pada tanggal
Kuliner
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Cinta memang sering hadir secara nggak terduga. Terutama di masa-masa remaja, masa jadi siswa dan siswi sekolah menengah. Begitulah yang dialami oleh Yoon Junyoung dan Kwon Beomjin dalam komik Just Twilight season 1.
Mendapati komik a.k.a manhwa bergenre romance ini menduduki posisi lima besar dari komik bertema percintaan, tentu Ka Acha lekas penasaran. Hmm ... setelah beberapa waktu lalu bahan bacaan saya cukup berisi, saya merasa butuh selingan bacaan super ringan yang bisa menyenangkan perasaan doang gitu lho.
Di sisi lain, banyak juga yang berbagi serunya baca komik Just Twilight ini di TikTok. Sampai nge-ship Yoon Junyoung dan Kwon Beomjin secara ugal-ugalan. Tepuk tangan sih buat para pembaca loyalnya.
Terutama, kalau sesi bacanya sudah sampai di musim kedua. Banyak lho pembaca webtoon yang sampai berikrar untuk kawal terus kisah cinta Yoon Junyoung sama Kwon Beomjin, sampai Beomjin jadi hot daddy. Ampun deh, para suhu militan di webtoon emang ngeri.
Bisa-bisanya mereka berharap kisah ini sampai ke level Kwon Beomjin bersikap sebagai Baby Daddy. Plislah, tolong dipastikan kalau nanti akhir cerita Yoon Junyoing sama Kwon Beomjin nggak lewat batas duluan sebelum sampai ke pelaminan ya.
Soalnya kalau begitu, Ka Acha terancam malas lanjut. Tahu banget pilihan begitu tuh, iyukh banget untuk menunjukkan kalau komitmen mereka buat bersama ya atas dasar saling sayang. Nafsu doang kalau demikian. Hadeuh ....
Nah, Ka Acha nggak akan cerita sampai ke musim kedua dari kmik Just Twilight sekarang. Ijinkan Ka Acha berbagi pengalaman seru baca komik romance manis ini sampai penghujung musim pertamanya dulu ya. Saat Yoon Junyong dan Kwon Beomjin masih jadi murid SMA.
Judul : Just Twilight
Kreator : Kang Ki, Woo Jihye
Terbit via : Webtoon Indonesia
Episode : 30 episode
Yoon Junyoung menemukan rumah kosong! Tapi ternyata, teman sekelasnya, Kwon Beomjin, juga menemukan rumah yang sama. Punya tujuan dan alasannya masing-masing, apakah Junyoung dan Beomjin akan menghabiskan waktu bersama dengan akur?
Perasaan romantis memang sewajarnya muncul ketika sering menghabiskan waktu bersama, berinteraksi di keseharian. Intinya tuh, kuantitas yang perlahan menjadi kualitas. Sebelas dua belaslah ya sama kisah yang disajikan oleh komik Purely Roomates.
Bedanya, kalau di sana mereka tinggal serumah karena kebutuhan akan hunian di tengah kota Seoul yang terkenal mahal. Sudah begitu, sedari awal, karakter utama perempuannya merupakan adik dari si teman dekat karakter utama laki-laki yang juga tinggal di apartemen yang sama. Sudah kenal dari kecil juga, makanya orangtuanya nggak sensi ketika mereka tinggal bertiga dalam satu atap.
Akibat intensitas berjumpa yang terus-menerus, kedua tokoh utama di Purely Roomates pun kemudian mendapati benih cinta muncul di perasaan masing-masing. Konflik pun mulai tercipta. Targetnya tentu lebih dewasa. Beda banget sama di manhwa Just Twilight ini.
Kalau di komik Just Twilight season 1 ini, karakter utama perempuannya yang bernama Yoon Junyoung merupakan siswi pintar di sekolah. Nilainya nggak pernah anjlok. Sayang, di balik kepintarannya tersebut, hidupnya didefinisikan sangat sulit, di bawah kaum mendang-mending gitu. Makanya, masa remajanya hanya tentang belajar saja.
