Novel Once in a Moon dan Sepasang Gajah Sumatra Di Sampulnya

Perawatan Gigi Biar Ketika Senyum Makin Percaya Diri

Keinginan untuk melakukan perawatan gigi lekas terlintas dalam benak Ka Acha ketika keadaan dompet belakangan ini mulai membaik. Merawat kesehatan gigi dan mulut itu kebutuhan, apalagi kalau mau punya penampilan yang cantik terawat binti menawan.

merawat kesehatan gigi

Ada sebuah pelatihan yang Ka Acha ikuti dari suatu komunitas. Dalam pelatihan tersebut, salah satu pematerinya adalah Novita Anggi. Bahasannya sederhana, tentang grooming. Lebih jauh mengulik bagaimana caranya memilih outfit biar tampilan selalu menarik. Baik di keseharian, atau ketika menghadiri suatu acara khusus.

Menarik dalam artian nggak harus selalu wah dengan pakaian mewah. Kelihatan cocok dan “mahal” – I mean, bukan dari barangnya tapi dari sosok yang mengenakannya – sudah cukup. Ilmu tentang kepantasan untuk memantaskan diri, begitu sih lebih tepatnya.

Di kali lain, dari komunitas berbeda, Ka Acha ikut kelas lagi yang dipandu Zata Ligouw. Siapa sih yang nggak eungeuh sama face yoga yang Kak Zata suarakan, selain seringnya beliau mengangkat tema personal branding? Bagaimana menampilkan diri sebaik-baiknya sehingga mampu memanggil impian itu mendekat.

Dari sana saya belajar bahwa first impression itu sebuah kunci dari banyaknya kunci lain menuju suatu kerjasama yang dapat membuka jalan, baik di bidang karir atau bidang lainnya. Ya kan? Sesuatu yang pertama kali lekas ditangkap oleh mata, didengar oleh telinga, dan dirasakan lewat gesture dan movement seseorang.

Itulah alasan terbesar, mengapa setelah banyaknya rangkaian skincare yang Ka Acha coba, pada akhirnya saya berkeinginan untuk merawat diri lebih jauh lagi. Salah satu di antaranya ya merawat kesehatan gigi dan mulut.

Selama ini, perjalanan merawat diri Ka Acha yang terekam di label beauty Taman Rahasia Cha sudah banyak menjelajah, mulai dari : serum untuk wajah, proses double cleansing sebelum mengaplikasikan skincare, mandi dengan scrub beraroma kopi biar mood terjaga jadi bisa sering diajak senyum, memilih hair care buat rambut berhijab, dan masih banyak lagi. Hhh … cerita yang panjang, dan menyenangkan.

Kini … sudah saatnya saya memperhatikan senyum saya. Bagaimana saya menyajikan tampilan yang membuat sesiapa saja yang mengajak bicara, paling nggak nyaman dulu. Tentu saja karena saya merasa percaya diri dengan penampilan diri sendiri.

Memilih Tempat Perawatan Gigi

Ka Acha mungkin bisa kamu sebut anak jadul gara-gara ini. Soalnya nih, dibanding lekas percaya sama segala review yang bertebaran di media sosial, kalau untuk urusan perawatan gigi – dan kesehatan lainnya – saya masih mengandalkan rekomendasi dari orang terdekat. Maklum, saya suka bertanya secara rinci soal pengalaman dan apa yang membuat ia nyaman dengan sang tenaga medis tadi.

Dari matanya, lewat cara bercerita tentang pengalamannya, saya jadi bisa menimbang-nimbang, apakah saya akan memilih menjadi pasien di dokter yang sama atau nggak. Kalau kata beberapa teman sih, urusan dokter juga cocok-cocokan persis pilih jodoh.

Di komunitas para ibu sih, bahasan begini sering ya wara-wirinya. Saya rasa, kebanyakan perempuan memang senang saling merekomendasikan secara tulus, sesuai pengalaman masing-masing.

menjaga kesehatan gigi

Nah, kali kemarin saat melakukan perawatan gigi, saya akhirnya menjatuhkan pilihan pada dokter gigi yang lokasi prakteknya nggak jauh dari rumah. Selain itu, layanannya terasa privat karena jam kedatangan pasien diatur sedemikian rupa jadi nggak ada ceritanya tuh adanya antrean pasien. Tentu saja sebelum datang, harus janjian dulu sama dokternya.

Ka Acha kebetulan nggak mengambil layanan 'asuransi kesehatan milik negara' nih buat perawatan gigi. Harapannya ya biar dokter gigi yang merawat kesehatan gigi dan mulut saya jadi nggak berganti-ganti.

Mungkin kamu akan punya pertimbanganmu sendiri dalam memutuskan kemana kamu akan melakukan perawatan gigi ya. Cara apa dan bagaimana yang kamu pilih, disesuaikan saja sama senyamannya kamu.

