Apa ya jadinya kalau kamu jumpa dengan sekelompok kucing yang bisa bicara? Sudah begitu mereka mengelola kedai ramen pula. Nah, ini nih yang Ka Acha rasakan sepanjang menonton anime Ramen Akaneko.
Bayangkan saja. Saat membuka pintu kedai ramen, kamu disambut kucing hitam bernama Sabu yang sibuk meracik ramen, sementara ada si kucing oren Bunzou yang membelakangimu karena menghadap panci mie dan kaldu ramen.
Kemudian, ada si kucing putih Hana yang melayani pesananmu, dan sesekali ada kucing abu-abu bernama Sasaki yang mengajakmu mengobrol. Lalu, tanpa kamu duga saat memperhatikan seisi ruangan kedai yang mungil itu, kamu menemukan poster harimau bernama Krishna yang menjadi pembuat mie di dapur dalam kedai.
Anime Ramen Akaneko bermain-main di genre slice of life tapi beneran nendang banget pesan yang dibawanya. Sederhana, seru, dan menghibur.
Profil Anime Ramen Akaneko
Judul : Ramen Akaneko
Tahun Tayang : Summer 2024
Tayang di : Ani-One Indonesia (Youtube Channel)
Durasi : 12 episode
Rate Usia : Remaja
Genre : Slice of life, comedy, shounen
Studio : E&H Production
Bila sebelumnya Ka Acha menonton anime My Roomate is a Cat yang memberi sudut pandang tentang bagaimana sih perasaan para kucing terhadap pemiliknya, maka di anime Ramen Akaneko ini lebih ke arah fantasi yang mengibaratkan "para kucing yang lebih manusiawi dibandingkan manusia itu sendiri".
Eits ... tapi jangan salah paham dulu. Para manusia di anime yang mengisahkan suatu kedai ramen yang dikelola kucing ini, nggak akan menghadirkan tokoh-tokoh manusia yang menjahati kucing kok. Di sisi lain, malah sesama manusia yang saling menyakiti dan kucing yang menjadi penengahnya.
Sinopsis dan Pesan dari Anime Ramen Akaneko
Seperti biasa ya, Dears. Ka Acha akan mendukung kamu yang penasaran sama anime satu ini untuk menontonnya hingga tamat tanpa banyak dihujani spoiler. Jadi, sinopsisnya hanya akan pendek saja.
Di suatu area pinggiran kota, berdirilah sebuah kedai ramen yang dikelola oleh kucing. Kedai ini menyajikan menu ramen yang standar saja, namun jadi spesial karena diracik oleh para kucing di sana.
Hingga pada suatu waktu, mereka menyadari kalau sedang butuh tenaga pekerja paruh waktu yang seorang manusia. Itulah awal mula Tamako Yashiro, seorang gadis yang lebih menyukai anjing ketimbang kucing, mulai bekerja di kedai Ramen Akaneko.
Apa sih tugas yang diemban oleh Tamako Yashiro ini di kedai ramen kucing? Tugasnya adalah menyisir bulu para kucing biar nggak rontok dan berpotensi masuk ke dalam menu ramen buatan mereka.
Walaupun Bunzou, Sasaki, Sabu, Hana, dan Krishna sudah mempelajari suatu teknik rahasia agar bulu kucing mereka nggak mudah rontok, mereka juga tetap butuh bantuan untuk menyisir bulu-bulu mereka nih. Oleh karena itu, mereka memilih Tamako Yashiro yang lebih suka anjing, biar mereka bisa jadi partner kerja yang baik karena amako bakalan no gemes gemes club sama para kucing di kedai tersebut.
Kok, bisa-bisanya sih Tamako Yashiro ini mau kerja di suatu tempat yang atasannya malah kucing? Alasannya, karena Yashiro-san ini lelah dirundung oleh atasannya di kantornya yang lama. Selain itu, kedai itu pun merupakan tempat yang direkomendasikan oleh bibinya.
Perlahan tapi pasti, mereka semua menjadi akrab dengan Tamako. Satu per satu juga, rahasia para kucing mulai terbuka di depan mata Tamako. Di sisi lain, para kucing di kedai juga menjadikan Tamako bertumbuh semakin kuat secara mental.