Yoon Junyoung tinggal di kamar sewa yang lokasinya berada di basement gedung tua. Kekacauan dalam hidupnya makin sempurna sebab ia hanya tinggal berdua saja dengan ibunya yang punya masalah kesehatan fisik dan mental.
Ibunya nggak selalu bisa menghasilkan uang untuk keseharian. Yoon Junyoung dan ibunya lebih sering bertahan dengan bantuan untuk kaum dhuafa dari pemerinah Korea.
Rumahnya jelas nggak nyaman untuk jadi tempat belajar. Selain kecil, pengap, lembab, ibunya pun sering mengamuk tanpa sebab yang nggak bisa Yoon Junyoung pastikan. Wajar bila akhirnya Yoon Junyoung bettahan dengan sedikit memberi jarak antara dirinya dan sang ibu di keseharian. Dan ... sekolah adalah tempat pelariannya.
Parah banget! Yoon Junyoung sering jadi sasaran amukan sang ibu. Pukulan, tendangan, sudah jadi menu di kesehariannya. Dibumbui pula dengan tetangga atau orang sekitar yang entah mengapa nggak ada yang peduli atau menolong dia.
Maka, demi bisa bertahan di atas kakinya sendiri ketika dewasa nanti, Yoon Junyoung memilih untuk menyelamatkan dirinya dengan jadi anak pintar tadi. Bagi Junyoung, inilah satu-satunya harapan yang ia miliki untuk tetap bisa bertahan hidup.
Di balik itu semua, Yoon Junyoung terjebak dalam perasaan minder. Miskin, barang yang dimiliki saja jelek dan lusuh, bagaimana mungkin ia nyaman bergaul?
Walaupun sebenarnya ada teman sekelas yang nampak tertarik pada Junyoung karena kepintarannya, Na Seungwoon. Tapi kan, Na Seungwoon ini anak pindahan dari Seoul yang stylist, tampan, dan disukai banyak gadis di sekolah mereka.
Lagi dan lagi, mana berani Yoon Junyoung menyambut tawaran pertemanan tersebut secara natural? Na Seungwoon anak orang berada. Beda jauh levelnya dengan dirinya. Kalau berani, kemungkinan Yoon Junyoung malah jadi sasaran bully dari siswi yang jatuh hati sama Na Seungwoon.
Hingga di suatu waktu, demi menemukan tempat belajar yang nyaman saat mempersiapkan masa kelulusan sekolah, Yoon Junyoung menemukan sebuah rumah kosong di tepi hutan, di atas bukit, di belakang pedesaan kecil tempatnya tinggal. Tempat terbaik untuk bersembunyi dari pahitnya realita kehidupannya.
Kemudian, tanpa pernah Yoon Junyoung duga, ia dikejutkan oleh kenyataan kalau bukan hanya dirinya saja yang nyaman berada di rumah kayu mungil nan kosong di tepi hutan tersebut. Rupanya, teman sekelasnya yang terkenal tukang tidur di kelas dan bergaya urakan ikut menemukan kenyamanan di rumah itu juga, Kwon Beomjin.
Demi kelancaran tujuan masing-masing, keduanya membuat kesepakatan. Yoon Junyoung menempati bagian bawah, memanfaatkan area meja dan kursi yang pas sekali untuk lokasi belajar. Sementara Kwon Beomjin menjadikan tempat tidur di area mezzanie sebagai lahan privasinya.
Apa sih yang Kwon Beomjin lakukan di sana? Si tukang tidur di sekolah itu, tentu saja memanfaatkan waktunya untuk tidur juga. Persis kucing, betah sekali tidur seharian. Badannya jadi pegal-pegal karena kebanyakan rebahan nggak ya?
Interaksi antara Yoon Junyoung dan Kwon Beomjin terbangun secara perlahan namun pasti. Manis, bikin pembaca jadi geregetan ampun-ampunan.
Sepanjang 30 episode dari Just Twilight season 1, semua perasaan manis dan miris dari pembaca semacam Ka Acha, dikuras habis. Rahasia yang Yoon Junyoung pendam soal kehidupannya, membuat pembaca jadi paham bagaimana awal mula Kwon Beomjin secara alamiah begitu ingin melindunginya.