Pilihan Rangkaian Perawatan Gigi Sesuai Kebutuhan

Salah satu hal mendesak lain yang membawa Ka Acha untuk nggak menunda lagi melakukan perawatan gigi dan mulut begini, sebenarnya karena saya menyadari kalau gigi geraham saya ada yang mulai bolong. Nggak sanggup membayangkan kalau saya harus menunggu lama dan membiarkan sakit gigi menyerang. Duh … kan gawat banget pas lagi sakit gigi tahunya ada kerjaan darurat ya kan?

Walhasil, selain melakukan scaling alias pembersihan plak di gigi yang nggak sukses terhempas sama proses sikat gigi, saya juga perlu tambal gigi dong. Apakah Ka Acha auto ngambek karena mendadak diajak tambal gigi? Ahahaha … nggak sih.

Jadi, saat proses pembersihan gigi berlangsung, ibu dokter gigi menemukan gigi geraham yang kalau bolongnya makin besar, berpotensi bikin saya ngambek uring-uringan. Proses perawatan gigi yang tadi niatnya hanya sekali datang, berujung ke beberapa kali pertemuan.

tindakan di dokter gigi

Selepas scaling, saya harus menjalani proses perawatan saluran akarnya dulu nih. Maklum si gigi geraham Ka Acha kan harus dimatikan dulu syarafnya biar aman damai sejahtera pas ditambal nanti. Prosesnya sekitar dua kali pertemuan. Maklumlah yang mau ditambal nggak cuma satu.

Setelah semua rangkaian perawatan gigi terjalani dengan baik, terasa sekali kalau senyum saya makin cantik. Bukan … bukan memuji diri ini tuh. Cuma bentuk terima kasih sama diri sendiri karena sudah berani mengambil langkah baik dalam proses mengusahakan agar selalu tampil sehat terawat.

Apakah Perawatan Gigi Hanya Dilakukan Sekali?

Nggak dong. Perawatan gigi begini paling nggak ya dirutinkan 6 bulan sekali.

Menurut ibu dokter gigi yang menangani Ka Acha, setahun sekali pun nggak apa. Selain untuk scaling lagi, tentu saja untuk memeriksa kondisi tambalan di gigi.

Ini sih alasan mengapa Ka Acha mau berjumpa dengan dokter gigi yang bukan hanya bikin kantong nyaman tapi juga bisa membawa tenang di jiwa sepanjang proses perawatan. Akan ada beberapa pertemuan kembali yang nantinya Ka Acha jalani. Bertemu dengan sosok yang sama rasanya bikin senang menceritakan kembali segala rupa tentang kesehatan gigi dan mulut saya.

Kalau kamu, apakah akan memutuskan hal yang sama seperti Ka Acha? Memilih jumpa dengan dokter gigi yang – atau bisa juga menyetia pada satu klinik perawatan gigi – sama walau harus melewati proses panjang dulu sebelum akhirnya mendaftar sebagai pasiennya?

Last … perawatan gigi biar senyum makin percaya diri begini, semoga saja menjadi bentuk perjuangan dalam mendukung proses peningkatan value diri ya. 

Semangat selalu dan tetap cantik sehat terawat. Siap?

 

 

Komentar

  1. Gigi ini adalah salah satu aset yang harus terus dirawat dan dijaga ya, Mbak. Karena kalau sudah sakit, itu semua dari kepala dan telinga juga sakit. Jadi perawatan rutin perlu sekali setidaknya 6 bulan sekali,

    BalasHapus
  2. Perawatan gigi ini memang penting banget dan harus disempatkan ya, Kak. Karena kalau tidak disempatkan benar-benar ke dokter gigi, bisa kelupaan, terlibas dengan kesibukan harian... Saya pun jadi ingat mau kontrol gigi rutin di awal tahun ini.

    BalasHapus
  3. DAri dulu aku paling taku kalo suruh ke dokter gigi, Gatau nih kayaknya doktrin dari kecil dokter gigi itu menyeramkan. GIgiku berlubang juga harus diberaniin sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, doktrin dan kebiasaan nakut-nakutin anak sama salah satu profesi yang sebenarnya sangat dibutuhkan setelah dewasa tuh, butuh dihentikan juga nggak sih jadinya? Yuk Mas, semangat! Demi kesehatan dan kenyamanan di keseharian.

      Hapus
  4. Perawatan gigi itu memang harus rutin ya. Pengalaman nganter temen tambal gigi dulu memang butuh bolak balik pertemuan. Ngga cukup sekali memang. Habis itu harus cek berkala tambalannya.

    BalasHapus
  5. Aku pengen nih ke dokter gigi, buat bersihin karang gigi. Ke dokter gigi tuh pas kalau sakit gigi doang. Padahal perawatan gigi ya perlu rutin yah ke dokter gigi.