Saya sudah bilang kan, kalau di anime Ramen Akaneko, kamu bisa menemukan pesan kalau para kucing di sini lebih manusiawi dibandingkan manusia itu sendiri? Itulah perasaan yang Tamako rasakan pada akhirnya, dan jadi betah bekerja bersama para kucing di kedai Ramen Akaneko.
Sederhana. Tapi kalau kamu menonton dari episode 1 sampai 12, kamu akan terus-menerus menangkap pesan bahwa sejatinya manusia terkadang egois, nggak empati, semena-mena kalau merasa punya kuasa. Padahal, memperlakukan orang lain dengan baik, mampu memberi dampak baik juga bagi dirinya sendiri.
Paling nonjok itu, pesan tentang tempat kerja yang aman dan ramah jiwa. Bagaimana seharusnya hubungan antara pemberi kerja dan pekerjanya. Bagaimana menjadikan kantor benar-benar manusiawi dan mampu mengeluarkan potensi setiap orang yang bekerja di sana tanpa butuh effort nge-bossy atau marah-marah, karena pekerjanya nyaman untuk loyal. Juga belajar soal batasan berelasi biar nggak saling menyakiti.
Dinamika di kedai Ramen Akaneko lama-kelamaan terasa seperti keseharian di suatu kedai ramen yang para kucingnya ini seolah manusia. Soalnya ya, beneran deh, Bunzou dan kawan-kawannya lebih bijak dan memanusiakan manusia.
Daftar Karakter Utama Anime Ramen Akaneko
Oleh karena kedai ramen kucing menjadi pusat ceritanya, jadi Ka Acha akan mengenalkan dulu tokoh-tokoh kucingnya dulu. Mari kita mulai dari si kepala dapur atau yang oleh seisi kedai dan pengunjung paling dihormati selaku sacho alias si pemimpin geng kucing merangkap si pembuat ramen.
Bunzou si sacho kedai Ramen Akaneko |
Namanya Bunzou. Sikapnya tegas namun penuh perhatian selayaknya seorang sacho. Nggak begitu banyak bicara, dan hanya bercengkerama sesekali saja dengan rekan-rekan kucing atau Tamako Yashiro. Bunzou jadi sosok paling sibuk di Ramen Akaneko.
Namun di balik sikapnya yang demikian, dia juga punya kelemahan dan masa lalu yang penuh perjuangan. Dulunya, Bunzou ini kucing jalanan semasa ia kecil.
Hingga suatu waktu, ada seorang penjual ramen gerobakan yang berbaik hati mengurusnya. Lama-kelamaan, ia ikut belajar membuat ramen dari si pemiliknya itu. Kemudian, setelah si pengasuhnya tiada, Bunzou meneruskan usaha ramen tersebut hingga menjadi kedai seperti sekarang.
Sasaki yang ternyata CEO Ramen Akaneko |
Berlanjut dengan Sasaki si kucing abu-abu. Pekerjaan utamanya di kedai ramen, bukanlah sebagai orang di balik dapur melainkan manager merangkap finance yang sering turun langsung menerima pesanan dari para pelanggan. Sasaki ini teman masa kecilnya Bunzou, namun dibesarkan oleh orang yang berbeda.
Saya awalnya mengira kalau Bunzou si sacho inilah yang paling punya kuasa dan tanggungjawab dalam menjaga keberlangsungan kedai ramen kucing. Ternyata malah Sasaki. Dia tahunya kucing kaya raya dong. Nggak nyangka, kan?
Hana yang ternyata mantan superstar kucing |
Selanjutnya, ada si kucing putih dengan tanda hati di bagian perutnya. Paling ramah, tapi ada sih momen emosionalnya juga. Namanya, Hana.
Sehari-harinya, di kedai ramen, Hana bertugas untuk melayani para tamu. Keberadaannya sebagai satu-satunya kucing betina cantik di kedai, menjadikan dirinya idola. Tentu saja, ada Krishna juga yang banyak disuakai tapi jarang mau muncul di depan pelanggan. Beda banget dengan Hana.
Hana rupanya punya masa lalu kelam yang menjadikan dirinya memilih menjadi kucing pekerja di kedai ramen, padahal dia puya banyak bakat sebagai penampil. Dalam serial anime Ramen Akaneko, ada secuplik perasaan para kucing cantik lewat sosok Hana yang pernah dieksploitasi, dijadikan seorang bintang, tapi hidupnya nggak pernah bisa tenang.