Di sisi yang sama, Kwon Beomjin pun menyimpan rahasia besar yang pada akhirnya ikut mengacaukan kehidupannya sebagai seorang remaja. Kwon Beomjin terlahir dari keluarga yang sama sekali nggak bisa dianggap biasa. Asal-usulnya kelam, gelap, menjadikan ia harus menjalani hidup seperti anak serigala yang dibuang di tengah belantara sendirian.
Pantas saja, mengapa tingkah Kwon Beomjin di sekolah benar-benar sebodo-amat sama urusan pelajaran di kelas. Dalam benaknya, buat apa ia bersekolah dengan baik kalau masa depannya saja sudah ditentukan dan nilai di sekolah belum tentu bisa menyelamatkannya.
Nah ... dari sinilah, perasaan pembaca akan diremas-remas persis adonan kue nastar dan kastengel untuk sajian lebaran. Diubek-ubek terus sampai kalis. Habis itu didiamkan, ditutup serbet, sampai mengembang. Soalnya, komik ini tiap 4 minggu sekali akan hiatus sebentar untuk mempersiapkan materi lanjutannya yang akan tayang di 4 minggu selanjutnya.
Kebersamaan antara Yoon Junyoung dan Kwon Beomjin di ruang yang sama, membuat keduanya mendapati sisi berbeda yang seratus delapan puluh derajat berbeda dari apa yang masing-masing mereka tunjukkan di sekolah. Yoon Junyoung si rajin, dan Kwon Beomjin si malas, ternyata nggak sedangkal itu.
Bukan karena halangan dari luar kehidupan manis antara Yoon Junyoung dan Kwon Beomjin ya. Tapi, gejolak dan beriaknya berasal dari dalam diri Yoon Junyoung dan Kwon Beomjin sendiri.
Latar belakang masing-masing yang sama-sama nggak siap untuk dibuka secara terang-teraganlah yang mencipta kekacauan ini. Just Twilight season 1 memang didominasi oleh tingkah dua remaja yang mau mengaku kalau saling jatuh hati, tapi maju mundur terus. Saya kan jadi teringat anime A Condition Called Love, jadinya.
Di lain pihak, keterbatasan Yoon Junyoung dan Kwon Beomjin pulalah yang menjadikan cerita dalam manhwa romance karya Kang Ki dan Woo Jihye ini bikin nggak bisa berhenti baca. Pas sekali, Ka Acha mengikuti Just Twilight season 1 ketika episodenya bisa dibaca secara gratis dan sudah tamat juga.
Hingga saat ini, season 2 dari Just Twilight masih berjalan. Beberapa episode bisa dibuka secara free dengan menonton iklan di aplikasi Webtoon Indonesia sih. Hanya saja, nggak bisa dibaca langsung semua, soalnya baca gratis pun ada batas episodenya. Kalau penasaranmu akut, lebih baik jajan koin saja ya.
Komik Just Twilight season 1 mengajak Ka Acha refreshing dari berbagai bahan bacaan fiksi yang saya baca di minggu-minggu kemarin. Ceritanya cukup ringan. Ditambah, manhwa satu ini, vibes-nya beneran ala drama korea sekali. Kamu tertarik ikutan baca juga?
Duuuuh aku udh lama banget ga baca Webtoon mba ππ€. Trakhir kayaknya chicken nugget. Trus blm ada baca lagi.
BalasHapusIni ceritanya kayaknya bgs juga buat di bikin drama yaa π. Tp kelamaan kalo nunggu dramanya. Kalo memang udah tamat S1 nya, better aku baca LGS memang π€
Iyaa Mbaaa πππ aku aja baru tahu pas rame di platform TikTok. Ini kenapa pada bahas Just Twilight? Oh ternyata season 1-nya seseru itu
HapusAku juga udah lama ga buka webtoon. Sejak hp ku ganti, belom sempat install lagi. Tapi webnovel dan fizzo udah tak install hehe
HapusKomik "Just Twilight" berhasil menyajikan kisah cinta remaja yang manis antara Yoon Junyoung dan Kwon Beomjin. Interaksi mereka di rumah kosong membawa pembaca pada perjalanan emosional yang mendebarkan. Rekomendasi bacaan yang menyegarkan bagi penggemar genre romantis.
