat kehidupan Martha? Lalu, apakah kesalahan
lampau ini akhirnya bisa diakhiri dengan baik-baik saja?
Nggak sampai kehidupan masa kini saja yang diangkat dalam
Perkumpulan Anak Luar Nikah. Ka Acha yakin, kamu bisa jadi tersedak oleh
kenyataan kalau bangsa kita pernah memberi luka pada sesama generasi Indonesia
lainnya dalam novel ini.
Tahukah kamu bahwa dulu sekali, orang-orang Chindo banyak yang nggak dianggap sebagai warga negara Indonesia? Sayangnya statusnya bukan WNA, melainkan stateless.
Padahal jelas, mereka semua lahir dan besar di Indonesia,
pun sudah putus hubungan dengan tanah asal leluhur mereka, Tiongkok. Rasanya perasaan
dari keluarga Martha akan mirip sama yang dibawa oleh karakter tokoh Mei di Weeping
Under The Same Moon yang kemudian jadi warga negara Amerika lewat
perjalanannya sebagai manusia perahu. Sekelumit perasaan yang kemudian sulit
untuk terbantahkan, sebab berakar pada sebuah cinta.
Kembali ke kehidupan Martha di Perkumpulan Anak Luar Nikah
ya. Novel satu ini mengusung genre historical,
thriller, drama keluarga, romance, politik, sampai komedi. Akan
membawa kamu pada rasa empati, membuatmu tertawa sekaligus menangis tersedu di
satu momen membaca buku. Diksinya pun sederhana sehingga sulit berhenti untuk
memberi jeda.
Novel Perkumpulan Anak Luar Nikah mendapatkan cukup banyak
pujian. Selain masuk dalam Top 10 Mizan Writing Bootcamp 2022 dengan tema besar
A Closer Look, tentunya.
Grace Tioso, sang penulis dari novel ini, memang merupakan seorang
keturuan Tionghoa-Indonesia. Ya … beliau Chindo.
Selain lewat pengetahuannya tentang seluk-beluk sejarah
kelam Chindo di tanah air, Grace Tioso pun melakukan riset sejarah. Ia
mewawancarai beberapa jurnalis, beberapa pengacara di Singapura, hingga para associate professor di National
University of Singapore dan Nanyang Technologycal University. Ia pun turut
menghadiri beberapa sidang di State Courts dan Supreme Courts demi menghidupkan
tokoh Martha Gunawan dalam karyanya ini.
Pembaca juga akan dikenalkan kalau Chindo punya subkultur di Indonesia. Mulai dari Holland Spreken, Peranakan, dan Totok. Menyadarkan kalau etnis Tionghoa-Indonesia bukanlah kelompok yang homogen. Bahkan para Chindo pun terjun dalam beragam bidang pekerjaan. Nggak seperti yang digambarkan di film Cek Toko Sebelah, dimana kalau Chindo biasanya ya buka toko.
Selain itu, ada pula kekacauan struktural tanah air sedari
jaman baheula yang jelas diangkat oleh
Perkumpulan Anak Luar Nikah. Sebuah kebiasaan dari sebagian masyarakat
Indonesia yang sebenarnya sampai sekarang masih bikin sakit kepala. Saya
sendiri sampai menarik napas dalam kalau diingat lagi ceritanya. Misalnya,
budaya sogok, pakai calo, dan proses administrasi negara yang berbelit. Duh ….
Buat Ka Acha pribadi, novel Perkumpulan Anak Luar Nikah ini layak untuk dibaca para remaja akhir hingga usia dewasa. Jika kamu bersiap untuk membacanya juga, selamat berempati sebanyak-banyaknya.
Bagus kak ceritanya. Beneran pas pertama baca kirain novel tentang aib ternyata tentang keadaan Indonesia dari sisi lain.
BalasHapusDuh kebayang kehidupan Martha gimana selanjutnya.setelah ditetapkan sebagai tersangka jadi penasaran euyy
Pokoknya bikin berurai air mata deh Mba bagian yang itu. Kebayang kan perasaan seorang ibu yang sedang dalam masalah, mana anak-anaknya masih pada kecil-kecil pula.