    BalasHapus
  6. Iya juga ya kak, kalau sedang dalam perawatan memang ada baiknya dengan satu dokter, nggak ganti-ganti, sehingga bisa diketahui progresnya, terlebih urusan gigi ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huum Kak Fenni. Makanya aku agak picky apalagi ini kan menyangkut urusan perawatan gigi.

      Hapus
  7. Bener banget kak perawatan gigi itu kebutuhan. Alhamdulillah ada dokter gigi yang dekat dari rumah dan terasa private ya kak. Jadi nyaman ke dokter giginya.

    BalasHapus
  8. Sejak pindah ke Jakarta, juga sudah mulai cari-cari klinik perawatan gigi. Soalnya penting banget loh buat menjaga kesehatan gigi keluarga. Apalagi jika layanan klinik tersebut sudah didukung dengan asuransi kesehatan yang dimiliki (Talif)

    BalasHapus
  9. Eman kalau ga dipakai BPJS nya, Kak. Kan bisa janjian dengan dokter giginya alias atur jadwal, lumayan kan iuran bulanan bis aterpakai jadinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. BPJS mungkin one day bakalan aku pakai juga sih Mas. Saat diperlukan. Entah kenapa kalau perawatan gigi, aku lebih tenang yang non BPJS sih.

      Hapus
  10. Secara fisik, aku tuh paling iri dengan yang giginya bagus terawat, soalnya gigiku udah banyak rusaknya :(

    BalasHapus
  11. Perawatan gigi yg pernah saya lakukan cuma scaling pembersihan karang gigi. Jadi pengen perawatan lagi deh

    BalasHapus
  12. Perawatan gigi memang penting sekali yaaa, agar gigi kita tetap terjaga kesehatan dan kebersihannya

    BalasHapus
  13. Nah iya bener nih pengen scaling juga cuma belum nemu dokter gigi yang oke non BPJS

    BalasHapus
  14. Wah, iya
    Perawatan gigi secara rutin itu perlu ya kak
    Biar kita bisa terus tampil percaya diri

    BalasHapus
  15. alasan kantong nyaman ini mbak, boleh dicoba. aku pribadi adalah orang yang sering bermasalah dg gigi. wah ternyata 6 bulan ya rutinannya

    BalasHapus
  16. Setuju banget kak. Perawatan gigi emg harus rutin sih. Soalnya kalo udh sakit dan fatal, bisa mahal banget tuh pengobatannya.

    Lebih baik periksa rutin sehingga tdk menimbulkan bahaya besar di kemudian hari. Tentunya kalo gigi kita sehat, tumbuh kepercayaan diri makin kuat.

    BalasHapus
  17. spill donk kak acha kalo perwatan gigi berapa habisnya, aku perwatan gigi bolong antriannya dari jam delapan hingga jam setengah dua belas aku pernah dipanggil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lama bangeeeettt. Aku bisa ngambek manyun kalau ngantre di dokter gigi selama ini. Kemarin habis sekitar sejuta lebih dikit sih Mba karena aku harus tambal gigi juga dan bolak balik beberapa kali.

      Hapus
  18. Wah perawatan gigi ini bisa pakai BPJS ya Kak Aca. Jadi pengen perawatan gigi juga jadinya. Dulu banget pernah scaling gigi dan itu rasanya nano-nano. Tapi pas udah bersih giginya berasa plong sih. Aku juga pas scaling ada gigi keropos, akhirnya disuruh balik lagi untuk kedua kalinya buat cabut gigi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak Gilang, ada. Cuma memang karena merasa kebutuhannya belum terlalu mendesak dan memang aku niatkan untuk punya klinik langganan, jadilah kemarin nggak mencari yang melayani secara BPJS.

      Hapus
  19. setuju nih, yang namanya perawat gigi harus pilih-pilih, jangan asal perawatan di pinggir-pinggir jalan itu. Lbih baik konsultasi langsung ke dokter gigi krn mereka hampir pasti tahu bagaimana terapi utk gigi yg bermasalah,

    BalasHapus
  20. Setuju sekali kak. Gigi memang aset penting diri ya kak, makanya perawatan gigi jjga sangat penting agar aset penting ini bisa terjaga kesehatannya.

    BalasHapus
  21. perawatan gigi ini identik dengan mahal ya soalnya sekali datang itu kadang uang yang keluar bisa sampai setengah juta lebih. hehe. makanya memang seharusnya sejak kecil kita biasakan merawat gigi biar perawatannya bisa lebih murah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba. Makanya memang masuk salah satu target kalau keadaan hidup sudah lebih baik sih, bisa rutin perawatan gigi begini.

