Kebut Dua Hari Wisata Keliling Yogyakarta

Ada Apa Di Taman Burung TMII?

Bagaimana ya rasanya masuk ke sangkar burung raksasa? Ada burung apa saja yang menjadi penghuni di sana? Ada apa di Taman Burung TMII?

burung merak di taman burung tmii

Sederet pertanyaan ini mampir ke dalam benak saya selepas mengantre di pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah untuk membeli tiket kunjungan. Hari itu, usai bertanya kepada petugas yang berjaga, impian saya dan si partner untuk membawa geng bocil berjumpa dengan dinosaurus di Taman Legenda, pupus seketika.

Akibat masa renovasi dari Taman Legenda yang belum usai, segala rencana kunjungan harus lekas diganti. Nggak mungkin kan, sudah repot ambil cuti, jalan dari Bogor ke Jakarta Timur ujungnya kami hanya balik badan dan pulang? Pasti geng bocil akan tantrum karena kecewa di sepanjang perjalanan.

Sementara vakansi kami ke Taman Mini merupakan langkah pembuka bagi geng bocil sebelum kelak akhirnya benar-benar berburu dinosaurus di Jawa Timur sana. Doakan ya.

Baiklah …. Rencana diatur ulang saat itu juga. Biarlah langkah kecil dan celoteh keduanya yang akan memimpin jalan.

Cara Menuju Ke Taman Burung di Taman Mini

Dari Pintu 3 yang lokasinya tak begitu jauh dari Teater Keong Mas, saya dan keluarga diarahkan untuk naik Angling alias Angkutan Keliling yang penampakannya mirip bus terbuka dengan ornamen kayu di hampir semua sisi kendaraannya. Duh … karena teriknya matahari, saya tak sanggup lagi mengeluarkan ponsel untuk meng-capture uniknya si Angling ini.

Bentuk kendaraannya sedikit lebih tinggi dibanding dengan Angling yang berseliweran di rute dalam Taman Mini. Kami dibawa ke perhentian akhirnya di sekitaran gedung Sasono Utomo. Dari sana, kemudian kami diarahkan untuk berjalan sedikit melintasi bagian dalam gedung, kemudian berjumpa dengan halte Angling lainnya.

Dalam keadaan bingung untuk mengunjungi wahana yang mana, tetiba terbersitlah keinginan untuk mengunjungi Taman Burung sehabis melihat peta TMII. Wah … saya lekas berharap kalau nanti di sana kami bisa menikmati sesi belajar mengenal fauna tanpa banyak gangguan dari antrean pengunjung lain yang lalu-lalang. Hari itu, rupanya banyak juga yang memilih untuk cuti dan berlibur ke Taman Mini Indonesia Indah.

peta tmii jakarta
disadur dari : tamanmini.com 

Berhubung lokasi dari Taman Burung ada di halte transit, dimana biasanya pengunjung yang ingin menyambangi sisi lain dari Taman Mini akan turun di sini untuk berganti Angling, saya bisa bawa geng bocil duduk sedikit lebih ke tengah di antara deretan kursi penumpang.

Sepanjang berada di atas Angling, pengunjung nggak perlu khawatir akan terlewat turun dari wahana yang diinginkan. Pengemudi Angling cukup informatif memberi informasi mengenai wahana yang dilewati. Pengunjung yang bertanya pun akan diberi arahan dengan baik.

Sebab halte Taman Burung ada di ujung rute Angling yang kami tumpangi, semua penumpang pun turun dengan tertib. Geng bocil pun bisa saya awasi dengan baik, sebab tak ada penumpang lain yang menyerobot ingin buru-buru naik demi dapat posisi tempat duduk terbaik.

Ngomong-ngomong nih, selepas Ka Acha melirik peta Taman MinI dari situs resminya, saya baru tersadar kalau Taman Burung lebih dekat dari Pintu 4 Taman Mini Jakarta nih, ternyata.

Harga Tiket Masuk Taman Burung di TMII Jakarta

Berapa sih biaya yang akan dikeluarkan untuk masuk ke Taman Burung? Sebenarnya harga tiket masuknya tuh senilai 60.000 saat hari kerja, dan 70.000 di akhir pekan. Namun Ka Acha dan geng bocil cukup beruntung hari itu. Kami dapat diskon lumayan sehingga dana yang kami keluarkan tak sampai 50.000 per orang. Anak-anak di atas usia 3 tahun sudah bayar tiket ya.

Pembayaran pun bisa dilakukan secara cash maupun nontunai. Nah, kami kebetulan membayar dengan memanfaatkan dompet digital.

Alhamdulillah, doa Ka Acha agar nggak banyak pengunjung yang mengular masuk ke wahana Taman Burung, terkabul. Hanya kami berempat yang berjalan memasuki pintu masuknya.