HapusSaya udah lama gak baca buku-buku berkualitas.
BalasHapusBacanya novel gratisan diaplikasi saja.
Rindu juga.
Apalagi dari pembahasan kak Acha di atas, kelihatan keren sekali novel ini.
Perkumpulan anak di luar nikah.
Jadi penasaran, sebenernya ada gak pembahasan anak di luar nikahnya?
Atau Martha adalah anak di luar nikah?
Dan Martha dituduh memalsukan dokumen yang berhubungan dengan status sebagai anak di luar nikah-nya?
Nah, kayaknya Kak Vivi perlu ikutan baca novel Perkumpulan Anak Luar Nikah ini deh biar terang benderang konteksnya gimana karena nggak ada tuh cerita soal orangtuanya yang berzina dan berakhir punya si Martha. Ada unsur politik dan sedikit sejarah di tanah air kita.
HapusPemilihan judul yang bikin penasaran ya, strategi marketing yang bagus. Selain ceritanya yang juga berbobot. Judulnya sudah membuat semua orang traveling, dan mau nggak mau membaca demi memenuhi rasa penasarannya. Aku juga jadi penisirin tingkat tinggi sama diksi di dalamnya. OMG aku teracuni sama ulasan ini.
BalasHapusPas baca judulnya sempat kaget juga. Bikin penasaran. Kisahnya seru nih. Siapa yg sdh berani ungkap rahasia jatidiri duolion163? Kesian si Martha jadi gak tenang hidupnya wk wk wk
BalasHapusJudulnya unik, tapi baca seperti ga nyambung banget dengan isinya, atau aku harus baca sendiri biar tahu lengkapnya nih sepertinya...Hm, nice review Kak, bikin penasaran kisahnya Perkumpulan Anak Luar Nikah
BalasHapusJudulnya sangat menarik perhatian dengan plot twist yang diluar dugaan pembacanya.
BalasHapusWah aku baca judulnya bikin penasaran maksudnya gimana nih anak di luar nikah, ehh ternyata sudut pandang dari negara Indonesia ya. Aku suka bagian yang menjelaskan tentang memilih ibu rumah tangga yang banyak memandang sebelah mata, padahal tanpanya tidak akan berfungsi. Makin penasaran deh sama Martha ini, hehe.
BalasHapusAwalnya aku nebak kalau ini terkait dengan peristiwa kerusuhan 1999. Eh, ternyata malah dari sejarah di era orde baru ya. Iya sih, dulu itu Chindo dimarjinalkan banget. Padahal nggak semua Chindo orkay. Aku inget, pas orba, kayaknya jadi pandangan umum kalau Chindo akan numpuk kekayaannya ke tanah leluhurnya.
BalasHapusJudulnya sangat menggoda. Terkesan retjeh dan sensual. Rupanya isi ceritanya cukup berat. Jadi penasaran baca bukunya, nih. Supaya paham hubungan antara judul dan isi.
BalasHapusBaca reviewnya dari Kak Acha saja sudah sangat menarik Perkumpulan anak luar nikah ini. Jadi penasaran sekali dengan cerita utuh dari Grace Tioso ini, apalagi ada unsur thriller-nya, sepertinya sangat menjanjikan
BalasHapusSaya belum pernah baca novel ini tapi menjadi tertarik karena membaca ulasan ini. Apalagi judul dan temanya menarik. Jadi harus masuk dalam wish list nih.
BalasHapusSetelah baca tulisan Kak Acha jadi tercerahkan isi bukunya ternyata tidak segelap judulnya, tapi justru dekat sekali dengan realita yang terjadi ya Kak
BalasHapusHmm, ini buku sudah masuk wishlist tapi beluk juga aku baca bahkan belum mengoleksinya. Dari segi review aku udah tertarik sama bukunya dan baca review ini ... jadi pengin ngecek marketplace lalu checkout. Eh, tapi iya, dari sejauh ini kita berasa dicekoki sama 'fakta' yang bilang kalau Chindo ini Chindo itu. Kayak berasa dibuka framing Chindo selama ini lewat buku ini
BalasHapusPengen banget baca buku ini. Udah lama tahu soal buku ini, tapi belum sempat kebeli huhu..