      Hapus
  22. perawatan gigi dan mulut juga penting karena di sini lah awal nutrisi2 tubuh masuk. gigi dan mulut yang sehat bisa membantu mengunyah makanan dengan baik sehingga memudahkan kerja pencernaan tubuh

    BalasHapus
  23. Untuk soal perawatan gigi diriku termasuk yg agak abai nih. Alhasil gigiku bolong. Nyesel sih... Pengin gitu perawatan gigi rutin kayak scaling, tp belum kesampaian euy..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa lekas kesampaian keinginannya untuk melakukan perawatan gigi ya, Mba. Aamiin.

      Hapus
  24. Wah, dulu awal ke dokter gigi pas mau scalling. Busett, kerak yang sudah bertahun-tahun numpuk luar biasa banyak tuh ketika dibersihkan. Setelah selesai emang rasanya jadi fresh sih. (April)

    BalasHapus
  25. Wah, bener banget nih, Ka Acha! Perawatan gigi memang penting banget buat menjaga senyum tetap mempesona dan kesehatan mulut tetap prima. Saya juga suka caranya memilih dokter gigi yang bisa bikin nyaman, kayaknya lebih mantap ya daripada cuma bergantung sama review online. Semangat terus ya, Ka Acha, untuk terus menjaga kesehatan dan kecantikan dari dalam dan luar! 🦷✨

    BalasHapus
  26. Nah ini ulasannya cocok banget apalagi mendekati lebaran pasti bakal makin banyak ketemu orang. Senyum dan tawa harus makin PD setelah perawatan gigi. Minimal scaling 6 bulan sekali dan ceki-ceki ada gigi yang bolong ngga. Ngga wajah aja yang butuh perawatan, gigi juga. Ya kan kak Acha?

    BalasHapus
  27. pilih dokter gigi itu harus yang sreg sih ya, karena perawatan gigi itu bukan sekali dua kali aja tapi berkelanjutan.
    senyumnya makin cantik nih Kak Acha setelah perawatan gigi :)

    BalasHapus
  28. setuju Kak Cha, saya pun juga gitu kalau urusan perawatan gigi, lebih memilih ke satu klinik (dokter giginya ada 3) udah tahu jejak buruk gigi saya hihih.
    jadi kesentil nih, saya udah lama gak perawatan gigi, berapa kali ke dokter gigi malah bukan tuk rawat gigi sendiri tapi si Bocah dan antarin Omku kemarin :D

    BalasHapus
  29. Molly tahun ini belom scalling. insya Allah bulan depan mau scalling nih, tunggu barengan adek pas mudik bulan depan. Hehe.. setahun sekali pasti ke rsgm buat scalling. kalo gak scalling rasanya gigiku kotor banget. :)

    BalasHapus
  30. Gigi adalah salah satu estetika yang paling penting karena Ketika kita melihat gigi seseorang yang bersih maka kita akan melihat kesan pertama kepada orang tersebut kayaknya sangat penting deh.

    BalasHapus
  31. Perawatan gigi emang penting dan saya termasuk orang yang takut ke dokter gigi. Maklum masih kecil punya pengalaman yang tidak menyenangkan. Dan rasanya sekarang masih agak-agak takut

    BalasHapus
  32. saya setuju dengan salah satu kutipan diatas, kalo pilih dokter gigi itu cocok2an ya kayak milih jodoh hehe. karena saya sendiri ngalamin itu, gonta-ganti dokter gigi terus hehe. secara dokter gigi langgananku sejak SD usianya udah sepuh n bakal pensiun. selain itu saya juga setuju kalo merawat gigi merupakan salah satu bentuk utk meningkatkan rasa percaya diri sekaligus perjuangan dalam mendukung proses peningkatan value diri.

    BalasHapus
  33. Sebagai orang yang memiliki masalah sama gigi sejak kecil, melakukan perawatan gigi itu memang penting ya. Selain biar tampak cantik, juga biar kita makin sehat juga

    BalasHapus
  34. Memang penting banget ya mbak melakukan perawatan gigi secara berkala ini. Aku sebenarnya lebih senang datang ke dokter gigi langsung sih karena biasanya jamnya sudah ditentukan. Tapi kadang kalau lagi pengen irit datang ke rsgm walau alurnya belibet Dan nunggunya lama

    BalasHapus
  35. Perawatan gigi ini memang sring banget diabaikan orang karena nunggu sakit.
    Padahal kalau dilakukan rutin mah yaa... ga akan lama. Hihihi, ini kayak ngasih tau ke diri sendiri.
    Jadi maluuu karena kariesku banyaak.. Huhuhu~

    Ka Acha hebat banget!

    BalasHapus
  36. Saya waktunya ke dokter gigi nih, kayaknya tumpukan karang gigi di gigiku sudah minta dibersihin. Semoga bisa segera ke dokter gigi.

    BalasHapus

Posting Komentar