Sebab waktu menunjukkan jam jelang makan siang, hanya seorang saja petugas yang berjaga. Sejak langkah kami melewati selasarnya, udara sejuk dari dalam Taman Burung yang memang tergolong hijau, berhembus pelan. Ah … belum sepenuhnya masuk ke dalam, saya sudah dibuat betah.

angsa hitam di taman burung tmii

Setelah perjalanan berkeliling Taman Burung, dengan harga tiket yang kami bayarkan, rasanya sungguh worth. Banyak sekali pengalaman untuk bisa mengenal berbagai koleksi burung yang ada di sana. Bahkan ada kesempatan untuk melihat hewan-hewan berbulu cantik ini begitu dekat.

Ka Acha paling amaze dengan burung Kakaktua Jambul Kuning yang ternyata semenggemaskan itu. Ia menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Memamerkan suaranya. Aih … pengalaman yang sungguh langka. Saya nggak meng-capture si burung eksotik ini, tapi kalau kamu mau lihat video perjalanan Ka Acha, silakan mampir ke laman Instagram saya di @akarui.cha ya.

Beberapa tahun lalu, petualangan kami bersama geng bocil ini baru sampai ke Museum Zoologi Kebun Raya Bogor. Mungkin sebab dulu itu keduanya masih terlalu mungil untuk mengingat apa-apa saja yang sudah pernah mereka lihat, maka di Taman Burung ini, kami kembali me-recall ingatan bersama. Lebih tepatnya sih Ka Acha dan si partner ya, dan kedua geng bocil ini sibuk menyimak saja.

That's why saya bilang, main ke Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah dengan harga tiket kunjungan dan tiket masuk ke Taman Burung sini, worth banget. Pihak TMII juga menyediakan promo tiket combo Jagat Satwa Nusantara yang menyediakan tket masuk Taman Burung, Dunia Air Tawar, dan Museum Komodo.

Kapan-kapan deh ya. Semoga di kesempatan selanjutnya, Ka Acha bisa mencoba main ke tiga tempat bertema satwa ini sekaligus. Aih … emang dasarnya saya tuh banyak maunya banget kalau urusan jalan-jalan sambil belajar ya. Ehehe ….

Cuma ya … kalau kamu datangnya beramai-ramai, kesan yang tertinggal akan apa yang dihadirkan di sini, belum tentu bisa dieksplor semua. Ka Acha sarankan kunjunganmu ke Taman Burung cukup jadi momen liburan keluarga saja, biar bisa lebih banyak diskusi dan menjelajahnya.

Koleksi Di Taman Burung TMII yang Pikat Hati

Sebelum masuk ke sangkar burung raksasa, ada sebuah taman yang diisi oleh danau buatan. Di sana ada Angsa yang asik berenang dengan tenangnya. Ada pula yang asik bermain-main di sekitar rerumputan tepi danau.

koleksi taman burung tmii

Angsa-angsa tadi begitu dekat. Seolah sudah terbiasa dengan kehadiran manusia di sekitarnya. Mereka cuek saja melenggang ke sana ke mari padahal sedang diperhatikan oleh kami dari jarak aman.

Siap-siap saja dengan adanya kotoran beberapa satwa golongan aves ini di beberapa titik ya. Ada di bangku batu yang kemungkinan bisa dimanfaatkan pengunjung untuk duduk-duduk juga. So … tetap perhatikan langkahmu jika berkunjung ke sana.

Memasuki sisi lain dari Taman Burung yang bentukannya serupa goa dan diberi nama Goa Bantimurung, ada burung-burung jinak lain yang bisa jadi lokasi untuk pengunjung berfoto bersama hewan imut berbulu warna-warni ini. Lokasinya ada di seberang danau buatan.

Di sini juga bisa untuk jajan beberapa makanan ringan sih. Sayang saat Ka Acha ada di sana, semua gerainya tutup.

Ada beberapa pengunjung lain yang akhirnya kami temui. Rupanya lokasi berfoto dengan burung ini termasuk favorit. Saya baru merasakan adanya antrean saat berada di sini.

Kemudian ketika langkah kami masuk ke sangkar raksasa berbentuk kubah besar yang memang sejak awal sungguh menarik perhatian Ka Acha, ada beberapa burung yang dibiarkan bebas lalu-lalang, terbang di sekitar pengunjung. Aman kok, selagi kamunya nggak iseng mengganggu mereka. Catatan penting lainnya, di lokasi ini dilarang makan atau dengan mudahnya memberi makanan pada hewan yang ada di dalamnya.

papan penjelasan koleksi taman burung tmii

Papan penjelasan mengenai jenis-jenis burung koleksi Taman Burung TMII pun cukup padat berisi informasi. Selagi menyaksikan burung-burung tadi terbang ke sana ke mari seolah sedang bermain dan menikmati hari. Saya dan si partner bisa tebak-tebakan, burung apa yang sedang terbang mendekat pada kami. Seru sekali.

Bukan hanya sampai di situ saja, Ada pula burung lainnya yang dijaga dalam kandang agar menghindari risiko bila berinteraksi langsung dengan pengunjung. Mulai dari burung purba yang masih lestari, Burung Kasuari. Badan besar dengan bulu indah si burung satu ini, bisa kamu temui tengah asik beraktivitas nyaman di dalam kandangnya.