BalasHapusbaru baca yang diceritain gini aja udah gregetan apalagi baca webtoon nya beneran hihi aku sih penikmat semua genre ya tergantung mood jadi menarik banget sih ini
BalasHapusCinta muncul karena sering bersama ya...
BalasHapusInteraksi antara Yoon Junyoung dan Kwon Beomjin yang terbangun secara alami dan perlahan itu akhirnya menjadikan mereka sepasang kekasih
Di awal artikel pas baca twilight saya kira ini kisah si Vampir yang sempat fenomenal itu. Hehehe...
Jadi ingat pepatah Jawa tentang datangnya cinta karena sering bertemu
BalasHapusBaru baca di sini aja saya udah berasa romantisnya. Kayaknya kalau nanti saya baca di Webtoon bakal senyam-senyum. Ya meskipun ada sisi kisah mirisnya juga.
BalasHapusJarang banget baca komik, dan udah lama juga gak buka webtoon hehhe.. tapi ini kisahnya menarik, jadi kepingin buka lagi deh :)
BalasHapusLucu ya .... "pembaca webtoon yang sampai berikrar untuk kawal terus kisah cinta Yoon Junyoung sama Kwon Beomjin, sampai Beomjin jadi hot daddy ..." bagusnya ada fans militan seperti ini, penulisnya bisa punya gambaran akan meneruskan kisahnya seperti apa, asal jangan mau disetir sama fans haha.
BalasHapusKalau ada KDRT gitu kok jadinya 11 12 sama Indonesia, apalagi di Korea ya,urusan orang lain bukan urusan kita.
BalasHapusJadi rumah yang mereka temukan ibaratnya menghangatkan hati masing2 karena kek lari gitu kali ya mbak?
Weh jarak "terbit" komiknya lama beneeer. Kebayang pemirsah gak sabaran haha.
Wuaduh pakai acara kawal, kawal, kawal, macam lagi ngikutin hot gossip apa gituπ netizen pembaca webtoon itu malah kayak mencampuradukkan antara fakta dan realita. Bahaya nih, kalau makin akut.
BalasHapusLama banget aku nggak baca webtoon, terakhir baca tuh masih zaman webtunnya naver line, kalau nggak salah tahun 2015-an. Wkwkwk... Jadi penasaran sama ceritanya. π€£
BalasHapusBaca webtoonnya aja udah kebat kebit. Gimana klo jadi drakor yah. Ehtapi kadang drakor yg diadaptasi dr webtoon malah beda rasanya yah. Katanya orang² sih.. berhubung sy bukan penonton drakor hihi..
BalasHapusSelalu ada kisah hidup yang menarik di belakang setiap orang. Di antara dua orang yang memiliki latar belakang keluarga masing-masing melahirkan karakter yang berbeda. Namun justru dari perbedaan karakter itu, mereka bisa bersama yaa...
BalasHapusHaha, memang seneng banget kan baca webtoon?
BalasHapusSaya belum membaca ini sih karena bukan lingkup genre yang saya suka. Tapi saya bisa ngasih rekomen ke temen-temen saya yang lain
Ka Acha, aku bayangin bagian ini: perasaan pembaca akan diremas-remas persis adonan kue nastar dan kastengel untuk sajian lebaran. Diubek-ubek terus sampai kalis. Habis itu didiamkan, ditutup serbet, sampai mengembang. ...Ka, jadi kue lebaran atau bikin roti ini, kan bingung akunya hahaha
BalasHapusBtw, seru kali komik Just Twilight Season 1 ini!
Iya Mbaaa, soalnya diubek dan ditunggunya nggak kelar-kelar. Demi apa ini komik hiatus per 4 minggu sekali pula. Perasaan pembaca tuh sampe sukses jadi nggak bisa dijelaskan dan nggak jelas lagi rasanya.
Hapus