BalasHapusMba, tadi aku pikir ini bakal cerita ttg kejadian may 98 di mana banyak chindo yg di perk*sa oleh kerusuhan dan akhirnya hamil. Aku jujur ga sanggub baca itu. Pernah baca buku yg relate ama itu, dan nangis ujung2nya.
BalasHapusTapi buku ini sepertinya beda yaaa. Jadi penasaran sih. Aku memang dari dulu kagum dengan kaum peranakan di indonesia. Temen2ku banyak kok yg chindo. Apalagi temen kantor. Dan mereka baik2 semua. Trus yg asalnya dari surabaya, malah lancar bgt ngomong jawanya dan ga bisa ngomong bahasa leluhur mereka. Artinya mereka udh 100% indonesia bangetttt sbnrnya. Ga perlu lagi dianggab pendatang bahkan tega amat itu sempet jadi stateless 😣.
Nanti mau coba cari bukunya juga 😊
Iya Mba. Nggak semua chindo itu orang kaya. Pada akhirnya, akulturasi budaya yang begitu lama kan membuat mereka bukanlah lagi WNA. Kita yang doyan makan mie ayam padahal menu itu awal mulanya dari kaum peranakan kan, masa cuma suka makanannya tapi menganggap mereka bukan dari Indonesia.
HapusSemoga setelah ikutan baca bukunya, Mba Fanny pun suka sama alur ceritanya.
Aku tadi juga menduga-duga, apakah ini efek kejadian Mei'98 belasan tahun silam, jadi ada anak di luar nikah? Kayaknya bukan ke sana sih, kalau baca reviewnya kak Acha. Buat lebih jelas, yaa baca aja novelnya deh. Tetangga-tetangga di kompleksku banyak yg Chindo. Biasa aja sih kami...
HapusTapi mungkin tidak ya, bagi pemerintah Indonesia zaman dulu... Sampai mereka pernah dapat status stateless...
Judulnya itu cukup membawa ke arah sana ya. Ternyata isinya beda. Iya, betul banget Chindo itu kerap kali menerima diskriminasi dari masyarakat. Bahkan sampai ada aturan chindo nggak boleh punya tanah SHM.
BalasHapusJudulnya sangat mengecoh. Aku lihat cover novel ini beberapa waktu lalu dan langsung skip karena judulnya. Eh, ternyata isinya berbeda dari dugaanku. Bolehlah masuk list.
BalasHapusPemilihan judul yang bikin kepo tingkat tinggi. Ternyata ini strategi dari marketing yang ok. Selain ceritanya yang bagus, saya penasaran juga dengan pemilihan kata yang digunakan, kok apik.
BalasHapusSaya sudah cukup umur, kak. Makanya siap baca novel ini hehehe. Dan pastinya saat itu Martha mempunyai alasan memalsukan dokumennya, ya. Hanya dari sini, jujur itu lebih bagus, walaupun pahit.
BalasHapusKasihan juga kisahnya Martha.
BalasHapusBtw keren bukunya, walau memang judulnya bikin gimana gitu. Apalagi blurbnya gak ada, jadi makin pemasaran tapi sesuatu
Kirain dari judulnya, ini novelnya bercerita tentang aib anak di luar nikah. Jadi penasaran pengin baca novelnya deh. Kayaknya seru...
BalasHapusPenasaran kenapa gak ada blurb-nya yaa..
BalasHapusPadahal kalau baca blurb-nya jadi semakin penasaran sama novelnya kenapa diberi judul demikian.
Salut dengan sang penulis yang membahas secara detail mengenai peranakan Chinese yang tinggal di Indonesia dengan segala perjuangannya.