Membaca penjelasan kalau Kasuari termasuk dalam burung purba yang keberadaannya terancam, saya tepekur. Duh, semoga ya burung ini akan selalu ada dan keberadaannya di alam liar Papua bisa terus terjaga, mengingat banyaknya ribut-ribut aktivitas pembukaan hutan untuk perkebunan sawit belakangan ini.

Oh ya, kembali ke Taman Burung. Melalui apa yang dituliskan dalam situs resmi Taman Mini Indonesia Indah, penempatan koleksi burung di sini telah diatur sedemikian rupa berdasarkan alur garis Wallace. Tamannya akan terpisah jadi dua dan dihubungkan oleh jembatan kecil dan danau mungil. Taman-taman sekitarnya pun asri dengan bunga berwarna-warni. Jalan setapaknya juga nyaman dipijak.

Di kubah barat atau diberi nama Greater Sunda, kamu bisa menjumpai burung-burung yang banyak menghuni wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Nah, burung Beo, Enggang, hingga Jalak Bali ada di sini.

Sementara di kubah timur atau Wallace Sahul, burungnya berasal dari Sulawesi, Maluku, dan Papua. Nah, si Kasuari bisa kamu temui di sini.

Setelah direvitalisasi pada 2022 lalu dan selesai pada 2023 kemarin, Taman Burung makin asik untuk dijadikan lokasi traveling sambil learning something nih.

Berwisata edukasi ke Taman Burung di Taman Mini sungguh seru sekali. Bila kamu juga tipe yang sedang mengajak anak-anak untuk jalan-jalan sambil belajar, saat keluar dari Taman Burung, kamu bisa mampir ke Museum PP-IPTEK TMII. Lokasinya tepat di seberang halte di sisi kiri dari pintu keluarnya. Jadi kamu nggak perlu naik Angling lagi.

Komentar

  1. Seseru itu ya kak di Taman Burung Museum PP IPTEK TMII .
    Ada berapa banyak jenis burung di sana kak?
    Anak-anak pernah masuk aviary salah satu mini Zoo di Medan.. Itu saja mereka senang apalagi kalo lebih luas ya

    BalasHapus
  2. Jadi ingin berkunjung ke TMII setelah membaca ulasan kak Acha tentang Taman Burung yang menarik dan bagus untuk edukasi anak, secara saya ke TMII hanya berkeliling rumah adat, naik kereta gantung.
    Taman burungnya selalu terlewatkan.
    Dicatat untuk kunjungan berikutnya.

    BalasHapus
  3. sejak di renovasi blm berkunjung lagi, sekarang sudah makin banyak nih testimoni positif yang membuat aku jadi ingin datang bersama anak-anak, salah satunya ke Taman Burung, kak itu bisa dapat diskon gimana caranya ? spill please...

    BalasHapus
  4. Udah lama banget gak ke TMII, dulu kesini paling banter maen ke teater keong mas. Udah banyak banget perubahan disini. Next mudah-mudahan bisa maen kesini lagi deh..

    BalasHapus
  5. Semakin menarik ya taman burungnya, beda dari yang dulu. Ada yang bebas tidak di dalam kandang. Semakin kepingin ke sana mau lihat. Moga ada kesempatan

    BalasHapus
  6. Dulu zaman saya kecil, taman burung yang ada di taman mini adalah destinasi favorit. sekarang pasti makin banyak koleksi burungnya. anak2 pun suka kalau lihat burung. bisa jadi pengetahuan baru buat mereka.

    BalasHapus
  7. Kawasan TMII tuh Salah satu tempat healing Saya kalau lagi suntuk karena banyak taman-taman tersembunyi yang sepi yang bisa buat tempat bengong-bengong ria.

    Saya pernah ke taman burung TMII ini Tapi jauh sebelum direnovasi/direstorasi. Tampaknya jadi lebih bagus dan tertata rapi ya. Berarti nanti mesti main kesana lagi klo main ke TMII lg

    BalasHapus
  8. Aku pingin banget deh ngajak keluarga ke TMII lagi, termasuk ke Taman Burung juga. Sejak direvitalisasi belum main lagi ke sana hihi.. Makin bagus ya sekarang tempatnya dan jadi lebih terawat dan bisa jadi tempat foto-foto juga. :D Worth it nggak sih mba sama tiket masuknya yang 60-70ribu itu?

    BalasHapus
  9. Memang Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah ini menjadi salah satu wahana yang sepi pengunjung yaa.. Mungkin karena orang-orang mikirnya gak ada yang asik. Padahal kalau sudah masuk, ada banyaaakk sekali satwa burung dari Sabang sampai Merauke yang ada di Taman Burung TMII ini.
    Tapi biasanya ada jam-jam tertentu untuk atraksi.. gak adakah?

    BalasHapus

Posting Komentar