Sabu si gamer profesional yang menikmati hidup jadi penyaji ramen |
Beranjak ke kucing hitam yang selalu mendampingi sang sacho di dapur terbukanya kedai ramen kucing ini yuk! Dialah, Sabu.
Paling rusuh dan teman berantem paling ikribnya Hana. Nggak pernah saya duga kalau dibalik tugasnya Sabu menyajikan ramen kepada pelanggan kedai, ternyata Sabu ini gamer profesional. Lucu dan seru banget kalau karakter Sabu ini sudah muncul. Buat Ka Acha lho ya.
Krishna si harimau pembuat mie untuk bahan ramen |
Terakhir, si harimau setengah bengal setengah siberia bernama Krishna. Tugasnya di kedai Ramen Akaneko itu tuh, sebagai si pembuat mie. Jadilah, ada menu spesial ramen dengan mie buatan tangan harimau.
Di balik tampilan badannya yang besar, sebenarnya Krishna ini yang paling lembut dan dekat dengan sosok Tamako Yashiro. Walaupun nih, setiap ada gangguan dari pengunjung yang mengganggu ketentraman kedai, termasuk melanggar aturan larangan memotret di kedai, selalu Krishna yang diminta turun tangan. Bukan untuk berantem, tapi sekadar menunjukkan diri sebagai bentuk gertakan. Padahal, Krishna saja gemeteran pas buka pintu.
Satu-satunya manusia yang bekerja di kedai ramen kucing, Tamako Yashiro |
Lalu, yuk sini kenalan lebih dekat sama Tamako Yashiro. Si karakter manusia yang selalu wara-wiri dalam setiap scene dari anime Ramen Akaneko.
Tamako ini gadis biasa. Beneran biasa pake banget malah.
Dia tadinya tuh pekerja kantoran yang mentalnya sempat diacak-acak lewat perundungan dari atasannya. Dianggap bodoh dan dihadiahi banyak kata-kata kasar pokoknya. Akhirnya, karena nggak tahan, Tamako pun resign.
Beruntung, bibinya mendorong Tamako untuk coba melamar pekerjaan paruh waktu di kedai ramen, sembari menenangkan diri. Eh tahunya malah betah banget kerja sama para kucing di sini.
Namun dari kehadiran Tamako Yashiro inilah, penonton seperti Ka Acha bisa dengan jelas menangkap pesan, bagaimana sebaiknya rekan kerja diperlakukan. Seperti yang saya bilang, para kucing lebih manusiawi dibanding manusia itu sendiri.
Tamako bukan sepenuhnya dijadikan selayaknya keluarga ala perusahaan dengan semangat "kekeluargaan" sebagai dalih membangun kedekatan biar mau disuruh-suruh ya. Tapi kehadiran Tamako benar-benar dimanusiakan secara layak sehingga Tamako berhasil menunjukkan semua potensinya dalam mendukung keberlangsungan kedai.
Paling mengena itu, scene Tamako diminta istirahat. Kamu happy nggak sih kalau tempatmu bekerja, juga memperhatikan kondisi fisik dan mentalmu dengan nggak menuntut kamu untuk kerja melulu? Rasanya, dimanusiakan banget kan ya?
Sudah begitu, pendapatmu dihargai. Lembur dan usahamu begitu disyukuri dan dibayar layak. Diperhatikan dengan tulus pula sama atasan dan rekan kerja. Duh ... kantor bertema surga dunia.
Namun, para kucing nggak pernah meminta untuk dianggap selayaknya manusia. Mereka tetaplah kaum kucing. Sosok menggemaskan yang mengikat hubungan antar manusia yang menjadi pelanggan loyal kedai ramen mereka. Ya ... miriplah sama si kucing Milo dalam novel Milo on Monday.
Kalau ceritanya penuh pesan dan seringan ini, kamu jadi tergoda untuk nonton anime Ramen Akaneko juga nggak? Atau kamu punya rekomendasi anime yang ada tokoh kucingnya? Ceritain di kolom komentar ya.
Komentar
Posting Komentar